Anda di halaman 1dari 46

Elektrokardiogram

Wiyatno
04 Februari
2018
EKG
• Elektrokardiografi adalah ilmu yang
mempelajari aktifitas listrik jantung
• Elektrokardiogram (EKG) adalah grafik yang
menggambarkan rekaman listrik jantung
• Rekaman kelistrikan jantung dapt direkam
melalui elektroda-elektroda yang dipasang di
permukaan tubuh.
ANATOMI JANTUNG
SISTEM SIRKULASI
Susunan sistem penghantar
• SA node (pace maker), di dinding atrium
kanan dekat muara vena cava superior.
(impuls 60-100 x/menit)
• AV node, di dasar atrium kanan (diatas sinus
koronarius pada dinding posterior atrium
kanan) dekat sekat atrium-ventrikel. (impuls
40-60 x/menit)
• Berkas HIS, berkas dari AV node masuk ke
septum interventrikel. Berkas His kemudian
membagi 2 cabang kanan dan kiri.
• Serat purkinje, serat yang menyebar ke
miokard ventrikel. Merupakan ujung dari
perjalanan cabang berkas kanan dan kiri
beserta fasikulus2nya. Fungsinya mengalirkan
arus listrik menuju ke miokardium ventrikel.
(impuls 20-40 x/menit)
ELEKTROFISIOLOGI OTOT JANTUNG
Kalium,Natrium, Kalsium
(-90 mvolt)
• Rangsangan listrik ion natrium dengan
cepat dari cairan luar sel ke dalam
muatan dalam sel mjd lebih positif
(DEPOLARISASI). Setelah depolarisasi akan
terjadi proses pengembalian muatan ke
keadaan semula (REPOLARISASI). Seluruh
proses tersebut dinamakan AKSI POTENSIAL.
FASE-FASE DEPOLARISASI
• Fase 0 / Depolarisasi Cepat; Na+mengalir
masuk dengan cepat dari luar ke dalam sel
• Fase 1 / Polarisasi Parsial ; Segera setelah
depolarisasi, masuk Cl- ke dalam sel (muatan
positif berkurang)
• Fase 2 / plato (stabil) ; masuknya Ca++ dan
Na+ ke dalam sel secara perlahan-lahan,
diimbangi dengan keluarnya K+ dari dalam sel
shg tjd keadaan stabil yg agak lama
• Fase 3 / repolarisasi cepat ; muatan Ca++ dan
Na+ secara berangsur-angsur tidak mengalir
lagi, dan permeabilitas terhadap K+ sangat
meningkat, sehingga K+ keluar dari sel dengan
cepat
• Fase 4 / istirahat ; muatan di dalam sel
menjadi relatif negatif dan muatan di luar sel
menjadi relatif positif (POLARISASI)
SANDAPAN EKG
• Sandapan Bipolar ; Lead I (RA (-) dan LA (+)), Lead
II (RA (-) dan LF (+)), Lead III (LA (-) dan LF (+))
• Sandapan unipolar
- Sandapan unipolar ekstremitas ;
aVR : lengan kanan bermuatan positif (+),
lengan kiri dan tungkai kiri membentuk
elektroda indiferen.
aVL : lengan kiri bermuatan positif (+),
sedangkan lengan kanan dan tungkai kiri
membentuk elektroda indiferen.
aVF : tungkai kiri bermuatan positif (+),
sedangkan lengan kanan dan lengan kiri
membentuk elektroda indiferen.
- Sandapan unipolar prekordial ; elektroda
eksplorasi yang ditempelkan di beberapa
tempat di dinding dada
• V1 : ruang interkostal IV garis sternal kanan
• V2 : ruang interkostal IV garis sternal kiri
• V3 : pertengahan antara V2 dan V4
• V4 : ruang interkostal V garis tengah clavikula
kiri
• V5 : sejajar V4 garis aksila depan
• V6 : sejajar V5 garis aksila tengah
KURVE EKG
• Sesuai dengan kelistrikan jantung, setiap
hantaran pada EKG normal memperlihatkan
proses listrik yaitu depolarisasi atrium,
depolarisasi ventrikel, dan repolarisasi
ventrikel. Repolarisasi atrium umumnya tidak
terlihat karena disamping intensitasnya kecil
juga repolarisasi atrium waktunya bersamaan
dengan repolarisasi ventrikel yang
intensitasnya jauh lebih besar.
