Anda di halaman 1dari 10

1.

Untuk tujuan muscle stimulation sebaiknya carier frequency yang dipilih pada interferensi adalah
a. Frekuensi <4000 Hz
b. Frekuensi 8000 Hz
c. Frekuensi >4000 Hz
d. Frekuensi 6000 Hz

2. Direct current dalam electrical stimulation biasanya digunakan untuk:


a. Lontophoresis dan stimulasi denervated muscle
b. Stimulasi kontraksi otot
c. Pain modulation dan kontraksi otot
d. Analgetik dan penyembuhan luka

3. Seorang perempuan,umur 34 tahun,datang ke poli fisioterapi Rumah sakit dengan keluhan nyeri
siku bagian lateral sejak 1 bulan yang lalu,tidak ada riwayat trauma.aktivitas sebagai driver
gojek.Hasil pemeriksaaan fisioterapi:nyeri gerak saat res resisted dorso fleksi wrist,palpasi pada
area caput radi positif nyerihebat.pengukuran vas sebesar 7,2.dosis TENS yang dianjurkan pada
kasus tersebut adalah:
a. Frekuensi arus 150 Hz dan pulsed 80 mikrosecond
b. Frekuensi arus 110 Hz dan pulsed 50 mikrosecond
c. Frekuensi arus 10 Hz dan pulsed 300 mikrosecond
d. Frekuensi arus 150 Hz dan pulsed 300 mikrosecond
e. Frekuensi arus 150 Hz dan frekuensi burst 5 HZ dan pulsed 250 mikrosecond

4. Dalam electrical stimukation diperlukan konduktor untuk menghantarkan arus listrik kedalam
jaringan tubuh,yaitu:
a. Anoda dan katoda elektroda
b. Kabel elektroda
c. Kabel elektroda beserta jelly
d. Mesin beserta kabel elektroda

5. Kontraksi otot yang dihasilkan melalui stimulasi arus listrik,namun secara bersamaan diikuti dengan
kontraksi fisiologis,dikenal sebagai:
a. Electrical Muscle stimulation
b. Electrical Neuromuscular stimulation
c. Functional Electrical stimulation
d. Neuromuscular eletrical stimulation

6. Salah satu penyebab innervated muscle adadlah:


a. Trauma saraf yang bersifat neuropraxia
b. Trauma saraf yang bersifat axonotmesis
c. Polyneuritis
d. Trauma saraf yang bersifat neurotmesis
7. Secara fisiologis,mekanisme terjadinya nyeri melalui 4 tahapan,yaitu:
a. Kerusakan jaringan,transmisi ke level spinal cord,transmisi kelevel otak
b. Transmisi,transduksi,mobulasi,persepsi
c. Transmisi,transduksi,modulasi,persepsi
d. Kerusakan jaringan,aktivitas sistem saraf perifer,aktivitas level spinal cord,transmisi sinyal nyeri ke
otak

8. Perbedaan antara kontraksi volunter dan kontraksi via arus listrik adalah:
a. Perbedaan pada aktivitas awal tipe serabut otot(tipe I dan tipe II)
b. Perbedaan pada perekrutan motor unit besar dan kecil
c. Perbedaan pada kelelahan otot yang dihasilkan
d. Perbedaan pada kekuatan kontraksi otot yang dihasilkan

9. Bentuk arus TENS menghasilkan modulasi nyeri level spinal adalah:


a. High frequency (conventional) TENS
b. Low frequency (acupunture) TENS
c. Brief TENS
d. Burst TENS

10. Arus listrik adalah:


a. Gerakan PARTIKEL YANG BERMUATAN NETRAL KE AREA YANG BERMUATAN
NEGATIF
b. GERAKAN PARTIKEL-PARTIKEL YANG BERMUATAN MELALUI KONDUKTR
c. Aliran parikel yang bermuatan negatif didalam area medan listrik
d. Aliran parikel bermuatan positif ke area yang bermuatan negatif

