PENDAHULUAN
Usia lanjut dapat dikatakan usia emas, karena tidak semua orang dapat
mencapai usia tersebut, maka orang yang berusia lanjut memerlukan tindakan
menikmati masa usia emas serta menjadi usia lanjut yang berguna dan bahagia
Dalam proses ini, tahap yang paling krusial adalah tahap lansia (lanjut usia)
dimana pada diri manusia secara alami terjadi perubahan kondisi fisik,
masalah kesehatan secara fisik maupun kesehatan jiwa secara khusus pada
individu lanjut usia (Sarwono 2010, dalam Sumitra & Larasati, 2014).
1
2
Saat ini jumlah lanjut usia di seluruh dunia diperkirakan ada 500 juta
dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan pada tahun 2025 akan
dua kali lipat dari 11% pada tahun 2000 dan akan bertambah menjadi 22%
tahun 2050. Pada tahun 2000 penduduk lansia populasinya berjumlah 605
juta jiwa dan akan bertambah menjadi 2 miliar pada tahun 2050 (WHO,
Commission For Asia And The Pasific) tahun 2011, jumlah penduduk di
kawasan Asia mencapai sebanyak 4,22 miliar jiwa atau 60% dari penduduk
dunia. Saat ini, populasi lansia di Jepang dan Korea Selatan telah melampaui
sekitar tahun 2050. Populasi lansia di Asia Tenggara saat ini masih di bawah
level rata-rata dunia, namun pada tahun 2040 akan jauh di atas rata-rata
akan datang, sehingga istilah baby boom pada masa lalu berganti menjadi
mencapai 23,9 juta atau 9, 77% dan Usia Harapan Hidup sekitar 67,4 tahun.
Pada tahun 2020, penduduk usia lanjut mencapai 28,8 juta atau 11,34%
3
dengan Usia Harapan Hidup sekitar 71,1 tahun. Berdasarkan hasil Susenas
tahun 2013, jumlah lansia di Indonesia telah mencapai 20,40 juta orang atau
diperkirakan akan terus bertambah menjadi sekitar 450.000 jiwa per tahun.
akan bertambah sekitar 34,22 juta jiwa (BPS, 2013). Berdasarkan data dari
kesehatan tanah bumbu tahun 2016 jumlah lansia di Tanah bumbu berjumlah
23.034 lansia.
sebesar 50% dan lansia yang tinggal di fasilitas perawatan jangka panjang
sebesar 66%. Lansia mengalami penurunan efektifitas tidur pada malam hari
yang dialami.
4
berlebihan di siang hari, gangguan atensi dan memori, mood depresi, sering
hidup. Angka kematian, angka sakit jantung dan kanker lebih tinggi pada
seseorang yang lama tidurnya lebih dari 9 jam atau kurang dari 6 jam per hari
bila dibandingkan dengan seseorang yang lama tidurnya antara 7-8 jam per
proses penuaan normal. Riwayat tentang masalah tidur, higiene tidur saat ini,
non farmakologis termasuk penanganan yang aman, efektif, dan tanpa efek
Air adalah media terapi yang tepat untuk pemulihan cedera, karena
dan ligament yang mempengaruhi sendi-sendi tubuh. Selain itu, suhu air yang
kepala, dan insomnia. Terapi air adalah cara yang baik untuk meningkatkan
Manfaat air hangat antara lain, meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh
zat sisa, mengurangi kongesti vena di dalam jaringan yang mengalami cedera,
2015).
rendam kaki air hangat dapat menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi, hal tersebut disebabkan karena dengan melakukan rendam kaki air
7
darah pada kaki dan merangsang syaraf kaki yang dapat memicu penurunan
denyut jantung dan daya kontraktilitas jantung. Ada enam keuntungan dari air
kesesakan.
keseluruhan lansia adalah 447. Dari hasil wawancara dengan 10 orang lansia
mengeluhkan susah tidur saat malam hari, sering terbangun pada malam hari
dan sulit kembali tidur setelah terbangun. Pada umumnya lansia di wilayah
fungsi pada tubuh lansia, salah satu masalah yang sering terjadi adalah
yaitu sekitar 67%. Insomnia juga dikenal sebagai penyebab morbiditas yang
penurunan kualitas hidup dan peningkatan resiko sakit jantung dan kanker.
terapi rendam kaki dengan air hangat. Diharapkan setelah dilakukan terapi
rendam kaki dengan air hangat terdapat penurunan insomnia pada lansia.
sebagai berikut “ adakah Pengaruh Terapi Rendam Kaki Dengan Air Hangat
pengobatan terapi non farmakologis terapi rendam kaki air hangat pada
lansia.
rendam kaki air hangat terhadap kejadian insomnia pada lansia. Bagi
Persamaan Perbedaan
(Metode: Desain, Sampel, (Metode: Desain, Sampel,
Judul, Penulis dan
No Variabel, Instrumen, Variabel, Instrumen,
Tahun Penelitian
Analisis Dan Hasil Analisis Dan Hasil
Penelitian) Penelitian)
1 Pengaruh rendam kaki 1. Variabel independen: 1. Variabel dependen:
menggunakan air hangat Rendam kaki dengan air penurunan tekanan darah
terhadap penurunan hangat 2. Desain penelitian: pra
tekanan darah pada 2. Tehnik pengambilan eksperimental
penderita hipertensi di sempel: purposive 3. Rancangan: the one group
Desa Bendungan sampling pre-test-post-test design
Kecamatan Kraton 4. Sampel: penderita
Pasuruan. hipertensi sebanyak 76
Intan Pratika M, (2012) responden
5. Uji statistik: paired T-test
6. Hasil penelitian: ada
pengaruh terapi rendam
kaki air hangat terhadap
penurunan tekanan darah
pada penderita hipertensi