Anda di halaman 1dari 35

KONSEP DASAR KOSMETIKA DAN

ANATOMI FISIOLOFI KULIT


Oktavia Rahayu Adianingsih, S.Farm., M.Biomed., Apt.
Materi Kuliah Kosmetologi
No. Materi kuliah
1 Konsep dasar kosmetika
2 Konsep dasar anatomi fisiologi kulit
3 Bahan-bahan yang diizinkan dan yang dilarang untuk kosmetika
4 Konsep produk sabun
5 Konsep produk sediaan tabir surya
6 Konsep produk sediaan lotion
7 Konsep produk sediaan antijerawat
8 Konsep produk shampo
9 Produk minyak rambut atau gel rambut
10 Konsep produk lipstik
11 Konsep produk sediaan whitening
12 Konsep produk antiprespiran
13 Etik dan regulasi kosmetik
14 Uji evaluasi produk kosmetik
<1> KONSEP DASAR KOSMETIKA
Mahasiswa dapat menjelaskan:
1) Definisi kosmetik
2) Penggolongan sediaan kosmetik
3) Perbedaan sediaan kosmetik dengan sediaan kosmetik lainya
1-2 DEFINISI DAN PENGGOLONGAN SEDIAAN KOSMETIK

Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang


dimaksudkan untuk digunakan pada bagian luar tubuh
manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan membran mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan
dan atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik

Cara Pembuatan Kosmetika yang Baik, yang selanjutnya disingkat


CPKB adalah seluruh aspek kegiatan pembuatan kosmetika yang bertujuan untuk
menjamin agar produk yang dihasilkan senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang
ditetapkan sesuai dengan tujuan penggunaannya
Klasifikasi Kosmetik (1)
Kulit (bedak, lotion, sabun)

Kuku (cat kuku)


Berdasarkan
Klasifikasi
letak Gigi (pemutih gigi)
kosmetik
penggunaan
Mata (krim mata, pensil alis)

Rambut (sampo)
Klasifikasi Kosmetik (2)
Kuratif (deodoran)

Protektif (bedak)
Klasifikasi Berdasarkan
kosmetik fungsi
Korektif (concealer)

Dekoratif (lipstick, cat kuku)


Klasifikasi Kosmetik (3)
Aerosol (parfum)
Padat (compact powder)
Emulsi (krim)
Berdasarkan Oil (minyak rambut)
Klasifikasi
bentuk
kosmetik Pasta (pasta gigi)
sediaan
Serbuk (bedak)
Cairan (lotion)
Stik (lipstik)
3 PERBEDAAN SEDIAAN KOSMETIK DENGAN SEDIAAN KOSMETIK LAINYA

Kosmetik
Obat

Kosmedik/Comseceutical: Gabungan obat dan kosmetik dari bahan-bahan tertentu untuk


mempertahankan fisiologi kulit yang sudah baik atau memperbaiki fisiolofi kulit yang kurang baik
EYESHADOW

MASCARA

EYELINER
EYEBROW PENCIL
Foundation

POWDER FOUNDATION
LIQUID Ada 2 tipe: loose dan compact
powder
FOUNDATION Terdiri dari filler dan pigment
Emulsi tipe O/W dan
W/O
Awal tahun 1990,
umumnya emulsi
dalam bentuk O/W.
Namun, saat ini
sudah mengalami
pergeseran menjadi
W/O
COMPACT FOUNDATION
Terbuat dari powder dan pigment yang
didispersikan ke dalam medium minyak dan
waxes dalam kondisi panas
Rinse-off mask
Sheet mask
<2> KONSEP ANATOMI - FISIOLOFI KULIT
Mahasiswa dapat menjelaskan:
1) Anatomi, struktur, karakteristik kulit
2) Tipe kulit
3) Faktor iritasi kulit
1 ANATOMI, STRUKTUR, KARAKTERISTIK KULIT

Kulit adalah lapisan pelindung


terluar dari tubuh dengan luas
permukaan kulit manusia dewasa
sebesar 1,5-2 m2 dan berat sekitar
3 kg
Fungsi Kulit

• Melindungi tubuh dari gangguan fisik


Fungsi
(tekanan, gesekan) dan gangguan kimiawi
proteksi
(zat kimia iritan, sinar UV)
Fungsi
• Mampu menyerap air
absorbsi
Fungsi • Mengeluarkan zat yang tidak berguna / sisa
ekskresi metabolism (urea, asam urat, ammonia)
• Kulit mengandung ujung syaraf sensorik yang
Fungsi
menerima rangsangan panas, dingin, sentuhan,
persepsi
dan tekanan
Fungsi
• Mengatur suhu tubuh dengan pengeluaran
pengaturan
keringat dan kontraksi pembuluh darah kulit
suhu tubuh
Fungsi
pembentukan • Pigmen dibentuk oleh sel melanosit
pigmen
Fungsi
• Keratin dibentuk oleh sel keratinosit
keratinisasi
Struktur Anatomi Kulit

1) Lapisan Epidermis
 Fungsi: menahan masuknya
senyawa asing
 Ketebalan: 50 μm-1,5 mm
 Terdiri dari 5 stratum  stratum
korneum, lusidum, granulosum,
spinosum, dan basalis
 Stratum korneum (lapisan tanduk) adalah terdiri atas
beberapa lapisan sel gepeng yang mati, tidak berinti dan
protoplasmanya sudah berubah menjadi keratin (zat
tanduk)
Lapisan Epidermis  Stratum lusidum terdapat langsung di bawah stratum
korneum, merupakan lapisan sel gepeng tanpa inti dengan
protoplasma yang telah berubah menjadi protein eleidin
 Stratum granulosum tersusun oleh sel-sel keratinosit
berbentuk kumparan yang mengandung butir-butir dalam
protoplasmanya, berbutir kasa dan berinti mengkerut
 Stratum spinosum terdiri atas beberapa lapisan sel
berbentuk poligonal dengan ukuran bermacam-macam
akibat proses mitosis. Protoplasmanya jernih karena
banyak mengandung glikogen dan inti sel terletak ditengah
 Stratum basalis terdiri atas sel-sel kubus yang tersusun
vertikal dan pada taut dermoepidermal berbaris seperti
pagar, lapisan ini merupakan dasar epidermis
2) Lapisan Dermis
 Fungsi: melindungi tubuh dari luka,
menjadikan epidermis lebih fleksibel,
penghalang terhadap infeksi dan sebagai
Struktur Anatomi Kulit
organ penyimpan air
 Ketebalan: 1-4 mm
 Terdiri dari kapiler darah, ujung-ujung saraf,
kelenjar keringat, folikel rambut dan
kelenjar minyak (sebasea)
 Dibagi menjadi 2:
 Pars papilaris  bagian yang menonjol
kedalam epidermis  ujung serabut
saraf dan pembuluh darah
 Pars Retikularis  bagian bawah
dermis yang berhubungan dengan
subkutan  serabut penunjang kolagen,
elastin dan retikulin
3) Lapisan Hipodermis/
Struktur Anatomi Kulit
Subkutan
 Terdiri dari Jaringan ikat longgar
berisi sel lemak di dalamnya,
pada lapisan ini terdapat ujung-
ujung saraf tepi, pembuluh
darah dan getah bening

Sel Lemak
Lapisan terdalam yang mengandung
sel liposit (adiposa) yang berfungsi
sebagai cadangan makanan, bantalan
terhadap trauma, bantalan antara kulit
dan struktur internal (otot & tulang)
2 TIPE KULIT
Kulit Normal
 Kulit wajah terasa halus dan lembut, tidak terlalu
berminyak maupun terlalu kering
 Jarang mengalami jerawat maupun komedo
 Pori-pori wajah tidak terlalu terlihat

Kulit Kering
 Kulit wajah terasa kering, kaku, dan (atau) kasar
 Permasalahan utama wajah adalah keriput dan
tanda-tanda penuaan
 Hanya kulit wajah tidak mudah berubah
kemerahan seperti pada kulit sensitif
Kulit Berminyak
 Kulit wajah akan terlihat semakin mengkilap pada siang hari
 Biasanya mengalami masalah dengan jerawat maupun komedo
 Pori-pori wajah terlihat besar

Kulit Sensitif
 Biasanya kulit terasa kering pada malam hari
 Kulit mudah berubah kemerahan
 Kulit mudah terjadi iritasi, rasa terbakar, atau gatal saat memakai
beberapa produk yang kandungannya tidak sesuai dengan kulit sensitif

Kulit Kombinasi
•Campuran antara kulit kering dan kulit berminyak
•Kulit wajah terlihat mengkilap hanya pada bagian T-Zone
•Kulit wajah bagian lain terasa kering
Cara Mengetahui Tipe Kulit
The Blotting Sheet Method

Caranya : bersihkan wajah sebelum tidur dan jangan gunakan skin care apapun
 bangun tidur, segera tempelkan blotting sheet pada 5 area wajah : pipi kanan,
pipi kiri, dahi, hidung dan dagu  Cek minyak yang terserap oleh blotting sheet

 Kulit berminyak  blotting sheet menyerap banyak minyak pada seluruh


bagian wajah
 Kulit kombinasi  blotting sheet menyerap banyak minyak pada bagian T-
Zone (dahi, hidung, dan dagu) tetapi tidak ada minyak yang diserap pada
blotting sheet yang ditempelkan pada pipi kanan dan kiri.
 Kulit normal  terdapat sedikit minyak pada blotting di seluruh bagian wajah
 Kulit kering / sensitif  tidak terdapat minyak pada blotting sheet diseluruh
bagian wajah
3 FAKTOR IRITASI KULIT

Skin irritation and barrier function:


influencing factors
Reaksi kulit terhadap kosmetika
• Reaksi alergi  Kulit menjadi merah, gatal sampai bengkak-bengkak. Daerah kulit
yang terkena umumnya muka (terutama kelopak mata dan telinga) dan leher atau
ketiak ketika menggunakan deodorant
• Reaksi iritasi primer  Kulit mengalami iritasi segera sesudah pemakaian
kosmetika di tempat tersebut dan kulit menjadi gatal dan merah sampai berair,
misalnya karena penggunaan bleaching cream untuk memutihkan kulit, atau depilatori
untuk menghilangkan rambut.
• Reaksi fotosensitivitas  Reaksi kulit yang terjadi pada tempat yang menggunakan
kosmetik setelah kontak langsung dengan sinar matahari dengan panjang gelombang
tertentu. Kulit di bagian tersebut menjadi merah, gatal kemudian menjadi hitam
(hiperpigmentasi), misalnya reaksi kulit terhadap penggunaan parfum dan reaksinya
berupa buduaran, bintil-bintil atau gelembung-gelembung berwarna merah kehitaman
• Kerusakan rambut  Zat kimia yang dipakai pada pengeritingan, pelurusan dan
pewarnaan rambut, dapat menyebabkan rambut menjadi rontok atau rambut patah
bahkan dapat timbul kebotakan sementara ( alopecia temporer). Pengeritingan rambut
secara mekanis dapat menyebabkan kebotakan karena tarikan alat pengeritingan
(traction alopecia)
• Kerusakan kuku  Kuku dapat rusak, tumbuh bergelombang, berwarna kusam, tidak
tumbuh atau menjadi radang karena zat kimia yang terkandung dalam kosmetik kuku.
• Sensitisasi silang atau cross sensitization  Pada peristiwa ini terjadi sensitisasi
tidak saja terhadap satu alergen yang telah menimbulkan zat anti terhadapnya, tetapi
reaksi alergi juga berlangsung pada kontak dengan zat-zat yang struktur kimiawinya
hampir serupa dengan alergen penyebabnya, misalnya pada hipersensitivitas
terhadap cat rambut parafenilendiamida yang seringkali terjadi pula sensitisasi silang
terhadap paratoluendiamina
Gangguan pada Kulit

Gangguan
Jerawat Komedo Infeksi jamur
pigmentasi

Kelainan
Alergi Penuaan dini kelenjar
keringat
TUGAS
Tuliskan contoh produk kosmetik sebanyak-banyaknya beserta contoh
produk di pasaran

Contoh:
1. Sabun  giv
2. Sampo  sunsilk
3. Pensil alis  pixy
dsb

Anda mungkin juga menyukai