1. Stratum
korneum
2. S.lucidum
3. S. granulosum
4. S. Spinosum
5. S. Basale
Lapisan-lapisan epidermis
• Stratum Korneum Lapisan luar epidermis ,
terdiri atas berlapis-lapis sel mati, Terdiri dari
sel keratinosit yang bisa mengelupas dan
berganti.
• Pars retikulare
– Bagian yang menonjol kearah subkutis
– Terdiri atas serabut serabut penunjang
(kolagen, elastin)
STRUKTUR TAMBAHAN
KULIT :
a. Folikel rambut
b. Folikel Kuku
c. Kelenjar Kulit :
1. Kelenjar minyak (glandula sebacea)
2. Kelenjar keringat (glandula
sudorifera)
B
A
C
Rambut
• Rambut merupakan derivat epidermis.
• Rambut tumbuh dari folikel rambut yang berbentuk
silinder.
• Otot yang melekat pada setiap folikel rambut adalah
otot polos yang kecil yang disebut pilomotor.
• Rambut memiliki bentuk, ukuran dan warna.
misalnya rambut pada kelopak mata.
• Rambut tidak dapat tumbuh terus-menerus karena
folikel rambut memiliki periode tumbuh dan istirahat.
• Berdasarkan rambut ini, kulit ada yang berambut dan
tidak be-rambut.
• Kulit berambut umumnya terdapat di permukaan
tubuh kecuali di telapak kaki dan tangan.
Kuku
• Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk
yang menebal.
• Bagian kuku terdiri dari:
Matriks kuku: pembentuk jaringan kuku yang
baru
Dinding kuku (nail wall): lipatan-lipatan kulit
yang menutupi bagian pinggir dan atas
Dasar kuku (nail bed): bagian kulit yang
ditutupi kuku
Alur kuku (nail grove): celah antar dinding dan
dasar kuku
Akar kuku (nail root): bagian proksimal kuku
Lempeng kuku (nail plate): bagian tengah
kuku yang dikelilingi dinding kuku
Lunula: bagian lempeng kuku yang
berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh
kulit
Eponikium (kutikula): dinding kuku bagian
proksima, kulit arinya menutupi bagian
permukaan lempeng kuku
Hiponikium: dasar kuku, kulit ari dibawah
kuku yang bebas (free edge) menebal
Paryono/Anatomi/
c. Kelenjar Kulit
1). Kelenjar Minyak (Kelenjar Sabasea)
• berhubungan dengan rambut.
• Menghasilkan sebasea yang berfungsi untuk melumas
rambut dan sebagai proteksi.
• Kelenjar sabasea bermuara kedalam folikel rambut atau
secara langsung ke permukaan kulit.
• Sekresinya berupa sebum (f/. Mencegah kulit & rambut
menjadi kering)
• Modifikasi kelenjar minyak ini adalah kelenjar yang terletak
pada saluran telinga bagian luar (kelenjar seruminosa)
4. Fungsi Absorbsi
Peran dalam fungsi respirasi ;
permeabilitas terhadap O2, CO2 dan H2O
cairan yang mudah menguap & larut lemak
lebih mudah diserap
Lebih banyak diperankan oleh sel
epidermis
5. Fungsi Pembentukan Vit D
– Dengan bantuan sinar matahari ,mengubah
seven dihidroksikalsikerol / suatu bentuk
kolesterol didalam kulit yang bila terpajan sinar
ultraviolet, akan berubah menjadi vitamin D
7. Fungsi Keratinisasi
- proses sintesis°radasi menjadi sel tanduk
8. Fungsi Persepsi
diperankan oleh ujung-ujung syaraf sensorik di
dermis dan subkutis
Fungsi persepsi terhadap:
• Panas; badan ruffini di dermis & subkutis
• Dingin ; badan krause di dermis
• Rabaan ;
– Badan meissiner di papila
– Badan merkel ranvier di epidermis
• Tekanan ; badan vater paccini di
epidermis
Sensory Receptor in The Skin
Perkembangan Kulit
- Neonatus: Kulit halus papil & alat2 lain belum berkembang
- Bayi : kelenjar keringat mulai berfungsi
- Anak-anak : jaringan/lapisan lemak dibawah kulit mulai hilang, kelenjar
sebasea mulai aktif
- Remaja:
- BB bakteri gram (+) merangsang sekresi kelenjar apokrin &
- aktifitas kel sebasea menyebabkan lemak > banyak tertimbun pada
wanita,
- pengaruh hoormon androgen & estrogen menyebabkan
pertumbuhan rambut
- Adult : <> = remaja
- Oldere Adult:
- kelembaban kulit < Aktifitas sebasea turun,
- kulit seperti lapisan tanduk penurunan daya serap,
- lemak kurang, kelenturan > kerutan > nyata
- garam calsium dalam jaringanberkurang, terjadi perubahan pigmen
kulit, , keringat keluar berkurang (apokrin turun), rambut putih, kuku
rapuh dan pertumbuhannya lambat,
- rambut alis, hidung & telinga pertumbuhannya cepat dan kasar
(sebasea )
SKIN VS AGING
Fisiologis kulit terhadap aging
• Epidermis
– Perbatasan dermis-epidermis menjadi lebih
mendatar
– Ukuran dan bentuk sel tidak beraturan
– Melanosit berkurang
– Penyebaran pigmen tidak merata sehingga
warna kulit tampak berupa bercak-bercak
yang tidak rata
Lanjutan aging proses
• Dermis
– Aktivitas kelenjar minyak mulai berkurang
sehingga kulit menjadi lebih kering
– Ujung saraf menjadi abnormal
– Pembuluh darah berkurang sehingga kulit
tampak lebih pucat
– Serat kolagen dan elastin mulai rusak, kulit
mulai kehilangan kekuatan dan
kelenturannya.