Anda di halaman 1dari 58

BERCAK KEMERAHAN

Seorang bayi laki-laki berusia 4 bulan mengalami bercak


kemerahan pada beberapa bagian tubuh.
Anggota kelompok 2:
1.Arum Widya Nur D.
2.Azhar Ihza F.
3.Ulfie Aulia
4.Antika QR.
5.Dewi Pratiwi
6.Insira Yumna K.
7.Faiz Alifian
8.M. Hamamul M.
9.Novita Kusuma W.
10.Meltritania Arief R.
Problem list :
1. Laki-laki 4 bulan
2. Bercak sejak 1 bulan yang lalu di beberapa bagian tubuh
3. Lokasi : awal area popok meluas ke kulit sekitarnya, kemudian muncul di leher dan kedua ketiak, 1
minggu yll muncul bintil2 kecil kemerahan di perut dan punggung yang tambah banyak
4. Lesi bilateral
5. Lesi menetap , kalau dioles tambah parah akhirnya dibawa ke bidan diberi cream hidrokortison namun
bercak merah tidak berkurang
6. Bercak bintil2 kecil kemerahan tidak disertai nanah
7. BAB cair , frek 4-6 kali perhari sejak 2 minggu terakhir ini
Pemeriksaan Fisik :
1. KU : Baik
2. BB : 6 kg, TB : 60 cm
3. Tanda vital : normal
4. Tidak ada tanda dehidrasi, gangguan pernafasan, distensi abdomen
5. Status lokalis
Didapatkan plak eritematosa
multipel, sirkumskrip, bentuk
irreguler dengan skuama kasar pada
bokong, leher dan ketiak. Terdapat
multipel papul dan pustul satelit di
sekitar plak eritematus. Pada perut,
wajah, dan punggung terdapat
multipel papul eritematosa dan pustul
disertai skuama kasar. Pada mukosa
oral tidak terdapat ulkus maupun
membran putih
Pemeriksaan Penunjang
1. Pem. Laboratorium : dbn
2. Dilakukan pemeriksaan pewarnaan gram dari pustula dan dilakukan biakan di saburaud agar dengan
suplementasi kloramfenikol

3. Pemeriksaan KOH dan pewarnaan gram : pustule memperlihatkan adanya struktur hifa dan
blastospora
LO 1
Anatomi kulit bayi dan dewasa
Struktur Kulit
• Kulit adalah ‘selimut’ yang
menutupi permukaan tubuh dan
memiliki fungsi utama sebagai
pelindung dari berbagai macam
gangguan dan rangsangan luar
• Luas kulit pada manusia rata-rata ±
2 meter persegi
• Setiap cm persegi mengandung 6
juta sel dan 5000 ujung saraf perasa
• Berat 10 kg jika dengan lemaknya
atau 4 kg jika tanpa lemak
Epidermis
• Lapisan terluar dan tipis
• Tersusun sel epitel > keratinosit
• Avaskular > nutrisi jaringan vaskular di bawahnya
• Tersusun atas 5 lapis:
1. Stratum korneum
2. Stratum lusidum
3. Stratum granulosum
4. Stratum spinosum
5. Stratum basale
Dermis
• Lebih dalam
• Lapisan ini jauh lebih tebal daripada
epidermis, terbentuk oleh jaringan elastik
dan fibrosa padat dengan elemen selular,
kelenjar, dan rambut sebagai adneksa kulit.
• Dermis terdiri dari dua lapisan
1. pars papilaris (stratum papilaris)
2. pars retikularis
Dermis
• Lapisan ini mengandung pembuluh darah, akar
rambut, ujung saraf, kelenjar keringat, dan kelenjar
minyak
• Reseptor yang terdapat dalam dermis:
1. Reseptor sentuhan
2. Reseptor Suhu atau termoreseptor
3. Reseptor tekanan
• Kelenjar yang terdapat dalam dermis:
1. Kelenjar keringat > Sudorifera
2. Kelenjar sebum/minyak > Sebasea
Perbedaan anatomi
kulit bayi dan dewasa
LO 2
Fisiologi kulit bayi dan dewasa
Fisiologi kulit
Fungsi utama kulit ialah proteksi, arbsobsi, ekskresi, persepsi, pengaturan
suhu tubuh (ter-moregulasi), pembentukan pigmen, pembentukan vitamin D, dan
Keratinisasi.
Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,
misalnya tekanan, gesekan, tarikan, gangguan kimiawi, misalnya zat-zat kimia
terutama yang bersifat iritan, contohnya lisol, karbol, ekskresi keringat dan
sebum. Keasaman kulit menyebabkan PH kulit berkisar pada PH 5 - 6.5 sehingga
merupakan perlindungan kimiawi terhadap infeksi bakteri maupun jamur. Proses
keratinisasi juga berperanan sebagai sawar (bamer) mekanis karena sel-sel mati
melepas-kan diri secara teratur.
Fungsi absorspi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat. Tetapi
cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitupun yang larut lemak.
Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi
oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban metabolisme dan jenis vehikulum.
Penyerapan dapat berlangsung melalui cela antara sel, menembus sel-sel
epidermis atau melalui muara saluran kelenjar. Tetapi lebih banyak yang melalui
sel-sel epidermis dari pada yang melalui muara kelenjar.
Fungsi ekskresi
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lagi atau sisa
metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia. Kelenjar
lemak pada fetus atas pengaruh hormon androgen dari ibunya memproduksi
sebum untuk melindungi kulitnya terhadap cairan amnion, pada waktu lahir
dijumpai sebagai vernicaseosa. Sebum yang diproduksi melindungi kulit karena
lapisan sebum ini selain meminyaki kulit juga menahan evaporasi air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produk kelenjar lemak dan keringat di
kulit menyebabkan keasaman kulit pada PH 5 - 6.5
Fungsi presepsi
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis terhadap
rangsangan panas diperankan oleh badan-badan ruffini di dermis dan subkutis.
Terhadap dingin diperankan oleh badan Krause yang terletak di dermis. Badan
taktil Meissner terletak di papila dermis berperan terhadap rabaan demikian pula
badan Merkel Ranvier yang tertetak di epidermis. Sedangkan terhadap tekanan
diperankan oleh badan Paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih
banyak jumlahnya di daerah yang erotik.
Fungsi termoregulasi
Kulit melakukan peranan ini dengan cara mengeluarkan keringat dan
mengerutkan (otot berkontraksi) pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup
baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Padabalita
biasanya dinding pembuluh darah belum terbentuk sempurna, sehingga terjadi
ekstravasasi cairan, karena itu kulitbalita tampak lebih edematosa karena lebih
banyak mengandung air dan Na
Fungsi pembentukan pigmen
Sel pembentuk pigmen (melanosit), terletak di lapisan basal dan sel ini berasal
dari rigi saraf. Perbandingan jumlah sel basal : melanosit adalah 10 : 1. Jumlah
melanosit dan jumlah serta besarnya butiran pigmen (melanosomes) menentukan
warna kulit ras maupun individu. Pada pulasan H.E. sel ini jernih berbentuk bulat
dan merupakan sel dendrit, disebut pula sebagai clear cell. Melanosom dibentuk
oleh alat Golgi dengan bantuan enzim tirosinase, ion Cu dan O2. Pajanan terhadap Sinar matahari mempengaruhi
produksi melanosom. Pigmen disebar ke
epidermis melalui tangan-tangan dendrit sedangkan ke lapisan kulit dibawahnya
dibawa oleh sel melanofag (melanofor). Warna kulit tidak sepenuhnya
dipengaruhi oleh pigmen kulit, melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi
Hb, oksi Hb, dan karoten
Fungsi kreatinasi
Lapisan epidermis dewasa mempunyai 3 jenis sel utama yaitu keratinosit, sel
Langerhans, melanosit. Keratinosit dimulai dari sel basal mengadakan
pembelahan, sel basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuknya
menjadi sel spinosum, makin ke atas sel menjadi makin gepeng dan bergranula
menjadi sel granulosum. Makin lama inti menghilang dan keratinosit ini menjadi
sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup, dan
sampai sekarang belum sepenuhnya dimengerti. Matoltsy berpendapat mungkin
keratinosit melulai proses sintesis dan degradasi menjadi lapisan tanduk. Proses
ini berlangsung normal selama kira-kira 14-21 hari, dan memberi perlindungan
kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik
Fungsi Pembentukan VIT B
Dimungkinkan dengan mengubah 7 dihidroksi kotesterol dengan pertolongan
sinar matahari. Tetapi kebutuhan tubuh akan vitamin D tidak cukup hanya dari
hal tersebut, sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan
Perbedaan kulit bayi dengan kulit dewasa
Selain itu, pada bayi rambut lebih jarang dan halus dengan ikatan antar sel
yang lebih lemah, produksi kelenjar keringat dan kelenjar minyak relatif lebih sedikit,
lebih rentan terhadap iritasi dan infeksi, reaktifitas reaksi alergi lebih rendah,
permeabilitas perkutan meningkat khususnya pada balita premature dan kulit yang
rusak
LO 3
Definisi, etilogi dan factor resiko
Definisi
• Kandidiasis generalisata merupakan salah satu tipe dari kandidiasis kutis yang termasuk infeksi jamur
kandida pada kulit superfisial
• Lesi pada kandidiasis generalisata mengenai hampir seluruh badan
• Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga di lipat payudara, intergluteal, dan umbilicus. Sering
disertai glossitis, stomatitis, dan paronikia. Lesi berupa ekzematoid, dengan vesikel-vesikel dan pustul-
pustul

(Scheinfeld, 2016).
Etiologi
• Etiologi pada kelainan ini adalah ragi genus Candida.
• Candida albicans adalah jamur dismorfik
• Candida albicans penyebab tersering dari infeksi kandida yang superfisial dan sistemik
• bersifat saprofit
• organisme komensal pada manusia
• sumber penularan untuk infeksi yang terjadi pada kuku atau kulit

(Klenk, et al., 2003).


Faktor resiko
• 1) Faktor predisposisi mekanik
• 2) Faktor predisposisi nutrisi
• 3) Faktro predisposisi perubahan status fisiologis :
• 4) Faktor predisposisi penyakit sistemik :
• 5) Faktor predisposisi iatrogenik :

(Klenk, et al., 2003).


LO 4
Diagnosis banding
LO 5
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
1. Lesi terdapat pada glabrous skin, biasanya juga di lipat payudara, intergluteal dan umbilicus.
2. Sering disertai glositis, stomatitis dan paronikia.
3. Lesi berupa ekzematoid, dengan vesikel-vsikel dan pustul-pustul.
4. Penyakit ini sering terdapat pada bayi, mungkin karena ibunya menderita kandidosis vagina atau
mungkin karena gangguan imunologik.
5. Bercak di beberapa bagian tubuh.
6. Bercak bintil2 kecil kemerahan tidak disertai nanah.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Langsung
b. Pemeriksaan Biakan
c. Pathologi
LO 6
Patogenesis
LO 7
Manifestasi klinis dan epidemiologi
Manifestasi Klinis

• Erythematous eruption of macules, papules, superficial pustules on the trunk


• White microabsesses on the placenta and umbilical cord (congenital candidiasis)
• Maceration of the anal mucosa, perianal skin
• Scaly papules
• Glabrous skin di intergluteal, umbilicus.
• Glossitis, stomatitis, paronikia
• Lesi eczematoid dengan vesikel dan pustule-pustule
• Lesi dengan scalloped border
• Granuloma gluteale infantum (rare)
Epidemiologi Global :

• Tertinggi ada di Iran , 1:9000 penduduk. Sardinia 1:14.000 , Finland 1:25.000.


• Tidak ada predileksi ras
• Penyakit autoimun poliendokrinopati candidiasis ectodernak distrofy (APECED) terbanyak pada 3
negara tersebut.
Epidemiologi Domestik :
• Manado, urutan pertama di Indonesia sebanyak 95,63%, paronikia, onikomikosis.
• Surabaya, urutan pertama 50,5%, kandidiasis intertriginosa, kandidiasis kutis 28,9%.
• Pasien perempuan lebih sering menderita kandidiasis kutis di rentang umur 45-64 tahun.
• Kandidiasis vaginalis menjadi penyebab tertinggi infeksi organ reproduksi pada remaja putri (77%)
LO 8
Tatalaksana dan kriteria kesembuhan diagnosis
Tatalaksana
Topikal
a. Untuk selaput lendir : larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan
sehari 2 kali selama 3 hari. Nistatin krim atau suspensi untuk kelainan kulit dan mukokutan
b. Krim imidazol : mikonazol 2%, klotrimazol 1%, tiokonazol, bufonazol, isokonazol yang dioleskan 2
kali sehari selama 14-28 hari, sebaiknya 1-2 minggu sesudah sembuh atau dinyatakan KOH negatif
c. Selanjutkan dapat menggunakan bedak mikonazol 2% untuk pencegahan (Gede, 2017).
Sistemik
Indikasi : bila terdapat lesi luas dan parah, penderita imunokompromais berat, kandida diseminata, dan
kadidiasis mukokutan kronis.
a. Lini pertama : flukonazol dosis 100-400 mg/hari (Menaldi, 2016)
b. Itrakonazole dosis harian 200 mg/hari atau 1x2 kapsul/hari selama 7 hari
c. Ketokonazol 1 tablet/hari selama 1-2 minggu (Dwi Murtiastutik, Evy Ervianti, Indrapo Agusni,
2018).
Kriteria Kesembuhan Diagnosis
Kriteria kesembuhan pada kandidiasis generalisata yaitu tidak adanya lesi baru, lesi lama tampak membaik,
hasil pemeriksaan mikroskopik langsung Negatif. (Pedraz J, 2008; dabbas PS,2016)
LO 9
Komplikasi dan prognosis
Komplikasi
 Infeksi pada kuku dapat menyebabkan kuku menjadi aneh dan infeksi di sekitar kuku

 Infeksi kandidiasis pada kulit dapat terulang (recurrent)

 Kandidiasis luas dapat terjadi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.

