SANGKAR TORAK
OTOT PARU
PARU PARU
SALURAN NAPAS
VE = Vt X RR
Alveolar ventilation
Dead space ventilation
DISTRIBUSI GAS / VENTILASI
Ruangan
Peralatan:
Saturasi O2
Oksigen
Bed Exercise/PD
Sepeda statis
Lintasan/track utk uji 6 mnt
Dumble exc
Spirometri/peak flow meter
Incentive spirometri
Nebulizer
IR
Kualifikasi SDM
Indonesia ......?
Peran Fisioterapi pada kasus Respirasi
Perubahan mekanika
pernapasan
Adanya perubahan
patofisiologi pd saluran
napas dan jaringan paru
Perubahan toleransi
aktivitas
Sesak Nafas
• Pneumo thorak
• Tumor paru
• dll
KONSEKUENSI PENURUNAN VOL PARU
INACTIVITY Physically
deconditioned
Breathing technique
Chest expansi & Mobilisation
Recondition
BREATHING TEHCNIQUE
A. BREATHING CONTROL
B. BREATHING EXERCISE
A. BREATHING CONTROl
Mengurangi sesak.
Mengurangi frekuensi pernafasan
Mengurangi kerja otot pernafasan.
B. BREATHING EXERCISE
Prosedur :
Saat inspirasi penderita berkonsentrasi untuk
menggerakan seluruh otot dinding perut ke arah
depan, menggabungkan gerakan kearah depan
dari otot dinding perut bagian atas dengan
gerakan ke samping dari tulang rusuk bagian
bawah kemudian hembus nafas (ekspirasi )
sambil mengendorkan otot-otot dinding perut.
Untuk mengotrol gerakan yang benar letakkan
satu tangan diatas dada dan tangan lainnya
diatas perut.
2.Purse lips Breathing.
Prosedur pelaksanaan :
Posisi pasien relaks.
Pasien diminta tarik nafas melalui hidung
kemudian tahan selama 2 – 3 detik.
Kemudian hembuskan nafas secara perlahan-
lahan selama 6 – 8 detik dengan kedua bibir
mencucu ( seperti meniup lilin) secara pasif.
Perhatikan jangan ada kontraksi otot perut.
3.Segmental Breathing.
Huffing
Assisted cough
Effective cough
ASSISTED COUGH
Chest Clapping
Chest Expansi
Segmental Breathing
KESIMPULAN