04 05 06
David Christian W Hamimah Mahardika M Jumaini
PO.71.4.241.22.2.007 PO.71.4.241.22.2.010 PO.71.4.241.22.2.013
07 08 09
Musdalipa Anwar Nur Fadila Irwan Selvy Meliani Putri
PO.71.4.241.22.2.016 PO.71.4.241.22.2.019 PO.71.4.241.22.2.022
10
St. Khaerun Fathiyah
PO.71.4.241.22.2.025
Manajemen Fisioterapi
Fisioterapi Integumen pada Kasus Luka Bakar
• Anatomi Integumen
• Definisi Kulit
• Struktur Kulit • Definisi Luka Bakar
• Fungsi Kulit • Etiologi Luka Bakar
• Warna Kulit • Faktor Penyebab Luka Bakar
• Adnesa Kulit • Fase-Fase Luka Bakar
• Rambut • Derajat Luka Bakar
• Kuku • Klasifikasi Luka Bakar
• Assessment FT-Integumen • Patofisiologi Luka Bakar
• Anamnesis • Prevalensi Luka Bakar
• Pemeriksaan Fisik • Proses Fisioterapi pada Luka Bakar
• Pemeriksaan Dasar • Fase Penyembuhan Luka Bakar
• Diagnosis • Komplikasi pada Luka Bakar
• Pencegahan Komplikasi
01
FT-Integumen
ANATOMI
FISIOLOGI
KULIT
Kulit
Kulit adalah suatu organ pembungkus seluruh permukaan luar tubuh,
merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh. Seluruh kulit beratnya
sekitar 16 % berat tubuh, pada orang dewasa dan luasnya
sekitar 1,5 – 1,9 meter persegi.
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar) dan duet yaitu
saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit membentuk pori-
pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar keringat dan
lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki, kening dan di
bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan membantu
membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama dirangsang
oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Kelenjar Keringat
terdapat pada seluruh permukaan tubuh, kecuali telapak tangan dan kaki.
Kelenjar sebasea ini hampir selalu berhubungan dengan folikel rambut kecuali
pada papila mama, labila minora dan bibir. Pada kulit hidung lebih banyak
kelenjar sebasea dari folikel rambut.
Sekresi dari kelenjar ini disebut sebum yang pembentukannya diawali dari
proliferasi sel-sel basal,. Sebum terdiri dari lemak, butir-butir keratohialin,
keratin dan sisa-sisa sel.
Kelenjar Sebasea
Fungsi sebum untuk meminyaki rambut dan permukaan kulit. Untuk setiap
lembar rambut terdapat sebuah kelenjar sebasea yang sekretnya akan
melumasi rambut dan membuat rambut menjadi lunak, serta lentur. Kelenjar
sebasea banyak terdapat di wajah, dada, dan punggung. Testosteron
meningkatkan ukuran kelenjar sebasea dan pembentukan sebum. Kadar
testosteron meningkat pada pria dan wanita selama pubertas
Rambut merupakan ujung keratin, sarung askar epitelial adalah leher
epidermal dari cekungan dan lapisan jaringan ikat sarung akar adalah lapisan
papilaris. Rambut tumbuh dari sel-sel bulbus rambut dan mendapat nutrisi
dari papilia rambut. Papilia membentuk matrik epidermis dari akar rambut,
dan kerusakan papilia mengakibatkan hilangnya struktur pembentuk rambut.
Kutikula akar rambut saling berpautan dengan kutikula rambut sehingga
terjamin fiksasinya. Batang rambut terutama terdiri dari korteks sel-sel
kornifikasi yang memanjang disaatukan oleh tonofilamen. Rambut berfungsi
untuk perasa raba dan pemeliharaan panas
Rambut merupakan ujung keratin, sarung
askar epitelial adalah leher epidermal dari
cekungan dan lapisan jaringan ikat sarung akar
adalah lapisan papilaris. Rambut tumbuh dari
sel-sel bulbus rambut dan mendapat nutrisi
dari papilia rambut. Papilia membentuk matrik
epidermis dari akar rambut, dan kerusakan
papilia mengakibatkan hilangnya struktur
pembentuk rambut. Kutikula akar rambut
saling berpautan dengan kutikula rambut
sehingga terjamin fiksasinya.
