Anda di halaman 1dari 17

ASMA

Farmakologi ft

KELOMPOK 3
OUR TEAM

01 NURFADILA IRWAN
PO.7142412220

02 SRIWAHYUNI
PO.717242412220

03 WIDYA NINDY NUR AMANAH


PO.714241222027
01
Pengertian Asma
Do you know about asma?
Asma atau bengek adalah suatu penyakit alergi yang
bercirikan peradangan steril kronis yang disertai dengan
sesak nafas akut secara berkala, mudah sengal-sengal
dan batuk (dengan bunyi khas) , udem dinding bronkus
dan hipersekresi dahak yang biasanya lebih parah pada
malam hari dan meningkatnya hiperaktivitas bronchi
(HRB) terhapat rangsangan alergis maupun non alergis .
Etiologi
Dari sudut etiologik, asma merupakan penyakit heterogen, Menurut Jon Ayres asma mempuyai
karakteristik gabungan dari bentuk alergik dan non-alergik. Ada beberapa hal yang merupakan
faktor timbulnya gejala asma.

Faktor Predisposisi Faktor Presipitasi


● Faktor ini bersifat genetik. ● Alergi
Yang diturunkan adalah
● Perubahan Cuaca
bakat alergi.
● Stress
● Olahraga/aktivitas fisik
yang berlebihan
Patologi
Penyakit asma mempunyai manifestasi fisiologis berbentuk
penyempitan yang meluas pada saluran pernafasan yang dapat
sembuh spontan atau sembuh dengan terapi. Penyakit ini bersifat
episodik dengan eksaserbasi akut yang diselingi dengan periode
tanpa gejala. Keluhan utama penderita asma adalah sesak nafas
mendadak disertai inpirasi yang lebih pendek di bandingkan
dengan fase ekspirasi dan diikuti oleh bunyi mengi (wheezing),
batuk yang disertai serangan sesak nafas yang kumat-kumatan.
Patofisiologi
Penyebab pastinya belum jelas namun diduga akibat dari hiperekskresi
bronkus dan rangsangan dari luar berupa alergi, yang merupakan faktor
dari lingkungan. Serangan asma pertama kali menyerang otot bronchus
sehingga saluran nafas menjasi spasme, lalu terjadi hyperemia oleh karena
adanya peradangan dinding mucosa dari bronchus. Produksi
mucosa/lendir yang kental dan lengket meningkkat dan bisa menyumbat
broncus sehingga ventilasi alveolus berkurang yang menyebabkan saluran
pernapasan menyempit dan sesak nafas yang diikuti dengan suara
wheezing (bunyi yang meniup sewaktu mengeluarkan uadara/nafas)
02
FARMAKOLOGI
Salbutamol
Farmakodinamik
Salbutamol merupakan obat yang digunakan untuk mengendurkan dan membuka saluran
pernapasan pada pengidap asma. Mekanisme kerjanya yaitu, melalui stimulasi reseptor
β2 yang banyak di trachea dan bronchi, yang menyebabkan aktivasi dari adenilat siklase.
Enzim ini memperkuat pengubahan adenosine trifosfat (ATP) menjadi siklik adenosine
monofosfat (C-AMP) dengan pembebasan energi yang digunakan untuk proses-proses
dalam sel. Meningkatnya c-AMP dalam sel menyebabkan beberapa efek melalui enzim
fosfokinase, antara lain bronchdilatasi dan penghambatan pelepasan mediator oleh mast-
cell . Salbutamol bertahan selama 3-5 jam setelah pemakaian

DOSIS : >12 thn 2-4mg (3-4 kali sehari)

Efek samping : Kelainan Ventrikel, palpitasi, mulut kering


03
INTERVENSI
FISIOTERAPI
Nebulizer
Nebulizer merupakan alat yang
mengubah obat berbentuk larutan
menjadi aerosol.
Indikasi :
1. Asma Bronkialis
2. Ppok
3. Sindrom obstruktif post TB

Kontraindikasi :
1. Hipertensi
2. Takikardia
3. Fraktur didaerah hidung, maxilla
Infra red
Tujuan dari infrared untuk pemanasan struktur
musculosceletal yang letaknya superficial dengan daya
penetrasi 0,8-1mm. Efek fisiologis yang ditimbulkan berupa
meningkatkan proses metabolisme, vasodilatasi, pigmentasi,
menaikkan temperatur tubuh, dan mengaktifkan kerja
kelenjar keringat.

Indikasi :
1. Peradangan kronik
2. Ketegangan otot atau spasme otot

Kontraindikasi :
1. Kelainan perdarahan
2. Gangguan sensoris berupa rasa raba
3. Tumor ganas atau Kanker
Postural Drainage
Merupakan cara klasik yang dilakukan
untuk mengeluarkan sputum dari paru
dengan menggunakan gaya berat dari
sputum itu sendiri. PD dapat dilakukan
dengan berbagai posisi disesuaikan
dengan kelainan parunya. PD dapat
dilakukan untuk pencegahan
pengumpulan sputum dan saluran
pernapasan
Tappotement
Adalah gerakan menepuk atau memukul dan
bersifat merangsang jaringan otot, dilakukan oleh
kedua tangan secara bergantian. Diperlukan
fleksibilitas pergelangan tangan untuk melakukan
tappotemen agar henntakan tangan ringan dan
pasien tidak merasakan sakit sehingga dapat
merangsang sesuai dengan tujuannya. Beberapa
verso gerakan tappotemen antara lain memukul
(beating), Mencincang (hacking), dan menepuk
(claping).
REFERENSI
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai