Di Susun Oleh :
Nama : Julfiana Mardatillah
NIM : 201410490311048
Kelas : Fisioterapi A
Kelompok : 3 – 4
JURUSAN FISIOTERAPI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
A. Pengertian
Pada tahun 1882, Morris memperkenalkan istilah “lawn tennis elbow” yang merujuk
pada suatu sindroma pada siku yang ditemukan pada para pemain tenis, istilah itu kemudian
disingkat menjadi “tennis elbow”. Namun menurut data epidemiologi terbaru, para
penderita penyakit ini mayoritas justru berasal dari orang-orang yang bukan pemain tenis.
Tennis elbow merupakan salah satu jenis overuse syndrome dan kondisi ini timbul
sebagai akibat dari ekstensi pergelangan tangan yang berlebihan. Hal ini sering ditemukan pada
orang-orang yang terbiasa melakukan repetisi supinasi dan pronasi lengan bawah ketika sendi
siku sedang dalam keadaan ekstensi (seperti gerakan pemain tenis yang melakukan
pukulan backhand).
B. Anatomi Siku
1. Tulang pembentuk sendi siku
Elbow atau siku dibentuk oleh tiga tulang yaitu distal humeri, proximal ulna dan proximal
radius.
a. Os Humerus
Merupakan tulang terpanjang pada anggota gerak atas. Ujung atas os humerus terdiri dari
sebuah caput humeri yang membuat persendian dengan rongga glenoidalis scapula dan
merupakan bagian dari persendian bahu. Di bagian bawah caput terdapat bagian yang ramping
di sebut collum anatomicum dan di sebelah luar terdapat tuberositas mayor serta bagian dalam
terdapat tuberositas minor. Di antara kedua tuberositas terdapat celah, yaitu sulcus
intertubercularis.
Pada Batang os humerus terdapat tuberositas deltoid, yaitu tempat melekatnya insersio otot
deltoideus. Disebelah dorsal dari tuberositas deltoid terdapat sulcus yang membelit
disebut sulcus nerve radialis.
Ujung bawah os humerus terdapat permukaan sendi yang berhubungan dengan tulang lengan
bawah. Trochlear yang terletak di sebelah sisi dalam tempat persendian os ulna dan sisi luar
terdapat caspitulum yang bersendian dengan os radius. Pada kedua sisi persendian ujung bawah
os humerus terdapat dua epicondylus, yaitu epicondilus lateral dan medial.
b. Os Radius
Tulang radius terletak di sisi lateral pada lengan bawah. Merupakan tulang yang lebih pendek
di bandingkan dengan os ulna. Mempunyai sebuah batang dan dua ujung atas, yaitu caput yang
berbentuk kancing. Dibawah terdapat sebuah tuberositas radii.
c. Os Ulna
Tulang ulna terletak di sisi medial pada lengan bawah yang terdiri atas sebuah batang dan dua
ujung. Ujung os ulna masuk dalam persendian siku yang disebut processus olecranon.
Processus ini menonjol keatas di sebelah posterior dan masuk ke dalam fosa olecrani os
humerus. Processus coronoideus os ulna menonjol di depannya dan tempat masuk di dalam
fosa coronoid os humerus, bila siku di bengkokkan. Batang os ulna semakin ke bawah semakin
mengecil dan memberi kaitan pada otot yang mengendalikan gerak sendi pergelangan tangan
dan jari-jari. Ujung bawah os ulna terdiri dari caput ulna yang bersendian dengan os radius dan
processus styloideus yang menonjol ke bawah.
Proses Fisioterapi
A. Anamnesis
a. Anamnesis Umum
Nama : Budiman
Umur : 35 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Atlet Tennis
Alamat : Jalan Karangploso No. 54 A, Malang, Jawa Timur
b. Anamnesis Khusus
Keluhan utama :
Nyeri pada daerah siku lateral (epicondylus humeri) menyebar kelengan bawah
Nyeri meningkat pada gerak menggenggam atau mengangkat barang
Lokasi keluhan : Sisi bagian luar siku
Lama keluhan :
RPP : 1 hari yang lalu setelah pasein melangsungkan pertandingan tennis,
pasien melakukan gerakan backhand yang salah yang mengakibatkan nyeri daerah luar
siku tangan sebelah kanan dan menyebar ke lengan bawah, dan nyeri meningkat saat
pesien menggenggam atau mengangkat barang.
Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada
Riwayat Penyakit Penyerta : Tidak ada
c. Anamnesis Sistem
- Muskuloskeletal :
ada gangguan berupa nyeri pada daerah siku lateral sebelah kanan
- Kardiovaskuler : tidak ada gangguan
- Respirasi : tidak ada gangguan
- Neuro : tidak ada gangguan
B. Pemeriksaan Fisik
a. Vital sign
- Tekanan darah : 100/80 mmHg
- Denyut nadi : 80x/menit
- Pernafasan : 20xx/menit
- Temperatur : 37,5o C
b. Inspeksi
- Statis
Mimik wajah pasien terlihat meringis menahan nyeri pada siku sebelah
kanannya
Terlihat ada bengkak di sekitar cidera
- Dinamis
Pasien kesulitan melakukan gerakan fleksi ekstensi elbow
Pasien kesulitan saat mengangkat tangan / beban
- Tes orientasi
Pasien tidak mampu melakukan aktivitas gerak menggenggam atau
mengangkat barang.
c. Palpasi
Adanya nyeri maksimal yang timbul ketika dilakukan penekanan pada daerah
sekitar 1-2 cm dari distal origo di epikondilus lateral.
Nyeri pada titik-titik tipe II: Tendoperiosteal extensor carpiradialis brevis
D. Pemeriksaan spesifik
1. VAS (Visual Analog Scale)
Hasil
Nyeri diam :3
Nyeri tekan :5
Nyeri gerak :6
Prosedur:
Pasien diminta untuk mengangkat kursi dengan pronasi lengan lurus
Asesmen :
Terjadinya atau peningkatan nyeri selama epikondilus lateral dan di asal ekstensor tendon di
lengan bawah menunjukkan epycondylitis
b. Thomson test
Indikasi Lateral Epicondylitis
Prosedur:
Pasien posisi berdiri lalu minta pasien untuk mengekstensikan tangannya dengan membuat
kepalan pada pergelangan tangan, lalu suruh px untuk dorsofleksi pergelangan tangan dan saat
px dorsofleksi kita lakukan tahanan.
Asesmen :
Terjadi peningkatan nyeri selama gerakan diberi tahanan
4. MMT
Grup Otot Nilai Otot
Dextra Sinistra
Fleksor 3 4
Ekstensor 3 4
Hasil : Adanya kelemahan pada grup otot fleksor dan ekstensor elbow
5. Bengkak
Lingkar siku kiri : 24 cm
Lingkar siku kanan : 26 cm
Interpretasi :
Menunjukan jika terdapat perbedaan 2 cm antara lingkar siku sebelah kiri dan siku sebelah
kanan, karena siku sebelah kanan sisi lateral terdapat bengkak
F. Diagnosa Fisioterapi
Hipomobility and Pain e.c. Epicondylus Lateralis Dextra (Tennis Elbow)
G. Problematika Fisioterapi
- Nyeri pada daerah siku lateral (epicondylus humeri) menyebar kelengan bawah
- Adanya keterbatasan LGS wrist dan elbow
- Adanya penurunan kekuatan otot penggerak wrist
- Keterbatasan dalam melakukan aktivitas menulis, membuka pintu,
berkendara motor, berolahraga, angkat beban berat, dan yang lain-lain.
I. Intervensi Fisioterapi
a. Ultra Sound
Pasien diposisikan senyaman mungkin, rileks, dan tanpa adanya rasa sakit yaitu posisi dengan
duduk kemudian tangan supinasi disuport oleh bantal. Dan tangan yang akan diterapi harus
terbebas dari pakaian dan segala asesoris. Intensitas 1,5 watt/cm2, lamanya terapi 5 menit.
Frekuensi yang digunakan yaitu 3 MHz dengan arus continue. Alat diatur sedemikian rupa
sehingga tangkai mesin dapat menjangkau tangan yang akan diterapi.kemudian area yang akan
diterapi diberikan coupling medium kemudian tranduser ditrempelkan lalu mesin dihidupkan
lalu tranduser digerakan circumduksi ( memutar ) pelan-pelan dan irama yang teratur di
epicondylus lateral hingga 2 cm ke arah tendon ekstensor carpi radialis dengan arah
tegak lurus dengan area terapi.
b. Massage
Posisi pasien tidur terlentang atau duduk dengan keadaan rileks, bebaskan lengan dari pakaian
dan accesoris, agar tidak mengganggu proses terapi. Terapis mulai melakukan friction, tidak
menggunakan baby oil karna akan licin. Terapis melakukan dengan kedua jari yaitu jari
telunjuk dan jari tengah, jari tengah menekan jari telunjuk agar tekanan lebih dalam. Gerakan
menyilang pada tendo periosteal otot ekstensor carpi radialis brevis tepatnya di epicondylus
lateral humeri. Dosis itensitas: tekanan yang dalam (deep pressure) 20 kali friction dalam 2 kali
repetisi dan durasi selama 7 menit.
c. Terapi Latihan
- Stretching
Posisi pasien tidur terlentang atau duduk dimana lengan diposisian serileks mungkin,
fisioterapis memposisikan siku penderita full ekstensi sedangkan lengan bawah pronasi serta
sendi wrist diposisikan full fleksi. Kemudian tangan terapis heterolateral mendorong siku
penderita ke arah full ekstensi, sedangkan tangan terapis homolateral memberikan penguluran
(stretching) kearah full pronasi lengan bawah dan fleksi wrist. Pertahankan posisi ini selama
20 – 30 detik, pengulangan dilakukan 5-10 kali.
- Strengthening
Tangan dengan telapak pronasi siku bertumpu di tepi meja atau di atas lutut sehingga hanya
tangan yang bisa bergerak. Pasien diberi aba-aba untuk bergerak ke atas, terapis fiksasi telapak
tangan dan memberi tahanan yang berlawanan arah dengan gerakan pasien. Tangan pasien
posisi mid pronasi supinasi, lalu putar wrist ke arah pronasi – supinasi. Terapis memberi
tahanan yang berlawanan arah. Tahan 10 kali pengulangan, 3 – 5 kali per hari.
d. RICE
Memberikan kompres dingin pada siku bagian luar. Direkomendasikan untuk melakukan
kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari atau sampai nyeri hilang
atau tergantung berat ringan keluhan.
J. Rencana Treatmen
Target : 3 minggu (2x seminggu) pasien sudah bisa melakukan aktivitas fungsional
Tanggal Treatment : 02 – 22 November 2017
- US
- Massage
- Terapi Latihan
- RICE
- Stretching
K. Rencana Pemulihan
1. Minggu Pertama
Tanggal : 02 dan 05 November 2017
Target :
- Mengurangi bengkak 100%
- Mengurangi nyeri 30%
- Rileksasi Otot
b. Massage
- Pasien tidur terlentang atau duduk keadaan rileks,
- Bebaskan lengan dari pakaian dan accesoris, agar tidak mengganggu proses terapi.
- Lakukan friction, tanpa menggunakan baby oil karna akan licin.
- Terapis melakukan dengan kedua jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah, jari tengah
menekan jari telunjuk agar tekanan lebih dalam.
- Gerakan menyilang pada tendo periosteal otot ekstensor carpi radialis brevis tepatnya
di epicondylus lateral humeri.
- Dosis itensitas: tekanan yang dalam (deep pressure) 20 kali friction dalam 2 kali repetisi
dan durasi
- Durasi : 7 menit.
c. RICE
Rest (istirahat)
Ice (es)
Memberikan kompres dingin pada siku bagian luar. Direkomendasikan untuk melakukan
kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari atau sampai nyeri hilang
atau tergantung berat ringan keluhan.
Compression (kompres)
Elevation (elevasi)
Evaluasi :
a. Nyeri
Tabel data pengurangan nyeri
Problem Evaluasi nyeri dengan VAS setelah treatment
Nyeri Sebelum 2 5 Januari 9 Januari 12 16 19
Treament Januari Januari Januari Januari
Diam 3 3 3 - - - -
Tekan 5 5 4 - - - -
Gerak 6 5 5 - - - -
c. Bengkak
Lingkar lutut kiri : 24 cm
Lingkar lutut kanan : 24 cm
Interpretasi :
Menujukan jika bengkak sudah hilang 100% karena sudah tidak terdapat selisih antara
lingkar siku sebelah kiri dan siku sebelah kanan.
2. Minggu Kedua
Tanggal : 09 dan 12 November 2017
Target :
- Mengurangi nyeri 50%
- Rileksasi Otot
- Peningkatan LGS
b. Massage
- Pasien tidur terlentang atau duduk keadaan rileks,
- Bebaskan lengan dari pakaian dan accesoris, agar tidak mengganggu proses terapi.
- Lakukan friction, tanpa menggunakan baby oil karna akan licin.
- Terapis melakukan dengan kedua jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah, jari tengah
menekan jari telunjuk agar tekanan lebih dalam.
- Gerakan menyilang pada tendo periosteal otot ekstensor carpi radialis brevis tepatnya
di epicondylus lateral humeri.
- Dosis itensitas: tekanan yang dalam (deep pressure) 20 kali friction dalam 2 kali repetisi
dan durasi
- Durasi : 7 menit.
c. RICE
Rest (istirahat)
Ice (es)
Memberikan kompres dingin pada siku bagian luar. Direkomendasikan untuk melakukan
kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari atau sampai nyeri hilang
atau tergantung berat ringan keluhan.
Compression (kompres)
Elevation (elevasi)
d. ROM Exercise :
Aktif Pasif Exercise
- Fleksi elbow
- Ekstensi elbow
- Endorotasi
- Eksorotasi
- Gerakan menggenggam
- Gerakan mengangkat beban
Evaluasi :
a. Nyeri
Tabel data pengurangan nyeri
Problem Evaluasi nyeri dengan VAS setelah treatment
Nyeri Sebelum 2 5 Januari 9 Januari 12 16 19
Treament Januari Januari Januari Januari
Diam 3 3 3 3 2 - -
Tekan 5 5 4 3 3 - -
Gerak 6 5 5 4 4 - -
3. Minggu Ketiga
Tanggal : 16 dan 19 November 2017
Target :
- Mengurangi nyeri 100%
- Rileksasi Otot
- Peningkatan LGS
- Peningkatan Kekuatan Otot
b. Massage
- Pasien tidur terlentang atau duduk keadaan rileks,
- Bebaskan lengan dari pakaian dan accesoris, agar tidak mengganggu proses terapi.
- Lakukan friction, tanpa menggunakan baby oil karna akan licin.
- Terapis melakukan dengan kedua jari yaitu jari telunjuk dan jari tengah, jari tengah
menekan jari telunjuk agar tekanan lebih dalam.
- Gerakan menyilang pada tendo periosteal otot ekstensor carpi radialis brevis tepatnya
di epicondylus lateral humeri.
- Dosis itensitas: tekanan yang dalam (deep pressure) 20 kali friction dalam 2 kali repetisi
dan durasi
- Durasi : 7 menit.
c. RICE
Rest (istirahat)
Ice (es)
Memberikan kompres dingin pada siku bagian luar. Direkomendasikan untuk melakukan
kompres dingin selama 20-30 menit setiap 3-4 jam selama 2-3 hari atau sampai nyeri hilang
atau tergantung berat ringan keluhan.
Compression (kompres)
Elevation (elevasi)
d. ROM Exercise :
Aktif Pasif Exercise
- Fleksi elbow
- Ekstensi elbow
- Endorotasi
- Eksorotasi
- Gerakan menggenggam
- Geraan mengangkat beban
Evaluasi :
a. Nyeri
Tabel data pengurangan nyeri
Problem Evaluasi nyeri dengan VAS setelah treatment
Nyeri Sebelum 2 5 Januari 9 Januari 12 16 19
Treament Januari Januari Januari Januari
Diam 3 3 3 3 2 2 2
Tekan 5 5 4 3 3 3 2
Gerak 6 5 5 4 4 3 3
c. MMT
Grup Sebelum 2 jan 5 jan 9 jan 12 jan 16 jan 19 jan
Otot Treatment
Fleksor 3 3 3 4 4 4 4
Ekstensor 3 3 3 4 4 4 4
c. MMT
Grup Sebelum 2 jan 5 jan 9 jan 12 jan 16 jan 19 jan
Otot Treatment
Fleksor 3 3 3 4 4 4 4
Ekstensor 3 3 3 4 4 4 4
Dari hasil evaluasi keseluruhan terlihat dimana pasien sudah tidak terdapat nyeri lagi setelah
dilakukan Chair test, tidak terdapat keterbatasan LGS serta otot-otot yang mengalami
penurunan kekuatan sudah kembali normal.
Prognosis
Qou ad vitam : Bonam
Qou ad sanam : Bonam
Qou ad fungsionam : Dubia ad sanam
Qou ad cosmeticam : Bonam
Home Program
Istirahatkan (imobilisasi) lengan yang mengalami keluhan nyeri. Hindari aktivitas yang
menimbulkan nyeri selama beberapa minggu. Imobilisasi dapat dilakukan dengan penggunaan
brace khusus ataupun alat tapping untuk mencegah otot bergerak berlebihan dan untuk
mengistirahatkan lengan tersebut. Alat penyangga (brace) bisa digunakan selama beberapa
minggu .
Underlying Process
Anatomical Impairment
Thightness
Tendinitis Parastesia
Pain Contracture