Anda di halaman 1dari 39

Tugas Teknologi Obat dan

Kosmetik
oleh :
Aulia
Aulia Rahmi
Rahmi
Farisa
Imansari
Farisa Imansari
Firnanda
Firnanda R.R.
R.R.
Ginasesharita
Ginasesharita H.
H.
Khansa
Zahrani
Khansa Zahrani
Klanita
Klanita Sabira
Sabira
Lucia
Lucia Purwanti
Purwanti
Mariana
Mariana
Nindya
Nindya Bestari
Bestari
Nur
Nur Hayati
Hayati
Nurul
Nurul Azizah
Azizah
Sandra
Sandra Monica
Monica
Septi
Niawati
Septi Niawati
Shofiyyah
Shofiyyah Taqiyah
Taqiyah
Sri
Sri Dwi
Dwi Aryani
Aryani
Yusra
Yusra Yuliana
Yuliana

Chapt
Biophysical Characteristics
er 2
of the Skin in Relation to
Race, Sex, Age, and Site

CLASSIFICATION BY THE
SKIN TYPES

Berat = 4 kg
Luas permukaan = 1.8 m2
Organ terlebar pada tubuh

Fungsi terpenting :
permeation,
metabolisme,
pengaturan panas dan
fungsi sensori.
Perbedaan jenis dan fungsi
kulit dikarenakan
Faktor Instrinsik

Etnis
Usia
Psikologis
pathological
state

Faktor
Ekstrinsik
tingkat
kekeringan
paparan sinar
matahari
temperatur
angin

Variasi kulit memampukan kulit


beradaptasi dengan baik.

KULIT NORMAL
Fungsi Epidermis:
Epidermis terbuat dari stratum
corneum
proteksi dari agresi
Lapisan tanduk yang ditutupi
lingkungan regenerasi
dengan lapisan pelindung
hydrolipidic
bagian permukaan
(keratogenesis) dan
Fungsi dermis: struktur nutrisi
pigmentasi kulit
Memelihara, koherensi,
(melanogenesis)
elastisitas, dan
Epidermis = lapisan
thermoregulasi kulit
paling luar
Dermis = lapisan tengah
Fungsi hipodermis:
Dermis terbuat dari substansi
Pelindung dan reserving fat
amorphous extracellular
Hipodermis = lapisan paling
dalam
Dermis terbagi menjadi 2

CIRI-CIRI KULIT NORMAL


Lembut

Enak
disentuh

Kencang
dan kenyal

Bersih

Tidak kering
dan
berminyak

Tidak
berpenyakit

area: reticular dermis dan


papillary dermis

Biasanya kulit
jenis ini ada pada
kulit anak
sebelum pubertas

KULIT KERING
Penyebab kulit kering dan kasar :
1

kurangnya

air corneocytes

dan kehadiran NMF

(Natural Moisturizing Factor)

Epidermal hiper-proliferasi, akibat kekurangan


dalam proses perpanjangan keratinosit

Perubahan sintesis lipid di tingkat sel


Kerusakan fungsi barier kulit, menyusul

penurunan kohesi

5
7

Penurunan kualitas higroskopis dari stratum


korneum
Deskuamasi
Regulasi protease
6
corneocytes
berkurang = menurunkan
Transepidermal Water
Loss (TEWL)
Umumnya kulit kering terjadi mulai dari usia
ELDER (18 TAHUN KE ATAS)

KULIT BERMINYAK
Penyebab kulit berminyak:
1

sebaceous gland
(kelenjar minyak) sehingga muncul sebum
berlebih
Sebum bercampur dengan sel kulit mati 2
Aktivitas berlebih

dan melapisi stratum korneum


Campuran sebum dan sel kulit mati juga

3
menyumbat pori

Sebum terdiri dari squalene, lilin, trigliserida, dan


sterol. Sebum merupakan detergen alami kulit,
berperan melindungi kulit dari dehidrasi. Pembentukan
sebum dipengaruhi genetik, hormon dan

lingkungan
Ciri kulit
berminyak:
Cenderung berjerawat, kusam, kasar, pH kulit asam
Tampak mengkilap,
terutama pada bagian
hidung, dahi dan dagu
Pori pori besar

Banyak bakteri
tumbuh dan
menyebabkan
masalah kulit

KULIT
KOMBINASI

Merupakan suatu area


kulit dengan campuran
beberapa jenis kulit
Misal pada wajah,
daerah T (dagu, hidung,
dahi) berminyak,
sedangkan daerah pipi
kering
Terjadi karena
perbedaan kondisi sel
kulit

KULIT SENSITIF
Kulit dengan respon
stimuli yang berlebih
Diakibatkan oleh
faktor genetik,
melibatkan saraf
neurosensorik yang
sensitif
Sering terjadi pada
kulit terang

AFRIKA

Pengaruh Ras

ASIAN HISPANICCAUCASI
AN
Penyebab Timbulnya Ras

1 Pigmen yang disebut melanin, yang


dikendalikan oleh setidaknya 6 gen
Jumlah lapisan pada stratum corneum

3 Letak Geografis

Stratum Korneum

Kulit hitam memiliki


stratum korneum lebih
kompak dengan kohesi
yang lebih besar

Melanin

Setiap kulit yang


berwarna memiliki
melanin.
orang dengan kulit
terang sebagian
besar menghasilkan
Kulit gelap
fenomelanin
memproduksi melanin
jauh lebih banyak.
Warna juga dipengaruhi oleh
adanya lemak di bawah kulit dan Dalam kulit yang lebih
terang, warna juga
karoten. Hal ini dikarenakan
dipengaruhi oleh sel
melatonosit tersebar luas di
darah merah
semua lapisan keratonosit.

Lapisan sel dalam


stratum korneum
kulit hitam lebih
tinggi dari yang
tercatat di
Kaukasia atau
kulit Asia.

Pengaruh Ras (1)

Biophysical Characteristic of
the skin

Kontur Kulit
Keriput terjadi karena perubahan struktural dermis dan subkutan
pada bagian tertentu
Pada umur sama, tingkat keriput ras Kaukasoid = Hispanik = Kulit
Hitam > ras Asia

Warna

Perbedaan warna kulit disebabkan perbedaan isi, ukuran &


persebaran melanosom
Pada kulit hitam melanosit menyerbu seluruh lapisan epidermis
hingga lapisan kulit tanduk
Pigmentasi merupakan perlindungan alami kulit terhadap sinar
matahari
Sensitivitas perubahan pigmentasi ras kulit hitam > kulit putih
yang sensitif hiperpigmentasi > hispanik > asia
Perubahan kecerahan kulit setelah paparan matahari ras
Kaukasoid > Asia > Hispanik > Kulit Hitam

Pengaruh Ras (2)

Biophysical Characteristic of
the skin

PH
Menurut beberapa penulis, tidak terjadi perbedaan pH kulit
antar ras
Menurut penulis lain, pH ras Kaukasoid > Ras Kulit Hitam

Konduktansi Listrik

Konduktansi listrik pada kulit ras kulit hitam > Hispanik =


Asia > Kaukasia

Transepidermal water loss (TEWL)

TEWL : derajat kehilangan air lewat epidermis


Derajat TEWL ras kulit hitam > ras asia > ras kaukasoid
Semakin gelap warna kulit, TEWL semakin tinggi
Ketika kulit mengelupas, kulit lebih gelap memiliki tingkat
penyembuhan lebih cepat

Pengaruh Ras (3)

Biophysical Characteristic of
the skin

Karakteristik Biomekanik kulit


Dilihat dari keelastisan kulit, tingkat viskoelastisitas kulit dan kemampuan
perbaikan
Pada ketiga ras, semakin tinggi intensitas terpapar sinar matahari, tingkat
elastisitas menurun
Viskoelastisitas kulit terpapar matahari lebih rendah daripada kulit yang
terlindungi (pada ras kulit hitam tidak signifikan)
Kemampuan perbaikan kulit ras kulit hitam > ras asia > ras kaukasoid

Produksi Minyak

Produksi minyak pada ras kulit hitam lebih tinggi dibanding ras lain
Ras kulit hitam cenderung kering namun berminyak, terutama pada musim panas

Actinic Aging
Merupakan penuaan karena sinar matahari. Ras kaukasoid memiliki kemampuan
perlindungan matahari 4 kali lebih rendah daripada ras kulit hitam.
Penuaan muncul lebih dini pada ras kaukasoid daripada ras asia, pigmentasi lebih
tinggi pada ras asia

Pengaruh Jenis Kelamin


Secara umum, kulit pria lebih
tebal daripada kulit wanita
Akan tetapi, kulit wanita lebih
tebal pada bagian dermis
Tidak ada perbedaan jumlah
lapisan
koenosit antara pria dan wanita
Ketebalan kulit wanita
berkurang lebih cepat
seiring penuaan
dibanding kulit pria

Biophysical Characteristic of
the skin

Pengaruh Jenis Kelamin (1)


Kontur Kulit

Belum ada data yang menunjukkan pengaruh jenis kelamin terhadap


kontur kulit
Koefisien friksi kulit tergantung pada jenis kelamin

Warna

Pigmentasi tampak lebih terlihat pada pria dibanding wanita

pH
Tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap pH kulit

Konduksi Listrik
Konduktansi listrik digunakan untuk mengkarakterisasi level hidrasi
pada lapisan superfisial kulit
Tidak ada perbedaan konduktansi, impedansi dan kapasitansi antara
pria dan wanita
resistansi listrik pada wanita lebih tinggi daripada pria

Biophysical Characteristic of
the skin

Pengaruh Jenis Kelamin (2)


Trans Epidermal Water Loss (TEWL)

Beberapa penulis mengatakan tidak ada pengaruh jenis kelamin


terhadap TEWL
Peneliti lain mengatakan bahwa derajat kehilangan air lebih tinggi
pada pria dibanding wanita
Hal ini berhubungan dengan metabolisme basal wanita yang lebih
rendah dibanding pria

Karakteristik Biomekanik Kulit

Pada dahi, tegangan kulit wanita lebih tinggi daripada pria


Retraksi elastisitas kaki wanita lebih tinggi daripada pria
Indeks inelastisitas kulit wanita lebih tinggi daripada pria

Produksi Minyak
Pria memiliki tingkat produksi sebum lebih tinggi daripada wanita
Produksi sebum menurun seiring dengan usia, terutama pada wanita

Pengaruh Umur (1)

Biophysical Characteristic of
the skin

Karena
penuaan
terus
terjadipada
kulit
dan
mempengaruhistruktur
danfungsi
kulit,
makausiamemiliki
dampak langsungpada evolusiparameterbiofisikkulit.

Warna

Terdapat penurunan kecer


Dari data bibliografi disimpulkan bahwa terjadi penurunan
kecerahan kulit akibat proses penuaan.
Tetapi hasil yang didapat dapat berbeda tergantung dari agian
yang di obeservasi dan Tingkat paparan sinar matahari

pH
Berdasarkan umur, didapatkan hasil bahwa tidak ada variasi
pada pH kulit yang terukur di beberapa bagian .

Pengaruh Umur (2)

Biophysical Characteristic of
the skin

Kontur Kulit
Penuaan, dapat menimbulkan:
Kulit lebih kasar, dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperi
lingkungan iklim, paparan sinar, efek produkkosmetik, dan kadar air di kulit
Evolusi jaringan microdepressionary kulit
Pembentukan keriput
Panjang jaringan microdepressionary menurun seiring dengan bertambahnya
usia, dan kedalaman lipatan membentuk berongga ketika keriput pertama
muncul
Evolusi jaringan microdepressionnar sensitif pada usia diatas 40 tahun,
dimana mulai terbentuk garis cekungan secara progresif. Dan garis orientasi
sekunder semakin menghilang pada usia diantara 50-80 tahun.

Evolusi jaringan microdepressionnar sensitif pada usia diatas 40 tahun, dimana


mulai terbentuk garis cekungan secara progresif. Dan garis orientasi sekunder
semakin menghilang pada usia diantara 50-80 tahun.

Pengaruh Umur (3)

Biophysical Characteristic of
the skin

Konduksi listrik
Konduktansi umumnya meningkat seiring usia pada
semua kelompok etnis (57).
Kapasitansi secara signifikan lebih rendah pada
orang tua.
Kapasitansi meningkat seiring usia sampai 50 tahun
dan kemudian menurun (122).
Nilai konduktansi dan kapasitansi erat kaitannya
dengan daerah pengukuran (96, 101, 104, 123).
Nilai impedansi listrik beragam dimana nilai indexes
of magnitude (MIX), real part (RIX), and imaginary
part (IMIX) meningkat seiring usia, sedangkan index
of phase (PIX) sebaliknya (107).
Indeks MIX dan IMIX dianggap sebagai nilai paling
representatif bagi penuaan.

Pengaruh Umur (4)

Biophysical Characteristic of
the skin

Trans- Penulis melaporkan terjadi penurunan TEWL sesuai


Epiderm dengan usia pada sebagian besar daerah yang
al Water diperiksa (96, 101, 125).
Loss
Sifat-
sifat
Biomeka
nik

Secara umum, penurunan elastisitas kulit terjadi


seiring usia (110.129). Sama halnya untuk tonisitas
dan extensibility

Pada orang dewasa, tingkat proliferasi epidermal


berkurang seiring usia usia.
Individu yang lebih muda memiliki nilai 10 kali lebih
Actinic
tinggi dibandingkan individu yang lebih tua.
Aging Nilai ini independen terhadap asal etnis dan musim
(130).

Pengaruh Lokasi Kulit


Ketebalan kulit di tiap lokasi anatomi berbeda
Pada ras Kaukasoid, ketebalan kulit lengan bawah
0,9 mm, lebih tipis daripada dahi (1,7 mm)
Kulit di area tertentu juga memiliki ketebalan yang
bervariasi, misal pada area wajah dan area lengan
bawah
Reticular dermis lebih padat dibanding papilarry
dermis

Pengaruh Lokasi (1)

Biophysical Characteristic of
the skin

Kontur Kulit
Kulit keriput merepresentasikan ketidakseimbangan permeabilitas kulit, deformasi
struktur atau perubahan kulit lain.
Pada masing masing area kulit, tingkat kekasaran kulit sangat beragam

Warna
Perbedaan lokasi kulit menunjukkan warna yang berbeda
Lengan bawah cenderung lebih cerah dibanding wajah, padahal sama sama
terpapar sinar matahari
Dengan parameter L*a*b*, terdapat variasi nilai a* dan b* pada distal dan
pHproksimal lengan bawah
Pada lokasi kulit berbeda, pH juga berbeda
pH pipi cenderung lebih tinggi daripada pH dahi

Konduksi Listrik
Dahi memiliki kapasitansi dan impedansi tertinggi dibanding bagian wajah lain
Pada dorsal dan voral lengan bawah, nilai konduksi berbeda

Pengaruh Lokasi (1)

Biophysical Characteristic of
the skin

Biomechanical Properties

Variabilitas ketebalan kulit memiliki pengaruh


terhadap sifat biomekanik.
Variasi ekstensibilitas, elastic recovery,
elastisitas, dan viskoelastisitas antar tempat
pada area yang sama tidak bervariasi
berdasarkan ras.

Trans-Epidermal Water
Loss

Seborrheic Production

Jumlah maksimal air keringat Laju global sebum bervariasi


adalah pada telapak tangan, berdasarkan tempat karena
tidak memiliki konsentrasi
telapak kaki, punggung
yang sama dalam kelenjar
tangan dan beberapa tempat
aktif sebaceous.
pada wajah.

Kesimpulan
Metode biofisika hanya dibenarkan apabila
metodologi yang diiimplementasikan dapat
memperhitungkan keragaman struktural dan
fungsional yang luar biasa.
Kulit memiliki kapasitas permanen untuk
beradaptasi
dan
mengganggu
data
eksperimen.
Pengaruh tersebut harus dihitung secara
sistematik.

Chapter 5 : Ethnic
Differences in Skin
Properties:The Objective
Data

Ethnic Differences in Skin


Properties:The Objective
Data
Perbedaan klinis pada gangguan
dermatologi dapat dipengaruhi oleh
variasi sifat etnis kulit.
Kami mengeksplorasi dan mencoba
untuk mengklarifikasi data yang
obyektif terbaru di TEWL, kadar air
(WC) (via konduktansi, kapasitansi,
resistansi dan impedansi),
reaktivitas pembuluh darah (BVR),
pH gradien, mikrotopografi fungsi
sebasea, velus distribusi folikel
rambut, morfologi dan distribusi
melanosom, dan ketahanan
terhadap photodamage untuk
membedakan sifat kulit yang
berbeda
kelompok etnis.