• Gelombang P
– Lebar < 0,12 detik
– Tinggi < 0,3 milivolt
– Selalu positif di lead II
– Selalu negatif di lead aVR
• Gelombang QRS
– Lebar </= 0,12 detik
– Tinggi tergantung lead
• Gelombang Q
– Lebar < 0,04 detik
– Tinggi/damnya < 1/3 tinggi R
– Gelombang q tidak normal disebut Q patologis
• Gelombang R
– Umumnya positif di lead I, II, V5 dan V6. Di lead aVR,
V1 dan V2 umumnya kecil atau tidak ada sama sekali.
• Gelombang S
– Di lead aVR dan V1 gelombang S terlihat dalam, mulai
V2 ke V6 akan terlihat makin lama makin menghilang
atau berkurang dalamnya.
• Gelombang T
– Merupakan gambaran repolarisasi ventrikel
– Selalu positif di lead I, II, V3-V6
– Selalu terbalik di lead aVR
• Interval PR
– Nilai normal antara 0,12 – 0,20 detik
• Segmen ST
Segmen ini normalnya isoelektris
• Interval QT
• Menggambarkan waktu yang dibutuhkan
untuk depolarisasi dan repolarisasi ventrikel.
• Apabila Interval QT > 1/2 Interval R-R maka Interval QT
dikatakan memanjang
• Apabila Interval QT < 1/2 Interval R-R maka Interval QT
dikatakan normal
KERTAS EKG
MENILAI EKG
1. Tentukan irama jantung
Irama jantung yang normal impulsnya dari nodus
SA, disebut irama sinus (sinus rhythm : SR)
- Irama teratur
- Frekuensi jantung (HR) antara 60 -100 x/menit
- Gelombang P normal, setiap Gelombang P
selalu diikuti gelombang QRS dan T
- Interval PR normal (0,12 – 0,20 detik)
- Gelombang QRS normal (<_0,12 detik)
- Semua gelombang sama
Disritmia / Aritmia
• Disritmia yang disebabkan oleh gangguan pembentukan
impuls
- Nodus SA : takikardi Sinus (ST), Bradikardi Sinus (SB),
Aritmia Sinus, Sinus Arrest
- Atrium : Ekstrasistol Atrial (AES/PAB/PAC), Flutteratrial
(Af), Fibrilasi Atrial (AF)
- Nodus AV : irama junctional (JR), Ekstrasistol Junctional
JES/PJB/PJC), Takikardi Junctional (JT)
- Supraventrikel : Ekstrasistol Supraventrikel (SVES),
Takikardi Supraventrikel (SVT)
- Ventrikel : irama Idioventrikel (IVR), Ekstrasistol ventrikel
(VES/PVB/PVC), takikardi Ventrikel (VT), Fibrilasi Ventrikel
(VF)
• Disritmia yang disebabkan oleh gangguan
penghantaran impuls
- Nodus SA : blok Sinoatrial (SA Block)
- Nodus AV : - Blok AV derajad 1 (first degree
AV Block)
- Blok AV derajad 2 (second degree AV Block)
1. Tipe Mobitz I
2. Tipe Mobitz II
- Blok AV derajad 3 (total AV Block)

- Interventrikuler : Right Bundle Branch Block


(RBBB), Left Bundle Branch Block (LBBB),
2. Tentukan frekuensi (HR)
Cara menentukan frekuensi :
- 300/jumlah kotak besar antara R –R’
- 1500/jumlah kotak kecil antara R –R’
- Cara lain jika irama teratur dengan cara
menghitung jarak antara R_R’
1 kotak besar : 300x/menit
2 kotak besar : 150x/menit
3 dst
3. Tentukan sumbu (axis) jantung
• Cara yang paling mudah menentukan axis adalah
dengan menghitung axis QRS rata-rata di bidang
frontal. Axis normal : -30 s/d +105 derajad,
deviasi axis ke kiri (LAD) : -30 s/d -90 derajad,
dan deviasi axis ke kanan (RAD) : +105 s/d -180
derajad.
