TUGAS KELOMPOK 3
OLEH :
FAKULTAS FARMASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Kosmetika adalah bahan atau sediaan yang dimaksudkan untuk digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ genital bagian
luar) atau gigi dan mukosa mulut terutama untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan dan/atau memperbaiki bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik. (Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1176 tahun 2010 tentang Notifikasi Kosmetik).
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh yang memainkan peran penting dalam
melindungi tubuh terhadap kuman dan kehilangan air yang berlebihan, pengaturan
suhu, sensasi, dan sintesis vitamin D. Kulit yang tidak terawat ataupun tidak
terlindung akan rusak, kerusakan kulit yang parah akan menyebabkan terbentuknya
jaringan parut, menyebabkan kulit berubah warna (misal: spot ages), dan
depigmentasi yang bervariasi antar populasi. Oleh karena itu kosmetik adalah salah
satu cara untuk mencegah hal tersebut (Proksch et al, 2008).
Dewasa ini, banyak kosmetik diformulasi untuk melindungi kulit terutama dari
sinar matahari. Sinar matahari merupakan sumber radiasi ultraviolet yang apabila
kulit terpapar berlebihan dapat merusak sel-sel pada kulit. Pemaparan berlebihan
dalam waktu singkat menyebabkan luka bakar karena matahari. Pemaparan jangka
panjang menyebabkan penebalan lapisan kulit paling atas dan peningkatan
pembentukan pigmen oleh sel-sel penghasil pigmen. Pigmen (melanin) merupakan
zat pelindung alami yang menyerap energi dari sinar ultraviolet dan mencegah
masuknya sinar ke jaringan yang lebih dalam.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengangkat tema tabir surya
(sunscreen) dalam makalah guna mengetahui lebih dalam mengenai kandungan dan
formulasi tabir surya (sunscreen).
1.2. Tujuan
- Untuk mengetahui kandungan dan formula dari tabir surya (sunscreen)
- Untuk mengetahui perbedaan formula dari beberapa produk tabir surya
(sunscreen) yang beredar pasaran.
- Untuk mengetahui Manfaat apa saja yang terkandung dalam Formula
-
1.3. Perumusan Masalah
- Apa yang terkandung dalam produk tabir surya (sunscreen)?
- Apa perbedaan formulasi dari beberapa produk tabir surya (sunscreen) yang
beredar pasaran?
BAB II
PEMBAHASAN
Tabir surya atau Sunscreen digunakan untuk melindungi kulit dari efek
berbahaya matahari. Tabir surya membantu untuk mencegah kulit terbakar (sunburn)
dan penuaan dini (misalnya, keriput, kulit kasar). Tabir surya juga membantu untuk
mengurangi risiko kanker kulit dan juga dari reaksi kulit terbakar (seperti sunburn)
sinar matahari seperti (sensitivitas matahari) yang disebabkan oleh beberapa obat
(misalnya, tetrasiklin, obat sulfa, fenotiazin seperti chlorpromazine).
Bahan aktif dalam tabir surya bekerja baik dengan menyerap sinar ultraviolet
(UV) radiasi matahari, mencegah dari mencapai lapisan kulit yang lebih dalam, atau
dengan merefleksikan radiasi.
Mengenakan tabir surya bukan berarti Anda bisa tetap keluar lagi di bawah
sinar matahari. Tabir surya tidak dapat melindungi terhadap semua radiasi matahari.
Ada berbagai jenis tabir surya yang tersedia dalam berbagai bentuk (misalnya, krim,
lotion, gel, tongkat, semprot, lip balm). Lihat bagian Catatan untuk informasi tentang
memilih tabir surya.
- Sunscreen digunakan pada kulit saja. Ikuti semua petunjuk pada kemasan
produk. Jika tidak yakin tentang apapun informasi, berkonsultasi dengan
dokter atau apoteker.
