Gunakan tepung terigu khusus untuk roti ( bergluten/protein tinggi ) yang berkualitas
prima, dan bahan-bahan mentah yang baik.
Rajin mencoba resep-resep pemrosesan adonan yang baik dan aman serta mudah.
Timbang bahan-bahan dengan tepat sesuai resep
Usahakan adonan berada pada suhu ideal, karena ini merupakan salah satu hal
yang terpenting.
Lama menguleni juga merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan
gluten, atau bahkan perusakan gluten bila diperlukan.
Dalam proses, setiap jenis adonan membutuhkan masa istirahat untuk waktu
tertentu, dan hal ini harus dipatuhi.
Pembentukan, pemrosesan, dan pencetakan adonan mempengaruhi daya tarik
visual roti.
Mencapai titik optimal pengembangan selama proving merupakan hal vital untuk
keberhasilan.
Oven yang telah dipanaskan sebelumnya pada suhu yang diminta memberikan
sejumlah uap yang pas untuk adonan mencapai volume penuh, dan lama waktu
pemanggangan merupakan kuncinya.
Yang terakhir, penyimpanan dan pengemasan roti yang telah dipanggang sangat
penting untuk mencegah jamur.
nilai nutrisi yang lebih tinggi sebab bran dan germ yang terikut mengandung mineral,
minyak, dan vitamin E yang lebih tinggi.
B. Jenis tepung
Tepung terigu putih : Untuk selanjutnya kita sebut tepung terigu, dihasilkan dari
endosperm biji gandum ,ada beberapa jenis, tergantung kandungan
protein/glutenya. secara umum terdiri dari :
Hard flour ( tepung terigu protein tinggi ), dengan kandungan protein 14 %,
digunakan untuk roti.
Medium flour ( tepung terigu protein sedang ), dengan kandungan protein 13 %.
Digunakan untuk cake dan pastry.
Soft flour ( tepung terigu protein rendah ), dengan kandungan protein 10,5 % - 11,5
%. Digunakan untuk kue kering dan sponge cake.
C. Kandungan tepung
Analisis tepung tergantung pada jenis tepung yang digunakan.
Kandungan rata-rata tepung untuk roti adalah :
Pati
70 %
Air
15 %
Protein pembentuk gluten
11 %
Protein larut air
2%
Lemak
1%
Mineral
0,5 %
Pentosan, polisakarida
2,5 %
Selulosa
0,5 %
Vitamin group B, Vitamin A, dan enzim alpha dan beta amylase serta diastase
Gluten terbentuk jika protein gandum pada tepung gliadin & glutenin terhidrasi dan
diuleni secara intensif.
a. Kualitas gluten
Penyerapan air : gluten kering memiliki kapasitas penyerapan sekitar 2 kali beratnya
dalam air
Viskositas (ekstensibilitas), kekuatan gluten.
Plastisitas : kemampuan untuk membentuk adonan.
Koagulasi terjadi ketika mencapai 70 C dalam proses pemanggangan.
Struktur penahanan gas, berarti kemampuan merangkap CO2 yang dihasilkan ragi
dalam proses fermentasi dan memungkinkan membran gluten yang sangat tipis
untuk memanjang dan mengembangkan volume roti pada saat fermentasi dan
pemanggangan.
b. Kualitas pati
0 - 40 %
Pati tidak larut & mengendap
40 - 90 %
Pati mengembang permukaanya dan menjadi ramping
90 - 100 %
Pati tergelatinisasi.
Pemanasan kering pada pati menghasilkan dekstrin
Rata-rata ratio tepung : air adalah 100 : 60 - 65.
ini berarti 100 kg tepung terigu menyerap 60 - 65 liter air.
Kira-kira 15 % protein tepung menyerap 30 liter air.
Kira-kira 85 % dari substansi lain juga menyerap 30 liter air, tetapi hanya
dipermukaan.
C. Penyimpanan tepung terigu
Terigu harus disimpan dalam ruangan berventilasi baik, dingin (15 C), kering, dan
bebas dari bau, karena tepung terigu mudah menyerap bau. Karung harus
ditempatkan diatas bantalan kayu dan terhindar dari sinar matahari, karena dapat
menyebabkan tengik. ruang penyimpanan harus bebas dari segala binatang kecil /
serangga.
Binatang yang sering merusak terigu adalah :
Kecoa : Membawa berbagai bakteri dan menyebabkan terigu terkontaminasi, selain
itu kotoran kecoa juga menyebabkan kerusakan permanen pada tepung terigu.
Tungau : Adanya tungau dalam tepung terigu ditandai dengan terciumnya bau
seperti madu. Kotoran tungau menyebabkan terigu berwarna cokelat, terigu yang
terkontaminasi tidak layak lagi konsumsi.
Ngengat : Binatang ini paling merugikan karena proses metamorfosisnya
menyebabkan terigu membusuk. Telur, sarang, kepompong, ulat dan badan ngengat
merupakan kotoran dalam terigu.
Kumbang tepung : Ukuran kumbang ini hanya 2 mm, banyak terdapat pada tepung
whole wheat. terigu harus diayak sebelum digunakan untuk mencegah benda-benda
asing dan untuk mengikat udara secara adhesi. Hal ini akan membantu ragi dalam
proses fermentasi.
Keempat binatng tersebut disamping lalat, semut dan tikus, tidak dapat lenyapkan,
tetapi harus ditanggulangi dengan pestisida dan perangkap.
2. RAGI
A. Fungsi ragi
Ragi (yeast) berfungsi untuk mengembangkan adonan dengan menghasilkan gas
Co2 dan memperlunak gluten dengan asam yang dihasilkan, serta memberi rasa
dan aroma pada roti.
Ragi adalah mikro organisme hidup dan merupakan anggota keluarga fungus,
masih keluarga tumbuhan. Hanya saja ragi tidak mengandung zat hijau daun
(klorofil), sehingga ia tidak mampu mendapatkan Co2 dengan cara yang sama
seperti tumbuhan lainnya. Karena itu ragi digolongkan sebagai parasit biologis,
setiap sel ragi berukuran sangat kecil, hanya dapat dilihat dibawah mikroskop. Pada
ragi basah (compressed yeast) satu gramnya mengandung 25 miliar sel ragi.
Semua jenis ragi untuk roti merupakan species dari saccharomyces cereviseae,
yang bersal dari kata saccharo (latin) yang berarti gula, myces (latin) makan,
cereviseae (greek/yunani) berkembang biak. berarti ragi adalah species yang hidup
dan berkembang biak dengan memakan gula.
Ragi mengonsumsi karbohidrat untuk hidup dan memiliki 2 tujuan dalam
kehidupannya :
Enzim ragi yang disebut zymase berperan penting dalam fermentasi. zymase
berperan memecah glukosa menjadi alkohol dan karbondioksida.
Ini disebut fermentasi alkohol. Untuk pembuatan roti hanya fermentasi yang penting,
dimana hasil prosesnya adalah pengenbangan roti dan cake. Reproduksi sell
memakan waktu hampir 2 - 4 dan tergantung pada makanan yang diberikan pada
ragi. Reproduksi merupakan jal yang penting dalam industri makanan, ragi
dikembangkan dalam mollases ( gula dari tebu yang belum selesai pembuatannya ).
