Anda di halaman 1dari 35

Tujuan penambahan eksipien :

1.Mempermudah proses
pencetakan tablet.
2.Meningkatkan pelepasan dan
ketersediaan hayati obat.
3.Melindungi zat aktif.

1.
2.

3.

4.

5.

6.
7.

Secara terapi netral dan tidak toksik.


Secara fisiologis tidak diragukan, dapat cerna atau secara
fisiologis dapat diterima dan tidak menimbulkan alergi.
Tidak terkontaminasi dgn mikroorganisme (kuman/bakteri, jamur
dan ragi).
Tercampurkan (tidak OTT) secara kimia, fisika dan fisikokimia
dengan zat aktif maupun materi wadah dan tutup.
Stabil secara fisika, kimia, dan mikrobiologi selama jangka waktu
distribusi dan penyimpanan.
Tidak mengganggu penentuan kadar zat aktif.
Pengaruh bahan pembantu terhadap pelepasan, resopsi,
penetrasi zat aktif harus dikenali dan tidak boleh negatif.

Amilum
MCC
Avicel
Aerosil
Laktosa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bahan
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan
Bahan

pengisi(filler)
pengikat(binder)
pelincir
penghancur
penahan lembab
pengadsorpsi
penghambat kehancuran
pewarna

Bahan pengisi
Digunakan terutama untuk membuat tablet yang
mengandung zat aktif yang sangat sedikit seperti
alkaloida, hormon, vitamin, dll.
Tujuan penambahan bahan pengisi adalah:
Agar bisa dicetak untuk tablet yang mengandung
zat aktif yang sangat sedikit seperti alkaloida,
hormon, vitamin, dll.
Memperbaiki sifat fisikokimia bahan aktif (setelah
jadi granul lebih mudah mengalir,kompresibilitas
lebih baik,agar bagus dicetak jadi tablet).

Bahan Pengisi dibedakan :

Bahan pengisi yang tidak larut


Contoh : Calcium sulfat, Calcium carbonat,
Dibasic calcium phosphat, Tribasic calcium
phosphat, Amylum, dll

Bahan pengisi yang larut


Contoh : Lactose, Sucrose, Manitol, Sorbitol, dll

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan


bahan pengisi

Beberapa bahan pengisi dapat mengurangi bioavailabilitas


obatnya. Contoh : Produk Tetrasiklin dengan garam kalsium
sebagai pengisi, bioavailabilitasnya berkurang hingga separuh
dari produk standart

Bahan pengisi juga dapat menyebabkan tak tersatukan secara


kimia. Contoh : interaksi antara gugus amin tertentu dengan
pengisi laktosa menyebabkan brown effect (tablet menjadi
coklat/memucat)

Bahan pengisi yang bersifat absorbent, misalnya bentonit dan


kaolin, tidak boleh digunakan untuk produk-produk dengan
dosis kecil seperti glikosida jantung, alkaloid dan produkproduk estrogen sintetik.

Bahan pengikat ditambahkan agar tablet


memiliki kekompakan dan daya tahan setelah
jadi tablet, bahan pengikat akan menyatukan
partikel serbuk membentuk buliran granulat yang
mempunyai kompresibilitas yang lebih baik.
Selain bahan penyikat kekompakan tablet juga
diperngaruhi oleh tekanan yang diberikan pada
waktu pencetakan tablet.

Bahan pengikat memegang peranan yang sangat


penting dalam pembuatan granul. Bahan ini akan
menentukan :

Keseragaman ukuran granul


Kekerasan tablet
Waktu hancur
Dissolusi
Compressibility
Density granul

Bahan pengikat ditambahkan, baik dalam bentuk kering


maupun cairan dalam proses granulasi basah atau
menaikkan kekompakan kohesi bagi tablet cetak langsung.
Namun demikian, bahan pengikat akan lebih efektif bila
digunakan dalam bentuk larutan yang digunakan dalam
granulasi basah.
Contoh komposisi bahan pengikat :
Amylum : 5 10 % b/v pasta dalam air
Gelatine : 2 10 % dalam air
PVP (poly vinyl pyrrolidone) : 2 % dalam alkohol
Methyl Celluloce : 2 10 % dalam air
Starch paste (pasta kanji) : 10 20 %

Bahan pelincir (lubricants) merupakan bahan


atau campuran bahan yang berfungsi untuk
:

Memudahkan tablet didorong keluar dari die


Mencegah tablet melekat pada punch
Mencegah gesekan antara punch dan die
Memperbaiki kecepatan alir (flow rate) granul

Bahan pelincir juga digunakan untuk mengatur


aliran, sebagai bahan pelicin, dan bahan pemisah
bentuk.
Hal-hal yang harus diperhatikan pada
penggunaan lubricant :
Ukuran partikel lubricant (umumnya : 80
100 mesh)
Lama waktu pencampuran, karena dapat
menyebabkan kenaikan waktu hancur dan
menurunkan kadar dissolusi obat
(Max. 5 menit)

1.Pengatur Aliran

Memberbaiki daya luncur masa yang


ditabletasi atau Granulat, agar mudah
mengalir dari sepatu pengisi ke ruang cetak
dengan mengurangi gesekan antar partikel
agar pengisian ruang cetak serbasama,
sehingga berat tablet sama, masa tablet
tetap, agar ada ketepatan takaran.

