Anda di halaman 1dari 17

PIROGEN, PENGHILANGAN PIROGEN DAN UJI

PIROGENITAS
NAMA KELOMPOK :

 Made Hapri Dwi Artaning (18330713)


 Putu Intan Candra Dewi (18330714)
 Puspadina Rahma (18330722)
 Repi Kusuma Ayuningtias (18330727)
DEFINISI PIROGEN

Pirogen berasal dari kata pyro yang artinya


keadaan yang berhubungan dengan panas, dan
kata Gen yang artinya membentuk atau
menghasilkan. Pirogen adalah suatu produk
mikroorganisme, terutama dari bakteri gram
negatif dan dapat berupa endotoksin dari
bakteri ini yang dapat menyebabkan demam
apabila masuk kedalam tubuh.
SIFAT-SIFAT PIROGEN
a. Thermostabil, proses sterilisasi > 200ºC.
b. Larut dalam air. Sehingga tidak bisa
memakai penyaring bakteri.
c. Tidak dipengaruhi oleh bakterisida yang
biasa.
d. Tidak menguap, destilasi biasa ada yang
ikut bersama percikan air
e. Berat molekul (BM) antara 15.000
- 4.000.000
f. Ukuran umumnya 1 – 50 µm
KLASIFIKASI PIROGEN

1. Pirogen Endogen

2. Pirogen Eksogen
PIROGEN DAPAT BERBAHAYA BILA :

a.Injeksi volume besar akan mengandung


pirogen yang besar pula.
b.Injeksi Volume besar. Biasanya
diberikan Intra vena sehingga akan
memberikan efek yang cepat.
c.Infus untuk pasien gawat darurat, bila
terjadi penaikan suhu badan bisa
berakibat fatal.
EFEK FARMAKOLOGI
Suatu pirogen apabila masuk ke dalam tubuh
akan menjadi suatu benda asing yang dapat
menimbulkan respon imun menjadi aktif yang
ditandai dengan terjadinya demam. Proses
terjadinya demam dimulai dari terpaparnya
tubuh manusia terhadap pirogen eksogen
yang kemudian akan mengakibatkan
terstimulasinya pirogen endogen untuk
melindungi tubuh dan menciptakan
kekebalan melawan pirogen eksogen
tersebut.
PENGHILANGAN PIROGEN
(DEPIROGENASI)

a. Depirogenasi dengan membuang endotoksin


Destilasi
 Menghilangkan pelarut, seperti air dari
endotoksin dan bahan tidak murni lainnya dan
ini sangat efektif.
Osmosis Balik
 Dalam depirogenasi air dengan reverse
osmosis (RO), air dipaksa keluar melalui pori-
pori yang sangat kecil dalam membrane yang
melawan gradien osmotik; air melewati
membran, tetapi endotoksin tidak.
A. DEPIROGENASI DENGAN MEMBUANG
ENDOTOKSIN

Ultrafiltrasi
 Ultrafiltrasi adalah proses yang efektif yang
mengandalkan larutan atau molekul yang secara
signifikan lebih kecil dari endotoksin. Sehingga zat
dengan BM besar seperti endotoksin tidak akan mampu
melewati membran.
Resin penukar ion
 Resin penukar anion akan menghapus endotoksin
bermuatan negatif. Penggunaan teknologi ini untuk
menghilangkan endotoksin dan memurnikan enzim.
Karbon teraktivasi
 Karbon aktif mengikat dan menghilangkan molekul
organik, termasuk endotoksin, dan dapat efektif dalam
depirogenasi larutan.
A. DEPIROGENASI DENGAN
MEMBUANG ENDOTOKSIN
Mengisi media yang dimodifikasi
 Media filter bermuatan positif dapat menghapus
endotoksin dari larutan air dan garam, meskipun
mungkin tidak efektif untuk larutan protein.

Mencuci / membilas
 Mencuci atau membilas dapat digunakan untuk
menghilangkan endotoksin dari partikel padat
yang tidak dapat didepirogenasi oleh panas
kering. Bahan kimia untuk membantu proses ini
termasuk surfaktan, NaOH (biasanya di kisaran
0,05-0,5 M), atau bahan pembersih komersial.
B. DEPIROGENASI DENGAN DEKSTRUKSI
KIMIA ENDOTOKSIN
Hidrolisis Asam
 Hidrolisis asam ringan pada hubungan glikosidik antara lipid A
dan bagian struktur gula. Hidrolisis lebih lanjut dapat
mengurangi pirogenitas
Hidrolisis basa
 Mekanisme depirogenasi adalah dengan saponifikasi asam lemak
dari lipid A. Sodium hidroksida umumnya digunakan pada
konsentrasi antara 0,05 dan 0,5 M. Selain perusakan endotoksin
dengan hidrolisis, pada pH tinggi afinitas permukaan endotoksin
berkurang dan solubilisasinya meningkat, yang memungkinkan
untuk dibilas.
Oksidasi
 Hidrogen peroksida telah terbukti menjadi agen efektif untuk
depirogenasi di konsentrasi tinggi pada suhu yang tinggi (27%
pada 1000 C). Contoh pengoksidasi yang lain adalah sodium
hipoklorit dan etilen oksida
C. DEPIROGENASI DENGAN DEKSTRUKSI
FISIKA ENDOTOKSIN
Radiasi
 Dosis sterilisasi dari radiasi (radiasi) tidak efisien untuk
mengurangi secara signifikan konsentrasi endotoksin. Dosis
yang tinggi akan menghancurkan endotoksin tetapi mungkin
dapat mempengaruhi bahan, terutama plastik.
Panas lembab
 Autoklaf umumnya tidak dianggap sebagai cara yang efektif
untuk depirogenasi tetapi memiliki beberapa efek, pada suhu
tinggi dan tekanan, akan merusak endotoksin, misalnya, 5 jam
pada 20 psi dan pH 8,2, atau 2 jam pada pH 3,8. Pada 15 psi
Panas kering
 Panas kering adalah metode yang paling efektif dan sering
digunakan untuk depirogenasi banyak partikel. digunakan
pengaturan waktu dan suhu 30 menit pada 250 0C.
UJI PIROGENITAS
Uji pirogen dimaksudkan untuk membatasi resiko
reaksi demam pada tingkat yang dapat diterima
oleh pasien pada pemberian sediaan injeksi.
Pengujian meliputi pengukuran kenaikan suhu
kelinci setelah penyuntikan larutan uji secara
intravena dan ditujukan untuk sediaan yang dapat
ditoleransi dengan uji kelinci dengan dosis
penyuntikan tidak lebih dari 10 ml per kg bobot
badan dalam jangka waktu tidak lebih dari 10
menit.
UJI PIROGENITAS
 Alat dan pengencer : alat suntik, jarum, dan
alat kaca didepirogenasi dengan pemanasan
pada suhu 2500 selama tidak kurang dari 30
menit
 Rekaman suhu : gunakan alat pengukur suhu
yang teliti, seperti thermometer klinik atau
thermistor atau alat sejenis yang telah
dikalibrasi
 Hewan uji : gunakan kelinci dewasa yang
sehat. Tempatkan kelinci satu ekor dalam satu
kandang dalam ruangan dengan suhu yang
seragam antara 200 sampai 230C
UJI PIROGENITAS
 Prosedur
suntikkan 10 ml per kg bobot badan, melalui vena
tepi telinga 3 ekor kelinci dan penyuntikan dilakukan
dalam waktu 10 menit. Larutan uji berupa sediaan
yang bila perlu dikonstitusi seperti yang tertera pada
etiket maupun bahan uji yang diberlakukan seperti
yang tertera pada masing-masing monografi dan
disuntikkan dengan dosis seperti yang tertera. Semua
larutan harus bebas dari kontaminasi. Hangatkan
larutan pada suhu 370 ± 20 sebelum penyuntikan.
Rekam suhu berturut-turut antara jam ke-1 dan jam
ke-3 setelah penyuntikan dengan selang waktu 30
menit.
UJI PIROGENITAS
 Penafsiran hasil
Setiap penurunan suhu dianggap nol. Sediaan
memenuhi syarat apabila tidak ada kelinci yang
menunjukkan kenaikan suhu 0,50 atau lebih.
Jika ada kelinci yang menunjukkan kenaikan
suhu 0,50 atau lebih lanjutkan pengujian dengan
menggunakan 5 ekor kelinci. Jika tidak lebih
dari 3 ekor dari 8 ekor kelinci masing-masing
menunjukkan kenaikan suhu maksimum 8 ekor
kelinci tidak lebih dari 3,30 sediaan dinyatakan
memenuhi syarat bebas pirogen.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai