Anda di halaman 1dari 36

DIATHERMY

Akhmad Alfajri Amin, SST. Ft, M. Fis


Histori

Jacques-Arsène d'Arsonval

1892 1930 1950 NOW


Definisi

MODALITAS
FISIO

ARUS
SWD
FREKUENSI
TINGGI (AFT) MWD
ENERGI
THERMAL
SHORT WAVE DIATHERMY (SWD)
Arus Frekuensi tinggi bolak-balik 27,12 MHz,
tidak merangsang motorik, frekuensi oscilasi
500.000 cycle/dtk. Mempunyai panjang
gelombang 22,11 dan 7,5 m.
KOMPONEN SWD
1 4 7
1. Kabel Elektroda (Cable Electrode)
2. Tangkai Elektroda (Electroda
Arm)
3. Circuplode Adaptor
4. Electroda glass/disk size 85mm 2 5 8
5. Electroda glass/disk size 42mm
6. Circuplode
7. Flexiplode
8. Electroda Pad /Flexible Rubber
Electroda Size 12x12cm
9. Electroda Pad /Flexible Rubber 3 6 9
Electroda Size 15x25cm
SISTEM KERJA SWD
Sistem kerja mesin SWD
menggunakan Sistem Oscilasi
(sistem gerakan berulang/ bolak-
balik) yang terjadi pada medan
klistrikan dan medan magnet
untuk menghasilkan gelombang
energi elektromagnetik
Metoda aplikasi SWD
Penerapan SWD memiliki beberapa metode dan
penggunaan electroda. Antara lain sebagai berikut;
1. Condenser field / Capacitive Plates method
1. Metode Contraplanar
2. Metode Coplanar
3. Metode Longitudinal
4. Metode Cross fire
2. Inductance (coil) method
1. Flexiplood
2. Circumplood
Metode Contraplanar

1. Bertujuan untuk menjangkau Jaringan yang dalam.


2. Dipasang Berlawanan dan Sejajar (kedua
electroda)
Metode Coplanar

1. Jangkauan mencapai Deep Muscle.


2. Dipasang sejajar antara kedua electroda dan
dilakukan pada sisi yang sama.
Metode Longitudinal

1. Bertujuan untuk menjangkau Jaringan yang dalam.


2. Electroda dipasang di tiap ujung dari anggota
tubuh.
Metode Cross fire
Dalam metode ini setengah waktu dari periode
pelaksanaan terapi dilakukan perubahan
penempatan electroda misalnya : pada knee
osteoathritis mennggunakan metode coplanar pada
sisi lateral dari knee dextra, dan ½ waktu nya lagi
penempatan electrodanya di pindah di sisi medial
dari knee dextra.
Metode Flexiplood
1. Memungkinkan electroda
dapat diposisikan dalam tiga
sudut secara bersamaan.
2. Jangkauan Deep Muscle.
Metode Circumplood

1. Memberikan efek Deeper


Heating.
2. Area yang diterapi + Hanya
5cm2 – 10cm2 .
PENGGUNAAN ARUS FREKUENSI
1. PSWD (Pulsed Short Wave Diathermy)
a) Pengaruh panas minimal, pulse 15 – 200 Hz
b) Intensitas Output maks 1000 Watt dgn energi rata-rata
0,6 – 80 W.
c) Efek biologis dng subthermalmoderate heating, mild -,
minimal - dan imperceptible heating. Total time 5-10 dan
10-15 menit.
2. CSWD (Continues Short Wave Diathermy)
a) Energi diserap lebih banyak pd lemak dp otot
b) Thermo sensor hanya pd kulit.
c) Suhu > 370C mengaktifkan enzym hyalluronidase 
merusak rawan sendi.
MICROWAVE DIATHERMY (MWD)
Arus frekuensi tinggi bolak-balik 2450 MHz
dengan panjang gelombang 12,25 cm dan 69
cm.
KOMPONEN MWD
1

1. Emiter Area Besar (Large Field)


5
2. Emiter Area Longitudinal
(Longitudinal Field)
3. Emiter Area Lokal (Local Field) 3
4. Protective Googgles
5. Neon Checklight
SISTEM KERJA MWD

Sistem kerja mesin MWD sama dengan mesin SWD,


hanya saja untuk memperoleh frekuensi lebih tinggi
mesin MWD menggunakan Tabung Magnetron untuk
memproduksi Energi gelombang elektromagnetik.
BESARNYA PANAS DLM JAR.

 Tergantung jenis diathermy, elektroda dan


penerapan.
 SWD CONDENSED KONTRA PLANAR : Kulit,lemak dan
otot
 SWD CONDENSED LONG APLICATION (Coplanar) :
panas pada otot.
 SWD coil : panas pd kulit, lemak dan otot
 SWD circuplode: panas pd otot tanpa panas kulit.

 MWD panas superfisial


Kuantitas panas dan peningkatan
panas dlm jaringan
 Temperatur jar ditentukan oleh:
 Jenis jaringan
 Status sirkulasi

 Continous/pulse

 Intensitas arus

 Durasi (total time) treatment dan steady state


PERBEDAAN JANGKAUAN SWD &
MWD PADA JARINGAN
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
TERHADAP PERUBAHAN PANAS
Reaksi lokal jaringan
PADA SWD :
Meningkatkan metabolisme sel-sel lokal ± 13 % tiap
kenaikan temperatur 1°C.
Meningkatkan vasomotion spihincter sehingga timbul
homeostatic lokal dan akhirnya terjadi vasodilatasi lokal.
PADA MWD :
idem
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
Reaksi General
PADA SWD :
Aktifnya sistem thermoreguler di hipotalamus yang
mengakibatkan kenaikan temperatur darah untuk
mempertahankan temperatur tubuh secara general
PADA MWD :
Mungkin dapat terjadi kenaikan temperatur,
tetapiperlu diingat EEM 2450 MHz penetrasinya lebih
dangkal dibanding SWD dan diterapkan hanya untuk
daerah lokal
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
Consensual efek
PADA SWD :
Timbulnya respon panas pada sisi kontralateral dari
segment yang sama
PADA MWD :
Idem SWD
Penetrasi
Penetrasi dan perubahan temperatur lebih dalam dan lebih
luas pada SWD
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
Terhadap jaringan ikat
PADA SWD
Meningkatkan elastisitas jaringan ikat 5-10 kali lebih baik
seprti collagen kulit, otot, tendon, ligament dan capsul sendi
akibat menurunnya vbiscositas matrik jaringan.
PADA MWD
Idem SWD, tapi terbatas pada jaringan kat yang
kedalamannya ± 3 cm
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
Terhadap Jaringan Otot
PADA SWD
meningkatkan elastisitas otot, juga menurunkan tonus otot
lewat normalisasi nosisensorik.
PADA MWD
Idem seperti SWD
EFEK FISIOLOGIS SWD DAN MWD
Terhadap Jaringan Saraf
PADA SWD
Meningkatka elastisitas pembungkus jaringan saraf
Meningkatkan nerve conduction ( konduktivitas saraf )
dan meningkatkan ambang rangsang / treshold
PADA MWD
Idem dengan SWD
EFEK TERAPEUTIK SWD DAN MWD

Penyembuhan Luka/Trauma pada jaringan lunak


PADA SWD
Meningkatan proses reparasi jaringan secara fisiologis
PADA MWD
Sama dengan SWD

Terhadap Nyeri, Hipertoni, Gangguan Vascularisasi


Pada SWD dan MWD
Menurunkan nyeri, normalisasi tonus otot lewat efek sedatif,
perbaikan metabolisme
EFEK TERAPEUTIK SWD DAN MWD
Terhadap Kontraktur Jaringan Lemak
Pada SWD dan MWD
Meningkatkan elastisitas jaringan lemak, maka dapat
mengurangi proses kontraktur jaringan. Hal ini dimaksudkan
sebagai persiapan terapi latihan
Terhadap Gangguan Konduktivitas dan Treshold Jaringan Saraf
Pada SWD dan MWD
Apabila elastisitas dan treshold jaringan saraf semakin
membaik maka konduktivitas jaringan saraf juga semakin
membaik. Proses dengan fisiologis
INDIKASI SWD & MWD
Indikasi dari arus frekuensi tinggi perlu dipertimbangkan 3 hal
yaitu :
1. Stadium dari proses penyembuhan luka
2. Sifat dari jarigan atau organ yang mengalami kerusakan
seperti otot, ligamen, tendo,tulang dll.
3. Lokalisasi dari jaringan atau organ yang mengalami
kerusakan
Contoh:
1. Kelainan –kelainan pada tulang, sendi, otot misal RA, OA,
post traumatik
2. Kelainan-kelainan pada saraf perifer seperti neuropati
dan neuralgia
KONTRA INDIKASI SWD & MWD
Harus memperhatikan hal-hal sbb :
1. Penggunaannya tdk blhmenimbulkan nyeri bahkan tdk blh
sampi mnimbulkan panas yang berlebihan
2. Penggunaannya tdk blh sampai timbul panasterdapat
kemungkinan dapat memperberat peradangan. Atau
adanya panas dapat diartikan adanya gangguan sirkulasi
darah sehingga tdk dpt mendistribusikan panas

Contoh :
1. Logam dalam tubuh
2. Alat-alat elktronik
3. Gangguan peredaran darah /pembuluuh drah
KONTRA INDIKASI SWD & MWD
4. Nilon dan bahan lain yang tidak menyerap panas
5. Jaringan dan organ yang mempunyai banyak cairan
6. Gangguan sensibilitas
7. Neuropati  yang diikuti gangguan tropis pada saraf perifer,
akibatnya akan ada gangguan reaksi sirkulasi darah yang sangt
perlu untuk memperbaiki metabolisme
8. Transqualiser  akibatnya pasien akan tdk sadar
9. Infeksi akut dn oedema
10. Setelah terapi rontgent
11. Jaringan yg mitosisnya cepat
12. Menstruasi
13. Kehamilan
14. Faktor kolagenase
HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :

1. Testing alat
2. Kalibrasi
3. Perawatan ruin peralatan
4. Testing keluaran arus mesin
5. Keamanan bagi terapis
6. Keamanan bagi pasien  lbh gunakan dosisi
menimal tetapi memberi manfaat optimal
7. Update terapis
PENATALAKSANAAN SWD DAN
MWD
1. PERSIAPAN ALAT
a. semua saklar dalam posisi nol
b. Kabel tidak boleh kontak dgn pasien atau bersilangan satu sama
lain
c. Kabel juga tidak boleh tergantung diatas pasien harus diletakkan
di tempat kabel
2. PERSIAPAN PASIEN
a. Pastikan pasin bukan merupakan kontra indikasi
b. Dijelaskan tujuan terapi
c. Dijelaskan apayang akan dirasakan oleh pasien
d. Benda /barang metal besi dijauhkan dari pasien
e. Pakaian yang menyrap keringat
f. Posisi pasien nyaman
PENATALAKSANAAN SWD DAN
MWD
3. PELAKSANAAN TERAPI
A. TERHADAP ALAT
1) Tentukan waktu,intensitas, durasi sesuai dengan kondisi pasien
2) Pastikan tunning mesin sudah menyala
3) Pastikan cek sudah terjadi oscilasi

B. TERHADAP PASIEN
1. Selama terapai terapis harus mengontrol arus yang masuk ke
pasien, dengan selalu menanyakan rasa yang dirasakan pasien
2. Jika selama terapi muncul rasa panas, nyeri dan ketegagan
tinggi,segera turunkan intensitas, pulsasi, atau mematikan mesin
jika bahaya mengancam
PENATALAKSANAAN SWD DAN
MWD
METODE
a. Kondensor
b. Kumparan
c. Posisi elektroda (koplanar / seri / sejajar, kontraplanar/ paralel
d. Teknik lain (lokal, regional dan segmental)

PEMBERIAN DOSIS
Yang terpenting dalam pemberian intensitas harus sesuai dengan
dosis yang benar.
1. Lama pulsasi - lama pulsasi setiap alat mempunyai variasi yang
brbeda-beda
2. Frekuensi  stiap alat juga mempunyai nilai yang bervarias, tetapi
dosis submitis sudah mempu menaikkan temperatur dan panas
PENATALAKSANAAN SWD DAN
MWD
3. Intensitas
intensitas tgt dg kondisi pasien. Pada aplikasi intermitten
dapat memberikan pulsasi intensitas yang tinggi
4. Lama pengobatan
pada umumnya 10-30 menit. Jika aplikasi dgn kumparan
membutuhkan waktu 10 menit untuk meningkatka sirkulasi
darah
5. Frekuensi pengobatan
pada dosis yang sangat rendah dapat diberikan stiap
hari,yang penting tidak memberikan beban terhadap
sirkulasi darah, terutama untuk aktualitas tinggi. Pada dosis
yang tinggi pengobatan bisa diberikan 2-3 kali perminggu

Anda mungkin juga menyukai