Ethnic Differences in Skin Propertie

Transepidermal Water Loss


(TEWL)

Merupakan jumlah air yang menguap


melalui kulit pada kondisi tidak
berkeringat
TEWL etnis hitam dan etnis asia > etnis
kulit putih
Secara keseluruhan, data mengenai
TEWL tidak konsisten
Sulit ditentukan adakah perbedaan
TEWL masing masing etnis

Ethnic Differences in Skin


Properties

Kandungan Air (WC)

WC atau hidrasi kulit diukur dengan kapasitansi kulit, konduktansi,


impedansi, atau resistensi berdasarkan peningkatan sensitivitas SC
terhidrasi dengan medan listrik.
Sumber-sumber kesalahan atau variasi dalam pengukuran
meliputi produksi keringat, mengisi dari keringat saluran kelenjar,
jumlah folikel rambut, dan kandungan elektrolit SC.
Temuan oleh Johnson dan corah tersirat varians etnis di WC.
Namun, SLS diinduksi studi iritasi dengan Berardesca dan Maibach
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam WC
antara ras pada awal atau setelah SLS stres, Manuskiatti et al.
tidak menemukan perbedaan dasar di WC antara kulit hitam dan
kulit putih.
Dari catatan, impedansi, seperti yang digunakan dalam studi oleh
Sugino et al. dan Sivamani et al., kurang banyak digunakan dari
kapasitansi dan konduktansi dan telah terbukti lebih sensitif
terhadap lingkungan dan faktor teknis yang mempengaruhi SC.

Ethnic Differences in Skin


Properties

Reaktivitas Pembuluh Darah


Pada masing masing etnis, tidak ditemukan perbedaan signifikan reaktivitas
pembuluh darah
Microtopography
Penelitian dari Guehenneux dkk.
Teknik : In vivo (skin replicas dan interferometry)
Sampel : Kaukasia dan Jepang (umur 2080 tahun, wanita)
Objek : Volar forearm (lengan bawah)
Hasil : peningkatan densitas garis > 60 mm dan penurunan densitas garis < 60
mm sesuai kedalamannya seiring bertambahnya usia; perubahan pada etnis
kaukasia > etnis jepang, terutama usia awal pada etnis kaukasia. Anisotropi
kulit : terjadi perubahan sesuai umur pada etnis kaukasia dan tidak ada
perubahan pada etnis jepang.
Penelitian dari Diridollou dkk.
Teknik : In vivo (Skin Chip)
Sampel : Afrika-Amerika, Kaukasia, Asia, Hispanik (wanita, umur 1861 tahun)
Objek : Dorsal dan ventral forearms (lengan bawah)
Hasil : Kekasaran dan anisotropi : sesuai umur baik bagian dorsal dan ventral
lengan bawah di semua etnis, Kaukasia > Hispanik, Asia dan Afrika-Amerika.
Densitas dari garis perpotongan: Kaukasia dan Hispanik < Asia dan Afrika-

Ethnic Differences in Skin


Properties

Fungsi Sebaceous
Penelitian oleh: Aramaki et al
Teknik: In vivo dengan sebumeter,
aplikasi langung SLS (bahan yang
menyebabkan iritasi)
Subjek: wanita Jepang 22 orang
(rata-rata umur 25.84 tahun), wanita
Jerman 22 orang (rata-rata umur
26.94 tahun)
Bagian: Lengan bawah
Hasil:
- Kandungan sebum pada wanita
Jepang<wanita kulit putih (p<0.05)
- Setelah adanya SLS, kandungan
sebum pada wanita Jepang>wanita
kulit putih (p<0.05)

Penelitian oleh: De Rigal et al.


Teknik: In vivo dengan sebumeter dan
sebutape
Subjek: 387 wanita (kisaran umur 18-70
tahun dengan kelompok etnik AfrikaAmerika, Hispanik, Caucasian, Cina)
Bagian: Kening dan pipi
Hasil:
Rata-rata laju eksreksi sebum, hasilnya
sama untuk semua kelompok etnik
Jumlah kelenjar secaceous, orang Cina dan
Hispanic<wanita Caucasian dan AfrikaAmerika
Kandungan sebum menurun dengan
perubahan waktu, linier pada orang Cina,
tiba0tiba menurun drastic pada kisaran
umur 50tahun untuk tiga kelompok yang
lain.

Ethnic Differences in Skin


Properties

Folikel Rambut
Penelitian oleh: Mangelsdorf et al.
Teknik: In vivo-biopsi pada permukaan kulit
Subjek: Laki-laki Asia 10 orang, laki-laki Afrika-Amerika 10 orang, kisaran
umur 25-50 tahun
Bagian: kening, punggung, toraks, lengan atas, lengan bawah, paha, betis
Hasil:
- Distribusi densitas folikel untuk bagian tubuh yang berbeda sama pada
semua keompok, tertinggi di kening, terenah di betis
- Densitas folikel pada kening: orang Caucasian>Afrika-Amerika>orang Asia
(p<0.01), tidak terdapat perbedaan yang signifikan bada bagian tubuh
yang lain.
- Betis dan paha: Asia dan Afrika-Amerika lebih kecil untuk volumenya,
potensil penetration surface, follicular orifice, dan diameter rambut.

Ethnic Differences in Skin


Properties

Melanosom
Penelitian oleh: Szabo et al.
Teknik: In vivo-EM
Subjek: 5 orang Caucasoid, 6
orang Amerika-India, 3 orang
Mongoloid, 7 orang Negro
Bagian: tidak dilaporkan
Hasil:
- Melanosom bergabung pada kulit
orang Caucasoid dan Mongoloid
- Kulit orang Negro: lebih panjang
dan lebih lebar melanosom,
terdispersi sendiri

Penelitian oleh: Alaluf et al.


Teknik: In vivo-EM, kelarutan alkali pada
melanin
Subjek: 10 Orang Eropa, 8 Orang Cina,
10 orang Meksiko, 10 orang India, 10
orang Afrika
Bagian: lengan bawah dan lengan atas.
Hasil:
Ukuran rata-rata melanosom: lengan
bawah>lengan atas, di semua
kelompok etnik.
Afrika>India>Meksiko>Cina>Eropa
Ukuran melanosom-total kandungan
melanin
Fraksi melanin pada kulit cerah:
Africa<Meksiko dan Cina<India<Eropa
Fraksi melanin pada kulit gelap: Afrika
dan India> Meksiko dan Cina> Eropa

Ethnic Differences in Skin


Properties

ANTIMICROBIAL PROPERTIES
melanosit
melanosom
e
melanin

Menghambat proliferasi
sel bakteri, jamur, dan
infeksi oleh parasite lain
dalam epidermis dan
dermis

PHOTODAMAGE
menyebab
Resisten
Warna kulit
photodama
kan
thdp
kanker

gelap

ge

Ethnic Differences in Skin


Properties
perlindung

PHOTODAMAGE
Melanin

an
terhadap
kerusakan
dna
antioksida
n
antiradikal

mengurangi
tingkat kerusakan
yang paling utama
oleh sinar
ultraviolet

Perbedaan antara kulit yang terpapar sinar dan


kulit yang terlindung dari paparan sinar dalam
pola agregasi melanosom, ukuran melanosom,
bentuk melanosom, dan melanogenesis;

BAB 21
PH KULIT DAN FLORA KULIT

PENDAHULUAN
Kulit memiliki karakteristik
fisikokimia seperti
struktur, kelembaban,
suhu, pH dan kandungan
O2 serta CO2.
pH
Memiliki peranan yang
penting pada fisiologi
kulit
Secara langsung
maupun tidak langsung
memengaruhi faktorfaktor lain seperti
komposisi lipid stratum
korneum, kelembaban
stratum korneum,
fungsi penahan pada
kulit dan mikrobiota
kulit

ASAL-USUL PH KULIT
pH pada bagian kulit yang berbeda-beda
pH Permukaan
Kulit

Lokasi

4.0 5.5

Dahi

4.0 5.5

Dahi dan pipi

4.1 4.2

Lengan bawah

4.4

Lengan volar

4.4 5.1

Lengan volar

4.5 5.6

Dahi

4.2 4.5

Lengan bawah

5.5 5.8

Dahi

5.56 5.96

Belakang pergelangan
tangan

4.8 5.0

Lengan volar

4.93 5.12

Lengan volar

5.0 5.4

Lengan volar

5.0 5.5

Lengan ventral

5.4 5.9

Lengan bawah

Terdapat banyak faktor yang


bisa memengaruhi pH kulit,
tergantung dari subjek, bagian
dan faktor biokimia lainnya
Faktor endogen:
Energi pasif, komposisi lipid
pada stratum korneum dan
proses bioenergetika
Faktor eksogen:
pembersih kulit, kosmetik
antibiotik topikal, iklim
Penelitian baru-baru ini pH ratarata kulit manusia menurun dari
5.12 0.56 menjadi 4.92
0.45. penulis menyimpulkan
bahwa pH untuk kulit natural
adalah 4.7.

PERBEDAAN PH BERDASARKAN UMUR,


JENIS KELAMIN DAN WARNA KULIT
Umur

pH 7 pH
<7

Warna kulit

pH 4,0 pH
5,5

pH 4,0 pH 5,5

>
Jenis Kelamin
Perbedaan pH permukaan kulit
pada wanita dan pria belum
sepenuhnya terbukti. Penelitian
menyatakan hal yang berbedabeda sehingga belum reliable

pH
5,6
Orang berkulit hitam
memiliki pH yang
lebih rendah daripada
orang berkulit putih

Bagian Tubuh

pH Wanita

pH Pria

Dahi

5.4 5.8

5.1 5.5

Ketiak

5.80 5.94

6.58 6.67

Lengan volar

4.8 5.8

4.3 4.7

Bagian belakang telapak tangan

5.84

5.56

Bagian belakang permukaan kulit

5.43 5.73

4.96 5.12

FLORA KULIT
Kulit merupakan organ terbesar yang bisa menyediakan ekosistem untuk mikroba.
Hubungan antara bakteri dan kulit bisa menguntungkan dan merugikan tergantung
pada kondisi fisik dan kekebalan kulit.
Faktor yang memengaruhi pertumbuhan
mikroba pada kulit: lapisan asam, kadar
mineral dan kelembaban, serta kosmetik.

Dinamika pertumbuhan mikroba pad bagian tubuh


tergantung pada: lokasi anatomi, produksi keringat,
pH, kelembaban, suhu, paparan sinar matahari

Bakteri yang diizinkan berada di kulit: memproduksi antibiotik, mencegah penempelan


bakteri, menghambat translokasi, mendegradasi racun.
Mikroba pada kulit bisa dalam waktu singkat maupun
lama bergantung pada: kemampuan bakteri menempel
pada epitelium kulit, tumbuh pada suasana kering dan
asam, membangun hubungan mutualisme dengan kulit.

Bakteri yang umu diisolasi pada kulit


normal :Staphylococcus, Micrococcus,
Corynebacterium, Brevibacteria,
Propoionibacteria, Acinobacter

Telah terbukti bahwa mencuci tangan dengan sabun anti-mikroba dapat mencegah
penempelan bakteri pada kulit, yang bekerja degan interaksi elektrolstatik. Studi
terbaru membuktikan bahwa mencuci tangan dengan sabun yang tidak mengandung
anti-mikroba dapat membantu penyebaran bakteri pada tangan. Dan dikatakan juga
bahwa mencuci tangan berkali-kali tidak akan mengurangi jumlah bakteri pada tagan.

pH kulit dan Skin Flora


Permukaan kulit
normal memiliki ph
dibawah 5.
ph kulit memiliki
peranan yang
penting dalam
memelihara bacterial
flora normal dan
menjaga kulit dari
serangan pathogen.

ph yang asam pada


kulit menambah
aktivitas lipid
antibacterial dan
peptide.
Banyak factor external
yang mempengaruhi
ph pada lapisan kulit
yaitu penggunaan
sabun, detergen dan
produk kosmetik.

pH kulit dan Skin Flora


Ph dan adanya flora
perlu diperhatikan dalam
merawat kesehatan kulit.
Ph asam pada kulit
merupakan lingkungan
yang optimal untuk
tinggalnya bakteri dan
aktivitas enzimatiknya.

Bertambahnya ph
permukaan kulit dapat
menyebabkan adanya
pathogenesis atau
timbulnya kerusakan
kulit meliputi infeksi
C.albicans, acne
vulgaris, iritasi kulit dll.

Anda mungkin juga menyukai