Anda di halaman 1dari 6

Efek Fisiologis dan Terapeutik sinar infra merah

a. Efek Fisiologis
Pengaruh fisiologis sinar infra merah, jika sinar infra merah diabsorbsi oleh kulit, maka panas
akan timbul pada tempat dimana sinar tadi diabsorbsi. Infra merah yang bergelombang pendek
(7.700 A - 12.000 A) penetrasinya sampai pada lapisan dermis atau sampai ke lapisan di bawah
kulit, sedang yang bergelombang panjang (diatas 12.000 A) penetrasinya hanya sampai pada
superficial epidermis.
Dengan adanya panas ini temperature naik dan pengaruh-pengaruh lain akan terjadi.
Pengaruh tersebut antara lain :

1. Meningkatkan proses metabolisme


Seperti telah dikemukakan oleh hokum Vant Hoff bahwa suatu reaksi kimia akan dapat
dipercepat dengan adanya panas atau kenaikan temperatur akibat pemanasan. Proses
metabolisme terjadi pada lapisan amperficial kulit akan meningkat sehingga pemberian oksigen
dan nutrisi kepada jaringan lebih diperbaiki bagitu juga pengeluaran sampah-sampah
pembakaran.

2. Vasodilatasi pembuluh darah


Dilatasi pembuluh darah kapiler dan arteriolase akan terjadi segera setelah penyinaran,
sehingga kulit akan segera tampak kemerah-merahan tetapi tidak merata, berkelompok-
kelompok atau seperti bergaris-garis. Keadaan ini sebenarnya merupakan reaksi tubuh terhadap
adanya sinar panas tadi dan dengan reaksi peradangan. Kulit yang mengadakan reaksi dan
berwarna kemerah-merahan ini disebut erythema. Erythema ini disebabkan oleh adanya energi
panas yang diterima ujung-ujung syaraf sensoris yang kemudian mempengaruhi mekanisme
pangatur panas (heat regulating mechanism). Untuk ini mekanisme vasomotor mengadakan
reaksi dengan jalan pelebaran pembuluh darah sehingga sejumlah panas dapat diratakan
keseluruh jaringan lewat sirkulasi darah. Dengan sirkulasi darah yang meningkat ini, maka
pemberian nutrisi dan oksigen kepada jaringan akan ditingkatkan, dengan demikian kadar sel
darah putih dan anti body di dalam jaringan tersebut akan meningkat. Dengan demikian
pemeliharaan jaringan menjadi lebih baik dan perlawanan terhadap agen penyebab proses radang
juga semakin baik.
3. Pigmentasi
Penyinaran yang berulang-ulang dengan sinar infra merah akan dapat menimbulkan
pigmentasi pada tempat yang disinari. Hal ini dapat dilihat misalnya pada kulit kaki yang sering
mendekat pada api pada musim dingin. Pigmentasi yang terjadi oleh karena sinar infra merah
bentuknya berkelompok dan tidak merata.. Hal tersebut disebabkan oleh karena adanya
perusakan pada sebagian sel-sel darah merah ditempat tersebut.

4. Pengaruh terhadap urat syaraf sensoris.


Mild heating (pemanasan yang ringan) mempunyai pengaruh sedatif terhadap ujung-ujung
urat syaraf sensoris, sedang pemanasan yang keras justru dapat menimbulkan iritasi. Iritasi ini
lebih jelas bila digunakan generator luminous dibandingkan dengan generator non luminous.
Hal ini disebabkan oleh pengaruh sinar ultra violet yang terkandung didalamnya.

5. Pengaruh terhadap jaringan otot


Kenaikan temperature disamping membantu terjadinya relaksai juga akan meningkatkan
kemampuan otot untuk berkontraksi (ingat fisiologi otot). Spasme yang terjadi akibat
penumpukan asam susu (asam laktat) dan sisa-sisa pembakaran lainnya dapat dihilangkan
dengan pemberian pemanasan. Hal ini dapat terjadi, mungkin oleh karena pemanasan akan
mengaktifkan terjadinya pembuangan sisa-sisa hasil metabolisme. Sedangkan keadaan spastis
(akibat kerusakan upper motor neuron) apabila diberikan penyinaran hanya akan diperoleh
relaksasi yang bersifat temporer (sementara)

6. Destruksi jaringan
Penyinaran bisa terjadi apabila penyinaran yang diberikan menimbulkan kenaikan
temperature jaringan yang cukup tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama sehingga diluar
toleransi jaringan penderita.

7. Menaikkan temperatur tubuh


Penyinaran yang luas yang berlangsug dalam waktu yang relative cukup lama dapat
mengakibatkan kenaikan temperature tubuh. Hal ini dapat terjadi oleh karena penyinaran akan
memanasi darah dan jaringan yang berada di daerah superficial kulit, panas ini kemudian akan
diteruskan ke seluruh tubuh ( kebagian-bagian yang lain) dengan cara konduksi dan konveksi.
Sebagai kelanjutan dari proses ini,maka disamping terjadi pemerataan panas, juga akan terjadi
penurunan tekanan darah sistemik dapat terjadi penurunan tekanan darah sistemik oleh karena
adanya panas akan merangsang Pusat Pengatur Panas Tubuh untuk meratakan panas yang terjadi
dengan jalan timbul dilatasi yang bersifat general, vasodilatasi ini akan mengakibatkan tahanan
perifer menurun. Penurunan tahanan perifer akan diikuti dengan penurunan tekanan darah
sistemik.

8. Mengaktifkan kerja kelenjar keringat


Pengaruh rangsangan panas yang dibawa ujung-ujung syaraf sensoris dapat mengaktifkan
kerja kelenjar keringat, di daerah jaringan yang diberikan penyinaran/pemanasan. Jika
pemanasan diberikan di daerah yang luas (secara general) maka keluarnya keringat akan merata
di seluruh tubuh. Pengeluaran keringat ini kalau berlebihan (hiperproduksi) bisa menimbulkan
dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit tubuh. Untuk mencegah agar hal ini tidak
terjadi, maka sebaiknya bagi penderita yang mendapatkan penyinaran general diberi minum yang
cukup yang mengandung garam dapur.

b. Efek Terapeutik
Pengaruh terapeutik dari sinar infra merah, secara garis besar dapat disebutkan sebagai berikut :

1) Relief of pain ( mengurangi / menghilangkan rasa sakit)


Penyinaran sinar infra merah merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengurangi atau
menghilangkan rasa nyeri. Ada beberapa pendapat mengenai mekanisme pengurangan rasa nyeri
ini, yaitu :
a) Apabila diberikan mild heating, maka pengurangan rasa nyeri disebabkan oleh adanya efek
sedative pada superficial nerve ending (ujung-ujung syaraf sensoris superfisial)
b) Apabila diberikan stronger heating, maka akan terjadi counter irritation yang akan
menimbulkan pengurangan rasa nyeri.
c) Rasa nyeri ditimbulkan oleh karena adanya akumulasi sisa-sisa hasil metabolisme yang
disebut zat P yang menumpuk di jaringan. Dengan adanya sinar infra merah yang
memperlancar sirkulasi darah, maka zat P juga akan ikut terbuang, sehingga rasa nyeri
berkurang / menghilang.
d) Rasa nyeri bisa juga ditimbulkan oleh karena adanya rasa pembengkakan, sehingga
pemberian sinar infar merah yang dapat mengurangi pembengkakan, juga akan mengurangi rasa
nyeri yang ada.

2) Muscle relaxation (relaksasi otot)


Seperti diketahui bahwa relaksasi akan mudah dicapai bila jaringan otot tersebut dalam
keadaan hangat dan rasa nyeri, dapat juga menaikkan suhu / temperature jaringan, sehingga
dengan demikian bisa menghilangkan spasme otot dan membuat relaksasi.

3) Increased blood supply (meningkatkan suplai darah)


Adanya kenaikan temperature akan menimbulkan vasodilatasi, yang akan menyebabkan
terjadinya peningkatan darah ke jaringan setempat, hal ini terutama terjadi pada jaringan
superficial dan efek ini sangat bermanfaat untuk menyembuhkan luka dan mengatasi infeksi
dijaringan superficial. Dengan demikian maka sinar infra merah ini sangat membantu
meningkatkan suplai darah ke jaringan-jaringan yang diobati.

4) Menghilangkan sisa-sisa hasil metabolisme ( Elimination of Waste Products)


Penyinaran di daerah yang luas akan mengaktifkan glandula gudoifera (kelenjar keringat) di
seluruh badan, sehingga dengan demikian akan meningkatkan pembuangan sisa-sisa hasil
metabolisme melalui keringat. Pengaruh ini sangat bermanfaat untk kondisi-kondisi arthritis,
terutama yang mengenai banyak sendi.

Indikasi, Kontra Indikasi dan Bahaya-bahaya Yang Harus Diperhatikan


a. Indikasi dari Sinar Infra Merah
1) Kondisi peradangan setelah sub-acute : kontusio, mucle strain, mascle sprain, trauma
sinovitis.
2) Arthritis : Rheumatoid Arthritis, osteoarthritis, myalgia, lumbago, neuralgia, neuritis.
3) Gangguan Sirculasi Darah : Thrombo-angitis obliterans, tromboplebitis, Reynold,s
disease.
4) Penyakit kulit : Folliculitis, furuncolosi, wound.
5) Persiapan exercise dan massage.

b. Kontra Indikasi
1) Daerah dengan insufisiensi pada darah
2) Gangguan sensibilitas kulit
3) Adanya kecendrungan terjadinya perdarahan
4) Gangguan komunikasi karena tidak bisa mengantarkan dingin dan panas
5) Demam
6) Penyinaran pada mata secara langsung tidak boleh diberikan dapat menimbulkan katarak
konjugatif
7) Infeksi akut ( TBC, Kanker / Tumor)
8) Jaringan yang masih baru ( luka bakar)

c. Bahaya-bahaya
1) Luka bakar (burn)
Infra merah dapat menimbulkan superficial heat burn yaitu kebakaran karena panas yang terjadi
pada daerah superficial epidermis. Warna merah yang nyata dan bergaris-garis, kadang-kadang
disertai adanya blister sewaktu atau sesudah pengobatan.
2) Electric shock
Ini hanya bisa terjadi apabila terdapat kabel penghantar yang terbuka dan tersentuh oleh
penderita.
3) Meningkatkan keadaan gangren
Pada keadaan defective arterial blood supply, dengan pemberian penyinaran infra merah justru
akan membahayakan yang bersangkutan.
4) Headache
Yaitu suatu perasaan pusing setelah penyinaran infra merah
5) Faintness
Disini penderita menjadi pingsan atau tidak sadar secara tiba-tiba
6) Chill atau menggigil
Keadaan ini jarang dijumpai di daerah tropis.
7) Kerusakan pada mata
Sinar infra merah akan merupakan predisposing terjadinya cataract pada mata.

Anda mungkin juga menyukai