11. Dosis yang digunakan untuk merangsang kontraksi innervated muscle adalah :
a. Russian current dengan frekuensi pulse 80 Hz,durasi pulse 150 s,ratio 1:3,ramp up-down 2 s
b. Russian current dengan frekuensi pulse 20 Hz,durasi pulse 20 ms,ratio 1:3,ramp up-down 2s
c. Biphasic pulsed current dengan frekuensi pulse 30 Hz,durasi puse 30 ms,ratio 1:5,ramp up-down 4s
d. Biphasic pulsed current dengan frekuensi pulse 50 Hz,durasi puse 100 ms,ratio 1:3,ramp up-down 4s

12. Parameter arus rectangular pada sdc adalah:


a. Nilai rheobase,chronaxie,temps utile
b. Nilai optimum duration,accomudation threshold
c. Nilai rheobase,optimum duration duration,accomodation threshold
d. Nilai threshold dan chronaxie
13.

14. Untuk tujuan pain dumping sebaiknya carier frequency yang dipilih pada interfensi adalah:
a. Frekuensi 2500 Hz
b. Frekuensi 6000 Hz
c. Frekuensi 3000 Hz
d. Frekuensi 4000 Hz

15. Stimulasi listrik yang ditunjukan pada kondisi denervated muscle dikenal sebagai:
a. Neuromuscular Eletrical stimulation
b. Eletrical Neuromuscular stimulation
c. Eletrical Muscle stimulation
d. Neuromuscular Muscle stimulation

16. Kondisi total denervated muscle adalah:


a. Suatu keadaan dimana saraf masih dapat mengirim implus ke otot
b. Suatu keadaan dimana otot mengalami keljmpuhan akibat bagian proximal saraf mengalami
kerusakan
c. Suatu keadaan dimana otot masih dapat berkontraksi secara normal
d. Suatu keadaan dimana saraf mengalami degenerasi kearah distal

17. Seorang perempuan,umur 22 tahun,datang ke poli fisioterapi klinik mandiri dengan keluhan nyeri
paha bagian depan sejak 7 hari yang lalu, ada riwayat trauma (kontak langsung).hasil pemeriksaan
fisioterapi:nyeri gerak dan keterbatasaan fleksi knee,palpasi pada ventral paha timbul nyeri
hebat,pengukuran vas sebesar 8,2.dosis interferential current yang dianjurkan pada kasus tersebut
adalah:
a. Frekuensi arus 2500 Hz,AMF 40 Hz,spectrum 30 Hz,mode spectrum/sweep 6/6
b. Frekuensi arus 7000 Hz,AMF 150 Hz,spectrum 80 Hz,mode spectrum/sweep 6/6
c. Frekuensi arus 6000 Hz,AMF 100 Hz,spectrum 25 Hz,mode spectrum/sweep 1/1
d. Frekuensi arus 4000 Hz,AMF 50 Hz,spectrum 60 Hz,mode spectrum/sweep 6/6
e. Frekuensi arus 7000 Hz,AMF 50 Hz,spectrum 10 Hz,mode spectrum/sweep 1/1
18. Seorang perempuan,umur 40 tahun,datang ke poli fisioterapi klinik mandiri dengan keluhan nyeri
menjalar dari bokong ke paha sejak 6 hari yang lalu,rasa kesemutan di kaki.hasil pemeriksaan
fisioterapi:tes SLR positif 50 derajat,slump test positif nyeri di betis dan kaki, ,engukuran vas
sebesar 6,2.metode pemasangan pad elektrode yang tepat pada kasus tersebut dengan interferential
current adalah:
a. Muscular aplication
b. Nerve aplication
c. Paravertebral aplication
d. Pain point aplication
e. Segmental aplication

19. Kegunaan electrotherapy untuk saraf motorik adlah:


a. Untuk menghasilkan kontraksi otot
b. Untuk meningkatkan kontraksi pemompaan otot
c. Untuk menghasilkan efek analgesia
d. Untuk menstimulasi serabut otot

20. Kondisi innervated muscle adalah:


a. Suatu keadaan dimana saraf masih dapat mengirim implus ke oto
b. Suatu keadaan dimana saraf mengalami degenerasi kearah distal
c. Suaau keadaan dimana otot masih dapat berkontraksi secra normal
d. Suatu keadaan diamana otot mengalami kelumpuhan akibat bagian proximal saraf mengalami
kerusakan

21. Pada otot innervated,electrica stimuation dengan intensitas arus dan pulse duration yang cukup
dapat menghasilkan kontraksi oto,karena:
a. Karena stimulasi listrik dapat menyebabkan depolarisasi pada saraf efferen
b. Karena stimulasi listrik dapat menyebabkan depolarisasi pada saraf afferen
c. Karena stimulasi listrik dapat merangsang membran sel otot
d. Karena stimulasi listrik dapat mengaktivasi sel aktim dan myosin pada otot

22. Elektrodiagnostik fisioterapi yang dikenal dengan istilah SDC adalah:


a. Kurva grafis yang menghubungkan antara strength stimulus dan durasi arus frekuensi rendah untuk
menggambarkan kondisi innervasi pada otot
b. Kurva grafis yang menghubungkan antara intensitas arus dan durasi arus frekuensi menengah.
c. Kurva grafis yang menghubungkan antara intensitas arus dan waktu pada arus frekuensi rendah
untuk menggambarkan kondisi innervasi pada otot
d. Kurva grafis yang menghubungkan antara strength stimulus dan waktu untuk menggambarkan
kondisi innervasi pada otot
23. Frekuensi arus TENS dibawah 10 Hz dapat menghasilkan penurunan nyeri melalui:
a. Stimulasi A-alpha fibers
b. Produksi endorphin
c. Stimulasi A-beta fibers
d. Post excitatory depression

24. Seorang laki-laki umur 36 tahun,datang kepoli fisioterapi mandiri dengn keluhan nyeri bahu sejak 1
bulan yang lalu,tidak ada riwyat DM.Hasil pemeriksaan Fisioterapi :nyeri dan keterbatasan gerak
capsular pattern,JMP tes positif hipomobile,pengukuran vas sebesar 6,7.modalitas elektroterapi yang
dianjurkan pada kasus tersebut adalah:
a. Modalitas Tens
b. Modalitas interferential current
c. Modalitas high voltage pulsed current
d. Modalitas Russian stimulation
e. Modalitas Diadynamic

25. Menurut Gate control theory,modulasi nyeri terjadi melalui:


a. Stimulasi serabut saraf A-delta dan tipe C dapat menuutup pintu gerbang di PHC medula spinalis
sehingga implus nyeri nyang dibawa oleh nosisensorik akan terblokade dilevel spinal cord
b. Stimulasi serabut saraf berdiameter besar akan menuutup pintu gerbang di PHC medula spinalis
sehingga implus nyeri nyang dibawa oleh nosisensorik akan terblokade dilevel spinal cord
c. Stimulasi serabut saraf A-delta dan tipe C dapat mengaktivasi pelepasaan hormon endorphin yg akan
menekan implus nyeri di thalamus
d. Stimulasi serabut saraf bermyelin tebal atau tipis dpt menurunkan kecepatan konduksi nosisensorik

26. Penggunaan arus listrik untuk kondisi innervated muscle dikenal sebagai:
a. Neuromuscular Eletrical stimulation
b. Eletrical Neuromuscular stimulation
c. Eletrical Muscle stimulation
d. Neuromuscular Muscle stimulation

27. Dosis yang digunakan untuk merangsang kontraksi denervated muscle adalah:
a. Monophasic pulsed current dengan pulse duration 150 us
b. Biphasic pulsed current dengan pulse duration 100 ms
c. Monophasic pulsed current dengan pulse duration >10 ms
d. Galvanic current
28. Untuk merangsang serabut saraf A-beta sebaiknya memilih TENS dengan bentuk gelombang :
a. Simetris biphasic sinusoidal
b. Monophasic rectangular
c. Monophasc triangular
d. Simetris biphasic rectangular

29. Parameter arus triangular dalam SDC adlaah:


a. Nilai rheobase,chronaxie,temps utile
b. Nilai optimum duration,accomudation threshold
c. Nilai rheobase,optimum duration duration,accomodation threshold
d. Nilai threshold dan chronaxie

30. Untuk merangsang serabut saraf A-delta sebaiknya memilih TENS dengan bentuk glombang
a. Simetric biphasic rectangular
b. Simetris biphasic sinusoidal
c. Asimetri biphasic sinusoidal
d. Monophasic rectangular

31. Berdasarkan klasifikasi frekuensi dalam physical agents,electrotherapy tergolong ke dalam:


a. Low frequency current
b. High frequency current
c. Middle-low frequency current
d. Moderate frequency current

32. Dalam pemeriksaan SDC,saraf yang diperiksa adalah:


a. Saraf autonom
b. Saraf perifer
c. Saraf efferent
d. Saraf sensorik

33. Modalitas TENS dengan arus kasar (acupunture TENS)dapat menghasilkan penurunan nyeri melalui
modulasi nyeri:
a. Level sensorik
b. Level spinal
c. Level perifer
d. Level supraspinal
34.

35. Menurut IASP,nyeri adalah

a. Mekanisme pertahanan organisme tubuh terhadap suatu kerusakan jaringan


b. Perasaan mosional yang diekspresikan seseorang akibat adanya cidera/kerusakan jaringan
c. Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak nyaman,berheubungan dengan kerusakan jaringan
yang aktual atau potensial
d. Sistem warning berupa proteksi jaringan yang mengalami cidera atau kerusakan

36. Pemilihan program spectrum interferential current yang cocok untuk kondisi intensitasnyeri tinggi
adalah
a. Program spectrum 6/6
b. Program spectrum 1/1
c. Program spectrum lebar
d. Program spectrum sempit

37. Berdasarkan patofiologinya,nyeri akut akibat post trauma tergolong ke dalm:


a. Nyeri neuropatik
b. Nyeri nociceptive
c. Nyeri idiopatik
d. Nyeri mekanikal

38. Seorang perempuan,umur 24 tahun,datang ke poli fisioterapi rumah sakit dengan keluhan nyeri ankle
sejak 5 hari yang lalu,ada riwayat trauma.hasil pemeriksaan fisioterapi:nyeri gerak pada gerakan
plantar fleksi dan inversi,palpasi ditemukan positif fleksi nyeri hebat palpasi ditemukan positif nyeri
hebat pada lateral ankle,penguukuran vas 8,6.dosis TENS yang dianjurkan pd kasus tsb adlah:
a. Frekuensi arus 150 Hz dan pulse 80 mikrosecond
b. Frekuensi arus 100 Hz,frekuensi Burst 5 Hz dan pulse 200 mikrosecond
c. Frekuensi arus 110 Hz dan pulse 50 mikrosecond
d. Frekuensi arus 150 Hz dan pulse 300 mikrosecond
e. Frekuensi arus 10 Hz dan pulse 300 mikrosecond

39. Seorang laki-laki,umur 28 tahun,datang ke poli fisoterapi klinik mandiri dengan keluhan nyeri pada
sejak 3 bulan yang lalu,tidak ada riayat trauma,nyeri muncul saat joggiing atau berlari waktu yang
lama.Hasil pemeriksaan fisioterapi:ober’s test positif nyeri,palpasi sisi lateral femur bagian distal
positif nyeri .pengukuran Vas sebesar 4,7.modulasi nyeri dengan modalitas elektroterapi yang
diaanjurkan pd kasus tsb adalah:
a. Modulasi nyeri level sentral
b. Modulasi nyeri level perifer
c. Modulasi nyeri level sensorik
d. Modulasi nyeri level supraspinal
e. Modulasi nyeri level spinal

