Anda di halaman 1dari 36

CARPAL TUNNEL

SYNDROME

Oleh
Susanti, SST.M.Fis
Kepustakaan

 De Wolf and Mens; Pemeriksaan Alat


Penggerak Tubuh;1990.
 Hoppenfeld, Stainley; Physical
Examination of The Spine and Extremities;
1996
 internet
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Mahasiswa dapat memahami,
mengetahui, menguasai dan mampu
mengimplementasikan region Wrist dan
Hand. Guna mencapai pendidikan dan
pembelajaran secara efektif dan efisien
TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

 Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa


diharapkan dapat :
1. Menjelaskan dan menyebutkan anatomi region Wrist
dan Hand
2. Menjelaskan definisi carpal tunnel syndrome
3. Menjelaskan pemeriksaan fungsi carpal tunnel
syndrome
4. Menjelaskan tes-tes spesifik pada carpal tunnel
syndrome
Gambar 1
Latar Belakang

 CTS : salah satu sindroma yg


menyerang tangan & sangat potensial
dlm mengurangi aktivitas rutin tangan
sehari-hari berproduksi.

 CTS ini terjadi akibat penekanan n.


medianus dipergelangan tangan krn
penyempitan pd terowongan carpal
yg dapat menyebabkan sindroma pd
lorong karpal.
Pengertian

 Mrpk neuropathy entrapment (neuropati


akibat terjebak/terjepitnya saraf) yang
paling lazim.
 N. medianus terjebak di terowongan karpal
(diantara ligamentum carpi transversum dan
tendon grup fleksor tangan) di pergelangan
tangan
CARPAL TUNNEL SYNDROME (CTS)
Sindroma Terowongan Karpal (STK)/
Sindroma Lorong Karpal (SLK)

Sindroma Terowongan Karpal (STK) merupakan neuropati


tekanan atau cerutan terhadap nervus medianus di dalam
terowongan karpal pada pergelangan tangan, tepatnya di bawah
Fleksor retinakulum (Sidharta, 1996)

Salah satu penyakit yang paling sering mengenai nervus


medianus adalah neuropati tekanan/jebakan (entrapment
neuropathy). Di pergelangan tangan nervus medianus berjalan
melalui terowongan karpal (carpal tunnel) dan pada saat berjalan
melalui terowongan inilah nervus medianus paling sering
mengalami tekanan yang menyebabkan terjadinya neuropati
tekanan
Nervus medianus
Terbentuk dari fasikulus lateralis asal radiks C5, C6, C7
dan fasikulus medialis C8 dan T1. Saraf medianus di
atas siku tidak mempunyai cabang-cabang artikuler
menuju sendi siku cabang muskuler mempersarafi
pollicis longus, pronator quadratus. Setelah memberi
cabang pada otot-otot lengan bawah untuk berbagai
gerakan lengan dan jari-jari tangan di bawah
ligamentum carpi transversal syaraf medianus
bercabang dua, yang lateral (motorik) mempersyarafi
otot abductor pollicis brevis, flexor pollicis brevis,
aponen pollicis dan otot lumbricalles kesatu dan
kedua, sedang cabang medial (sensorik)
mempersyarafi bagian volar jari-jari 1, 2, 3 dan ½ jari ke
4 (sisi lateral) serta bagian tengah sampai sisi radial
juga dipersyarafi oleh n. medianus.
Area Yang Cidera
Struktur pembentuk terowongan karpal.
(De Wolf, 94)
1. Empat tendon dari m. flexor digitorum
superfisialis
2. Empat tendon dari m. flexor digitorum
profundu
3. Tendon dari pollicis longus
4. N. Medianus
Struktur Pergelangan Tangan
Insiden
 Lebih banyak pada wanita dibanding
pria (10:1)
 Usia terbanyak 40-50 th
 Angka kejadian + 515 /10.000 populasi
Penyebab
 Tidakjelas
 Penebalan jaringan ikat: rheumatism (RA,
OA, gout), gangguan metabolisme (DM,
acromegali, hypothyroidisme)
 Retensi cairan, seperti kegemukan,
kehamilan
 Trauma atau trauma kronik pergelangan
tangan
 Tumor
 Herediter, berupa sempitnya terowongan
karpal
Proses patologi
 Penyempitan terowongan karpal, biasanya
oleh penebalan fleksor retinaculum (lig. Carpi
transversum)
 Akibat penekanan langsung
pada n. medianus
 Akibat penekanan pada arteri
dan vena (vaskuler) sehingga
suplai arteri ke n. medianus
berkurang atau stasis vena
yang menekan n. medianus
Proses terjadinya CTS
 Kontraksiotot scr berulang-ulang/terus-menerus &
statik  menimbulkan spasme/ketegangan otot
peregelangan tangan  shg sirkulasi darah mjd
tdk lancar  penumpukan Asam laktat & zat-zat
kimia (bradikinin& histamine). Dgn penumpukan
zat-zat tsb akan merangsang ujung-ujung saraf
sensoris/saraf nyeri (nosiseptor)  di hantarkan ke
medulla spinalis selanjutnya o/ saraf acendent 
ke otak & akan diinterprestasikan  rasa nyeri.
 Rasa nyeri  spasme otot yg mrpkn perlindungan
dr adanya nyeri  px membatasi pergerakkannya
(menimbulkan rasa nyeri). Jangka waktu lama 
kelemahan otot  gangguan fungsi & gerak
tangan yg cidera.
CTS  saraf medianus  kompresi/tekanan 
struktur anatomis terowongan karpal. Salah satu
penyebab : tenosinovitis (trauma berulang)(Phallen,
1996). Gerakan flexi-extensi berulang & terus
menerus pd pergelangan tangan & jari-jari  ↑an
tekanan pd tendon yg mengakibatkan terjadinya
tenosinovitis  kompresi pada saraf
medianus(Fuchs dkk, 1991).
PATOLOGI
peningkatan
Penebalan flexor tekanan Vena
retinakulum, intrafesikuler vesikular
penekanan n. melambat
medianus

ANOXIA

Endotel rusak,
Edema epineural
Tanda & Gejala
Gangguan sensorik
Awal:
 Nyeri terutama pada malam hari
 Rasa tebal (hipoesthesia) dan paraesthesia
Menghilang/berkurang jika tangan digoyang
atau diposisikan tergantung
Berlanjut:
 Nyeri spontan ujung jari-jari, nyeri menjalar
hingga ke lengan, siku dan bahu
 Ggn sensasi seperti terbakar sepanjang distribus
n. medianus distal pergel tangan (jari 1, 2, 3)
Gangguan motorik
Kelemahan otot-otot thenar
(fleksor, abduktor dan opponen
pollicis)
Atrofi otot-otot thenar (gembos)
No Stadium Gejala Tanda-tanda

1 Asimptomatik Tidak ada Tidak ada


(Sub klinis) Tes Phalen (+)
Tes Tinel (+)

2 Ringan- sedang Ada, Tes Phalen (+)


intermiten Tes Tinel (+)

3 Berat Kontinyu (+/-) Tes Phalen (+)


(Simptomatik menetap) Tes Tinel (+)
Kadang defisit
neurologis (+)
4 Berat sekali Selalu ada Tes Phalen (+)
Tes Tinel (+)
Defisit neurologis (+)
Atrofi otot-otot thenar
Prognosis
Baik:hilang dlm beberapa
bulan/tahun
Buruk: bertambah berat dan
ada kelainan/penyakit yang
melatarbelakangi
Biasanya manifestasi hanya
pada ggn sensorik lebih baik
drpd yg disertai ggn motorik
KOMPLIKASI
1. Atrofi otot-otot thenar(pengecilan).
2. Gangguan sensorik/ yang mengenai
bagian radial telapak tangan serta
sisi palmar dari tiga jari tangan
yang pertama
3. Deformitas “ape hand”
Terapi
Umum: simptomatis
(fisioterapi)
Medis: penyakit/kelainan
yang melatarbelakangi
(penurunan berat badan,
obat diuretik, dll)
Operatif: irisan pd lig. Carpi
transversum (hasil baik, 90%
nyeri/keluhan akan hilang)
Pemeriksaan
 Anamnesis: keluhan utama, penyebab, waktu, rps,
rpd yang terkait, riwayat keluarga, riwayat
pengobatan/terapi
 Pemeriksaan fisik: inspeksi, palpasi
 Pemeriksaan tanda vital: tek.darah, resp. rate, nadi,
suhu
 Pemeriksaan khusus
 Sensorik: dermatom, diskriminasi 2 titik
 Motorik: MMT, LGS
 Diagnosis of exclusion: tes provokasi leher
 Pemeriksaan kelistrikan: tes nerve conduction, SDC
 Pemeriksaan fungsional
Pemeriksaan khusus
Tes Phalent
Tes Tinnel
Tes Prayer
Tes diskriminasi 2 titik
Tes fungsional otot-otot thenar
Fisioterapi
 Sesuaiproblematik dari hasil pemeriksaan
 Causatif: menghilangkan penekanan: US
 Simptomatik:
 mengurangi nyeri
 Heating: SWD, MWD, IR, Parafin, hot pack/rendaman, US
kontinyu
 Pemblokiran impulse nyeri: TENS
 Relaksasi/sedasi: pasif ROM, gentle massage

 ggn motorik
 Terapi latihan (tu pada otot-otot thenar)
 Mencegah indirect impairment
 Latihan fungsional
 Supportif/edukasi

Anda mungkin juga menyukai