• Warna rambut terutama di sebabkan oleh melanin, yang di hasilkan oleh
melanosit di dalam matriks, disalurkan ke sel-sel bulbus rambut
• Rambut Seks Sekunder antara lain adalah rambut ketiak, kemaluan dan
badan) dipengaruhi oleh hormon-hormon
22
Keluhan utama Riwayat Penyakit
Imunologik
Itching Endokrin
Dryness Collagen
Lesions Vaskular
Ekimosis Renal
Oedem Penyakit Hati
Massa Riw. Imunisasi
Riw. Alergi
Riwayat Penyakit Keluarga :
Penyakit
Genetik : Sistemik :
Skabies :
Alopecia DM
Ichtyosis Blood Dyscrasia
Dapat menular
Atopic Lupus
Dermatitis Eritematosuss
Psoriasis
KULIT KUKU
Warna Warna
Moisture RAMBUT Bentuk
Temperatur Distribusi Tekstur
Tekstur Ketebalan
Turgor Integritas
Edema Capillary Refill
Odor Time
Inspeksi Palpasi
• Lihat warna kulit klien bahwa sinar • Raba permukaan kulit, rasakan
matahari. Normalnya kulit berwarna kelembapannya. Normalnya kulit
cerah merah muda hingga kecokelatan teraba lembap, tetapi tidak basah.
ataupun hitam. Kulit yang tidak terkena
sinar matahari akan berwarna lebih
terang, dan tampak pucat pada orang • Rasakan suhu pada permukaan
yang tidak pernah / jarang terpapar tubuh, normalnya tubuh akan
sinar matahari. teraba hangat.
Inspeksi Palpasi
31
Body Function and Structure Impairment
Contoh : lesi ec diabetes mellitus, decubitus ec quadriplegi, oedem ec
sprain ankle, calor (hangat) dll
Aktifity Limitation
Contoh : kesulitan berjalan, jongkok, dll
Participation Restriction
Contoh : sulit bersosialisasi ke tetangga
Hindari penggunaan Pertahankan kulit cukup
Tidak menggaruk kulit
sabun atau detergen hidrasi dan keringkan
secara kasar dan keras
yang dapat menimbulkan daerah yang selalu
iritasi lembab
Luka Bakar Thermal (Panas) disebabkan oleh Luka Bakar Chemical (Kimia) disebabkan karena
karena terpapar atau kontak dengan api, cairan interaksi antara jaringan kulit dengan asam atau
panas atau objek panas lainnya. basa kuat
Luka Bakar Elektrik (Listrik) disebabkan oleh Luka Bakar Radiasi disebabkan oleh paparan
panas dari energi listrik yang dihantarkan melalui sumber radioaktif. Tipe injury ini seringkali
tubuh yang tingkat keparahannya sesuai dengan berhubungan dengan penggunaan radiasi ion
tinggi voltage. pada industri-industri.
- Keluasan luka bakar
- Kedalaman luka bakar
- Umur pasien
- Agen penyebab
- Fraktur atau luka – luka lain yang menyertai
- Penyakit yang dialami terdahulu seperti
diabetes, jantung, ginjal, dll
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal penderita akan
mengalami gangguan jalan nafas (airway), mekanisme bernafas (breathing),
dan sirkulasi (circulation). Gangguan airway tidak hanya dapat terjadi segera
atau beberapa saat setelah terbakar, namun masih dapat terjadi obstruksi
FASE AKUT saluran pernafasan akibat cedera inhalasi dalam 48-72 jam pasca trauma.
Masalah sirkulasi yang berawal dengan kondisi syok (terjadinya
ketidakseimbangan antara pasokan O2 dan tingkat kebutuhan respirasi sel
dan jaringan) yang bersifat hipodinamik dapat berlanjut dengan keadaan
hiperdinamik dengan masalah instabilitas sirkulasi.
Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi adalah
FASE SUB
kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas.
AKUT
Luka yang terjadi menyebabkan proses inflamasi dan infeksi
Fase ini berlangsung setelah terjadi penutupan luka sampai terjadi maturasi.
FASE LANJUT Masalah pada fase ini adalah timbulnya komplikasi dari luka bakar berupa
parut hipertrofik, kontraktur, dan deformitas lainnya
Derajat I (Superficial)