Contoh bahan pengatur aliran:


Talk 2% dapat berfungsi sebagai pengatur
aliran, bahan pelicin dan pemisah bentuk,
talk secara fisiologis tidak netral maksimal
3%.
Aerosil sampai dengan 10% .
Logam alkali stearat : talk (1:9)
Magnesium stearat (0,2-0,3) %

Cara kerja bahan pengatur aliran:


Gaya
adhesi bahan pengatur aliran seperti
Magnesium oksida (berupa partikel tunggal),
magnesium stearat (salutan film tipis), aerosol
(berbentuk aglomerat kecil) menyelimuti total atau
sebagian dari granul atau bahan yang dituang
sehingga tercipta bidang permukaan baru yang
memiliki gaya gesek dan gaya lekat yang rendah,
disamping itu pembundaran butiran akan mencegah
atau meminimalkan berlangsungnya penimbunan.
Terbentuknya aglomerat bahan pelincir yang tidak
teradhesi seperti aerosil dari gerakannya sendiri
yang tinggi menimbulkan efek posisi peluru yang
mengakibatkan gesekan luncur menjadi gesekan
gulir.

Penyebab lain bila terjadi granulat melekat


dalam sepatu pengisi atau ruang cetak
kemungkinan disebabkan:
Granul terlalu lembab, dikeringkan lagi
Masa tablet (granul) yang masih panas
sudah dicetak.

Sedangkan ruangan panas dengan kelembaban


udara yang rendah akan menguntungkan proses
tabletasi.
Bahan pelincir yang dipakai umumnya zat-zat
hidrofob, ini akan memperpanjang waktu hancur,
karena mereka menyelimuti setiap butir kecil
granulat.
Untuk bahan pelincir/peluncur larut air seperti Na
laurel sulfat akan memudahkan penetrasi belum
pelarut ke dalam tablet dan ke dalam butir
granulat sehingga mempercepat kelarutan tablet.

2. Bahan Pelicin

Bahan ini akan memudahkan pendorongan


tablet ke atas keluar ruang cetak melalui
pengurangan gesekan antara dinding dalam
ruang cetak dengan permukaan sisi tablet.

Contoh bahan pelicin:


Talk, yang memiliki juga sifat mengalur aliran,
pelicin dan sebagai bahan pemisah bentuk.
Bila terjadi gesekan antara punch bawah dalam
lubang ruang cetak dapat dicegah dengan
menggunakan seutas benang wol yang direndam
dengan paratin/gliserol atau dalam bahan pelicin
lain yang diletakkan pada takik yang cocok pada
stempel bawah sehingga stempel bawah dapat
meluncur dengan lembut.

3. Bahan Pemisah Bentuk

Bahan
Pemisah
Bentuk
berfungsi
untuk
menghindarkan lengketnya masa tablet pada
stempel dan pada dinding dalam ruang cetak.

Sebelum ditambah bahan pemisah bentuk harus


dilihat dulu, lengket yang terjadi bukan
disebabkan terlalu lembab, atau apakah alat
cetak dalam keadaan kering, bersih dan tidak
cacat, serta punya permukaan yang mengkilat.

Penyebab pelekatan biasanya zat yang


higroskopis, zat yang OTT atau zat-zat dengan
titik lebur kecil dari 75o C.

Catt:
Talk yang tidak larut air mudah menghasilkan
salutan pada permukaan logam.
Parafin, magnesium starat, setil alkohol, lemak
terhidrogenasi, dan minyak, menyebabkan waktu
hancur tablet lebih lama.
Emulsi silikon (1-2%) tidak mempengaruhi waktu
hancur tablet.

Bahan penghancur (disintegrants) merupakan bahan


atau campuran bahan yang dapat menyebabkan tablet
hancur ketika tablet kontak dengan cairan saluran
pencernaan.

Dapat berfungsi menarik air ke dalam tablet,


mengembang dan menyebabkan tablet pecah menjadi
bagian-bagian yang lebih halus.