• Untuk menghitung axis diperlukan gambaran Ekg
di lead I dan aVF, hitung jumlah kotak kecil pada
setiap lead, gelombang ke atas sebagai nilai
positif dan gelombang ke bawah sebagai
gelombang negatif, kemudian masukkan dalam
diagram lead I dan aVF.
Axis Jantung
4. Tentukan ada tidaknya tanda hipertrofi
- Hipertrofi Atrium
• Hipertrofi Atrium Kanan (RAH) : ditandai
dengan adanya gelombang P yang lancip dan
tinggi, paling jelas terlihat di lead I dan II,
disebut P – Pulmonal.
• Hipertrofi Atrium kiri (LAH) : ditandai dengan
adanya gelombang P yang lebar dan
berlekuk, paling jelas terlihat di lead I dan II,
disebut P – Mitral.
- Hipertrofi Ventrikel
• Hipertrofi Ventrikel Kanan (RVH)
-gelombang R lebih besar dari gelombang S
pada lead prekordial kanan
-Ventrikular Activation Time/ VAT . 0,03 detik
di V1
- gelombang S menetap di V5 / V6
-depresi segmen ST dan gelombang T terbalilk
di V1-V2
-RAD
• Hipertrofi Ventrikel kiri (LVH)
- gelombang R pada V5 / V6 lebih dari 27 mm
atau gelombang S di V1 dan gelombang R di
V5 / V6 lebih dari #% mm
-VAT > 0,05 detik di V5 / V6
-depresi segmen ST dan gelombang T terbalilk
di V5 / V6
-LAD
5. Tentukan ada tidaknya tanda iskemik/infark
miokard
- Iskemia miokard ditandai dengan depresi
segmen ST atau T terbalik, sedangkan untuk
infark miokard di tandai gelombang Q patologis.
- Fase akut : gelombang Q patologis disertai
elevasi segmen ST atau hanya elevasi segmen ST
- Fase Sub akut/resent : gelombang Q patologis
disertai gelombang T terbalik
- Fase old : gelombang Q patologis, segmen ST
dan gelombang T normal kembali
Lokasi iskemik /infark
• Anterior : V1–V4
• Anteroseptal : V1-V3
• Antero lateral : I, aVL, V5-V6
• Extensive Anterior : I, aVL, V1-V6
• Inferior : II, III, aVF
• Pasterior : V1-V2 (resiprokal)
• Ventrikel Kanan : V1, V3R, V4R
6. Tentukan ada tidaknya tanda akibat gangguan
lain seperti efek obat-obatan atau gangguan
keseimbangan elektrolit.
- Digitalis; Depresi segmen ST, Interval PR
memanjang, Bradikardi Sinus
- Obat Antiaritmia (terutama Quinidine);
interval QT memanjang
- Hiperkalemia; Gelomnag T tinggi dan tajam
- Hipokalemia; Gelombang U yang nyata
- Hiperkalsemia; Interval QT memendek / Segmen
St memendek
- Hipokalsemia; Interval QT memanjang
7. Gambaran EKG pada Pasien Dengan Pacu
Jantung
Akan terlihat adanya spike yang mendahului
gelombang dimana daerah yang dipacu. Jika
ventrikel yang dipacu maka spike akan
tergambar sebelum gelombang QRS, jika atrial
dan ventrikel maka spike tergambar sebelum
gelombang P dan sebelum gelombang QRS.
IRAMA SINUS
Irama Junctional
Atrium
SVT
VENTRIKEL
AV BLOK
ST elevesi
ST depresi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai