Anda di halaman 1dari 9

TERAPI KOMPRES JAHE DAN MASSAGE PADA OSTEOARTRITIS

DI PANTI WREDA ST. THERESIA DHARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA

Indah Lestari1), bc. Yeti Nurhayati. M. Kes2), Ari Setiyajati, S. Kep., Ns3)
1)2)
Prodi S-1 Keperawatan STIKes Kusuma Husada Surakarta
3)
RSUD Dr.Moewardi Surakarta

ABSTRAK

Osteoartritis merupakan penyakit muscoloskelektal yang sering terjadi pada warga usia
lanjut. Gangguan pada sistem muscoloskelektal yang ditandai dengan munculnya nyeri sendi
dan kekakuan yang mengakibatkan penurunan kemampuan fisiologis atau kualitas hidup
lansia. Jahe yang diyakini memiliki manfaat sebagai antiinflamasi dan antirematik.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui manfaat terapi kompres jahe dan massage pada
osteoartritis. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan
fenomenologis. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan
data dilakukan dengan indepthinterview. Analisis data yang digunakan ialah analisis metode
Colaizzi. Hasil penelitian menyatakan bahwa respon nyeri pasien yang menderita
osteoartritis meliputi intensitas nyeri, durasi nyeri, waktu timbul, respon psikologis, respon
perilaku. Proses pemberian terapi kompres jahe dan massage pada osteoartritis dipusatkan
didaerah sekitar lutut dapat menstimulasi kulit dan memberikan efek relaksasi. Manfaat dari
pemberian terapi kompres jahe dan massage pada osteoartritis dapat mengurangi rasa nyeri.

Kata Kunci : Menua, Osteoartritis, Nyeri, Massage, Jahe

ABSTRACT

Osteoarthritis is a musculoskeletal which frequently occurs in the elderly. The disorders in


the musculoskeletal system are noted by the occurrence of pain in the joints and stiffness
which reduces the physiological abilities or life quality of the elderly. Ginger is believed to
have benefits as anti inflammation and anti rheumatic agents. The objective of this research
is to investigate the benefits of ginger compress therapy and massage on osteoarthritis. This
research used the qualitative research method with the phenomenological approach. The
samples of research were taken by using the purposive sampling technique. The data of the
research were gathered through in-depth interview. They were analyzed by using the Colaizzi
method of analysis. The result of research shows that the pain responses of the clients with
osteoarthritis include pain intensity, pain duration, time of occurrence, psychological
response, and behavioral response. The process of ginger compress therapy and massage on
the osteoarthritis which is centered on the areas around the knees can stimulate the skin and
give relaxation effect. The benefit of the administration of ginger compress therapy on the
osteoarthritis can reduce pain.

Keywords: Osteoarthritis, pain, massage, and ginger


PENDAHULUAN osteoarthritis mencapai 5% pada usia <40
Menua atau menjadi tua adalah tahun, 30% pada usia 40-60 tahun, dan
suatu keadaan yang terjadi di dalam 65% pada usia >61 tahun. Untuk
kehidupan manusia. Menua bukanlah suatu osteoarthritis lutut pravelensinya cukup
penyakit, tetapi merupakan proses yang tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7%
berangsur-angsur mengakibatkan pada wanita (Koentjoro 2010).
perubahan yang kumulatif, merupakan Pada awalnya nyeri terjadi bersama
proses menurunkan daya tahan tubuh gerakan kemudian, nyeri dapat juga terjadi
dalam menghadapi rangsangan dari dalam pada saat istirahat. Pemeriksaan
dan luar tubuh yang berakhir dengan menunjukkan adanya daerah nyeri tekan
kematian (Nugroho 2008). Kekuatan krepitus, berkurangnya rentang gerak,
muscular mulai merosot sekitar usia 40 seringnya pembesaran gerak, dan tanda-
tahun dengan suatu kemunduran yang tanda inflamasi pada saat tertentu.
dipercepat setelah usia 60 tahun. Peningkatan rasa nyeri diiringi oleh
Perubahaan gaya hidup dan kehilangan fungsi secara progresif.
penggunan system muscoloskelektal Penanganan penderita rematik difokuskan
adalah penyebab utama untuk kehilangan pada cara mengontrol cara rasa sakit,
kekuatan otot. Kerusakan otot terjadi mengurangi kerusakan sendi, dan
karena penurunan jumlah serabut otot dan meningkatkan dan mempertahankan fungsi
atrofi secara umum pada organ dan dan kualitas hidup. Menurut American
jaringan tubuh. Komponen-kompenen Collage Rheumatology, penanganan untuk
kapsul sendi pecah dan kolagen yang reumatik dapat meliputi terapi farmakologi
terdapat pada jaringan penyambung (obat-obatan), nonfarmakologi dan
meningkat secara progresif yang jika tidak tindakan operasi (Purwoastuti 2009).
dipakai lagi, mungkin menyebabkan Teknik nonfarmakologi yang dapat
inflamasi, nyeri, penurunan mobilitas sendi digunakan untuk mengurangi nyeri pada
dan deformitas (Stanley 2006). penderita osteoartritis diantaranya yaitu
Reumatik atau osteoartritis dengan stimulasi kulit (message kutaneus
merupakan penyakit degeneratif sendi atau pijat, kompres panas atau dingin,
yang disebabkan oleh banyak faktor antara akupuntur, stimulasi kontralateral),
lain : reaksi alergi, infeksi, genetik dan stimulasi elektrik saraf kulit transkutan,
karena proses penuaan seseorang. teknik distraksi, teknik relaksasi dan
Osteoartritis yang disebabkan karena istirahat. Selain itu tindakan
proses penuaan seseorang dikarenakan nonfarmakologi ini dapat digunakan
tulang mulai kehilangan kartilago (jaringan sebagai pertolongan pertama ketika nyeri
tulang rawan) yang berfungsi sebagai menyerang (Anas 2006).
bantalan antara tulang dan sendi, yang Rangsangan massage otot ini
kemudian semakin tipis sehingga diperkaya akan merangsang serabut
menyebabkan rasa nyeri pada sendi akibat berdiameter besar, sehingga mampu
adanya inflamasi ringan yang timbul memblok atau menurunkan implus nyeri.
karena gesekan ujung-ujung tulang Massase adalah stimulasi kulit tubuh
penyusun sendi. secara umum, dipusatkan pada punggung
Dari 5 juta penduduk Inggris, 80% dan bahu, atau dapat dilakukan pada satu
dari penderita osteoarthritis adalah berusia atau beberapa bagian tubuh dan dilakukan
diatas 70 tahun. Demikian juga dari 40 juta sekitar 10 menit masing-masing bagian
penduduk Amerika, diperkirakan 70-90% tubuh untuk mencapai hasil relaksasi yang
penderita osteoarthritis adalah usia 75 maksimal (Tamsuri 2006).
tahun. Secara umum pravelensi penyakit Penggunaan panas memberikan
sendi di Indonesia sangat tinggi sebesar efek mengatasi dan menghilangkan sensasi
30,3%. Di Indonesia pravelensi nyeri, teknik ini juga memberikan reaksi
fisiologis antara lain meningkatkan banyak lansia yang mengalami nyeri sendi
respons inflamasi, meningkatkan aliran dan kekakuan pada sendi. Adanya
darah dalam jaringan, dan meningkatkan keterbatasan pergerakan dan kurangnya
pembentukan edema (Tamsuri 2006). Jahe pemakaian sendi, sendi akan menjadi kaku
(Zingiber officinale Rosc) termasuk dalam yang akan memperparah kondisi sistem
daftar prioritas WHO sebagai tanaman muscoloskelektal yang mengalami
obat yang paling banyak digunakan di penurunan pada proses menua.
dunia. Rimpangnya yang mengandung
zingiberol dan kurkuminoid terbukti METODE PENELITIAN
berkhasiat mengurangi peradangan dan Penelitian ini menggunakan metode
nyeri sendi melalui hambatan pada penelitian kualitatif dengan pendekatan
aktivitas COX-2 yang menghambat fenomenologis. Teknik pengambilan
produksi PGE2, leukotrien dan TNF- sampel menggunakan purposive sampling.
pada sinoviosit dan sendi manusia Pengumpulan data dilakukan dengan
(Haghighi A etal., 2006 dalam Nyoman, indepthinterview. Analisis data yang
Nastiti, Dewa 2011). digunakan ialah analisis metode Colaizzi.
Studi pendahuluan di periode Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
tanggal 15 November - 5 Desember 2013. manfaat terapi kompres jahe dan massage
Lansia dengan osteoartritis sebanyak 7 pada osteoartritis. Penelitian ini dilakukan
orang. Berdasarkan wawancara dengan di Panti Wreda ST. Theresia Dharma
salah satu perawat, bahwa di Panti Wreda Bhakti Kasih Surakarta.
ST. Theresia Dharma Bhakti Kasih
Surakarta untuk terapi kompres jahe dan HASIL DAN PEMBAHASAN
massage pada osteoartritis belum Tema tema dari Respon nyeri :
dilakukan penelitian. Menurut perawat Intensitas nyeri Intensitas nyeri
disana didapatkan informasi bahwa terapi merupakan gambaran tentang seberapa
dalam mengurangi nyeri dan kekakuan parah nyeri yang dirasakan oleh individu.
sendi lansia diberi terapi farmakologi Pengukuran intensitas nyeri sangat
(Mikobalamin dan Amlodipin). subyektif dan individual, dan kemungkinan
Berdasarkan wawancara kepada nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan
lansia pertama didapatkan apabila lansia sangat berbeda oleh dua orang yang
yang mengalami nyeri dan kekakuan sendi berbeda.
pada saat diperiksa oleh dokter, lansia
mengatakan keluhan yang dirasakan Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
kemudian diberikan obat. Terapi kompres informan :
jahe dan massage tidak pernah dilakukan
di panti. Lansia yang kedua mengatakan Kaki saya ini terasa sakit mbak.
apabila sedang mengalami nyeri, lansia Sakitnya biasa mbak, kaya keram
mengatakan keluhan yang dirasakan mbak. (I. 01)
kemudian lansia diberi obat untuk Yang keram sebelah kanan kok
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan. mbak, ini aja kalau jalan tak seret.
Terapi farmakologi dapat membuat efek Ya sebelumnya pegel, kaki saya
ketergantungan pada lansia dan dalam rasanya seperti digebukin dan
jangka waktu panjang dapat memperberat nyut-nyut kaya digigit semut. (I.
kerja ginjal. 02)
Sasaran yang akan dilakukan Kaya keram itu jeng, sekarang
penelitian ini di Panti Wreda ST. Theresia sakit lagi. Rasanya nyut-nyut. (I.
Dharma Bhakti Kasih Surakarta. Pemilihan 03)
ini dikarenakan kondisi Panti Wreda ST. Sakit mbak, kaya ditusuk jarum
Theresia Dharma Bhakti Kasih Surakarta, mbak. Gak pas ngpa-ngpain, pas
duduk kaki terasa sakit mbak. berat dan mendadak lebih mudah dikaji
Masih mbak, rasanya nyut- daripada nyeri yang bertahap atau
nyutan. (I. 04) ketidaknyamanan yang ringan.
Pemahaman tentang siklus waktu nyeri
Di dalam penelitian ini pengkajian dapat membantu dalam mengetahui
nyeri menggunakan skala numerik yang intervensi yang akan dilakukan
digunakan saat mengkaji intensitas nyeri selanjutnya.
sebelum dan setelah intervensi terapeutik.
Pengkajian akan lebih akurat apabila klien Waktu timbul Waktu timbul pada
mampu mendeskripsikan sensasi yang osteoartritis bertambah berat pada pagi hari
dirasakannya. McCaffery dan Beebe saat bangun tidur, nyeri yang hebat pada
(1989) melaporkan bahwa kualitas awal gerakan akan tetapi kekakuan tidak
menusuk (pricking), terbakar, dan sakit berlangsung lama yaitu kurang dari
adalah bermanfaat mendiskripsikan nyeri seperempat jam. Kekakuan di pagi hari
tahap awal. Pada kesempatan selanjutnya menyebabkan berkurangnya kemampuan
klien dapat memilih istilah yang lebih gerak dalam melakukan gerak ekstensi,
deskriptif (Potter & Perry 2005). keterbatasan mobilitas fisik dan efek
siskemik yang ditimbulkan kegagalan
Durasi Durasi digunakan untuk organ dan kematian.
mendiagnosa sifat nyeri dengan
mengidentifikasi faktor waktu. Awitan Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
nyeri yang berat dan mendadak lebih informan :
mudah dikaji daripada nyeri yang bertahap
atau ketidaknyamanan yang ringan. Sakitnya saat napak mbak,
Pemahaman tentang siklus waktu nyeri terutama pas bangun tidur. (I. 01)
membantu perawat untuk mengetahui Iya mbak, apalagi pas bangun
kapan ia harus melakukan intervensi tidur. (I. 02)
sebelum terjadi atau memperburuk nyeri. Pas tidak ada kegiatan, saat
duduk kaki terasa sakit.(I. 03)
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa Biasanya kalau pas jalan-jalan
informan : biasanya berhenti sendiri jeng.
Terus jempolnya kadang-kadang
Sebentar mbak paling 5 menit, berhenti sendiri jeng. Pas bangun
paling 3 menit ada. Yo, paling 4 tidur juga sering terasa jeng. (I.
menit ada. (I. 01) 04)
5 menit ya ada mbak, bentar
paling 3 menit ada mbak. 1 menitan Banyak faktor yang bisa
paling ada, nyut-nyut hilang terus menyebabkan nyeri. Faktor faktor
kerasa nyut-nyut lagi. (I. 02) tersebut yaitu usia, jenis kelamin,
Yo, lumayan waktunya 4 menit kebudayaan, makna nyeri, perhatian,
ada. Paling 2 menitan. (I. 03) ansietas, pengalaman sebelumnya, gaya
Setelah bangun tidur, 2 menit. 3 koping, dan dukungan keluarga dan sosial.
menitan ada jeng. (I. 04) Rasa kelelahan meningkatkan sensasi nyeri
meningkatkan dan perhatian bisa
Di dalam pengkajian nyeri, durasi mengalihkan nyeri. Dukungan keluarga
sangatlah penting untuk menilai berapa dan sosial menyebabkan nyeri menurun
nyeri berlangsung. Identifikasi faktor karena kehadiran penyakit orang terdekat
waktu untuk memudahkan dalam dapat meminimalkan kesepian dan
mendiagnosa sifat nyeri yang dialami ketakutan.
informan. Pada suatu kasus nyeri yang
Respon psikologis Respon psikologis mengalami nyeri, klien mungkin
sangat berkaitan dengan pemahaman klien memperlihatkan gejala-gejala fisik (Potter
terhadap nyeri yang terjadi atau arti nyeri & Perry 2005).
bagi klien. Klien mengartikan nyeri
sebagai sesuatu yang negatif cenderung Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
memiliki suasana hati sedih, berduka, informan :
ketidakberdayaan, dan dapat berbalik
menjadi rasa marah dan frustasi. Kalau saya diberi balsem mbak
Sebaiknya pada klien yang memiliki sama kaki tak luruskan mbak. (I.
persepsi nyeri sebagai pengalaman yang 01)
positif akan menerima nyeri yang Gak tak kasih apa-apa mbak.
dialaminya dan akan menindak lanjuti. Belum mbak. Tapi pas dirumah aku
pernah ngompres dengan jahe.
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa Dulu pernah tak terapi mbak, tapi
informan : tidak bekurang. Malah buang-
buang duit. (I. 02)
..Biasa kalau kekamar mandi Diobatin dengan voltaren. Kalau
langsung. Tapi kalau pas sakit gak voltaren, salonpas jeng.
harus nunggu rasa sakitnya reda. Digosok-gosokan jeng. (I. 04)
(I. 01)
Gak tak kasih apa-apa mbak,
paling tak diemin. (I. 02) Dari pernyataan informan mereka
Kakiku tak lurusin mbak, gak tak menangani rasa nyeri dengan sikap yang
kasih apa-apa mbak. Males mikirin positif melakukan tindakan pengobatan.
nanti pusing mbak. (I. 03) Salah satu informan mengartikan nyeri
sebagai sesuatu yang negatif cenderung
Pada saat individu menjadi sadar tidak perduli dengan rasa sakit yang
akan nyeri, maka akan terjadi reaksi yang dirasakan. Pada saat nyeri dirasakan
kompleks. Faktor-faktor psikologis dan seseorang dimulailah suatu siklus, yang
kognitif berinteraksi dengan faktor-faktor apabila tidak diobati atau tidak dilakukan
neurofisiologis dalam mempersepsikan upaya untuk menghilangkannya. Dapat
nyeri. Persepsi menyadarkan individu dan mengubah kualitas kehidupannya secara
mengartikan nyeri itu sehingga kemudian bermakna.
individu dapat bereaksi (Potter & Perry
2005). Tema tema dari proses pemberian
jahe :
Respon perilaku Respon perilaku Reaksi Pada serangkaian kasus, jahe dapat
Menurut Meinhart & Mc. Caffery (1983) mengurangi nyeri dan kekakuan pada satu
menggambarkan tiga fase perilaku atau lebih sendi pada pasien. Bahkan
terhadap nyeri yaitu antisipasi, sensasi, dan mampu mengurangi obat-obat antiartritis.
akibat (aftermath). Fase antisipasi terjadi Untuk penanganan rematoid artritis dan
sebelum mempersepsikan nyeri. Dengan osteoartritis, dosis yang dianjurkan 510-
instruksi dan dukungan yang adekuat, 1000 mg/hari serbuk jahe. Pemberian
klien belajar untuk memahami nyeri dan ekstra jahe 1 gr/hari selama 4 minggu lebih
mengontrol ansietas sebelum nyeri terjadi. efektif dibandingkan dengan plasebo dan
Sensasi nyeri terjadi ketika merasakan sama efektifnya dengan ibuprofen dalam
nyeri. Individu bereaksi terhadap nyeri meredakan nyeri pada osteoartritis (Leach
dengan cara yang berbeda-beda. Fase & Kumar 2008).
akibat (aftermath) nyeri terjadi ketika nyeri
berkurang dan berhenti. Setelah
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa Kemarin setelah dikasih jahe
informan : bangun tidur enteng mbak. (I. 02)
Ini panas, lebih enakan mbak.
Tapi kalau panas langsung gak Tadi agak sakit, anget mbak
mbak, sedikit2 panasnya. Hangat enakan kok. Dikasih terus aku mau
mbak. (I. 01) mbak. (I. 03)
Enak mbak hangat, hangatnya Enakan sekarang, tadi hangatnya
biasa. Tambah panas ya mbak turun ke telapak kaki. Ya
jahenya, panasnya sampai rata berkurang, lebih enteng. (I. 04)
mbak. (I. 02)
Hangat mbak, panas kok. (I. 03) Menurut Wahlmuth 2005 dalam
Rasanya hangat sampai telapak, Hadi 2013 meneliti kandungan zat aktifnya
nyut-nyut enak. (I. 04) dari jahe yaitu oleoresin yang terdiri dari
gingerol, songaol dan zingeberence yang
Saat melakukan penelitian bermanfaat meredakan nyeri. Komponen
informan mengungkapkan setelah diberi pada jahe mampu menekan inflamasi dan
kompres jahe dan massage mereka mampu mengatur proses biokimia yang
merasakan hangat. Terapi jahe yang mengaktifkan inflamasi akut dan kronis
bersifat hangat dapat menstimulasi kulit seperti osteoartritis dengan menekan pro-
tubuh secara umum, yang dipusatkan ke inflamasi sitokinin dan cemokin yang
lutut berlangsung sekitar 20 menit untuk diproduksi oleh sinoviosit, condrosite,
menghasilkan relaksasi yang maksimal. leukosit dan jahe ditemukan secara efektif
Massage sendiri menggunakan teknik menghambat ekspresi cemokin.
eflaurage/gosokan dan petrisage/pijatan
untuk memberikan efek relaksasi yang Aktivitas Sifat nyeri menyebabkan
bertujuan untuk mengurangi kecemasan seseorang merasa tidak nyaman.
dan ketegangan otot. Keterlibatan peneliti dalam interaksi
dengan informan dapat mengidentifikasi
Tema tema dari manfaat pemberian sifat dan intensitas nyeri. Informan yang
jahe : mengalami nyeri setiap hari kurang
Pengaruh Jahe (Zingiber officinale Rosc) mampu berpartisipasi dalam aktivitas rutin.
termasuk dalam daftar prioritas WHO Dalam melakukan pengkajian
sebagai tanaman obat yang paling banyak menunjukkan sejauh mana kemampuan
digunakan di dunia. Rimpangnya yang dan proses penyesuian diperlukan untuk
mengandung zingiberol dan kurkuminoid membantunya berpartisipasi dalam
terbukti berkhasiat mengurangi peradangan perawatan diri.
dan nyeri sendi (Nyoman, Nastiti, dewa
2011). Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
informan :
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
informan : ...Kalau digerakin enakan mbak.
Kalau tadi rasanya kaya keram
Iya enakan sekarang mbak, kan mbak. (I. 01)
dipijitin sama jahe. Jahenya anget, Enak mbak. Buat gerak lebih
kalau hilang gak mbak. Tapi mending daripada sebelum-
berkurang, kalau digerakin enakan sebelumnya. (I. 02)
mbak. Kalau tadi rasanya kaya Ada perbedaan mbak dari
keram mbak. (I. 01) sebelum-sebelumnya lebih enakan
Sebelumnya pegel, setelah dikasih setelah dikasih jahe buat gerak
jahe panas sama kaki lebih enakan. lebih enteng. (I. 03)
Bagian kiri mbak, lebih ringan mengurangi penekanan (kompresi) dan
buat aktivitasnya. (I. 04) nyeri pada sendi, melemaskan otot dan
melenturkan jaringan ikat (tendon ligament
Dari pernyataan informan setelah extenbility) (Junaidi 2006 dalam Hadi
diberi terapi jahe informan 2013).
mengungkapkan bahwa setelah diberi
terapi jahe menyatakan lebih nyaman SIMPULAN DAN SARAN
didalam melakukan aktivitas. Osteoartritis Simpulan
menimbulkan berbagai masalah dalam Respon nyeri pasien yang
kehidupan sehari-hari. Bertambahnya usia menderita osteoartritis meliputi Intensitas
akan meningkatkan nyeri, dengan nyeri yaitu skala 4, durasi nyeri 3 menit,
penggunaan jahe untuk mengurangi nyeri waktu timbul saat bangun tidur, respon
dapat melancarkan kegiatan sehari-hari. psikologis dengan mengartikan nyeri
Semakin banyak aktivitas fisik yang sebagai sesuatu yang negatif, respon
dibutuhkan dalam suatu pekerjaan, maka perilaku dengan menindak lanjuti dan
semakin besar juga resiko ketidaknyaman memberikan terapi. Proses pemberian
yang dirasakan. Apabila nyeri disebabkan terapi kompres jahe dan massage pada
oleh perubahan pada muscoloskelektal dan osteoartritis dipusatkan didaerah sekitar
pada bagian viseral tertentu. lutut dapat menstimulasi kulit dan
memberikan efek relaksasi. Manfaat dari
Istirahat Dengan kualitas istirahat yang pemberian terapi kompres jahe dan
baik dapat mengurangi nyeri pada massage pada osteoartritis dapat
seseorang. Ketika seseorang tidak bisa mengurangi rasa nyeri.
tidur dengan pulas mereka akan
mengalami ansietas. Bahwa stimulasi nyeri Saran
mengaktifkan bagian sistem limbik yang
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
diyakini mengendalikan seseorang,
Memberikan pendidikan kesehatan pada
khususnya ansietas. Sistem limbik dapat
lansia yang menderita osteoartritis
memproses reaksi emosi terhadap nyeri,
supaya menggunakan ekstra jahe untuk
yakni memperburuk atau menghilangkan
mengurangi nyeri.
nyeri.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Berdasarkan hasil penelitian yang
Seperti yang diungkapkan oleh beberapa
dilakukan, peneliti menyarankan agar
informan :
terapi kompres jahe dan massage dapat
digunakan untuk terapi alternatif dan
Lebih enakan mbak tidurnya,
komplementer. Dapat juga dimasukkan
pules aku mbak. (I. 01)
dalam pembelajaran perkuliahan.
Nyenyak aku tidurnya mbak, pules
3. Bagi Perawat
aku. (I. 02)
Diharapkan perawat merekomendasikan
Tidurnya lebih nyenyak ketimbang
hasil penelitian yang sudah dilakukan
sebelumnya mbak. (I. 03)
kepada pasien osteoartritis baik di klinik
Tidur pules aku mbak. (I. 04)
maupun di masyarakat sekitar. Dapat
juga dilakukan sebagai salah satu
Dari pernyataan informan
intervensi keperawatan guna
didapatkan setelah mendapat terapi jahe
mendukung manajemen keperawatan
mereka mengungkapkan bahwa tidurnya
pasien dengan osteoartritis.
lebih nyenyak dibandingkan malam
4. Bagi Lansia
sebelumnya diberi terapi. Penggunaan jahe
Diharapkan lansia dapat melakukan
yang bersifat panas dapat mengurangi
managemen nyeri secara mandiri
nyeri, menambah kelenturan sendi,
dengan menggunakan kompres jahe dan denganDerajat Osteoartritis Lutut
massage. Menurut Kellgren Dan Lawrence,
5. Bagi Panti Wreda Program Pendidikan Sarjana
Panti Wreda diharapkan melakukan Kedokteran : Fakultas Kedokteran
intervensi kompres jahe dan massage UNDIP, Semarang.
bagi lansia. Pihak panti juga bisa Leach, MJ & Kumar, S 2008, The Clinical
melakukan penanaman jahenya di Effectiveness Of Ginger (Zinger
pekarangan panti. Officinale) in adults with osteoartritis,
6. Bagi Peneliti Lain International Journal Ofevidance
Penelitian lain dapat melakukan Based Health center, Diakses 26
penelitian tentang terapi kompres jahe November 2013, Proquest Database.
dan massage pada osteoatritis serta Masyhurrosyidi, Hadi 2013, Pengaruh
respon nyeri yang dialami lansia dengan Kompres Hangat Rebusan Jahe
metode kuantitatif agar hasilnya dapat terhadap tingkat nyeri subkutan dan
digeneralisasi. kronis pada lanjut usia dengan
osteoarthritis lutut di Puskesmas
DAFTAR PUSTAKA Arjuna Kecamatan Klojen Malang
Anas, Tamsuri 2006, Konsep & Jawa Timur. Program keperawatan :
Penatalaksanaan Nyeri, EGC, Jakarta. Fakultas Kedokteran Universitas
Bachtiar, A 2010, Pengaruh Ekstrak Brawijaya, Malang.
Jahe(ZINGIBER OFFICINALE) Moleong, Prof. DR. Lexy J, M. A 2013,
Terhadap Tanda Dan Gejala Metodologi Penelitian Kualitatif, PT
Osteoartritis Pada Pasien Rawat Remaja Rosdakarya, Bandung.
Jalan Di Puskesmas Pandan Wangi Nugroho, W 2008, Keperawatan Gerontik
Kota Malang, Program Magister Ilmu & Geriatrik Edisi 3, EGC, Jakarta.
Keperawatan Kekhususan KMB : Nurhayati, EE., Hesniyatun., Safrudin,
Fakultas Ilmu Keperawatan, Depok. ANS., & LP3M 2011, Pengaruh
Branshers, Valentina L 2007, Aplikasi Teknik DiStraksi Relaksasi Terhadap
Klinis Patofisiologi Pemeriksaan & Penurunan Intensitas Nyeri pada
Manajemen, Edisi 2, EGC, Jakarta. Pasien Post Operasi Laparotomi di
Davies, Kim 2007, Nyeri Tulang dan Otot, PKU Muhammadiyah Gombong,
(Editor : Theresia Vini S.,SE), Jurnal Ilmiah Kesehatan
Erlangga, Jakarta. Keperawatan,Vol. 7, No. 1, 37.
Dwiyanto, dkk 2009, Ramuan Tradisiona, Novita, Dian 2012, Pengaruh Terapi
Mitra Sejati, Yogyakarta. Musik Terhadap Nyeri Post Operasi
Judha M, Sudarti & Fauziah A 2012, Teori Reduction and Internal Fixation
Pengukuran Nyeri & Nyeri (ORIF) di RSUD Dr. H. Abdul
Persalinan, Muha Medika, Moeloek Propinsi Lampung, Program
Yogyakarta. Pasca Sarjana Magister Ilmu
Kertia N, Hemas MN,Ayu GN Dewa 2011, Keperawatan Kekhususan
Pengaruh Kombinasi ekstra Keperawatan Medikal Bedah
temulawak, jahe, kedelai dan kulit Universitas Indonesia : Fakultas Ilmu
udang terhadap fungsi hati dan ginjal Keperawatan, Depok.
dibandingkan dengan natrium Pratiwi, DM 2009, Faktor Resiko
diklofenak pada penderita Osteoartritis Lutut Di RSU Dr.Sutomo
osteoarthritis, Program Penyaki Surabaya, Vol. 11, No. 2, 96.
Dalam : Fakultas kedokteran UGM, Perry & Potter 2005, Buku Ajar
Yogyakarta. Funsamental Keperawatan, Edisi 4,
Koentjoro, SL 2010, Hubungan Antara EGC, Jakarta.
Indeks Masa Tubuh (IMT)
Polit, DF & Beck, CT 2006, Essentials Of
Nursing Research Methods Appraisal,
and Utilization, 6th edition, Lippincott
Williams & Wilkins, Philadelphia.
Robbins 2007, Buku Ajar Patologi, Edisi
7, Vol 2, EGC, Jakarta.
Stanley, M 2006, Buku Ajar Keperawatan
Gerontik Edisi 2, EGC, Jakarta.
Suddart & Brunner, 2001, Keperawatan
Medikal-Bedah Edisi 8, EGC, Jakarta.
Sutopo, H.B 2006, Metodologi Penelitian
Kualitatif, Universitas Sebelah Maret,
Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai