Anda di halaman 1dari 86

Liza Agustin, SST Ft, MKM.

SANGKAR TORAK

Berfungsi untuk melindungi organ-organ penting dari


respirasi dan sirkulasi, termasuk pula liver dan perut.

Sangkar torak bagian


belakang dibentuk oleh
12 VTh
12 pasang costa dan c
cartilago coatae.
Sternum
Costa 1-7 pd bag posterior berhub langsung dengan
collumna vertebralis, sedang pada bagian depan melalui
cartilago costae akan melekat pada sternum

Costae 8-10 cartilago


costanya akan melekat
pada cartilago costae
diatasnya

Costa 11-12 tidak


melekat pada tulang
costa diatasnya
Ada dua buah persendian yang dibentuk oleh costa & VTh
•costovertebral joint
•costotransvers joint
PLEURA

Terdiri dari dua lapisan


pleura parietalis
CAVUM
pleura visceralis PLEURAE

OTOT PARU
PARU PARU
SALURAN NAPAS

Secara konsep dapat dibagi menjadi dua


Bagian konduksi
Bagian respirasi
DEFINISI VENTILASI DAN VOL PARU

Ventilasi merupakan suatu proses dari siklus inspirasi dan ekspirasi


yang berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen dan
karbondioksida dalam alveoli dan darah arteri dalam keadaan optimal

VE = Vt X RR

Alveolar ventilation
Dead space ventilation
DISTRIBUSI GAS / VENTILASI

Apakah udara yg kita hirup


akan tersebar secara merata di
seluruh lapang paru
MEKANIKA PERNAPASAN
DIFUSI
PERFUSI
RATIO VENTILASI / PERFUSI
FISIOTERAPI
PADA KASUS RESPIRASI
LIZA AGUSTIN, SSTFT, MKM.
PENDAHULUAN
Fisioterapi merupakan bagian integral dalam
pelayanan kesehatan di Indonesia
Diperlukan upaya meningkatkan pengetahuan &
keterampilan sehingga mampu mensejajarkan diri
dengan profesi kesehatan lain
Fisioterapi merupakan bagian dlm tim Rehabilitasi
respirasi
Peran FT dlm Tim Respirasi sangat besar
Saat ini keberadaan Ft dlm tim Respirasi ?
Bagaimana mengembangkan FT respirasi ?

Sarana Dan Prasarana


Kualifikasi SDM
Peran Fisioterapi pada kasus Respirasi ?
Sarana & prasarana

Ruangan
Peralatan:
 Saturasi O2
 Oksigen
 Bed Exercise/PD
 Sepeda statis
 Lintasan/track utk uji 6 mnt
 Dumble exc
 Spirometri/peak flow meter
 Incentive spirometri
 Nebulizer
 IR
Kualifikasi SDM

Di beberapa Negara :

 Fisioterapi Sp. Kardiopulmonal


 Fisioterapi + kursus respirasi

Indonesia ......?
Peran Fisioterapi pada kasus Respirasi

Mengatasi/minimalisasi problem gerak dan fungsi


sebagai dampak dari gangguan sistem respirasi :
 Ventilasi
 Difusi
 Perfusi
Problematik Fisioterapi

Beberapa problematik PT yg sering ditemukan :


 Sesak napas
 Gangguan pembersihan jalan napas
 Airflow limitation
 Penurunan volume paru
 Gangguan pertukaran gas
 Disfungsi otot-2 pernapasan
 Abnormal breathing pattern
 Deformitas torak
 Pain
 Penurunan Toleransi aktivitas
Terjadi OK :

 Perubahan mekanika
pernapasan
 Adanya perubahan
patofisiologi pd saluran
napas dan jaringan paru
 Perubahan toleransi
aktivitas
Sesak Nafas

Merupakan suatu sensasi yg dirasakan oleh


individu. Sesak merupakan keluhan yang paling
sering ditemukan dan paling menakutkan yg
dialami oleh pasien, sehingga
 Menghambat aktivitas fisik
 Menghambat fungsi sosial
 Mengakibatkan rasa takut, cemas
 Merupakan suatu ancaman hidup.
Sesak napas dapat disebabkan oleh berbagai macam
mekanisme patofisiologis mis :

 Peningkatan beban mekanika pernapasan


 Kelemahan atau fatigue dr otot-2 pernapasan
 Peningkatan kebutuhan O2
 Low Cardiac output (CO)
 Penurunan capasitas angkut O2 dr darah arteri
 Deconditioning
 Gg ventilasi/perfusi
GANGGUAN PEMBERSIHAN JALAN NAPAS

Mrpk problematik FT yg penting, sebab:


• Infection
• Major atelectasis
• Impaired gas exchange
• Airflow limitation

Ada dua mekanisme yang bertanggung jawab


• Mucocilliary transport
• Batuk
AIR FLOW LIMITATION

Penurunan arus udara yg terdapat dalam sal napas


biasanya berhub dg problem FT yg lain seperti sesak
napas, penurunan toleransi aktivitas, gangguan
pembersihan jalan napas, dan batuk yg abnormal

Beberapa proses patofisiologi yg mempengaruhi arus


udara pd jalan napas mis:
 Bronchoconstriction,
 Oedema membrana mukosa,
 Retensi mukus,
 Destruksi/dilatasi dari saluran napas & jaringan
parenchim paru
PENURUNAN VOL PARU

Penurunan volume paru dapat terjadi pada

• Pneumo thorak
• Tumor paru
• dll
KONSEKUENSI PENURUNAN VOL PARU

 Atelectasis pada daerah


dependen paru.
 Akibat terjadinya penurunan
volume paru akan
menyebabkan broncheolus
didaerah dependen paru
tertutup (clossing capacity).
 Hal ini menyebabkan tidak
ada udara yang dapat masuk
ke alveoli, sehingga akan
mencetuskan terjadinya
atelectasis pada daerah
dependen paru
KONSEKUENSI PENURUNAN VOL PARU

 Gangguan oksigenasi karena ratio ventilasi perfusi yang


tidak sesuai (VA/Q)
 Batuk yang tidak efektif akibat penurunan kapasitas vital
paru (VC) yang menyebabkan turunnya kemampuan
untuk menghasilkan arus ekspirasi yang adekuat.
 Peningkatan beban kerja pernapasan
 Penurunan toleransi aktivitas
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
 Gangguan pertukaran gas merupakan problem yg
sering muncul pd peny respirasi maupun
kardiovaskuler, walaupun kadang2 gg tsb tidak sll
nampak.
 Beberapa gambaran klinis yg sering dijumpai yg
berhub dg ggn pertukaran gas adalah:
 Hypoxaemia
 Hypercapnia
 Hypocapnia
POLA PERNAPASAN ABNORMAL
 Problem ini jarang dijumpai berdiri sendiri, biasanya
bersamaan dg problem lain (air flow limitation, reduced
lung volume, impaired airway clearance & impaired gas
exchange).
 Pasien dg pola napas yg abnormal akan mengeluh sesak
napas.
DISFUNGSI OTOT-2 PERNAPASAN

 Faktor-2 yg mempengaruhi terjadinya disfungsi otot,


dibagi mjd 3 kel:(Reid & Dchman, 1995)
 Penurunan kemampuan otot-2 respirasi untuk
menghasilkan tenaga (neuromuscular disorder, myopathy,
connective tissue disorders, systemic abnormalities)
 Peningkatan kerja pernapasan
 Ketidakefisienan dr otot-2 respirasi
PENURUNAN TOLERANSI AKTIVITAS

INACTIVITY Physically
deconditioned

Increase HR, cardiac after load,


decrease muscle capacity,
decrease skill & efficiency of
physical mov., higher level of
cognitive function.

Higher energy cost at any


given exc intensity
CHEST PAIN

Nyeri dada pada pasien yang mengalami


problem respirasi biasanya berasal dari
musculoskeletal, pleural atau tracheal
inflammation.
GOAL

 Mengurangi/menghilangkan Sesak napas


 Pembersihan jalan napas
 Perbaikan Airflow limitation
 Meningkatkan volume paru
 Memperbaiki pertukaran gas
 Fleksibilitas otot-2 pernapasan
 Memperbaiki pola nafas
 Mencegah/memperbaiki Deformitas thorak
 Mengurangi/menghilangkan Pain
 Meningkatkan Toleransi aktivitas
Intervensi FT

 Breathing technique
 Chest expansi & Mobilisation
 Recondition
BREATHING TEHCNIQUE

A. BREATHING CONTROL
B. BREATHING EXERCISE
A. BREATHING CONTROl

Breathing control adalah normal tidal


breathing menggunakan lower chest dengan
rileksasi dari upper chest dan shoulders.
Prosedur :
 pasien harus pada posisii disangga dengan baik dan nyaman
baik posisi sitting (duduk) maupun high side lying (tidur
miring pd satu sisi disangga).
 pasien diminta melemaskan (rileks) upper chest, shoulders,
dan lengan selama bernapas dengan lower chest.
 satu tangan, fisioterapis atau pasien , diletakkan pada upper
abdomen dengan ringan (tanpa ditekan
Tujuan :

Mengurangi sesak.
Mengurangi frekuensi pernafasan
Mengurangi kerja otot pernafasan.
B. BREATHING EXERCISE

Tujuan Breathing Excecise :


Memperbaiki ventilasi.
Meningkatkan batuk efektif
Mencegah kerusakan paru
Memperbaiki kekuatan,daya tahan dan koordinasi
otot-otot pernafasan
Mempertahankan/memperbaiki mobilisasi thoraks
Memperbaiki pola nafas yang tidak normal
Mengusahakan relaksasi
1. Diafraghmatic Breathing

Prosedur :
 Saat inspirasi penderita berkonsentrasi untuk
menggerakan seluruh otot dinding perut ke arah
depan, menggabungkan gerakan kearah depan
dari otot dinding perut bagian atas dengan
gerakan ke samping dari tulang rusuk bagian
bawah kemudian hembus nafas (ekspirasi )
sambil mengendorkan otot-otot dinding perut.
Untuk mengotrol gerakan yang benar letakkan
satu tangan diatas dada dan tangan lainnya
diatas perut.
2.Purse lips Breathing.

Prosedur pelaksanaan :
 Posisi pasien relaks.
 Pasien diminta tarik nafas melalui hidung
kemudian tahan selama 2 – 3 detik.
 Kemudian hembuskan nafas secara perlahan-
lahan selama 6 – 8 detik dengan kedua bibir
mencucu ( seperti meniup lilin) secara pasif.
 Perhatikan jangan ada kontraksi otot perut.
3.Segmental Breathing.

 Segmental breathing adalah suatu teknik latihan


pernafasan pada bagian-bagian/segmen tertentu
dari paru.
 Tujuan : melatih pengembangan paru per
segmen/area
AIR STACKING

 Adalah teknik Latihan pernafasan untuk


memperluas kapasitas paru-paru dan mendorong
batuk produktif
 Tujuannya adalah untuk mengembang lobus bawah
paru-paru & memperkuat kedua jaringan dan
dinding dada
 Dilakukan jika terdapat masalah/gangguan volume
udara
Prosedur

1. Duduklah dengan nyaman.


2. Longgarkan pakaian atau ikat pinggang.
3. Ambil napas penuh melalui hidung, sehingga perut dan
tulang rusuk yang lebih rendah untuk memperluas ke luar.
4. Tahan napas dengan menutup pita suara.
5. Ambil napas kedua yang lebih kecil dan Tahan.
6. Ambil napas ketiga sampai paru-paru penuh.
7. Tahan napas selama 2 sampai 3 detik. Biarkan semua udara
keluar dari paru-paru Anda melalui mulut Anda membuat
suara menyuruh diam.
8. Istirahat selama sekitar satu menit sebelum mengulangi.
9. Melakukan serangkaian 5 napas 4 kali sehari.
TEKNIK PEMBERSIHAN JALAN NAPAS
/ALIRAN UDARA

The Active Cycle of Breathing


Techniques
Digunakan untuk menggerakkan dan membersihkan
kelebihan secret bronchial, dan meningkatkan fungsi
paru
ACBT adalah siklus pada breathing control, latihan
ekspansi thorak, dan forced expiration techniques
(FET).
Latihan Ekspansi Thorak

 Latihan napas dalam dengan penekanan pada


inspirasi, berupa inspirasi aktif dan dapat
dikombinasikan dengan ditahan selama 3 detik
sebelum ekspirasi pasif dan rileks.
 Dapat mengurangi collapsnya jaringan paru
 Kurang tepat pada banyak pasien sesak napas.
 Membantu menggerakkan sekret
 Tiga atau empat latihan ekspansi biasanya tepat
sebelum istirahat beberapa detik selama periode
breathing control. Lebih lagi, napas dalam dapat
menghasilkan efek hiperventilasi atau kelelahan
pasien.
 Latihan ekspansi thorak dapat dikombinasi dengan
chest shaking, vibrasi, dan chest clapping. Teknik-
teknik ini lebih jauh dapat membantu pembersihan
sekret.
Latihan mobilitas dan ekspansi toraks
 Untuk relaksasi otot – otot dinding dada dan otot
bantu pernapasan, pengembangan rongga toraks
dan paru.
 Secara tidak langsung memperbaiki ventilasi
Forced Expiration Techniques ( FET )

 Adalah kombinasi dari satu atau dua ekspirasi


paksa (huffs) dan periode breathing control.
 Lakukan napas dengan mulut dan glottis terbuka,
hembuskan udara menggunakan dinding dada
dan otot abdominal.
 Peak flow mouthpiece atau perlengkapan tube
yang serupa, dapat meningkatkan efektifitas huff
karena dapat menjaga glottis tetap terbuka
 Huff dapat diberikan pada anak-anak dengan
permainan menghembus/meniup
COUGH MECHANISM

Huffing
Assisted cough
Effective cough
ASSISTED COUGH
Chest Clapping

 Chest clapping dilakukan menggunakan lengkungan


tangan dengan gerakan fleksi ekstensi wrist secara ritmis..
 Pada bayi chest clapping dilakukan menggunakan 2 atau 3
jari dari satu tangan.
 Chest clapping dengan satu tangan dapat menjadi teknik
yang tepat untuk dilakukan sendiri (self-chest clapping).
 Pada bayi dan anak kecil yang belum dapat melakukan
teknik pernapasan yang disadari (voluntary breathing
techniques) dan pada pasien-pasien dengan kelemahan
neuromuscular atau paralisa dan gangguan intelektual,
chest clapping adalah teknik yang sangat bermanfaat
untuk menstimulasi batuk yang dapat menggerakkan
sekret.
Chest Clapping
Chest Shaking, Vibrasi & Kompresi

 Shaking dan atau vibrasi diberikan pada saat


ekspirasi
 Membantu pembersihan sekret.
 Kompresi diberikan selama huffing atau
coughing
 Harus diperhatikan ketika melakukan
shaking,vibrasi dan kompresi, jika terdapat
tanda-tanda osteoporosis atau deposit
metastatic yang mempengaruhi iga atau
column vertebra.
POSTURAL DRAINAGE

Manual technique used during postural drainage


 Vibration
 Clapping
Procedures

1. Prepare the patient


2. Rangkaian Pelaksanaan :
a. Pasien dievaluasi
b. Atur posisi
c. Therapist berdiri di depan pasien
d. Pertahanankan posisi selama 5 – 10 minute
e. Breath deeply
f. Clapping, Vibration
g. Huffing,Cough
h. Duration 40 to 45 minute
Meja Postural Drainage
Postural Drainage
Modified postural drainage

Rotasi trunk 45 derajat sama


efektifnya dengan posisi
tengkurap

Takahashi N et al. CHEST 2004;125:935-44


CHEST MOBILYZATION

Lat. Mobilisasi dada


CLASS EXERCISE

Chest Expansi
Segmental Breathing
KESIMPULAN

Utk meningkatkan keberhasilan FT dlm team


Respirasi :
 Peran serta seluruh staf (team) dalam pengambilan
keputusan.
 Pelatihan utk peningkatan pengetahuan & rasa percaya diri.
 Pre & post operational Ft management
 Pertemuan rutin utk seluruh anggota team.
Untuk mengembangkan Ft respirasi:

 Mulai dari sekarang !!!


 Mulai dari yang anda Bisa
 Terus tingkatkan kemampuan

Anda mungkin juga menyukai