40. Fungsi SDC dalam diagnosis adlah:


a. Menentukan lokasi kerusakan saraf perifer
b. Menentukan lokasi kerusakan saraf perifer (neuropraxia,axonotemesis,neurotmesis)
c. Menunjang penentuan diagnosis patologi innervasi otot(total/partial denervasi.innervasi)
d. Menetukan tingkat kerusakan/kepaarahn saraf perifer yang mempersarafi otot

41. Perbedaan efek dari arus DC dan AC adalah:


a. Efek kontraksi otot yg dihasilkan
b. Efek sensasi kulit yang dihasilkan
c. Efek penetrasi arus listrik yang dihasilkan
d. Efek elektrokimiawi yang dihasilkan

42. PARAMETER ON-OFF BIASA DIGUNAKAN UNTUK:


a. Stimulasi serabut saraf tipe A-beta
b. Stimulasi serabut saraf tipe A-delta
c. Stimulasi serabut saraf tipe A-alpha
d. Stimulasi serabut saraf tipe C

43. Untuk memperoleh informasi akurat tentang kondisi innervasi otot seringkali digunakan :
a. Nilai accommodation quotient
b. Nilai optimum duration
c. Nilai accommodation threshold
d. Nilai accommodation dan chronaxie

44. Karakteristik pulsatile current adlaah:


a. Alternating current yang memiliki bentuk gelombang sinus
b. Alternating current yang bersifat intermitten dimana suatu waktu tidak ada arus yang mengalir
c. Pulsed current yang memiliki duasi siklus yang pendek
d. Arus listrik yang bersifat intermitten dimana serangkaian pulse terpisah oleh interval waktu tertentu

45. Seorang laki-laki,umur 20 tqhunn,datang kepoli fisoterapi klinik mandiri dngan keluhan nyeri lutut
sejak 1 bulan lalu ,Hasil pemeriksaan fisioterapi:nyeri gerak dan keterbatasaan fleksi knee valgus
stress test positif nyeri,timbul nyeri pada sisi medial dan midle medial knee,pengukuran Vas sebesar
5,2.dosis TENS yang dianjurkan pada kasus tersebut adalah:
a. Frekuensi arus 150 Hz dan pulse 300 mikrosecond
b. Frekuensi arus 100 Hz danfrekuensi Burst 5 pulse 200 mikrosecond
c. Frekuensi arus 100 Hz dan pulse 60 mikrosecond
d. Frekuensi arus 10 Hz dan pulse 300 mikrosecond
e. Frekuensi arus 200 Hz dan pulse 50 mikrosecond

46. Pemilihan dosis inerferential current yang cocok untuk kondisi intensitas nyeri tinggi adalah
a. Frekuensi modulasi <50 Hz
b. Frekuensi modulasi >50 Hz
c. Frekuensi sweep 10-25 Hz
d. Frekuensi sweep 80-150 Hz

47. Pemilihan frekuensi modulasi interferential current <50 Hz dpt merangsang:


a. Serabut saraf A-alpha
b. Serabut saraf A-gamma
c. Serabut saraf A-delta
d. Serabut saraf A-beta

48. Tipe receptor yang bertanggung jawab terhadap adanya kerusakan atau gangguan adalah:
a. Chemoreceptor
b. Nociceptors
c. Mechanoreceptor
d. Thermoreceptor

49. Bentuk gelombang arus yang diunakan dalam interferential current adalah:
a. Rectangular polyphasic
b. Rectangular biphasic
c. Sinusoidal Biphasic asimetric
d. Sinusoidal Biphasic simetric

50. Jaringan tubuh yang memiliki konduktansi tinggi adalah :


a. Kulit
b. Saraf dan serabut otot
c. Tulang
d. Tendon dan otot
e. ligamen

Anda mungkin juga menyukai