- Oleskan tabir surya pada seluruh permukaan tubuh yang terbuka 30 menit
sebelum paparan sinar matahari. Sebagai panduan umum, gunakan 1 ounce
(30 gram) untuk menutupi seluruh tubuh Anda. Gunakan kembali tabir surya
setelah berenang atau berkeringat atau setelah pengeringan dengan handuk
atau jika telah terhapus. Jika Anda berada di luar untuk waktu yang lama,
aplikasikan kembali tabir surya setiap 2 jam.
- Jika Anda menggunakan formulir lip balm, produk ini hanya berlaku untuk
daerah bibir saja.
- Jangan gunakan tabir surya pada bayi berusia kurang dari 6 bulan kecuali atas
saran dokter. Cara terbaik gunakan pakaian pelindung pada bayi jika ingin
beraktivitas di luar (misalnya, topi, baju lengan panjang / celana) saat keluar
rumah.
- Jika Anda mengalami kulit terbakar (sunburn) serius, atau jika Anda berpikir
Anda mungkin memiliki masalah medis yang serius, segera hubungi tenaga
medis.
Pada kemasan produk sunscreen sering dicantumkan SPF dan PA+. Menurut US
FDA SPF (Sun Protection Factor) is a measure of how much solar energy (UV
radiation) is required to produce sunburn on protected skin (i.e., in the presence of
sunscreen) relative to the amount of solar energy required to produce sunburn on
unprotected skin. As the SPF value increases, sunburn protection increases. Jadi
pada dasarnya angka SPF menunjukkan seberapa kuat sunscreen yang kita pakai
untuk memberikan perlindungan dari sunburn, tanpa memberikan informasi apapun
mengenai waktu. Karena itu, jangan berlama-lama berada di bawah sinar matahari
setelah memakai sunscreen dengan SPF tinggi karena itu tidak menjamin kita tidak
mengalami sunburn. Intensitas UV yang dipancarkan sinar matahari berbeda-beda
tergantung waktu. Pada pagi hari intensitas UV tentunya lebih rendah dibandingkan
dengan tengah hari. Itu sebabnya SPF bukan merujuk pada waktu, melainkan pada
intensitas radiasi UV yang bisa dihambat oleh sunscreen. Namun nilai SPF yang
tertera merupakan kemampuan proteksi tabir surya terhadap sinar UVB, Contohnya:
Label SPF merujuk pada perlindungan dari radiasi UVB (UVB), dan tidak
melindungi kulit dari radiasi UV A (UVA). UVA juga bisa menyebabkan sunburn,
meski tidak menimbulkan rasa sakit seperti sunburn yang diakibatkan oleh radiasi
UVB. Masalahnya, radiasi UVA bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada DNA
dan meningkatkan resiko kanker kulit. Karena itu, kebanyakan sunscreen saat ini
mengintegrasikan perlindungan sekaligus dari radiasi UVA, dengan label PA
(Protection Grade of UV A). Jadi ketika ditemukan sunscreen dengan label SPF dan PA
(baik PA+, PA++, atau PA+++), produk tersebut menawarkan perlindungan dari
radiasi UVB dan UVA. Sama seperti SPF, semakin banyak tanda “+” pada PA,
semakin tinggi tingkat perlindungan sunscreen tersebut terhadap radiasi UVA.
FDA-Approved Sunscreens
Range Covered
UVA1: 340-400 nm
Active Ingredient/UV Filter Name
UVA2: 320-340 nm
UVB: 290-320 nm
Chemical Absorbers:
Aminobenzoic acid (PABA) UVB
Avobenzone UVA1
Cinoxate UVB
Dioxybenzone UVB, UVA2
Ecamsule (Mexoryl SX) UVA2
Ensulizole (Phenylbenzimiazole Sulfonic Acid) UVB
Homosalate UVB
Meradimate (Menthyl Anthranilate) UVA2
Octocrylene UVB
Octinoxate (Octyl Methoxycinnamate) UVB
Octisalate ( Octyl Salicylate) UVB
Oxybenzone UVB, UVA2
Padimate O UVB
Sulisobenzone UVB, UVA2
Trolamine Salicylate UVB
Physical Filters:
Titanium Dioxide UVB, UVA2
Zinc Oxide UVB,UVA2, UVA1
Bahan aktif tabir surya terbagi atas dua kelompok sesuai kegunaannya, yaitu :
a. Absorbing Compound
Berfungsi pada penyerapan sinar UVB untuk menyaring sinar yang masuk,
seperti :
• Octyl methoxycinnamate
• Octocrylene
• Ethylhexyl methoxycinnamate
• Octyl dimethyl PABA
• Parsol 1789/ avobenzone
• Benzophenone 3/ oxybenzone
• Mexoryl SX: terepthalylidene dicamphor sulfonic acid
• Mexoryl XL: drometrizole trisiloxane
• Tinosorb
b. Reflecting Compound
Berfungsi sebagai penghambat penyerapan sinar UVA, seperti :
• Titanium dioxide
• Zinc oxide
• Butyl Methoxydibenzoylmethane
Bahan pelembab yang paling umum digunakan adalah agen oklusif. Bahan-bahan
seperti petrolatum, minyak mineral dan Dimethicone dapat digunakan sebagai agen
oklusif. Humektan, yang merupakan bahan yang menarik air, juga ditambahkan ke
lotion. Gliserin adalah humektan yang paling umum digunakan. Gliserin juga
ditambahkan untuk meningkatkan nuansa lembab pada kulit. Gliserin dapat
mengurangi kelengketan dan sifat berminyak disebabkan oleh yang lain bahan
pelembab. Formulasi tabir surya biasanya lebih tipis viskositas dari lotion kulit
standar.
Selain pelembab, tabir surya mengandung emulsifier untuk membuat minyak dan air
yang kompatibel pada kulit. Suspending agents, neutralizing agents dan pengental
biasanya juga ditambahkan. Untuk membuat formula stabil, bahan baku seperti
fragrance, pengawet, dan pewarna juga disertakan.
2.4. Formulasi Tabir Surya (sunscreen)
Evaluasi sediaan tabir surya meliputi evaluasi secara fisik dan secara kimia.
Produk yang dipaparkan pada makalah ini terdapat 1 jenis produk. yaitu :
Lalu, di dalam Wardah Sunscreen Gel SPF 30 juga terdapat kandungan aloe vera
extract yang dapat membuat kulit jadi terjaga kelembapannya. Selain itu, kandungan
ini pun juga mampu menghidrasi dan membuat kulit yang iritasi menjadi lebih
tenang.
Saat membuka tutup kemasan, dapat tercium wangi lembut dari produk Wardah
Sunscreen Gel SPF 30. Hal ini dikarenakan terdapat kandungan fragrance pada
produk ini. Pemilik kulit sensitif sebaiknya lebih berhati-hati karena terdapat
kandungan lain seperti sodium benzoate dengan kadar yang cukup rendah.
Cairannya pun berwarna putih pekat seperti susu, tidak seperti kebanyakan produk
yang diberi label ‘gel’ yang biasanya tidak berwarna alias transparan. Walaupun
begitu, produk ini memiliki tektur yang lembut dan cukup mudah dibaurkan di kulit
wajah.
1. Pelarut Water
C13-14 Isoparaffin
Cyclopentasiloxane
Benzyl Alcohol
Propylene Glycol
2. Bahan aktif (sunscreen) 1. Octyl Methoxycinnamate
2. 4-
Methylbenzylidene Camphor
3. Butyl Methoxydibenzoylmethane
7. Surfaktan Laureth-7
8. Antistatik Polyacrylamide
10. Fragrance √
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa produk yang mengandung SPF
yang lebih tinggi memiliki tingkat penyerapan UVB yang lebih banyak (dapat dilihat
dari logo). Logo pada bagian bahan aktif sunscreen menunjukkan kecendrungan
bahan dalam bekerja apakah memfilter sinar UVB atau UVA (baik lingkaran
sempurna, maupun sebagian.
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, R., Oktadefitri, Y., Lucida, H. 2013. Formulasi Krim Tabir Surya
Dari Kombinasi Etil P– Metoksisinamat Dengan Katekin. Prosiding Seminar
Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III. Padang: Fakultas
Farmasi Universitas Andalas.