Replacement KELOMPOK 5: MUHAMMAD ARIS BUDI ANDRYANTO Definisi ● Total Knee Replacement atau yang disingkat dengan TKR adalah prosedur bedah yang dilakukan pada sendi lutut untuk mengganti bantalan tulang rawan dengan bantalan buatan dan dilakukan ketika sendi lutut mengalami kerusakan berat akibat cedera ataupun radang sendi dan sudah dilakukan tindakan pengobatan namun sudah tidak efektif lagi. ● TKR (total knee replacement) adalah operasi penggantian sendi lutut (arthroplasty) dengan bahan logam dan plastik (polyethylene). Permukaan tulang bawah diganti dengan logam yang datar dan dialasi pula dengan plastik(polyethylene) yang berperan sebagai tulang rawan. Bagian bawah tempurung lutut juga bisa diganti dgn plastic (polyethylene). Anatomi yang Relevan Secara Klinis
Sendi lutut adalah sendi engsel yang
dimodifikasi yang memungkinkan gerakan fleksi dan ekstensi, dengan sedikit rotasi internal dan eksternal. Tiga tulang membentuk sendi lutut : bagian atas tibia, bagian bawah tulang paha, dan patela. Permukaan artikular ditutupi dengan lapisan tipis tulang rawan. Meniskus melekat pada permukaan lateral dan medial dari bagian atas tibialis dan membantu meredam gesekan. Sendi lutut diperkuat oleh ligamen dan kapsul sendi Epidemologi Operasi TKR sering dilakukan pada pasien yang sudah berusia tua (usia ≥70 tahun) dengan kondisi lutut yang parah. Tetapi pada tahun 1990 sampai tahun 2000, jumlah pasien berusia muda yang melakukan operasi TKR meningkat secara signifikan. Selama periode ini operasi penggantian lutut yang dilakukan pada kelompok usia 40 - 49 tahun meningkat 95,2% dan dikelompok usia 50-59 tahun meningkat sebesar 53,7%. Hal ini menunjukkan bahwa operasi TKR banyak dilakukan pada pasien yang berusia 50 tahun . (kisner 2017) Etiologi Penyebab paling umum untuk penggantian lutut primer, TKR, adalah osteoartritis. Osteoartritis menyebabkan tulang rawan sendi menjadi rusak dan tidak mampu lagi meredam gerakan. Faktor risiko osteoartritis lutut termasuk jenis kelamin, peningkatan indeks massa tubuh, riwayat cedera lutut, dan penyakit penyerta. Nyeri biasanya merupakan keluhan utama pasien osteoartritis lutut. Nyeri bersifat subjektif, dan melibatkan mekanisme saraf perifer dan sentral yang dimodulasi oleh faktor neurokimia, lingkungan, psikologis dan genetik Indikasi ● Dalam operasi penggantian sendi lutut harus memiliki beberapa indikasi atau kriteria yang memenuhi untuk dilakukan prosedur tersebut. Operasi total knee replacement dilakukan apabila terdapat bukti radiologi kerusakan sendi atau jaringan penyusun sendi dan tulang, nyeri sedang hingga nyeri tak tertahankan yang tidak dapat diatasi dengan obat maupun tindakan non-operasi serta kondisi pengapuran stadium lanjut atau grade IV, biasanya disertai dengan perubahan bentuk fisik dari kaki menyerupai huruf ‘O’ atau ‘X Faktor resiko ● Meski kerusakan sendi dapat diatasi dengan total knee replacement, ada beberapa kemungkinan yang harus di waspadai, nabloding (infeksi akibat dari pembalutan yang berlapis-lapis), atau thrombosis, prothese lepas (akibat infeksi atau tidak kuatnya phrotesa menanggung beban berat badan penderita serta akibat dari aktivitas yang dilakukan penderita). Prothese dapat bertahan antara 15-20 tahun. Tapi dengan alasan tertentu, total knee ini tidak bisa dilakukan pada orang yang sangat gemuk atau usianya yang masih terlalu muda. Gambaran Klinis Pasien mengeluh nyeri pada lutut Pasien mengalami keterbatasan gerak pada lutut Penuruan kekuatan otot pada area lutut Penurunan lingkup gerak sendi lutut Terdapat oedema, warna kemerahan dan perbedaan suhu lokal. Tanda dan gejala ● Kondisi paska operasi menyebabkan kemampuan fungsional lutut menurun yang disebabkan adanya komplikatif berupa munculnya oedem, nyeri, penurunan lingkup gerak sendi, dan penurunan kekuatan otot. ● Pemberian Terapi Latihan pada post operasi TKR sangat efektif karena dapat meningkatkan fungsi fisik dan pemulihan kemampuan fungsional dengan lebih cepat. Etiologi Kondisi
● untuk menghindari risiko keluhan yang bersifat kronis pasca TKR adalah dengan memberikan rancangan intervensi yang tepat dalam proses penyembuhan pasien.
