ASMA BRONKHIAL
A. PENGERTIAN
2. Gelisah
3. Diaphorosis
7. Serangan biasanya bermula dengan batuk dan rasa sesak dalam dada disertai
pernafasan lambat.
8. Ekspirasi selalu lebih susah dan panjang disbanding inspirasi
F. KLASIFIKASI
Berdasarkan etiologinya Asma bronkhial dapat diklasifikasikan menjadi 3
tipe, yaitu
1. Ekstrinsik (alergik) : Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh
faktor-faktor pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu
binatang, obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma
ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi genetik
terhadap alergi
2. Intrinsik (non alergik) : Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang
bereaksi terhadap pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti
udara dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran
pernafasan dan emosi.
3. Asma gabungan : Bentuk asma yang paling umum. Asma ini mempunyai
karakteristik dari bentuk alergik dan non-alergi.
II. Berdasarkan Keparahan Penyakit
1. Asma intermiten : Gejala muncul < 1 kali dalam 1 minggu
2. Asma persisten ringan : Gejala muncul > 1 kali dalam 1 minggu tetapi < 1 kali
dalam 1 hari
3. Asma persisten sedang (moderate): Gejala muncul tiap hari, eksaserbasi
mengganggu aktifitas atau tidur, gejala asma malam hari terjadi >1 kali
dalam 1 minggu
4. Asma persisten berat (severe) : Gejala terus menerus terjadi, eksaserbasi
sering terjadi, gejala asma malam hari sering terjadi, aktifitas fisik terganggu
oleh gejala asma, PEF dan PEV1 < 60%
Almazini, P. 2012. Bronchial Thermoplasty Pilihan Terapi Baru untuk Asma Berat.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Carpenito, L.J. 2000. Diagnosa Keperawatan, Aplikasi pada Praktik Klinis, edisi 6.
Jakarta: EGC
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
GINA (Global Initiative for Asthma) 2006.;Pocket Guide for Asthma Management
and Prevension In Children. www. Dimuat dalam www.Ginaasthma.org( diakses
tanggal 21 Juni 2016 jam 16.00 WITA )
Johnson, M., et all. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) Second Edition.
New Jersey: Upper Saddle River.
Linda Jual Carpenito, 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi 6 . Jakarta:
EGC
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 1 edisi 3. Jakarta: Media
Aesculapius
Pengkajian
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. E (P)
Tempat & Tgl Lahir :
Pendidikan Terakhir :
Agama : KRISTEN
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
TB / BB : 159 cm / 60 kg
Golongan Darah :
Diagnosa Medis : Asma Bronkhial
Alamat : RT. 27 Kel. Talang Bakung
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. L
Umur : Tahun
Pendidikan : SMA
Agama : KRISTEN
Suku / Bangsa : Jawa / Indonesia
Pekerjaan : Swasta
Hub. Dengan pasien : Suami
Alamat : RT. 27 Kel. Talang Bakung
Data subyektif :
- Pasien mengatakan aktivitasnya dapat dilakkan sendiri tapi dengan sedikit bantuan dan
pengawasan.
Data obyektif :
- Pasien tampak lesu, bau badan tercium bau, kuku tidak panjang, aktivitas diawasi.
4. Ketidaknyamanan
Data subyektif :
- Pasien mengatakan tidak nyaman karena sesak
Data obyektif :
- Pasien tampak sesak terpasang selang oksigen 3 l/menit
Pembelajaran
Data subyektif :
- Pasien mengatakan masih duduk di kelas 1 SMP dan sekarang da berusia 13 tahun.
- Pasien mengatakan selalu belajar walaupun sakit/dirawat di rumah sakit.
5. Pola istirahat/tidur
Sebelum sakit : Pasien tidak mengalami gangguan tidur. Tidur 8 – 10 jam
perhari terdiri dari tidur siang dan malam. Pasien dapat tidur nyenyak.
Selama sakit : Pasien mengalami gangguan pola tidur. Tidur 4 – 5 jam
perhari dan waktunya tidak tentu. Kadang-kadang pasien terbangun dari tidurnya karena
sesak nafas.
6. Pola mempertahankan suhu tubuh
Sebelum dan selama pasien sakit, pasien menyesuaikan diri dengan lingkungan, bila cuaca
dingin menggunakan baju dan jaket serta selimut tebal, jika cuaca panas/suhu naik
menggunakan pakaian tipis yang menyerap keringat.
7. Pola kebutuhan personal hygiene
Sebelum sakit : Pasien mandi 2 × sehari (pagi dan sore), gosok gigi saat
mandi dan sesudah makan, keramas 2 × sehari.
Selama sakit : Pasien disibin 2 × sehari oleh keluarganya, gosok gigi 2 ×
sehari dibantu keluarga. Selama di rumah sakit tidak pernah keramas.
8. Pola komunikasi
Sebelum sakit : Pasien dapat berkomunikasi lancar, mudah dimengerti,
menggunakan bahasa Jawa.
Selama sakit : Komunikasi pasien dengan keluarganya sedikit terganggu
dan pasien lebih banyak diam karena merasakan sesak.
9. Kebutuhan spiritual
Sebelum sakit : Pasien seorang muslim taat ibadah dan selalu berdoa juga
selalu membaca kitab sucinya.
Selama sakit : Pasien mendapat gangguan dalam ibadah dan tidak pernah
melakukan ibadah tetapi selalu berdoa untuk kesembuhannya.
ANALISA DATA
Nama Klien : An. Ny. E
Dx medis : Asma bronkhial
N Hari/Tgl/ Data Fokus Kemungkinan Masalah TTD
o Jam Penyebab Keperawatan
1 Selasa DS : Faktor pencetus Bersihan jalan
6/2/2018 - Pasien mengatakan (allergen) nafas
10.00 WIB batuk. ↓
DO : Spasme otot
- Terdengar bunyi polos dan
wheezing sumbatan
- RR 28 ×/menit mukus
- Terpasang O2, kanul ↓
nasal 3 liter/menit. Penyempitan
Terdapat secret atau obstruksi
proksimal dari
bronkus pada
jalan ekspirasi
dan inspirasi
↓
Bersihan jalan
nafas
2 Selasa DS : Inflamasi Gangguan
6/2/2018 - Pasien mengatakan dinding pertukaran gas
10.10 WIB mengalami kesulitan bronkus
bernafas ↓
Obstruksi
DO : saluran nafas
- Terdengar bunyi ↓
wheezing Alveoli tertutup
- Pasien tampak ↓
bingung dan gelisah Bronkospasme
- Pasien tampak
lemas.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
BERDASARKAN PRIORITAS MASALAH
- DS :
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama Klien : An. Ny. E
Dx medis : Asma bronkhial
Hari/ No Catatan Perkembangan TT
Tgl/Jam DP D
Selasa 1 S : Pasien mengatakan masih sesak nafas dan
6/2/2018 menngeluarkan dahak.
10.00 O : - Pasien tampak sesak.
WIB - Terpasang O2 kanul nasal 3 L/menit
- TTV : TD : 110/80 mmHg
N : 80 ×/menit
S : 36,8°C
R : 28 ×/menit
- Masih terdengar wheezing, masih batuk.
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Kolaborasi dalam pemberian terapi :
- O2 kanul nasal 3 L/menit
- Nebulizer (ventolin + NaCl 3cc) 3 ×sehari
- Monitor vital sign.
- Posisikan klien semi fowler.
Selasa 2 S : Pasien mengatakan sudah paham tentang apa yang
6/2/2018 diajarkan
10.30 O : - Pasien dapat mendemonstrasikan batuk efektif,
WIB nafas dalam. pasien mau minum air hangat
- masih terdapat secret ketika batuk
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi :
- Ajarkan teknik nafas dalam
- Ajarkan batuk efektif.
- Anjurkan untuk banyak minum air hangat