NON-THERMAL FOOD
PRESERVATION
Meriell Jade Eugenia T. (1306447770)
Nurul Hidayah (1306371060)
Rachmah Rizky (1306368785)
Trisiana Chrysanti S. (1306371054)
Zarahmaida Taurina (1306370820)
Kemanan
pangan
Perkembangan
Mutuindustri
dan pangan
gizi
yang memberikan perubahan
panga atau
baik secara kualitatif
kuantitatif pada makanan
menyebabkan perkembangan
bahan makanan maju pesat,
baik itu untuk pengawet, perasa,
tekstur/warna dari makanan
Tanggung
Ketahanan
jawab
industri peoduk
Untuk memperoleh
pangan
pangan
makanan yang aman dikonsumi
untuk jangka panjang, telah
dikembangkan berbagai metode
untuk mengawetkan makanan
Fisik
Dilakukan dengan
pengaturan suhu, kadar air,
aliran udara
Biologis
Kimiawi
Menggunakan bahan
tambahan makanan
Ionizing radiation
Chemical preservation
Biopreservation
High pressure food preservation
Ultrasound
Light pulses
Radiasi
panas
(heating
radiation)
radiasi
Macam radiasi
berdasarkan spektrum
elektromagnetik
Iradiasi
Iradiasi
Radiasi
pengion
(Ionizing
radiation)
penggunaan energy
Ionpenyinaran
ini kemudianbahan
akan menimbulkan
untuk
efek
atau pengaruh pada bahan,
dengan
menggunakan
termasuk
benda hidup.
sumber radiasi
buatan
radiasi yang apabila
menumbuk atau menabrak
sesuatu, akan muncul
partikel bermuatan listrik
yang disebut ion
Bahan
pangan
menimbulkan
eksitasi
Ionisasi (terbentukkan
ion reaktif)
Perubahan komponen
Penghancuran
mikroorganisme dengan
cara mengubah struktur
membran sel dan
mempengaruhi aktivitas
metabolik enzim
efek
(caesium-37)
Staph. aureus
5-10
Cl. Botulinum
A
(1980)
Jamur dan Ragi
WHO
Virus
25
Aspergillus
flavus merupakan langkah
3 tepat
irradiasi
KELEBIHAN
Memperbaiki mutu
bahan pangan
Memberantas
mikroorganisme
perusak bahan pangan
KEKURANGAN
Memperbaiki higienis
bahan pangan
Dapat ditempatkan
dalam wadah atau
kaleng
Aspek gizi
Aspek
mikrobiologi
Aspek
toksikologi
Pengendalian Salmonella dan Escherichia coli pada daging sapi, ayam dan
makanan laut
Pre-sterilisasi bahan kemasan untuk pengolahan aseptik
Pra-pengolahan bahan baku yang berasal dari hewan untuk produksi makanan
hewan
Desinfeksi buah-buahan segar dan sayuran
Pengawet
yang
sudahbeberapa
terbentuk
Pengawet
dengan
pada
makanan
fungsi
Chitosan (Kerang-kerangan)
Lactoferrin (Susu dan kolostrium)
Lactoperoxidase system
Antioksidan Lysozyme
Bersumber
dari hewan
Bersumber
dari mikroba
Pengawet
Mikroorganisme
Konsentrasi senyawa
Jumlah mikroorganisme
yang harus diatasi.
Temperatur
Waktu
Tradisional
Garam: asinan, acar, ikan asin
Gula (sukrosa, fruktosa, glukosa):
jeli, manisan, konsentrat sari buah,
sirup
Makanan yang melibatkan pula
pemanasan, fermentasi, dsb.
Senyawa gas
Sulfur dioksida/sulfit melawan fungi,
bakteri, ragi (yeast). Umum untuk
produk minuman anggur (wine)
KELEBIHAN
KEKURANGAN
Bisa diasosiasikan
sebagai pemicu bersifat
toksik.
Kompleks protein
bersifat bakterisidal
terhadap bakteri Gram
positif dan Gram
negatif
Pengawetan
alami
dengan
mikroba
Lactobacillus
Bifidobacterium
Enterococcus
Bakteri asam
laktat
Streptococcus
Leuconostoc
Bakteriosin
Lactococcus
Pediococcus
molekul
mengganggu
potensial
membran
(destabilitas
membran
sitoplasma)
sehingga sel
pembentukan
lubang pada
membran sel
bakteriosin
kontak
melalui proses
langsung
gangguan
terhadap PMF
dengan
membran sel menjadi tidak (Proton Motive
Force)
kuat
In situ
Daging mengandung
zatdari
gizisel
yang
diekstraksi
tinggi
penghasilnya (bakteri)
melalui proses
protein 18%
propagasi dalam media
Produk
Hurdle
pangan
SifatConcept
mudah
rusakpasteurisasi:
(perishable)
karena
Bakteriosin
yangdapat
diaplikasikan
mikroba
tumbuh dan
keju
dengan senyawa
fenol
berkembang
biak di
dalamnya.
produk
pangan sterilisasi
berkadar
meningkatkan
kekuatan
asammengawetkannya
rendah (makanan kaleng)
lemak 3,5%
Komersial
bakteriosin:
produk
pangan
asam
(yogurt dan
Ek situ
mengurangi
konsentrasi
Nisin
nitrogen 3,3%
saladpemakaiannya
dressing)
ditambahkan dalam
pediocin
PA-1/ACH
air 75%
produk
pangan
kemas
vakum dan
bahan pangan dalam
Bakteriosin
(nisin),
dikombinasikan
lacticin(slice
3147meat,
karbohidrat berupa
glikogen dalam
modifikasi atmosfir
bentuk konsentrat
penggunaannya
dengan
garam
jumlah sedikit
enterocin
A5-48.
sosis,
smoked
fish)
sebagai bahan
NaCl, & metode pengawetan
minuman
beralkohol.
tambahan pangan
pangan secara fisik
KELEBIHAN
dapat
menghambat
pertumbuhan
mikroba patogen.
tidak merubah
rasa dan tekstur
bakteriosin tidak
membahayakan
alat pencernaan
dan mikroflora
usus
Tahan terhadap
suhu yang cukup
luas
mempunyai
stabilitas
penyimpanan
yang lebih baik
Tidak toksik
mudah
terdegradasi oleh
enzim proteolitik
Sterilisasi makanan pada tekanan 500-1000 Mpa pada suhu < 45oC
selama residence time yang ditentukan
Kelebihan
Kelemahan
Ultrasound adalah salah satu dari proses nonthermal yang telah terus menerus disarankan untuk
pengawetan makanan. Selama pengolahan nonthermal, suhu makanan diadakan di bawah suhu yang
biasanya digunakan dalam pengolahan termal; Oleh karena itu, minimal degradasi kualitas makanan
diharapkan.
Penggunaan gelombang ultasonik yaitu gelombang bunyi yang frekuensinya sangat tinggi sekitar 20 kHz
yang digunakan untuk inaktivasi mikroorganisme dan enzim.
Namun, resistensi yang tinggi dari enzim tertentu dan spora bakteri untuk penanganan USG membatasi
penerapannya. Untuk meningkatkan lethality nya, USG dapat dikombinasikan dengan tekanan, suhu atau
dengan keduanya secara bersamaan.
Kontak dengan
gelombang
ultrasonik
amplitudo
gelombang
ultrasonik,
menimbulkan
Fenomena kavitasi
waktu pemaparan / kontak,
yang disebabkan
volume makanan yang diproses,
perbedaan tekanan
komposisi makanan dan kondisi pengobatan.
Jenis mikroorganisme
Bahan
pangan
Ketika amplitudo
yang digunakan tinggi, sehingga tingkat
inaktivasi lebih tinggi dan bisa menyebabkan peningkatan
jumlah gelembung menjalani kavitasi per unit waktu atau
peningkatan volume cairan di mana kavitasi dapat terjadi.
kerusakan dinding
sel, gangguan dan
penipisan membran
sel, dan kerusakan
DNA melalui produksi
radikal bebas
efek
Penerapannya dalam industri makanan tidak cukup umum. Sehingga studi masa depan
harus difokuskan pada peningkatan dan standarisasi proses treatment.
teknologi USG secara rutin digunakan oleh industri daging sapi untuk: benih
mengevaluasi [Wilson 1992], mengidentifikasi tanggal untuk menyembelih sapi [Hamlin et
al. 1995], memprediksi kualitas, palatabilitas, dan mengurangi-kemampuan dalam bangkai
[Houghton dan Turlington 1992].
KELEBIHAN
KEKURANGAN
meminimalkan
kerugian rasa
meningkatkan
homogenitas
hemat energi
produktivitas yang
tinggi
meningkatkan
kualitas
mengurangi bahan
kimia dan bahaya
fisik
ramah lingkungan
Telur atau
Interaksi
produk
Jenis Mikroba
antara cahaya
Silinder dalam mengandungberbasis
lampu flashtelur
dan
mikroba
yg berfungsi untuk dekontaminasi.
biasanya
sering
Jarak
darisilinder luar dibuat terjangkit
Permukaan
dari
Desain
pulse
virus
materi
yg
sangat
reflektif
sehingga
sumber
memaksimalkan cahaya
melewati
light
sistem
Salmonela
cahaya
makanan.
Aplikasi
pulsed light
( Dunn et al., 1995 ).Dalam 1988 eksperimentasi,
pada telur
ekstensif dilakukan oleh Pure Pulse Technologies Inc
menggunakan
memberikan
proses yang disebut Pulsed Light
PureBright
untukpada
mensterilkan obat-obatan, peralatan
cahaya
medis,2,1
kemasan,
dan
air. PL melibatkan penggunaan
2 dan
J/cm
pulsa intens durasi pendek
dan spektrum yang luas
2
10,5 J/cm
untuk menjamin
inaktivasi mikroba pada Makanan
Bioproses Technol (2010
Kelebihan
Dapat dilakukan
dengan waktu singkat
Efisien untuk
dekontaminasi pada
permukaan makanan
Tidak ada efek termal
Tidak mengurangin nilai
gizi dan nutrisi
makanan
Kekurangan
Aplikasi terbatas pada
permukaan makanan
Teknologi masih baru,
perlu dilakukan
pengembangan untuk
industri besar
Kelebihan
Kelemahan
HURDLE
Parameter
Nomor 1, 6 hurdle: temperature
tinggi
selama
Temperatur
Tinggi atau
rendah
(C)
proses (F), temperature rendah saat
Aktivitas
air
Sifat
(aw)
penyimpanan
(t), aktivitas
air koligatif
(aw), keasaman
(pH), keasaman
potensi redoks (Eh),
Derajat
pHpengawet (pres.)
Memiliki intensitas yang sama.
Potensi redoks
Eh
Nomor 2, Hurdle utama: Sorbat,
aw dan nitrit,
pengawet,
Pengawet
sulfat
sisanya tidak terlalu signifikan tapi cukup untuk
Mikro-organisme
e.g Bakteri asam laktat
menahan mikroorganisme.
kompetitif
Nomor 5, makanan kaya akan nutrisi dan
Nilai
kritis
daribisa
suatu
parameterpertubmuhan
BERUBAH
vitamin
yang
menyebabkan
jika
terjadi penambahan
faktor pengawetan
mikroorganisme
(efek trampoline),
hurdle harus
pada
makanan.
ditingkatkan.
Perbedaan penambahan faktor bisa
memberikan efek pengawetan tambahan
atau bekerja sinergis
H
U
R
D
L
E
E
F
F
E
C
T
Fisis:
Psikokimia:
Mikrobial:
antibiotik
KELEBIHAN
Menghilangkan kemungkinan mikroorganisme
menjadi resisten terhadap pengawet biasa
(e.g paraben). Resistansi menyebabkan
efektivitas pengawetan berkurang, dibutuhkan
pengawet lebih kuat.
KEKURANGAN
Non-termalreactive
plasma
(NTP)
adalah
spices dalam
plasma telah
menyebabkan efek oksidatif pada permukaan luar sel
Gas
yang
Memiliki
Wujud zat
mikroba.
elektrik materi
energi, Elektron
yang dan
terdiribanyak
terionisasi
keempat
nukleus
selain padat,
Sudah
(proton dan
dari spesieskehilangan
yang sangat
reaktifelektron
bebas
cair, dan gas
neutron)
elektronSehingga
termasuk molekul
partikel
Interaksi agengas,
plasma
dengan
materi biologis
berkontribusi dalam lethal action.
elektronnya
tidak bersatu
menjadi
membentuk
konduktor
bermuatan dalam bentuk
ion
yang baik
molekul.
positif, ion negatif,
radikal
bebas,
Plasma treatment
dapat secara
efektif menonaktifkan berbagai mikroorganisme
termasuk spora [6-8] dan virus [9]. Pengaruh plasma pada mikroorganisme yang
berbedakuanta
dapat benar-benar
selektif, artinya dapat merusak mikroorganisme patogen
elektron dan
radiasi
tanpa merusak host
elektromagnetik (foton) di dekat
suhu kamar.
Sebuah beragam sistem plasma dingin yang beroperasi pada tekanan atmosfer atau tekanan
rendah ruang
Karakteristik plasma
voltage
Tekanan gas
Komposisi gas
Kandungan air dalam gas reaksi
Kontak dengan
non-thermal
Jarak mikroorganisme dari discharge glow
plasma (misal
plasma dari
oksigen)
Menembus ke
dalam makanan
Jenis mikroorganisme
Gram positive
Bahan
Gram
negative
pangan
Spores
Dan lain
Jenis makanan
menimbulkan
efek
lethal action
menonaktifkan
berbagai
mikroorganisme
Metode pengawetan
makanan cair
Aplikasi denyut pendek pada
tegangan tinggi (20-80 kV/cm) pada
suhu kamar hanya dalam waktu yang
singkat (dalam kisaran nano atau
mikrodetik). (Andriawan, 2015)
Besar penurunan
mikroorganisme berbanding
lurus dengan besar tegangan,
jumlah pulsa dan waktu
pasteurisasi (Barbosa et al.,
1997).
jenis mikroorganismenya
ukuran sel
fase pertumbuhan
jumlah mikroba
Spora sel mikroba dalam
jumlah banyak akan
membuat inaktivasi lebih
lama.
Sel mikroba pada fase
eksponensial lebih sensitif
terhadap perlakuan PEF.
suspensi medium
Suhu, pH
kekuatan ion
Konduktivitas
komposisi
medium
Bahan pangan
diletakkan di antara
2 elektroda
Tegangan listrik
yang tinggi merusak
membran sel bakteri
Amplitudo pada
dinding sel bakteri
berubah.
Akibatnya,
permeabilitas
membran sel diubah
(elektroporasi)
Jus
Sup
Susu
Cairan
dalam telur
KELEBIHAN
Mampu mempertahankan
nutrisi dan vitamin dalam
produk
Organoleptik makanan tetap
terjaga
Lebih efektif mematikan
mikroba
KEKURANGAN