Fragmen-fragmen tablet tsb akan sangat menentukan


kelarutan selanjutnya dari obat dan tercapainya
bioavailabilitas yang diharapkan

Cara penambahan bahan


penghancur :
Sebelum
Setelah

granulasi (internal addition)

granulasi (eksternal addition)

Kombinasi

Contoh Bahan-bahan Penghancur :


1. Kanji (amylum)
Merupakan jenis bahan penghancur yang paling umum
digunakan, harganya juga paling murah. Konsentrasi 5 20 %
dari berat tablet
Amyl jagung (maize starch), Amyl kentang (corn starch), Amyl
beras, Amyl gandum, dll
Modifikasi Amylum (Sta Rx 1500) dpt digunakan sebagai Bhn
pengikat, bahan penghancur, bahan pelincin (lubricant)
2. Microcrystalin Cellulose
Contoh : Avicel PH 101 dan PH 102
Digunakan dalam keadaan kering (untuk granulasi kering atau
cetak langsung)

3. Explotab (Sodium Starch Glycolate/SSG)


merupakan cross-linked starch yang sangat baik
digunakan untuk obat-obat yang tidak larut, misalnya
antasida, dicalcium phosphat, dexamethasone, dll
4. Kombinasi asam
Asam sitrat, asam tartrat maupun asam fumarat,
bersama-sama dengan sodium bicarbonate, apabila
kontak dengan air menghasilkan gas CO2 yang dapat
menyebabkan tablet hancur tablet effervescent

Faktor-faktor yang bertanggung jawab pada waktu


hancur:
1.Formula tablet.
=> Bahan pengikat, bahan pelincir, sering
sekali menurunkan waktu hancur, Bahan pengisi
yang dipakai.
2.Ukuran dan bentuk granul.
3.Gaya pencetakan yang digunakan
4.Ukuran, bentuk, dan umur tablet.

Klasifikasi bahan penghancur:


1.

2.

3.

Zat-zat yang meningkatkan kapilaritas,


mengabsorpsi kelembaban dan mengambang.
Pada umumnya bahan penghancur yangtermasuk
pada kelompok ini, akan mengem-bang dalam air.
Senyawa-senyawa yang bekerja dengan adanya
kelembaban membentuk gelembung gas. Contoh
pada tablet effervecen, Na bic + as sitrat dgn
adanya air terbentuk gas karbondioksida.
Zat-zat yang meningkatkan daya pembasahan
tablet untuk zat yang bersifat lipofil, akan
mempercepat kehancuran tablet karena kerja
bahan penghancur lebih optimal, Contoh: Na lauril
sulfat, Na setilsulfat, trietanol amin, dll.

Proses pengembangan akan merusak


kekompakan tablet sehingga tablet akan pecah.
Disamping itu proses ini juga dipengaruhi oleh
porositas tablet yang terjadi pada waktu
pencetakan tablet, tekanan yang tinggi pada
pencetakan tablet akan mengurangi porositas,
mengakibatkan penetrasi air ke dalam tablet
menurun. Selain itu juga dipengaruhi oleh daya
pembasahan.

Bahan Penahan Lembab.

Untuk mencegah terjadinya pengeringan


total dari granulat, untuk menghindari
retaknya tablet. Selain itu sesepora
kelembaban dalam tablet akan
memepercepat waktu hancur tablet.

Bahan penahan lembab dapat digunakan:


gliserol di tambahkan ke dalam cairan
pengranul (1-3%)
Pati, mengadsorpsi dan mengikat
kelembaban dari udara dan berfungsi
sebagai pengatur air dari tablet.
Laurtan sorbitol.

Digunakan untuk bahan obat cairan encer


atau liat (minyak atsiri, vitamin oleofil, dan
ekstrak) harus di tambahkan bahan
pembantu pengadsopsi agar bisa dicetak.
Contoh: Laktosa, jenis-jenis Pati, bentonit,
aerosil.

Bahan penghambat kehancuran


Untuk tablet-tablet dimana waktu hancur
yang cepat tidak diinginkan.
Seperti: tablet hisap, tablet bukal, tablet
implantasi, dsb.
Contoh:
Sakharosa, Gom arab, Tragakan, Dektrin.
Yang bersifat Lemak,Lemak hidrogenasi,
stearin, parafin,dll

Fungsi bahan pewarna :


Sebagai bahan Estetik
Untuk membedakan produk yang satu dengan yang
lain selama masa produksi
Untuk identifikasi obat obat tertentu
Pemakaian pewarna yang larut max. 0,05 % (sesuai dengan
Undang Undang atau peraturan tentang penggunaan
pewarna dalam sediaan obat)

Penambahan pewarna, biasanya diberikan pada saat


proses granulasi basah.
Problem : migrasi warna pada saat pengeringan
granul (warna tidak rata)
Cara pengatasinya :
- Penambahan 5 10 % CMC
- Pemanasan granul pada temperatur rendah
- Pengadukan granul selama proses
pengeringan

Anda mungkin juga menyukai