 Jika infeksi menyebar ke aliran darah dan organ tubuh lain, dapat terjadi komplikasi berupa sepsis dan
gangguan pada organ yang terinfeksi.
Prognosis
Prognosis kandidiasis bergantung pada keparahan penyakit dan ada atau tidaknya penyakit sistemik
yang mendasari. Prognosis secara umum baik, namun relaps dapat terjadi pada kepatuhan obat yang buruk,
faktor risiko yang tidak diatasi dan adanya faktor predisposisi.
LO 10
KDI
Sungguh
Alesan aje
terrrlaluu
ni si
entong
Kenape
belom solat,
Ini, pak aji..
ntong??
Kulit nya si
entong lagi
sakit kalo
kena air

Ntong
belum
wudu
pak aji
Mendengar kisah si Entong, apa yang bisa kamu lakukan?
a. Nanya Mbah google
b. Nanya mamah dedeh
c. Istikharah dulu
d. Semua jawaban diatas salah
) 286 :‫ال يكلف هللا نفسا إال وسعها (سور البقرة‬
‘’Allah tidak membebani seseorang kecuali berdasarkan kemampuannya." (QS. Al-
Baqarah: 28)

Dari Abu Hurairah, dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam, dia berkata,
• ) .  1337 ‫ رقم‬،‫ ومسلم‬ 6858 ‫ رقم‬،‫بأمر فأتوا منه ما استطعتم(رواه البخاري‬
ٍ ‫ وإذا أمرتُكم‬، ‫فإذا نهيتكم عن شيء فاجتنبوه‬

"Jika aku larang kalian tentang sesuatu, maka jauhilah. Jika aku perintahkan kalian terhadap
sebuah perkara, maka laksanakanlah semampu kalian."

(HR. Bukhari, no. 6858 dan Muslim, no. 1337)


Meskipun perintah Allah telah jelas berupa wajibnya berwudhu dengan air, namun Dia
mengecualikan bagi orang sakit kewajiban berwudhu dengan air dan menggantinya dengan
tayammum.

Allah Ta'ala berfirman,


• ‫ضى َأ ْو َعلَى َسفَ ٍر َأ ْو‬ ْ ُ‫ون َوالَ ُجنُبًا ِإالَّ َعابِ ِري َسبِي ٍل َحتَّ َى تَ ْغتَ ِسل‬
َ ْ‫وا َوِإن ُكنتُم َّمر‬ ْ ‫ارى َحتَّ َى تَ ْعلَ ُم‬
َ ُ‫وا َما تَقُول‬ َ ‫صالَةَ َوَأنتُ ْم ُس َك‬ َّ ‫ُوا ال‬ ْ ‫وا الَ تَ ْق َرب‬
ْ ُ‫ين آ َمن‬
َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
43 :‫ان َعفُ ًّوا َغفُورًا (سورة المائدة‬ َ ‫ُوا بِ ُوجُو ِه ُك ْم َوَأ ْي ِدي ُك ْم ِإ َّن هّللا َ َك‬
ْ ‫ص ِعي ًدا طَيِّبًا فَا ْم َسح‬
َ ‫وا‬ْ ‫وا َماء فَتَيَ َّم ُم‬ْ ‫َجاء َأ َح ٌد ِّمن ُكم ِّمن ْال َغآِئ ِط َأ ْو الَ َم ْستُ ُم النِّ َساء فَلَ ْم تَ ِج ُد‬
)

"Dan Bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim mereka, Padahal mereka


mempunyai Taurat yang didalamnya (ada) hukum Allah, kemudian mereka berpaling sesudah
itu (dari putusanmu)? dan mereka sungguh-sungguh bukan orang yang beriman."

(QS. Al-Maidah: 43)


Syekh Muhammad Shaleh Al-Utsaimin rahimahullah berkata, "Ucapnnya, 'atau khawatir jika
menggunakannya (air), atau berbahaya bagi tubuhnya."
• Jika menggunakan air dapat membahayakan tubuhnya sehingga dia menjadi sakit, maka hal
itu dapat masuk dalam keumuman firman Allah Ta'ala,
•  )6 :‫ (سورة المائدة‬  ‫وإن كنتم مرضى أو على سفر‬
‘’Jika engkau sakit atau dalam perjalanan…." (QS. Al-Maidah: 6)
• Demikian pula halnya, jika pada anggota wudhunya terdapat luka, atau pada seluruh
tubuhnya terdapat luka jika dia mandi, dan khawatir menyebabkan bahaya pada tubuhnya,
maka dia boleh tayammum." (Asy-Syar Al-Mumti, 1/378-379)

• Jika dia masih mungkin menggunakan air tanpa berpengaruh bagi kulitnya, hendaknya dia
melakukannya (berwudhu dengan air). Tidak
disyaratkan memijit anggota
badan atau berwungguh-sungguh dalam membasuh.
Akhirnyee si
entong solat
juga

Anda mungkin juga menyukai