Anda di halaman 1dari 2

Nama : Maria Romian Putri Sinaga

Nim : 17330102
Kelas : Farmasi Klinik dan Rumah Sakit (C)

Tugas 1

1. Apa pendapat saudara mengenai pengkajian resep, jelaskan.

Jawab : pengkajian resep sangatlah penting karena dalam alur pelayanan resep,
apoteker wajib melakukan skrining resep yang meliputi, administratif, kesesuaian
farmasetik dan kesesuaian klinis untuk menjamin legalitas suatu resep dan
meminimalkan kesalahan pengobatan. aspek administratif resep dipilih karena
merupakan skrining awal pada saat resep di layani karena mencakup seluruh
informasi di dalam resep yang berkaitan dengan kejelasan tulisan obat, keabsahan
resep dan kejelasan informasi di dalam resep. Akibat ketidaklengkapan adiministratif
resep bisa berdampak buruk bagi pasien bahkan dapat timbul efek yang obat yang
tidak diharapkan. maka sebaiknya dalam mengkaji resep haruslah benar-benar
diperhatikan guna mencegah adanya medication error. Pentingnya kelengkapan semua
aspek masih belum banyak disadari oleh dokter. Misalnya mulai dari penulisan resep,
pembacaan resep oleh apoteker, penyerahan obat sampai penggunaan obat oleh pasien,
kesalahan yang terjadi disalah satu komponen dapat secara berantai menimbulkan
kesalahan lain dikomponen-komponen selanjutnya.

2. Bagiamana pendapat saudara mengenai pengkajian resep hipertensi.

Jawab: dalam pengkajian resep terutama resep penyakit hipertensi apoteker memiliki
peran yang sangat penting dalam meminimalkan terjadinya medication error dengan
cara melakukan pengkajian resep dengan 4 TEPAT yaitu :
a. Tepat indikasi: dimana kesesuaian pemberian obat antara indikasi dengan
diagnosa dokter harus sesuai. Karena pemilihan obat mengacu pada penegakan
diagnosis, jika diagnosis yang ditegakkan tidak sesuai maka obat yang digunakan
tidak akan memberikan efek yang diinginkan.
b. Tepat obat: dimana kesesuaian pemberian obat antihipertensi yang dapat
ditimbang dari ketepatan kelas lini terapi, jenis dan kombinasi obat bagi pasien
hipertensi.
c. Tepat pasien: dimana kesesuaian pemilihan obat yang mempertimbangkan
keadaan pasien sehingga tidak menimbulkan kontraindikasi kepada pasien secara
individu. Ketepatan perlu dipertimbangkam agar tidak terjadi kesalahan dalam
pemberian obat kepada pasien yang tidak memungkinkan atau keadaan yang
dapat meningkatkan resiko efek samping obat.
d. Tepat dosis: dimana kesesuaian pemberian dosis obat antihipertensi dengan
rentang dosis terapi, ditinjau dari dosis penggunaan per hari dengan didasari pada
kondisi khusus pasien. Bila peresepan obat antihpertensi sesuai dengan rentang
dosis minimal dan dosis per hari yang dianjurkan maka peresepan itu dikatakan
tepat dosis.
Karena dalam pengkajian resep hipertensi ini seringkali terdapat
ketidaklengkapan pada aspek administrasi, seperti resep tidak terdapat informasi
berat badan, pada aspek farmasetik seringkali tidak terdapat informasi bentuk
sediaan, kekuatan sediaan obat, hal ini dapat menimbulkan resiko kelsahan dalam
penyiapan obat yang diserahkan pada pasien.

3. Bagaimana pengkajian resep dilaksanakan di indonesia.


Jawab: di indonesia, berdasarkan Peremenkes no.72 tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, pelayanan langsung yang diberikan Apoteker
kepada pasien dalam rangka meningkatkan efek terapi dan meminimalkan resiko
terjadinya efek samping karena obat, untuk tujuan keselamatan pasien (patient safety)
sehingga kualitas hidup pasien (quality of life) terjamin.

4. Lampirkan literatur yang mendukung issue ini.


Jawab :

Anda mungkin juga menyukai