Anda di halaman 1dari 4

PROSEDUR TINDAKAN MODALITAS

SWD

NAMA ALAT Short Wave Diathermy (SWD)


TEORI SINGKAT Short Wave Diathermy adalah suatu alat terapi menggunakan frekuensi tinggi
berosilasi energy elegtromagnetik non-pengion untuk menghasilkan panas pada
jaringan. SWD menghasilkan efek thermal maupun nonthermal. Efek thermal
lebih banyak dihasilkan dari SWD dengan electric field, sedangkan efek non
thermal lebih banyak dihasilkan dari magnetic field (drum) /(Pulsed shortwave
diathermy (PSWD)/ pulsed electromagnetic field (PEMF) , atau pulsed
electromagnetic energy treatment (PEMET)
INDIKASI - Nyeri akut dan kronis
- Inflamasi subakut dan kronis pada lapisan jaringan dalam
- Inflamasi kronis (arthritis, bursitis, tendinitis, myositis, osteoarthritis, dll)
- Restriksi pada ROM
- Muscle spasm
- Mengurangi edema
- Area fraktur
- Sinusitis
- Refractory pelvic inflammatory disease
PRECAUTION -pengguna contact lens (harus dilepas terlebih dahulu sebelum menerapkan
SWD di sekitar kepala, wajah atau mata), sensasi nyeri yang dalam (overheating
tissue), Hamil
KONTRAINDIKASI -Terpasang pace maker
- Logam atau perhiasan yang melekat pada tubuh ( beresiko luka bakar)
- Plastic implants (IUD) atau bone cement
-cedera akut
-Area iskemik
- Peripheral Vascular Disease
- Deep Vein Thrombosis atau Thrombophlebitis
- Perdarahan , menstruasi
- Area yang mengalami penurunan sensasi (Anesthetic areas)
- Area sensitif (Epiphyseal plates pada anak-anak, genital)

Persiapan Pasien 1.KIE pasien tentang pemberian terapi SWD, pastikan pasien tidak ada
kontraindikasi dalam pemakaian.
2. Pastikan pasien tidak menggunakan atau melepas semua perhiasan yang
terbuat dari logam
3.Bebaskan kulit pasien dari pakaian dan bersihkan daerah yang diterapi
(bersihkan keringat /lotion/air atau sesuatu yang menempel pada kulit pasien)
4. Jauhkan bahan-bahan yang terbuat dari logam (handphone, jam tangan, dll)
kurang lebih 1m dari pasien.
5.Posisikan pasien sesuai dengan keadaan yang diperlukan serileks mungkin
6. KIE pasien : jika selama terapi untuk tidak menyentuh benda-benda yang
terhubung langsung dengan alat (kabel listrik, pad,dll).
7. KIE pasien : jika selama terapi nantinya pasien akan merasakan hangat ringan
hingan sedang ,bukan panas. Dan pasien harus memberitahu jika merasakan
terlalu panas atau sensasi yang lain
Persiapan Alat 1.Periksa keadaan alat (stop kontak, kabel, pad, dll). Pastikan kondisi baik
2. Hubungkan alat ke stop kontak
3.Nyalakan tombol on (power) alat SWD dan panaskan sekitar 15 menit
4.Tes mesin dulu dengan cara nyalakan timer sekitar 0.5 menit, naikkan
intensitas perlahan dan atur pad berhadapan dan letakkan neon pengontrol
antara kedua pad. Bila neon menyala berarti alat masih baik.
Lokasi Pada area yang akan diterapi (sesuai indikasi)
pemberian/penempata
n
Cara Teknik
pemberian/penempata a) Co planar
n b) Contra planar
c) Cross fire
d) Monoplanar

- Inductance : menghasilkan suhu yang tinggi di jaringan yang kaya air (otot
superficiali, kulit)
- Capacitance: menghasilkan suhu yang tinggi di jaringan yang sedikit air
(jaringan lemak dan tulang)
Pelaksanaan :
1. Posisikan pasien sesuai dengan keadaan yang diperlukan serileks mungkin
2. Atur posisi pad sesuai dengan kebutuhan (berdasarkan teknik a/b/c/d).
3. Inductive: posisikan drum sejajar dengan bagian tubuh yang akan diterapi
dan kontak dengan handuk

Capacitive: Posisikan plates sejajar dengan bagian tubuh yang akan diterapi
dan jauhkan dari kulit sekitar 2.5–7.5 cm.

4. Pastikan disekitar daerah yang akan diterapi tidak ada perhiasan/ logam/
pasien berkeringat (keringkan jika ada).
5. Nyalakan timer  20-30 menit
6. Naikkan intensitas perlahan sesuaikan dengan kondisi dan kepekaan pasien
(pasien akan merasa hangat dan nyaman)
7. Informasikan ke pasien apabila merasakan tiba-tiba panas ,pasien dapat
menginformasikan kepada kita atau tiap 5 menit kita cek pasien.
8. Bila sudah 20-30 menit terapi selesai timer akan berbunyi dan pastikan
intensitas di angka 0.
9. Angkat / jauhkan pad dari pasien.
10. Matikan tombol off (power)
Evaluasi terapi pada penderita (apakah ada keluhan atau tanda-tanda yang tidak
normal dari kulit pasien (misalnya terbakar).
Dosis frekuensi 27,12 MHz & panjang gelombang 11m >>electrical field (paling sering
frekuensi 13.56 MHz dengan panjang gelombang 22 m  >>magnetic field
Frekuensi Sehari sekali
Intensitas Sesuai toleransi pasien (hangat)

Durasi 15 menit untuk daerah triceps surae muscle (Gastrocnemius dan soleus)**
20-30 menit pada umumnya (daerah lain)**
(terapi 20-30 menit dan dapat diulang sesuai kebutuhan selama 2 minggu, durasi
dapat diturunkan 15 menit, & tidak boleh lebih dari satu terapi setiap 2 jam)*
Lain-lain Perhatian : 1) tidak boleh lebih dari 30 menit karena akan menyebabkan
“rebound phenomenon” yang menyebabkan perubahan suhu mendadak setelah
terapi, karena reflex vasoconstriction. 2) penggunaan yang tidak sesuai
(intensitas melebihi batas toleransi) dapat menyebabkan kulit terbakar.
Referensi Braddom R. L., 2016. Physical Medicine and Rehabilitation, Wb Saunders,
Philadelpha.
Cuccurullo, S.J., 2015. Physical medicine and rehabilitation board review.
Springer Publishing Company.
*Starkey, C., 2013. Therapeutic modalities. FA Davis.
**Prentice, W.E., Quillen, W.S. and Underwood, F.B., 2002. Therapeutic
modalities for physical therapists (pp. 203-225). New York: McGraw-Hill.

Anda mungkin juga menyukai