Reproduksi sel-sel ragi membutuhkan oksigen tetapi untuk aerasi ( pernafasan ) ragi
yang merupakan mikroorganisme anaerob tidak tergantung lagi pada oksigen ( o2 ),
Hal penting untuk eksistensi dan pengembangan sel baru adalah :
Air/cairan ( liquid ), Makanan >glukosa, Kehangatan 26 - 28 C, Oksigen (hanya
untuk pengembangan sel-sel baru)
Ragi berkembang biak dengan cara membelah diri :
ragi dapat dipenuhi kondisi kehidupannya. Prosedur ini biasanya digunakan pada
adonan yang kaya yang memiliki kandungan lemak dan gula tinggi, serta jumlah
telur yang banyak. prosedur predough ini berguna untuk tepung dengan kadar
protein tinggi (bisa dirusak atau dilemahkan). Di samping itu rasa, dan pembentukan
kulit yang crispy (renyah) dapat ditingkatkan seperti baguette.
C. Retardasi
Retardasi (retardation), yang dimaksud adalah metode atau cara memperlambat laju
fermentasi ragi pada adonan roti atau pastry. tujuannya untuk mencegah produck
menjadi kering, dan dengan demikian produsen dapat menyediakan/memproduksi
roti segar sepanjang hari dan menjualnya ke pelanggan dalam keadaan hangat.
Metode ini mengurangi biaya tenaga kerja karena produk dapat dihasilkan dari pagi
hingga siang hari dalam jumlah besar, mengurangi lembur malam, dan menghindari
dari memulai kerja pagi sekali. Produk-produk yang diretardasi/diperlambat hanya
menggunakan bread improver khusus. Kebanyakan zat yang menyebabkan
perlambatan dikombinasi dengan sistem kemudi termostatik. Mereka mampu
menyelesaikan waktu perlambatan dan dipanaskan mencapai suhu pengembangan
adonan.
Suhu penyimpanan seharusnya ditetapkan kira-kira pada suhu kamar, jika produk
dibentuk, pendinginan produk harus dilakukan secepat mungkin, pada suhu 4 C.
D. Suhu adonan beragi
Suhu pada adonan beragi berpengaruh besar terhadap hasil akhir adonan yang
terlalu dingin menjadi lengket dan butuh waktu aerasi (bernafas) lebih lama, produk
memiliki volume yang lebih kecil Suhu adonan yang terlalu panas memiliki aerasi
yang cepat dan adonan tidak memiliki cukup waktu untuk mencapai derajat
kematangan yang diperlukan. Hal ini berakibat pada struktur yang lemah serta
daging roti yang beremah.
Mengandung sekitar 70 % kadar air, oleh karena itu ragi harus disimpan pada
temperatur rendah dan merata untuk mencegah hilangnya daya pembentuk gas.
Makin dekat temperatur penyimpanan dengan
0 C, maka makin lama ragi itu bisa disimpan tanpa mengalami perubahan yang
nyata. Dari hasilpenelitian efek penyimpanan ragi basah selama 3 bulan baik pada
suhu -1 C. Pada suhu tersebut ragi tidak membeku, ragi basah biasanya dikemas
dengan bera 500 gram, dan dibungkus dengan kertas lilin. Suhu penyimpanan
disarankan 1 - 2 C. Akan tetapi, ragi bisa tahan 48 jam pada suhu ruang.
Dinegara-negara tropis lebih aman memakai ragi instant,ragi instant ini dihasilkan
dan dijual dalam kemasan plastik atau kaleng yang kedap udara. Sekali kemasan
dibuka, sebaiknya digunakan tidak lebih dari 2 minggu dan harus disimpan dalam
kaleng kedap udara di lemari es. Cara menangani ragi instant : ditambahkan ke air
dan diaduk sampai larut, tidak perlu direndam. Atau tambahkan langsung kedalam
tepung. Biasanya digunakan dalam jumlah 0,4 % - ragi basah = 20 - 25 gr per kg
tepung.
Mengandung kadar air sekitar 7,5 %, lebih tahan lama dalam penyimpanan
dibanding ragi basah. Juga memiliki daya tahan yang lebih baik pada kondisi
penyimpanan yang buruk, pada suhu penyimpanan 21 - 27 C, ragi ini bisa tahan
sampai beberapa minggu, bila disimpan pada 5,6 C bisa tahan sampai beberapa
bulan faktor utama mempengaruhi rusaknya ragi dalam penyimpanan adalah
terjadinya oksidasi dari lipid dlam ragi, stabilitas penyimpanan bisa diperpanjang
sampai satu tahun dengan pengepakan kondisi vakum atau dengan perlindungan
gas nitrogen dan disimpan di lemari es
Partikel ragi terlihat seperti bola-bola kecil. Produk ini harus dilarutkan sebelum
ditambahkan keadonan, kalau tidak maka partikel ragi tidak akan bercampur,
gunakan kira-kira dua kali ragi kering instan, Ini berarti 0,8% ragi basah per kg
tepung. Larutkan ragi dalam air hangat (sekitar 40 C ) dengan perbandingan air dan
ragi 4 : 1. Suhu dibawah 35 C menyebabkan aktivitas ragi berkurang dengan cepat,
dan diatas 45 C ragi pun mulai berkurang aktivitasnya karena panas. Perendaman
ragi dalam air bisa dilakukan dengan penambahan, misalnya, yeast food. Waktu
yang diperlukan untuk merendam sekitar 10 menit atau lebih, selama perendaman
sejumlah kecil dari zat yang terdapat dalam ragi akan keluar dalam larutan, satu
diantaranya glutathione ( zat yang bersifat elastis dan pelunakan adonan ).Karena,
adonan yang dibuat dengan ragi ering memerlukan lebih banyak bahan
pengoksidasi dibanding bahan yang dibuat dengan ragi basah ( Compressed yeast
). Meskipun memakai cukup banyak bahan pengoksidasi, penggunaan ragi kering
aktif akan mempersingkat waktu untuk mengaduk, sebagai catatan, di pasaran
terdapat beberapa bahan pengoksidasi yang sudah dilarang, gunakan bahan
pengoksidasi yang aman.
Stabilitas ragi kering aktif sangat dipengaruhi oleh kadar air/ kelembaban yang
diserap dari atmosfer dan temperatur yang tinggi, karenanya harus disimpan di
tempat yang kering dan dingin.
Ragi kering aktif terlindung ( protected active dry yeast )
Penggunaan produk ini semakin populer, karena dapat ditambahkan langsung
kedalam adonan dan dicampur dengan tepung, penggunaanya sekitar 50% lebih
banyak dari ragi kering instan.
F. Sumber makanan ragi
produksi gas, dapat menjamin bahwa gas ( karbondioksida ) dalam jumlah yang
cukup akan terbentuk dengan laju maksimum sepanjang periode fermentasi.
Penahan gas, dapat memodifikasi struktur gluten dalam adonan sehingga sebagian
besar dari gas yang dihasilkan ragi akan tertahan, maka terbentuklah roti yang
menarik.
Komponen bread improver
Gula pasir : Adalah gula yang dihasilkan dari pengolahan air tebu, mempunyai
kristal yang besar, memerlukan waktu agak lama untuk larut dalam adonan,
biasanya digunakan sebagai taburan diatas berbagai kue/roti.
Gula kastor : Adalah gula pasir yang butirannya halus. Faktor pemanisnya 100 %
dan digunakan untuk segala jenis roti/kue, sebab mudah larut dalam berbagai
adonan.
Gula bubuk (Icing sugar) : Adalah gula pasir yang digiling halus seperti tepung.
Digunakan untuk taburan / olesan cake, atau membuat dekorasi kue pengantin dan
ulang tahun. Pastry juga biasa dipoles dengan larutan gula ini.
Fondant : Adalah gula yang dimasak dengan tambahan 10 % glukosa untuk
mencegah pengkristalan pada permukaanya. Fondant harus digunakan pada suhu
tubuhuntuk mendapatkan penampilan yang mengkilap.
Brown sugar (Farin) : Adalah gula yang proses pembuatannya belum selesai, atau
gula yang kristalnya dilapisi molases syrup, (berwarna cokelat yang muncul dalam
proses pembutan gula), biasanya digunakan untuk kue kering tau fruit cake
traditional,Inggris, Tingkat kemanisannya 65 % dari gula kastor
Pemanis : Sekarang banyak dipakai pemanis atau gula biang yang sebetulnya tidak
termasuk dalam kelompok gula diatas, Gula biang lebih manis daripada gula tebu,
tapi kalau pemakaianya berlebihan akan terasa pahit dan ia tidak dimakan oleh ragi
Contohnya adalah Sakarin & siklamat.
5. LEMAK
6. TELUR
Salah satu bahan yang penting dalam pembuatan roti adalah telur. kuning telur
mengandung 30 % lechitin, yang merupakan pembentuk emulsi yang sangat
berguna, adonan manis yang mengandung beberapa telur akan terasa labih ringan
jika diangkat. Dengan campuran telur didalam adonan maka crumb ( daging roti
memiliki sel yang sangat seragam dan tekstur yang halus
Telur yang duigunakan dalam pabrik roti selalu telur ayam namun, telur harus
disimpan tersendiri dari produk mkanan atau bahan mentah lain supaya tidak
terkontaminasi baktery salmonella.
Kualitas telur adalah :
Kemampuan memberi efek mengkilat (kilauan) pada cake yang dipoles telur contoh
plaited brioche
Kemampuan untuk ekspansi/meluas contoh omellete
Menguji kesegaran telur :
Uji kesegaran dengan tes renang, Telur segar tenggelam didasar dengan posisi
mendatar, telur yang berumur lebih dari 20 hari mengapung, telur yang berumur
lebih lama lagi tenggelam dengan posisi berdiri
Uji kesegaran dengan dipecah, Telur segar menunjukan kuning telur setengah bulat
dan putih telur menggumpal mengelilingi kuningnya, telur yang lama menunjukan
kuning telur yang datar dan putih telurnya menyebar
7. SUSU
Di dalam adonan roti, susu berfungsi sebagai cairan yang mengandung air dan
lemak juga memberikan cita rasa gurih dan membuat tekstur roti lebih lembut
A. Jenis susu
Whole milk ( susu utuh ) : disebut juga susu full cream susu yang belum dipisahkan
lemaknya
Pasteurized milk ( susu pasteurisasi ) : Susu yang dipanaskan mencapai 70 C dan
cepat didinginkan lagi hal ini menghilangkan bakteri berbahaya, seperti bakteri E.
coli dan enzim tanpa mengurangi nilai gizi pada susu.
Homogenized milk ( susu homogenisasi ) : Biasanya dikombinasi dengan susu
pasteurisasi, homogenisasi berarti percikan-percikan lemak dari susu di sebar
secara merata pada cairan, oleh karena itu pemisahan lemak dalam susu dicegah,
susu homogen dapat disimpan dalam kondisi tidak di dinginkan sampai 6 bulan.
Skimmed milk (susu skim) : Merupakan produk samping dari pemisahan butterfat (
lemak dan mentega ) dari susu utuh / susu full cream, sehingga bebas dari lemak.
Beberapa zat substansi yang terkandung dalam susu yang mempunyai
pengaruh dalam adonan yaitu :
Peran garam didalam adonan adalah untuk menstabilkan gluten dan memungkinkan
toleransi yang lebih baik pada proses fermentasi, garam secara tidak langsung
mempengaruhi warna roti dan cake, ini karena garam menghentikan ragi
mengonsumsi gula yang berada didalam adonan, jika tidak ada garam yang
ditambahkan ke dalam adonan maka hasilnya kulit akan terlihat sangat pucat dan
terjadi pengerutan pada roti bahkan rasanya tidak akan memuaskan, terpisah dari
interaksi dengan ragi garam juga menutup rasa manis cake, dan merupakan bahan
pengawet.