● program intervensi antara lain mencegah komplikasi paska operasi,
mengurangi oedem, mengurangi nyeri, meningkatkan kemampuan gerak knee dan ankle. SOAP Model TKR S : Subjective Examination O : Objective Examination Chief complaint : Nyeri pada • Introduce : lutut kanan • Location : Lutut kanan depan • Look : Tampak oedema & kemerahan • Onset : pasca operasi pd area luar bekas incisi • Quality / gejala : Nyeri tumpul • Fell : hangat • Severity : nilai 70 dari 100 skala VAS • Move : Fleksi & ekstensi lutut kanan • Duration: 1 hari yang lalu pasca • Test : - Vital Sigh : 120/80 mmhg, operasi RR : Suhu : • Time : Nyeri setiap saat, utamanya • Test Spesifik : saat kaki digerakkan - VAS : nyeri diam 40 & nyeri gerak 80 • Associated signs and symtoms : - Palpasi : - hangat & bengkak, - • Medical History : Pasca bedah & hipertoni pd hip abduktor, atropy pd • Exerbating/relieving factors : dirujuk FT quadriceps • Drug Therapy : Analsik - Walking test • Medical Imaging test/lab analysis : X- - Knee range of motion ray A : Analysis Physical therapy Diagnosis : Total Knee Physical therapy Problematic : Replacement dengan gangguan • Body structure impairment : adanya performa otot, mobilitas sendi, nyeri dan kelemahan otot tungkai integritas integumen dan nyeri bawah, bengkak/inflamasi, ganguan berjalan, penurunan stabilitas. • Activity Limitation : Bangkit dari duduk, berjalan,jongkok, naik motor, toileting. • Participation Restriction : keterbatasan dalam pekerjaan, beribadah, berolahraga dan kebutuhan dalam rekreasi. Plan of Care
1. Hari operasi a. Deep breathing exercises b. Active movement
2. Post-op hari 1 a. Isometrik ekstremitas bawah termasuk hamstring, quasriceps dan gluteus. b. Mengenakan immobilizer sendi lutut c. Menahan beban setelah operasi dapat bersifat parsial atau penuh, tergantung pada dokter orthopedi Proses Fisioterapi
3. Post-op hari 2 a. Berdiri di samping ranjang dengan lutut immobilizer dan parsial weight- bearing untuk menahan beban pada ekstremitas b. Active assisted ROM
4. Post-op hari 3 dan 4 a. Progresif isotonik dan isometrik untuk penguatan otot lutut dan pinggul b. Berkonsentrasi pada gerak ekstensi lutu melalui latihan ekstensi lutut aktif Proses Fisioterapi
Daftar urutan ambulasi yang diberikan kepada pasien setelah total knee replacement : Untuk hari pertama dan kedua, pasien biasanya diberikan terapi pada paralel bars. Pasien kemudian berlanjut ke tongkat atau walker (dengan 2 tongkat atau kruk) untuk 6 minggu pertama. Pasien kemudian maju ke satu kruk atau tongkat, yang dilanjutkan untuk 6 minggu berikutnya. Kebanyakan pasien (70%) dapat berjalan tanpa alat bantu dalam waktu 3 bulan. Proses Fisioterapi
Hal yang ditargetkan setelah total knee replacement : Otot-otot yang paling terpengaruh oleh operasi adalah otot quadriceps (m. vastus lateralis, m. vastus medialis, m. vastus intermedius, dan rektus femoris). Isometrik dan ROM aktif harus dimulai segera setelah pembedahan. Untuk 6 minggu pertama, otot quadraceps harus diperkuat dengan latihan isometrik. Lalu, ditingkatkan dengan latihan atau isotonik. Otot-otot lain yang bekerja pada lutut yang bekerja pada rantai kinetik harus diperkuat, seperti otot hamstring, otot gastrocsoleus, dan otot pergelangan kaki (dorsiflexors). Thanks!