Anda di halaman 1dari 5

Kekuatan otot

Kekuatan otot pada bayi dinilai berdasarkan kemampuan tumbuh kembang bayi

normal, caranya dengan mengacu kemampuan motorik yang dimiliki bayi sesuai dengan

tahapan tumbuh kembangnya. Kriteria Penilaian (Children’s Memorial Hospital Chicago

USA, 1994) :

a. “X” (Kekuatan Normal) adalah bila ada kontraksi dan gerakan yang terjadi cukup kuat.

b. “O” (Nol) adalah tidak ada kontraksi otot.

c. “T” (Trace) adalah terdapat kontraksi otot dan sedikit gerakan, setengah melawan

gravitasi.

d. “R” (Reflek) bila gerakan yang terjadi merupakan reaksi reflek.


Sensoris

Merupakan alat-alat yang berfungsi untuk menangkap informasi yang disebut dengan

indra (sense) atau sistem sensorik. Semua informasi yang datang kepada bayi adalah melalui

indra. Indra-indra berfungsi untuk mendeteksi, mentranduksi dan meneruskan semua

informasi yang datang. Setiap indra mempunyai satu unsur deteksi yang disebut sebagai

reseptor (penerima), yaitu sel yang secara khusus hanya memberikan respon terhadap jenis

rangsangan yang tertentu saja (Davidoff, 1988 Dikutip Oleh Desmita, 2005).

Sensasi (pengindraan) terjadi ketika sekumpulan informasi mengadakan kontak dengan

penerima sensor, seperti mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Sensasi pendengaran,

misalnya, terjadi ketika gelombang udara yang bergetar dikumpulkan oleh telinga bagian luar

dan ditransmisikan melalui tulang telinga bagian dalam ke saraf pendengaran. Sensasi

kemudian disertai dengan pemberian makna, dan inilah yang disebut dengan persepsi

(Schneirla, 1957 Dikutip Oleh Desmita 2005).

Tabel 2.3 Pemeriksaan Sensoris


(P3IK, 2010)

Sensoris Keterangan Kriteria Penilaian

Visual Penglihatan
Auditori Pendengaran
Touch Sentuhan
Kemampuan mencium 0 : tidak berfungsi
Smell
aroma 1 : normal
Taste Pengecapan 2 : ada gangguan
Taktile Respon tekanan
Propioseptive Pengenalan sendi
Vestibular Keseimbangan
Reflek

Pada masa bayi, terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut reflek. Reflek adalah

gerakan-gerakan bayi yang bersifat otomatis dan tidak terkoordinir sebagai reaksi terhadap

rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri terhadap lingkungannya.

Sepanjang bulan pertama kehidupannya, kebanyakan refleks menghilang atau menyatukan

dengan gerakan yang relatif disengaja atau penuh arti. Ketika mereka menguasai kemampuan

ini, yang disebut “skill” atau keterampilan. Reflek dan skill disebut juga kemampuan motorik

(motor abilities) (Desmita, 2005).

Reflek terbagi menjadi dua jenis yaitu reflek survival dan reflek primitive,reflek

survival adalah reflek yang secara nyata berguna untuk memenuhi kebutuhan fisik bayi,

terutama dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya. Sedangkan reflek primitive

adalah reflek yang tidak secara nyata berguna bagi pemenuhan kebutuhan fisik (Desmita,

2005).

Tabel 2.4 Perkembangan Reflek pada Anak 0-2 Tahun


(IBITA, 1996)

Reflek 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11bln 1thn 2thn

Moro + + + +

Galant + +

ATNR dan STNR ± ± ± ±

Primary standing + +

Automatic walking + +

Grasping reflek : + + + ±
hand
Grasping reflek : + + + + + + +
feet
Sucking + + + ±
Neck-righting + + + + ± ± ± ± ± ± ± ± ±

Body ringhting on + + + + + + ± ±
the body
Labyrintihine ± + + + + + + + + + + + +
righting (reaching 6
month plus optical
righting)
Landau + + + + + + + + +
Parachute + + + + + + + + + +
(protective
extension) :
downward
Parachute + + + + + + + +
(protective
extension) : forward
Parachute + + + + + +
(protective
extension) :
sideways
Parachute + + + +
(protective
extension) :
backward
Equilibrium reaction + + + + + + +
: supine
Equilibrium reaction + + + + + + + +
: prone
Equilibrium reaction + + + + + +
: sitting
Equilibrium reaction + + + + +
: quadripedal
Equilibrium reaction + +
: see-saw reaction
Equilibrium reaction + +
: standing
Aktifitas fungsional

Pemeriksaan aktivitas fungsional disesuaikan dengan kemampuan anak dan dilakukan

untuk menilai seberapa besar tingkat kemandirian anak, apakah anak dapat melakukan

aktivitas sehari-harinya secara mandiri, dibantu sebagian atau sepenuhnya. Untuk melakukan

pemeriksaan ini dapat menggunakan Gross Motor Function Measurement (GMFM)

(Trisnowiyanto, 2012).

GMFM adalah suatau jenis pengukuran klinis untuk mengevaluasi perubahan fungsi

gross motor. Terdiri dari 88 item pemeriksaan, ditandai dengan tanda bintang (*). Dalam

GMFM terdapat 5 dimensi yaitu dimensi A (berbaring dan berguling), dimensi B (duduk),

dimensi C (merangkak dan berlutut), dimensi D (berdiri), dan dimensi E (berjalan, berlari dan

melompat). Kemudian total skor pada GMFM dibagi menjadi 5 (Trisnowiyanto, 2012).

The Pediatric Evaluation of Disability Inventory (PEDI) menyebutkan bahwa

pengukuran penyesuaian diri anak terlihat setelah diberikan intervensi fisioterapi secara rutin

dari 6 bulan sampai 7,5 bulan yang dapat dilihat dari 2 aspek, yaitu perawatan diri seperti

feeding, dressing, toileting, mobility, including transfer, indoor and outdoor locomotion,

stairs with their speed, distance and safety. Fungsi social seperti communication,

comprehension, and peer interaction (Haley et al, 1992 Dikutip Oleh Levitt 2004).

Interview kepada kedua orang tua dapat dilakukan untuk melihat peningkatan

perkembangan anak dalam lingkungannya yang akan menjadikan evaluasi perkembangan

sehingga terapi akan disesuaikan (Blanko GMFM Terlampir dalam Lampiran) (Nicols and

Case-Smith, 1996 Dikutip Oleh Levitt 2004).

Anda mungkin juga menyukai