Anda di halaman 1dari 4

TERAPI SINAR ULTRAVIOLET UNTUK JERAWAT PUNGGUNG

Disusun oleh :

Anggita T J P27226016005

Annisa Intan P27226016006

Aziz Prasetyo B P27226016009

Darmawan R F P27226016012

Dwi Ayu M P27226016017

Eka Aning Safitri P27226016018

Inadya OAW P27226016029

Mega Nanda R P27226016035

Tamara W P27226016046

Widya Rahma C P27226016047

PROGRAM DIPLOMA III JURUSAN FOSIOTERAPI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2017/2018
1. Nama kondisi : Jerawat daerah punggung (acne vulgaris)
2. Pilihan sinar : Ultraviolet
3. Alasan memilih sinar : penggunaan ultraviolet (UV) cahaya untuk
memperlambat pertumbuhan yang cepat dari kulit sel yang baru. Hal ini bermanfaat
dalam mengobati acne vulgaris daerah punggung, yang menyebabkan sel-sel kulit
tumbuh terlalu cepat4
4. Mekanisme terjadinya alasan :

-reaksi kimia merusak jaringan  pengelupasan/deskuamasi/peeling  histamin lepas 


terjadi reaksi radang triple respon, eritema

- Reproduksi sel di stratum germinativum kulit untuk mencegah kerusakan lebih lanjut 
terjadi penebalan epidermis

Aplikasi/penatalaksanaan :
1. Pemeriksaan
 Lakukan anamnes, pemeriksaan terkait (observasi, palpasi dll)
 Siapkan peralatan  cek masalah terkait (kabel, voltase dll)
 Siapkan pasien
pemberitahuan (yg. akan diterima, yg boleh/tidak boleh)
posisikan pasien comfortable, lakukan tes sensibilitas
2. Sebelum melakukan terapi untuk pertama kali, terlebih dahulu harus dilakukan tes
dosis, yang tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat sensitivitas individu atau
dikenal dengan Minimal Erythrma Dosege (MED).
 Cara melakukan tes dosis :
Cara 1 : pertama tama pasien dan fisioterapis menggunakan kaca mata buram.
Daerah yang akan disinari harus bebas dari pakaian dan mencuci daerah yang
akan disinari, lalu dikeringkan (biasanya daerah dalam lengan bawah, perut dan
daerah pantat). Ambil sepotong kardus/kertas tebal sekitar 4x20 cm dan dibuat
lubang persegi empat dengan ukuran 2x2 cm sebanyak beberapa lubang (sesuai
kebutuhan). Letakkan kardus/kertas tebal pada daerah yang akan disinari
sehingga kulit yang ada disekitarnya tidak terkena radiasi ultraviolet. Tempatkan
lampu dengan jarak 60-8- cm dari kulit dengan posisi tegak lurus.Tutup semua
lubang, kecuali satu dari beberapa lubang yang ada. Hidupkan lampu; jika
menggunakan arc lamp, lampu memungkinkan untuk pemanasan penuh setelah 5-
10 menit di on-kan, sedangkan lampu fluorescent dibutuhkan waktu 1 menit
setelah di on-kan untuk mencapai pemanasan penuh.
Setelah lampu telah mencapai pemanasan penuh, maka sinar langsung pada
lubang pertama dan bersamaan dengan itu waktu dijalankan. Setelah 30 detik
penyinaran pada lubang pertama, dilakukan pembukaan dan penyinaran pada
lubang kedua selama 30 detik ( lubang pertama tetap dibuka dan disinari). Setelah
itu dilakukan pembukaan dan penyinaran pada lubang ketiga selama 30detik
(lubang pertama dan kedua tetap dibuka dan disinari).Terakhir buka lubang
keempat dan disinari selama 30 detik (lubang pertama, kedua dan ketiga tetap
terbuka dan disinari), setelah itu lampu dimatikan.
Menurut protocol ini, lubang pertama akan terkena selama 120 detik, lubang yang
kedua 90 detik, lubang yang ketiga 60 detik dan lubang yg keempat selama 30
detik. Protocol ini dapat disesuaikan dengan kemampuan masing masing
individu.
Cara 2 : caranya sama dengan cara satu, hanya lama penyinaran untuk masing
masing lubang yg berbeda, yakni kelipatan 2. Misalnya lubang pertama selama t
menit, maka urutan lainnya penyinaran untuk keenam lubang adalah : t ; 1.4; 2t;
2.8t; 4t; 5t; 6t.
 Aplikasi local
Jarak lampu tergantung pada jenis lampu yang digunakan, biasanya antara 60-80
cm.
Dosis (menurut ukuran jerman) :
- Stootkur (E2)
Lama terapi : 14 – 16 kali
Dosis : di awali dengan E2, kemudian untuk terapi berikutnya dinaikan 2/3 kali
terapi berikutnya.
Frekuensi : 2-3 kali/seminggu.
Lepskykuur (E3)
Lama terapi : hingga keluhan hilang
Dosis : E3
Frekuensi : 3-4 hari sekali
 Aplikasi general
Jarak lampu tergantung pada jenis lampu, biasanya sekitar 75 – 100 cm
Ada beberapa dosis menurut ukuran jerman yaitu
- sederende kuur ( dosis suberthyema)
- toniserende kuur (dosis E1)
- therapeutische kuur

Anda mungkin juga menyukai