Anda di halaman 1dari 20

PENATALAKSAAN FISIOTERAPI PADA KASUS LBP

MYALGIA DENGAN MENGGUNAKAN MICRO WAVE


DIATHERMY (MWD) DAN WILLIAM FLEKSI

1. BIMA ANUGERAH PUTRA


2. PUTRI NASTI AMALIA
3. SINTA PURWANTININGSIH
4. M. ALDIE
DEFINISI NBP
Nyeri punggung bawah miogenik adalah suatu pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan di daerah antara vertebra torakal 12
sampai dengan bagian bawah pinggul atau lubang dubur. Yang timbul
akibat adanya potensi kerusakan ataupun adanya kerusakan jaringan antara
lain: dermis pembuluh darah, facia, muskulus, tendon, cartilago, tulang
ligament, intra artikuler meniscus, bursa (Paliyama, 2003).
ANATOMI
Struktur tulang vertebra lumbal
• 1. Vertebra cervicalis I – VII
• 2. Vertebra thoracalis I – XII
• 3. Vertebra lumbalis I – V
• 4. Osc. Sacrum
• 5. Oss. Coccygae
• 6. Atlas
• 7.Axis
• 8. Vertebra prominens
• 9. Foramen intervertebralis
• 10. Promotorium
Otot – otot pada punggung
• 1. M.deltoid
• 2. M. teres major
• 3. M. infra spinatUs
• 4. M. rhomboid major
• 5. M. latissimus dorsi
• 6. M. oblique eksternus
• 7.M. thoracolumbar fascia
• 8. M. trapezius
ETIOLOGI
• Ketegangan otot
Ketegangan otot dapat timbul disebabkan oleh sikap tegang yang konstan
atau berulang-ulang pada posisi yang sama sehingga akan memendekan
otot-otot yang akhirnya menimbulkan nyeri.
• Spasme / kejang otot
Spasme / kejang otot disebabkan oleh gerakan yang tiba-tiba dimana
jaringan otot sebelumnya dalam kondisi yang tegang / kaku / kurang
pemanasan.
• Defisiensi otot
Defisiensi otot dapat disebabkan oleh kurangnya latihan sebagai akibat dari
tirah baring yang lama maupun immobilisasi.
• Otot yang hipersensitif
Otot yang hipersensitif akan menciptakan satu daerah kecil yang apabila
dirangsang akan menimbulkan rasa nyeri ke daerah tertentu.
PATOLOGI
Pada kondisi nyeri punggung bawah pada umumnya otot ekstensor lumbal
lebih lemah dibanding otot fleksor, sehingga tidak kuat mengangkat beban.
Otot sendiri sebenarnya tidak jelas sebagai sumber nyeri, tetapi muscle
spindles jelas di inervasi sistem saraf simpatis.
TANDA DAN GEJALA
• Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala nyeri punggung bawah akibat miogenik adalah
1. onset/ waktu timbulnya bertahap,
2. nyeri difus (setempat) sepanjang punggung bawah,
3. tenderness pada otot-otot punggung bawah, lingkup gerak sendi (LGS)
terbatas,
4. tanda-tanda gangguan neurologis tidak ada.
1. Pemeriksaan
STATUS KLINIS
• Anamnesis umum
• Nama : Tn. R
• Usia : 58 tahun
• Jenis Kelamin : Laki-laki
• Agama : Islam
• Alamat : Ngaliyan, Semarang
• Pekerjaan :-
2. Anamnesis khusus
• Keluhan Utama
• Pasien mengeluhkannyeri di daerah pinggangnya
• Riwayat Penyakit Sekarang
• Pasien sekitar 6 tahun yang lalu terjatuh dari pohon, dan sekitar 3 bulan yang lalu terjatuh lagi dari lantai sebanyak 3x dan sekarang
pasien mengeluhkan jika duduk lama dan berjalan jauh terasa nyeri di bagian pinggangnya. Pasien langsung periksa ke dokter dan
dirujuk ke instalasi rehabilitas medik/fisioterapi.
• Riwayat Penyakit Dahulu
• Hipertensi (-)
• DM (-)
• Riwayat Penyakit Pribadi
• -
• PEMERIKSAAN FISIK
• TANDA-TANDA VITAL
• a) Tekanan darah : 120/80 mmHg
• b) Denyut nadi : 66 x/menit
• c) Pernafasan : 17 x/menit
• d) Temperatur : 36,8⁰c
• e) Tinggi badan : 164 cm
• f) Berat badan : 53 kg
• INSPEKSI
• Statis : Pasien terlihat menahan nyeri ketika duduk.
• Dinamis : Posisi pasien terlihat membungkuk kedepan karena menahan kompensasi dari nyeri pada pinggang pasien.
• PALPASI
• a). Tonus otot meningkat.
• b). Suhu normal
• c). Adanya nyeri tekan pada bagian pinggangnya
• TEST REFLEK
• PEMERIKSAAN GERAK DASAR
• Gerak aktif :
• Adanya nyeri pada saat gerakan ekstensi trunk pasien.
• Keterbatasan ROM pada gerakan fleksi dan ekstensi trunk pasien
• Gerak pasif :
• Untuk gerak fleksi dan ekstensi trunk ROM nya masih terbatas dan masih
ada sedikit nyeri pada ekstensi trunk
• Untuk gerakan side fleksi dekstra dan side fleksi sinistra pasien mampu full
ROM dan pasien tidak mengeluhkan adanya nyeri pada gerakan tersebut.
• PEMERIKSAAN INTRA PERSONAL
• Pasien berkeinginan tinggi untuk sembuh dan beraktifitas normal.
• FUNGSIONAL DASAR
• Pasien kesulitan saat menggerakkan trunk ke arah ekstensi karena adanya
nyeri
• LINGKUNGAN AKTIVITAS
• Lingkungan sekitar pasien mendukung untuk kesembuhan pasien.
• PEMERIKSAAN SPESIFIK
• PEMERIKSAAN SISTEMIK KHUSUS
• Straight Leg Raise (+)
• Bragard (-)
• Neri (-)
NYERI
VAS :
• Diam = 1
• Tekan = 2
• Gerak = 4
ANTOPOMETRI
Tidak Dilakukan
LINGKUP GERAK SENDI
Trunk (C7 – S1)
Gerakan Awal Akhir Selisih
Fleksi 47 cm 52 cm 5 cm
Ekstensi 47 cm 50 cm 3 cm
MANUAL MUSCLE TESTING (MMT)
Grup Otot Nilai
Fleksor Trunk 3
Ekstensor Trunk 2
• DIAGNOSA FISIOTERAPI
• Body Function and structure impairment :
• Pasien merasakan nyeri pada pinggangnya, dan juga mengalami keterbatasan
saat gerakan ekstensi trunk.
• Activity Limitation :
• Pasien mengalami keterbatasan saat berjalan jauh,aktifitas yang berat, dan duduk
lama.

• Participation Restriction :
• Pasien kseulitan dalam beraktifitas sosial di lingkungannya.
• Program/Rencana Fisioterapi
• Tujuan
• Jangka pendek :
• Mengurangi nyeri
• Meningkatkan Lingkup Gerak Sendi
• Jangka panjang :
• Melanjutkan tujuan jangka panjang
• Meningkatkan kemampuan fisik dan fungsional secara maksimal.
• Tindakan Fisioterapi
• Micro Wave Diathermy (MWD)
• William Fleksi Exercise
• Tindakan Promotif / Preventif
• Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan aktifitas yang berat dan juga pasien sebaiknya
menggunakan korset pinggang ketika beraktifitas.
PENATALAKSANAAN
Tes yang digunakan :
Tes Panas Dingin ( Tes Sensibilitas)
Penggunaan MWD pada kasus nbp myalgia
Penggunaan MWD dapat memberikan efek relaksasi dan proses regenerasi pada sel
otot
Urutan penatalaksanaan MWD (Micro Wave Diatermy)
• Posisi pasien senyaman mungkin/ comfortable
• Posisi terapis berdiri disamping pasien
• Cek alat, kabel, dan tes sensibility pasien panas – dingin sebelum diterapi/ dimulai
• Nyalakan alat dan atur dengan waktu 15 menit dengan metode coplanar,
frekuensi 80 Mhz dengan arus continues
• Setelah selesai matikan alat dan rapikan ke tempat semula
PENERAPAN WILLIAM FLEKSI
• 1. Latihan I (pelvic tilting)
Posisi pasien terlentang kedua knee fleksi dan kaki datar/ lurus, punggung
bawah melawan bed tanpa kedua tungkai mendorong ke bawah. Tahan 5-
8 detik.
• 2. Single knee to chest
• Posisi pasien tidur terlentang dengan satu knee fleksi ditarik kearah dada
secara bergantian. Tahan 5-8 detik.

• 3. Double knee to chest


• Posisi sama dengan single knee to chest namun kedua kaki dan fleksi ditarik
kearah dada. Tahan 5-8 detik.
• 2. Latihan IV (partial sit-up)
Posisi sama dengan pelvic tilting tetapi ditambah dengan mengangkat
kepala dan shoulder dari bed. Tahan selama 5-8 detik.
• 7. Latihan VII (squat)
Berdiri dengan posisi kedua kaki parallel dan kedua soulder disamping
badan. Usahakan fokus ke depan dan kedua kaki datar diatas lantai.
Secara perlahan turunkan badan sampai kedua knee fleksi
PEMBAHASAN
• Berdasarkan hasil tindakan fisioterapi sebanyak 3 kali pertemuan fisioterapi
selama bulan januari s.d februari di RSUP Dr.Kariadi dapat disimpulkan
bahwa adanya penurunan nyeri, adanya peningkatan kekuatan otot dan
peningkatan aktivitas fungsional pada pasien. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu:
• Pasien menjalani terapi dengan rutin
• Faktor eksternal pendukung kesembuhan pasien
• Mau menerima masukan dari fisioterapi dengan baik
KESIMPULAN
Untuk hasil terakhir dari pemberian modalitas MWD dan terapi latihan dengan
metode william fleksi exercise Pasien atas nama Tn. R (58 tahun) dengan
diagnosa fisioterapi adanya nyeri, keterbatasan LGS. Setelah mendapat
fisioterapi sebanyak 3x diperoleh hasil:
• Adanya penurunan nyeri
• Penambahan LGS

Anda mungkin juga menyukai