Koordinasi adalah kemampuan untuk menjalankan respon motorik yang halus, akurat, dan
terkontrol. Gerakan koordinasi ditandai oleh kecepatan, jarak, arah, waktu yang tepat, dan ketegangan
otot. Tujuan tes koordinasi dan keseimbangan:
Sedangkan Coordination test dapat dibagi menjadi dua kategori utama yaitu : Gerakan motorik
kasar (merangkak, berlutut, berdiri, berlari,dll), dan Gerakan motorik halus (manipulasi objek yang
terampil dan terkontrol). Tes koordinasi dapat dibagi lagi menjadi 2 yaitu:
1. Tes Nonequilibrium : membahas komponen gerakan statis dan bergerak ketika pasien dalam
posisi duduk. Tes ini melibatkan aktivitas motorik kasar dan halus.
Finger to Nose : shoulder abduksi 90 derajat dengan elbow ekstensi. Pasien diminta
Finger Opposition: Pasien mmenyentuh ujung ibu jari ke ujung setiap jari lainnya secara
berurutan dan bergantian.
Heel on shin : Dari posisi terlentang, tumit satu kaki meluncur dari atas ke bawah tulang
kering dari ekstremitas bawah yang berlawanan.
Finger to Finger : kedua bahu pasien abduksi 90 derajat dengan siku ekstensi. Pasien
diminta membawa kedua tangan ke garis tengah dan memperkirakan bisa menyentuh
jari telunjuk dari tangan yang belawanan dengan mata tertutup.
Pronasi atau Supinasi : dengan siku fleksi 90 derajat dan didekatkan dengana
tubuh,pasien dengan bergantian membalikkan telapak tangan ke atas ke bawah.
Dilakukan dengan melenturkan bahu 90 derajat dan siku ekstensi.