PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Waham merupakan salah satu gangguan orientasi realitas. Gangguan
orientasi realitas adalah ketidakmampuan klien menilai dan berespons pada
realitas. Klien tidak dapat membedakan rangsangan internal dan eksternal, tidak
dapat membedakan lamunan dan kenyataan. Klien tidak mampu memberi respons
secara akurat, sehingga tampak perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin
menakutkan.
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu
yaitu fungsi kognitif dan isi fikir; fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik
dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan
kemampuan menilai dan menilik terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik dan
sosial mengakibatkan kemampuan berespons terganggu yang tampak dari
perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait
dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut pula respons
neurobiologik.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
Menurut Yosep (2009) penyebab-penyebab dari waham diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor perkembangan
Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal
seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang
berakhir dengan gangguan persepsi, klien menekan perasaannya
sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif.
b. Faktor sosial budaya
Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan
timbulnya waham
c. Faktor psikologis
Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda/bertentangan, dapat
menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap
kenyataan.
d. Faktor biologis
Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran
ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortik dan limbik.
2. Faktor Presipitasi
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan waham sering kali berkaitan
dengan :
a. Faktor sosial budaya
Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang
berarti atau diasingkan dari kelompok
b. Faktor biokimia
Dopamine, noreepineprin, dan zat halusinogen laiinya diduga dapat
menjadi penyebab waham pada seseorang
c. Faktor psikologis
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk
mengatasi masalah sehingga klien mengembangkan koping untuk
menghindari kenyataan yang menyenangkan.
(Yosep, 2009)
3.1 Pengkajian
Menurut tim Depkes RI (1994), pengkajian adalah langkah awal dan dasar
proses keperawatan secara menyeluruh. Pada tahap ini pasien yang dibutuhkan
dikumpulkan untuk menentukan masalah keperawatan.
Patricia A Potter et al (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa pengkajian
terdiri dari 3 kegiatan yaitu: pengumpulan data, pengelompokan data atau analisa
data dan perumusan diagnosa keperawatan. Data dapat dikumpulkan dari berbagai
sumber data yaitu sumber data primer (klien) dan sumber data sekunder seperti
keluarga, teman terdekat klien, tim kesehatan, catatan dalam berkas dokumen
medis klien dan hasil pemeriksaan. Untuk mengumpulkan data dilakukan dengan
berbagai cara, yaitu: dengan observasi, wawancara dan pemeriksaan fisik.
SP 2 SP 2
1. Mejadwal kegiatan harian 1. Melatih keluarga
pasien mempraktikkan cara
2. Berdiskusi tentang merawat pasien dengan
kemampuan yang dimiliki waham
3. Melatih kemampuan yang 2. Melatih keluarga melakukan
dimiliki cara merawat langsung
kepada pasien waham
SP 3 SP 3
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga
harian pasien membuat jadwal aktivitas
2. Memberikan pendidikan dirumah termasuk minum
kesehatan tentang penggunaan obat
obat secara teratur 2. Mendiskusikan sumber
3. Menganjurkan pasien rujukan yang bisa dijangkau
memasukkan dalam jadwal keluarga
kegiatan harian
2 SP 1 SP 1
1. Mengidentifikasi kemampuan 1. Mendiskusikan masalah
dan aspek positif yang dimiliki ynag dirasakan keluarga
pasien dalam merawat pasien
2. Membantu pasien menilai 2. Menjelaskan pengertian,
kemampuan pasien yang masih tanda gejala harga diri
dapat digunakan rendah yang dialami pasien
3. Membantu pasien memilih beserta proses terjadinya
kegiatan yang akan dilatih 3. Menjelaskan cara-cara
sesuai dengan kemampuan merawat pasien harga diri
pasien rendah
4. Melatih pasien sesuai dengan
kemampuan yang dipilih
5. Memberikan pujian yang wajar
terhadap keerhasilan klien
6. Menganjurkan pasien
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
SP 2 SP 2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Melatih keluarga
harian pasien mempraktikkan cara
2. Melatih kemampuan kedua merawat pasien dengan
3. Menganjurkan pasien harga diri rendah
memasukkan kedalam jadwal 2. Melatih keluarga melakukan
kegiatan harian cara merawat langsung
kepada pasien harga diri
rendah
SP 3
1. Membantu keluarga
membuat jadwal aktivitas
di rumah termasuk minum
obat
2. Menjelaskan follow up
pasien setelah pulang
3 SP 1 : SP 1 :
1. Mengidentifikasi penyebab 1. Mendiskusikan masalah
isolasi sosial pasien yang dirasakan keluarga
2. Berdiskusi dengan pasien dalam merawat pasie.
tentang keuntungan 2. Menjelaskan pengertian,
berinteraksi dengan orang lain tanda dan gejala isolasi
3. Berdiskusi dengan pasien sosial yang dialami pasien
tentang kerugian tidak beserta proses terjadinya
berinteraksi dengan orang lain 3. Menjelaskan cara - cara
4. Mengajarkan pasien cara merawat pasien isolasi
berkenalan dengan satu orang social
5. Menganjurkan pasien
memasukkan kegiatan latihan
berbincang-bincang dengan
orang lain dalam kegiatan
harian
SP 2 : SP 2 :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Melatih keluarga
harian pasien mempraktekkan cara
2. Memberikan kesempatan merawat pasien dengan
kepada pasien isolasi sosial
mempraktekkan cara 2. Melatih keluarga
berkenalan dengan satu orang melakukan cara merawat
3. Membantu pasien langsung kepada pasien
memasukkan kegiatan isolasi social
berbincang-bincang dengan
orang lain sebagai salah satu
kegiatan harian
SP 3 : SP 3 :
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan 1. Membantu keluarga
harian pasien membuat jadual aktivitas
2. Memberikan kesempatan dirumah termasuk minum
kepada klien berkenalan obat (Discharge planning)
dengan dua orang atau lebih 2. Menjelaskan follow up
3. Menganjurkan klien pasien setelah pulang.
memasukkan dalam jadwal
kegiatan harian
Daftar Pustaka
http://iloslayers.blogspot.com/2011/05/asuhan-keperawatan-pasien-
dengan.html
http://gladiolstrange.blogspot.com/2009/05/gangguan-pikir-bentuk-isi-dan-
arus.html