Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA II


SISTEM PELIPUT


Oleh:
Yohandita Suci Oktariani
1201121
Kelompok 6

Tanggal Praktikum : 29 November 2013
Dosen :
Adriani Susanty, M.Farm, Apt
Asisten :
1. Nur Alimin
2. M.zufli

Program Studi S1 Farmasi
Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau
2013
SISTEM PELIPUT

1. Tujuan Percobaan
Mengenal fungsi dan sistem peliput
Mempelajari beberapa karakteristik sensasi pada kulit

2. Landasan Teori
System peliput meliputi kulit, turunana kulit (seperti kuku, keleknjar, dan
rambut) serta beberapa jenis reseptor khusus. System ini sering kali mencakup
bagian system organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisisk,
kuku, kelenjar keringant dan produknya. Kata kulit berasal dari bahasa latin
integumentum yang berarti penutup.(Pearce. 1979)
Kulit

Anatomi
Kulit adalah lapisan terluar pada tubuh manusia. Kulit sangat sensitif
terhadap pengaruh lingkungan sekitar, seperti panas matahari, debu, dan
asap knalpot. Kulit yang sebenarnya yaitu lapisan penutup yang umumnya terdiri
dua lapisan utama, letaknya sebelah luar dari jaringan ikat kendur yang meliputi
otot dan struktur permukaan lain. Sedangkan derivateintegumen yaitu struktur
tertentu yang secara embryogenetik berasal dari salah satu ataukedua lapisan kulit
sebenarnya. Struktur ini dapat berupa struktur yang lunak, seperti kelenjar eksresi,
tetapi dapat juga berupa struktur keras dari kulit ini, dinamakan eksoskelet. Kulit
dibagi menjadi 3 bagian: bagian terluar disebut epidermis, bagian
tengah mesodermis,dan dan tekanan. Subcutan merupakan indera peraba yang
mempunyai reseptor khusus untuk sentuhan, panas, dingin, sakit.(Pearce. 1979)
Kulit manusia terdiri atas 3 lapisan : Epidermis , Dermis , dan Subkutan .
Epidermis
Pada epidermis dibedakan atas lima lapisan kulit, yaitu :
a. Stratum korneum/Lapisan tanduk
Terdiri dari beberapa lapis sel gepeng yang mati dan tidak berinti
Protoplasmanya telah berubah menjadi keratin (zat tanduk)

b. Stratum Lusidum
Lapisan sel gepeng tanpa inti
protoplasma berubah menjadi protein (eleidin)
Biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan
Tidak tampak pada kulit tipis

c. Stratum granulosum / Lapisan Granular
Merupakan 2 atau 3 lapis sel gepeng
Sitoplasma berbutir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti
diantaranya
Mukosa tidak mempunyai lapisan ini

d. Stratum spinosum / lapisan Malphigi
Lapisan epidermis yang paling tebal
Terdiri dari sel polygonal, besarnya berbeda-beda karena ada proses
mitosis
Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen dan inti
terletak ditengah
Terdapat jembatan antarsel (intecelluler bridges) yg tdd: protoplasma
dan tonofibril
Perlekatan antar jembatan membentuk nodulus Bizzozero
Terdapat juga sel langerhans yang berperan dalam respon respon
antigen kutaneus. Seperti ditunjukan dibawah

e. Stratum basale
Terdiri dari sel sel kuboid yang tegak lurus terhadap dermis
Tersusun sebagai tiang pagar atau palisade
Lapisan terbawah dari epidermis
Mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif
Terdapat melanosit (clear cell) yaitu sel dendritik yang yang
membentuk melanin melindungi kulit dari sinar matahari. Dengan
sitoplasma yang basofilik dan inti gelap, mengandung butir pigmen
(melanosomes)

Setiap kulit yang mati banyak mengandung keratin yaitu protein fibrous insoluble
yang membentuk barier terluar kulit yang berfungsi:
Mengusir mikroorganisme patogen
Mencegah kehilangan cairan yang berlebihan dari tubuh
Unsur utama yang mengeraskan rambut dan kuku.

Setiap kulit yang mati akan terganti tiap 3-4 minggu. Epidermis akan bertambah
tebal jika bagian tersebut sering digunakan.
Dermis (Korium)
Kulit jangat atau dermis menjadi tempat ujung saraf perasa, tempat
keberadaan kandung rambut, kelenjar keringat, kelenjar-kelenjar palit (Sebacea)
atau kelenjar minyak, pembuluh-pembuluh darah dan getah bening, dan otot
penegak rambut (muskulus arektor pili).
Sel-sel umbi rambut yang berada di dasar kandung rambut, terus-menerus
membelah dalam membentuk batang rambut. Kelenjar palit yang menempel di
saluran kandung rambut, menghasilkan minyak yang mencapai permukaan kulit
melalui muara kandung rambut. Kulit jangat sering disebut kulit sebenarnya dan
95 % kulit jangat membentuk ketebalan kulit. Ketebalan rata-rata kulit jangat
diperkirakan antara 1 - 2 mm dan yang paling tipis terdapat di kelopak mata serta
yang paling tebal terdapat di telapak tangan dan telapak kaki. Susunan dasar kulit
jangat dibentuk oleh serat-serat, matriks interfibrilar yang menyerupai selai dan
sel-sel.
Keberadaan ujung-ujung saraf perasa dalam kulit jangat, memungkinkan
membedakan berbagai rangsangan dari luar. Masing-masing saraf perasa memiliki
fungsi tertentu, seperti saraf dengan fungsi mendeteksi rasa sakit, sentuhan,
tekanan, panas, dan dingin. Saraf perasa juga memungkinkan segera bereaksi
terhadap hal-hal yang dapat merugikan diri kita. Jika kita mendadak menjadi
sangat takut atau sangat tegang, otot penegak rambut yang menempel di kandung
rambut, akan mengerut dan menjadikan bulu roma atau bulu kuduk berdiri.
Kelenjar palit yan menempel di kandung rambut memproduksi minyak untuk
melumasi permukaan kulit dan batang rambut. Sekresi minyaknya dikeluarkan
melalui muara kandung rambut. Kelenjar keringat menghasilkan cairan keringat
yang dikeluarkan ke permukaan kulit melalui pori-pori kulit.
Pada dasarnya dermis terdiri atas sekumpulan serat-serat elastis yang dapat
membuat kulit berkerut akan kembali ke bentuk semula dan serat protein ini yang
disebut kolagen. Serat-serat kolagen ini disebut juga jaringan penunjang, karena
fungsinya dalam membentuk jaringan-jaringan kulit yang menjaga kekeringan dan
kelenturan kulit.
Berkurangnya protein akan menyebabkan kulit menjadi kurang elastis dan
mudah mengendur hingga timbul kerutan. Faktor lain yang menyebabkan kulit
berkerut yaitu faktor usia atau kekurangan gizi. Perlu diperhatikan bahwa luka
yang terjadi di kulit jangat dapat menimbulkan cacat permanen, hal ini disebabkan
kulit jangat tidak memiliki kemampuan memperbaiki diri sendiri seperti yang
dimiliki kulit ari.
Di dalam lapisan kulit jangat terdapat dua macam kelenjar yaitu :
A. Kelenjar keringat (Sudorifera)
Kelenjar keringat terdiri dari fundus (bagian yang melingkar)
dan duet yaitu saluran semacam pipa yang bermuara pada permukaan kulit
membentuk pori-pori keringat. Semua bagian tubuh dilengkapi dengan kelenjar
keringat dan lebih banyak terdapat dipermukaan telapak tangan, telapak kaki,
kening dan di bawah ketiak. Kelenjar keringat mengatur suhu badan dan
membantu membuang sisa-sisa pencernaan dari tubuh. Kegiatannya terutama
dirangsang oleh panas, latihan jasmani, emosi dan obat-obat tertentu.
Ada dua jenis kelenjar keringat yaitu :
1) Kelenjar keringat ekrin
Kelenjar keringat ini mensekresi cairan jernih, yaitu keringat yang
mengandung 95-97 persen air dan mengandung beberapa mineral, seperti garam,
sodium klorida, granula minyak, glusida dan sampingan dari metabolism seluler.
Kelenjar keringat ini terdapat di seluruh kulit, mulai dari telapak tangan dan
telapak kaki sampai ke kulit kepala. Jumlahnya di seluruh badan sekitar dua juta
dan menghasilkan 14 liter keringat dalam waktu 24 jam pada orang dewasa.
Bentuk kelenjar keringat ekrin langsing, bergulung-gulung dan salurannya
bermuara langsung pada permukaan kulit yang tidak ada rambutnya.
2) Kelenjar keringat apokrin
Hanya terdapat di daerah ketiak, puting susu, pusar, daerah kelamin dan
daerah sekitar dubur (anogenital) menghasilkan cairan yang agak kental,
berwarna keputih-putihan serta berbau khas pada setiap orang. Sel kelenjar ini
mudah rusak dan sifatnya alkali sehingga dapat menimbulkan bau. Muaranya
berdekatan dengan muara kelenjar sebasea pada saluran folikel rambut. Kelenjar
keringat apokrin jumlahnya tidak terlalu banyak dan hanya sedikit cairan yang
disekresikan dari kelenjar ini. Kelenjar apokrin mulai aktif setelah usia akil baligh
dan aktivitas kelenjar ini dipengaruhi oleh hormon.
B. Kelenjar palit (Sebacea)
Kelenjar palit terletak pada bagian atas kulit jangat berdekatan dengan
kandung rambut terdiri dari gelembung-gelembung kecil yang bermuara ke dalam
kandung rambut (folikel). Folikel rambut mengeluarkan lemak yang meminyaki
kulit dan menjaga kelunakan rambut. Kelenjar palit membentuk sebum atau urap
kulit. Terkecuali pada telapak tangan dan telapak kaki, kelenjar palit terdapat di
semua bagian tubuh terutama pada bagian muka.
Pada umumnya, satu batang rambut hanya mempunyai satu
kelenjar palit atau kelenjar sebasea yang bermuara pada saluran folikel rambut.
Pada kulit kepala, kelenjarpalit atau kelenjar sebasea menghasilkan minyak untuk
melumasi rambut dan kulit kepala. Pada kebotakan orang dewasa, ditemukan
bahwa kelenjar palit atau kelenjar sebaseamembesar sedangkan folikel rambut
mengecil. Pada kulit badan termasuk pada bagian wajah, jika produksi minyak
dari kelenjar palit atau kelenjar sebasea berlebihan, maka kulit akan lebih
berminyak sehingga memudahkan timbulnya jerawat.
Hipodermis (subcutis)
Terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak di dalamnya. Pada
lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah dan getah
bening.
a. Sel lemak
o Sel lemak dipisahkan oleh trabekula yang fibrosa
o Lapisan terdalam yang banyak mengandung sel liposit yang
menghasilkan banyak lemak. Disebut juga panikulus adiposa
yang berfungsi sebagai cadangan makanan
o Berfungsi juga sebagai bantalan antara kulit dan setruktur
internal seperti otot dan tulang. Sebagai mobilitas kulit,
perubahan kontur tubuh dan penyekatan panas. Sebagai bantalan
terhadap trauma. Tempat penumpukan energi
b. Vaskularisasi
Dikulit diatur oleh 2 pleksus:
o Pleksus superfisialis
o Pleksus profunda

Fisiologi Kulit
1. Sebagai Proteksi
Masuknya benda-benda dari luar (benda asing, invasi bacteri)
Melindungi dari trauma yang terus menerus
Mencegah keluarnya cairan yang berlebihan dari tubuh
Menyerap berbagai senyawa lipid vit. Adan D yang larut lemak
Memproduksi melanin mencegah kerusakan kulit dari sinar UV.

2. Sensori persepsi : mengandung reseptor terhadap panas, dingin, nyeri,
sentuhan atau raba, tekanan Fisika dasar hilangnya panas dari kulit

o Radiasi (60%) : kehilangan panas dalam bentuk infra merah (gelombang
elektromagnetik)
o Konduksi (3%) : melalui konduksi langsung dari permukaan tubuh ke
benda-benda lain. Sedangkan konduksi ke udara (15%) terjadi jika suhu
diudara lebih rendah dari suhu tubuh.
o Konveksi : terjadi jika udara yang telah panas bersentuhan dengan tubuh
dari proses konduksi menyebarkan panas ke udara lainnya yang masih
dingin. Kecepatan ini makin meningkat apabila ada angin.
o Evaporasi : sebagai mekanisme pendinginan yang penting pada suhu tubuh
sangat tinggi.


3. Proses Berkeringat
Panas merangsang hipotalamus anaterior (area preoptik), impuls dipindahkan
melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui saraf simpatis ke
kulit ke seluruh tubuh. Saraf simpatis merangsang kelenjar keringat untuk
memproduksi keringat.
4. Warna Pada Kulit dan Fungsi Melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
o Adanya melanin (pigmen gelap yang diproduksi melanosit) : Melanin
berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berlebih
o Pigmen berwarna kuning (karoten) : Dalam sel lemak dermis dan
hipodermis
o Warna darah : Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis

5. Kelenjar-Kelenjar Pada Kulit dan Fungsinya :
a. Kelenjar Sudoriferus atau Kelenjar Keringat
Eccrine atau Mesocrin : fungsinya mengatur suhu tubuh, mengeluarkan
keringat dengan proses fisiologis.
Apokrin atau Odiferus : fungsinya menghasilkan keringat yang
mengandung lemak, mengeluarkan keringat dengan bau husus terdapat di
ketiak, areola mamae, labium mayora, anal dan genital.
b. Kelenjar Sebaseous atau Kelenjar Minyak
sekret dari kelenjar ini disebut sebum fungsinya melembabkan kulit,
mencegah terjadinya absorpsi dan penguapan dari kulit.
7. Fungsi keratinisasi.
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang
lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke
atas sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Semakin
lama intinya menghilang dan keratonosit ini menjadi sel tanduk yang amorf.
Proses ini berlangsung terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses
sintasis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kira-kira 14-21
hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis-
fisiologik.

Rambut
Rambut merupakan struktur berkeratin panjang yang berasal dari
invaginasi epitel epidermis. Rambut ditemukan diseluruh tubuh kecuali pada
telapak tangan, telapak kaki, bibir, glans penis, klitoris dan labia minora.
Pertumbuhan rambut pada daerah-daerah tubuh seperti kulit kepala, muka, dan
pubis sangat dipengaruhi tidak saja oleh hormon kelamin-terutama androgen-
tetapi juga oleh hormon adrenal dan hormon tiroid. Setiap rambut berkembang
dari sebuah invaginasi epidermal, yaitu folikel rambut yang selama masa
pertumbuhannya mempunyai pelebaran pada ujung disebut bulbus rambut. Pada
dasar bulbus rambut dapat dilihat papila dermis. Papila dermis mengandung
jalinan kapiler yang vital bagi kelangsungan hidup folikel rambut.
Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal
dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.
Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Fungsi rambut
a. Melindungi kulit dari pengaruh buruk, seperti alis mata melindungi mata dari
keringat agar tidak mengalir ke mata, bulu hidung (vibrissae) untuk menyaring
udara.
b. Pengatur suhu
c. Pendorong penguapan keringat
d. Indera peraba yang sensitive.

Kuku
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal. Bagian kuku
terdiri dari:
Matriks kuku : merupakan pembentuk jaringan kuku yang
baru
Dinding kuku (nail wall) : merupakan lipatan-lipatan kulit yang
menutupi bagian pinggir dan atas
Dasar kuku (nail bed) : merupakan bagian kulit yang ditutupi
kuku
Alur kuku (nail grove) : merupakan celah antar dinding dan dasar
kuku
Akar kuku (nail root) : merupakan bagian proksimal kuku
Lempeng kuku (nail plate) : merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku
Lunula : merupakan bagian lempeng kuku yang
berwarna putih didekat akar kuku
berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh
kulit
Eponikium (kutikula) : merupakan dinding kuku bagian
proksima, kulit arinya menutupi bagian
permukaan lempeng kuku
Hiponikium : merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah
kuku yang bebas (free edge) menebal

Pertumbuhan rata-rata 1 mm/minggu. Pembaruan total kuku jari tangan: 170
hari dan kuku kaki: 12-18 bulan.





3. Alat dan Bahan
a. Alat
o Eter
o Etanol
o Air hangat
o Air es
b. Bahan
o Model anatomi kulit
o Bulu sikat
o Paku
o Pensil
o Amplas
o Penggaris
o Kunci

4. Cara Kerja
A. Anatomi
Kulit manusia
Sebutkan nama bagian bagian anatomi kulit dan akar rambut !
Reseptor
Pelajari dan gambarkan posisi masing masing reseptor pada kulit

B. Fisiologi Manusia
Sensasi Kulit
1) Gambarkan suatu daerah dengan luas sekitar 2 cm pada permukaan
anterior dari lengan bawah dengan menggunakan pena.
2) Dalam daerah ini dilakukan sentuhan pelan pelan dengan jarum ose
paling sedikit 20 tempat yang berbeda. Berikan tekanan yang sama
setiap kali, tandai dengan huruf S untuk sentuhan yang dirasakan.
3) Paku didinginkan dalam air es, keringkan paku dan selanjutnya
sentuhkan pelan pelan dengan menggunakan ujung paku paling
sedikit 20 tempat dalam daerah tadi. Jika dirasakan ada sensasi, tandai
dengan huruf D untuk dingin.
4) Dengan menggunakan paku yang dipanaskan dalam air 40 atau 50 4.
Dengan menggunakan paku yang dipanaskan dan keringkan, cari
reseptor panas seperti pada prosedur 3 dan tandai dengan huruf P
apabila ada sensasi panas.
5) Lakukan lagi pada daerah yang sama dengan menggunakan jarum
untuk mencari reseptor nyeri. Sensasi dirasakan jika reseptor nyeri
distimulasi oleh tekanan ringan, yang mewakili syok listrik ringan.
Tandai tempat reseptor pada daerah tersebut dengan huruf N.
6) Jumlahkan lokasi reseptor untuk tiap sensasi.
7) Ulangi prosedur 2-6 diatas pada daerah antara lutut dan mata kaki.
8) Ulangi prosedur 2-6 diatas pada daerah telapak kaki.

Sensasi Tekanan
1) Seorang teman menutup mata.
2) Tekan ujung pensil cukup kuat pada suatu titik dikulit hingga ada
bekasnya.
3) Suruh teman tersebut malokasikan tekanan tadi.
4) Catat jarak dalam mm antara kedua titik tersebut.
5) Lakukan prosedur 5 kali dan rata ratakan hasil yang diperoleh.
6) Ulangi prosedur 1-5 pada daerah berikut :
Ujung jari
Punggung tangan
Lengan atas bagian dalam
Tengkuk
7) Tabelkan hasil pengamatan.

Adaptasi Reseptor
a. Stimulasi Sentuhan
1) Seorang teman menutup matanya
2) Ambil koin, letakkan diatas permukaan lengan
3) Biarkan beberapa lama sensasi sentuh berlangsung
4) Setelah sensasi menghilang, tambahkan 2 mata uang denagn ukuran
yang sama diatas mata uang yang pertama. Apakah sensasi tekanan
terasa kembali? Jikaia, berapa lama (detik) sensasi ini berlangsung?
5) Reseptor apakah yang terlibat disini dan mengapa sensasi tekanan
segera hilang?
6) Apakah yang dimaksud dengan adaptasi sensorik?
7) Apa fungsinya?

b. Stimulasi Suhu
1) Celupkan jari telunjuk dalam air hangat selama 2 menit. Sekarang
celupkan jari telunjuk lainnya kedalam wadah air hangat yang sama.
Catat perbedaab sensasi yang dirasakan pada tiap jari.
2) Selanjutnya, celupkan suatu jari telunjuk kedalam air hangat dan jari
jari telunjuk lainnya kedalam air es. Setelah 2 menit, celupkan
kedalam wadah air ledeng dingin yang sama. Amati hasil yang
diperoleh.

c. After Image
Letakkan pensil dibelakang telinga antara kepala dan daun telinga.
Perasaan apa yang terasa bila pensil diangkat ?

Daya Membedakan
1) Dengan ujung jari lakukan penilaian terhadap benda dari berbagai
tingkat kakasaran ( amplas ) dari berbagai tingkat yang diberikan oleh
teman saudara. Percobaan ini dilakukan dengan mata tertutup.
2) Ulangi percobaan diatas dengan lengan bawah.



Nyeri Acuan
1) Tempatkan siku saudara dalam air es dan setelah periode waktu
tertentu. Catat perubahan dalam lokasi sensasi.
2) Apakah lokasi sensasi berubah ?
3) Jika iya, dimana nyeri rasakan ?
4) Saraf akan mensuplai jari manis, jari kelingking dan sisi dalam dari
jari tangan lewat melalaui persendian siku. Saraf ulnar berfungsi
sebagai mediator untuk mensuplai nyeri acuan.

Pengatur Suhu Tubuh Melalui Kulit
1) Gosokkan kulit dengan kapas yang sudah dibasahi eter. Apa yang
anda rasakan?
2) Ulangi dengan menggunakan etanol. Apa yang anda rasakan
sekarang ?











5. Hasil dan Pembahasan
A. Anatomi
Kulit manusia
Penampang melintang kulit manusia dan bagian-bagiannya.

Kulit terdiri dari tiga lapisan, yaitu : epidermis (kulit ari), dermis (kulit jangat
ataukorium) dan lapisan subkutan.
Rambut

Rambut terdapat di seluruh kulit kecuali telapak tangan kaki dan bagian dorsal
dari falang distal jari tangan, kaki, penis, labia minora dan bibir.

Terdapat 2 jenis rambut :
a. Rambut terminal ( dapat panjang dan pendek)
b. Rambut velus ( pendek, halus dan lembut).
Reseptor


Reseptor-reseptor yang terletak di alat indera peraba antara lain :
Ujung Saraf Bebas
Serat saraf sensorik aferen berakhir sebagai ujung akhir saraf bebas pada
banyak jaringan tubuh dan merupakan reseptor sensorik utama dalam kulit.
Serat akhir saraf bebas ini merupakan serat saraf yang tak bermielin, atau
serat saraf bermielin berdiameter kecil, yang semua telah kehilangan
pembungkusnyasebelum berakhir, dilanjutkan serat saraf terbuka yang
berjalan di antara selepidermis. Sebuah serat saraf seringkali bercabang-
cabang banyak dan mungkin berjalan ke permukaan, sehingga hampir
mencapai stratum korneum.Serat yang berbeda mungkin menerima perasaan
raba, nyeri dan suhu.Sehubungan denganfolikelrambut, banyak cabang serat
saraf yang berjalan longitudinal danmelingkari folikel rambut dalam dermis.

Beberapa saraf berhubungan dengan jaringan epitel khusus. Pada
epidermis berhubungan dengan sel folikel rambut dan mukosa oral, akhir
saraf membentuk badan akhir seperti lempengan (diskus atau korpuskel
merkel). Badan inimerupakan sel yang berwarna gelap dengan banyak juluran
sitoplasma.Sepertimekanoreseptor badan ini mendeteksi pergerakan antara
keratinosit dankemungkinan juga gerakan epidermis sehubungan dengan
jaringan ikat di bawahnya.Telah dibuktikan bahwa beberapa diskus merkel
merespon rangsangangetaran dan juga resepor terhadap dingin.

Korpuskulus Peraba (Meissner).

Korpuskulus peraba (Meissner) terletak pada papila dermis, khususnya
pada ujung jari, bibir, puting dan genetalia.Bentuknya silindris, sumbu
panjangnya tagak lurus permukaan kulit dan berukuran sekitar 80 mikron dan
lebarnya sekitar 40mikron.Sebuah kapsul jaringan ikat tipis menyatu dengan
perinerium saraf yangmenyuplai setiap korpuskel.Pada bagian tengah
korpuskel terdapat setumpuk selgepeng yang tersusun transversal.Beberapa
sel saraf menyuplai setiap korpuskeldan serat saraf ini mempunyai banyak
cabang mulai dari yang mengandung myelin maupun yang tak mangandung
mielin.Korpuskulus ini peka terhadap sentuhandan memungkinkan
diskriminasi/ pembedaan dua titik (mampu membedakanrangsang dua titik
yang letaknya berdekatan).

Korpuskulus Berlamel (Vater Pacini)

Korpuskulus berlamel (vater pacini) ditemukan di jaringan subkutan pada
telapak tangan, telapak kaki, jari, puting, periosteum, mesenterium, tendo,
ligamen dangenetalia eksterna. Bentuknya bundar atau lonjong, dan besar
(panjang 2 mm, dandiameter 0,5 1 mm). Bentuk yang paling besar dapat
dilihat dengan matatelanjang, karena bentuknya mirip bawang.Setiap
korpuskulus disuplai oleh sebuah serat bermielin yang besar dan juga
telahkehilangan sarung sel schwannya pada tepi korpuskulus. Akson saraf
banyak mengandung mitokondria.Akson ini dikelilingi oleh 60 lamela yang
tersusunrapat (terdiri dari sel gepeng).Sel gepeng ini tersusun bilateral dengan
dua alur longitudinal pada sisinya.Korpuskulus ini berfungsi untuk menerima
rangsangan tekanan yang dalam.

Korpuskulus Gelembung (Krause)

Korpuskulus gelembung (krause) ditemukan di daerah mukokutis (bibir
dangenetalia eksterna), pada dermis dan berhubungan dengan
rambut.Korpuskel ini berbentuk bundar (sferis) dengan diameter sekitar 50
mikron.Mempunyai sebuahkapsula tebal yang menyatu dengan
endoneurium.Di dalam korpuskulus, serat bermielin kehilangan mielin dan
cabangnya tetapi tetap diselubungi dengan selschwann.Seratnya mungkin
bercabang atau berjalan spiral dan berakhir sebagaiakhir saraf yang
menggelembung sebagai gada. Korpuskel ini jumlahnya semakin berkurang
dengan bertambahnya usia.Korpuskel ini berguna sebagai mekanoreseptor
yang peka terhadap dingin.

Korpuskulus Ruffini
Korpuskulus ini ditemukan pada jaringan ikat termasuk dermis dan
kapsula sendi.Mempunyai sebuah kapsula jaringan ikat tipis yang
mengandung ujung akhir saraf yang menggelembung.Korpuskulus ini
merupakan mekanoreseptor, karena miripdengan organ tendo
golgi.Korpuskulus ini terdiri dari berkas kecil serat tendo (fasikuli intrafusal)
yangterbungkus dalam kapsula berlamela.Akhir saraf tak bermielin yang
bebas, bercabang disekitar berkas tendonya. Korpuskulus ini terangsang oleh
reganganatau kontraksi otot yang bersangkutan juga untuk menerima
rangsangan panas.

Sensasi kulit meliputi panas, dingin, sentuh, dan nyeri.reseptor-reseptor
untuk panas, dingin dan sentuhan hanya sedikit dalam organ dalaman
(visceral). Reseptor nyeri agak terdistribusi menyeluruh dan sensasi ini dapat
diperoleh pada kebanyakan organ.Pada permukaan kulit distribusi reseptor
berbeda dan tidak merata.Reseptor dingin lebih banyak bila dibandingkan
dengan reseptor panas dan reseptor nyeri lebih banyak daripada reseptor
sentuhan/tekan.

Reseptor untuk sensasi tekanan terletak langsung dibawah kulit. Sensasi
serupa terjadi jika kandung kemih atau rectum diisi urin atau feses (sensasi
kepenuhan). Hilangnya sensasi disebabkan oleh kenyataan bahwa reseptor
beradaptasi terhadap stimulus.dengan demikian tidak membentuk impuls
saraf sampai terjadinya perubahan dalam stimulus.


















B. Fisiologi Manusia
Sensasi Kulit

Sensasi
Kulit
Alat
Bulu
Sikat
Paku Dingin Paku Panas Jarum
Tangan 20 S 6 S 14 D 6 S 14 D 4 S 16 N
Betis 20 S 4 S 16 D 5 S 15 D 1S 19 N
Kaki 20 S 3 S 17 D 3 S 17 D 20 N

Ket: S : Sentuh, D: Dingin, P: Panas, N: Nyeri
Sensasi Tekanan
Daerah Stimulasi Jarak Kesalahan Rata-Rata
Ujung Jari 0,001 mm
Punggung Tangan 0,001 mm
Lengan Atas bagian dalam 0,002 mm
Tengkuk 0,002 mm

Adaptasi Reseptor
a) Stimulasi Sentuhan
Jumlah Waktu (detik)
1 mata uang 17 : 23
2 mata uang 01 : 27 :15

b) Stimulasi Suhu
Telunjuk Air Hangat Air Dingin Air Ledeng
Kanan - Dingin Dingin
Kiri Dingin - Panas

c) After Image
Setelah pensil diambil, sensasi yang dirasakan terasa masih ada pensilnya.

Daya Membedakan
Lokasi Kasar Sedang Halus
Jari
Bawah Lengan X

Nyeri Acuan
Lokasi Sensasi Berubah Ya
Nyeri Acuan Dirasakan Kelingking

Pengaturan Suhu Tubuh Melalui Kulit
Bahan Sensasi
Eter Dingin
Etanol Lebih Dingin







6. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:
1) Kulit manusia terdiri atas tiga lapisan, yaitu epidermis ,dermis, dan subkutan
2) Ujung saraf tanpa selaput, merupakan ujung saraf perasa nyeri.
3) Pada percobaan anatomi kulit katak hanya terlihat sel-sel mati dan sel-sel
pigmen.
4) Pada percobaan Fisiologi sensasi kulit, sensasi lebih banyak dirasakan pada
lengan daripada antara matakaki dan betis..
5) Pada percobaan Fisiologi sensasi tekanan, pada ujung jari yang lebih peka
terhadap rangsangan adalah tengkuk.
6) Pada percobaan Fisiologi Adaptasi reseptor, stimulan sentuhan lebih lama
terasa pada dua koin daripada satu koin.
7) Pada percobaan Fisiologi Adaptasi reseptor, stimulan suhu pada saat jari
dimasukkan ke dalam air ledeng, jari yang paling peka dalah jari yang telah
dimasukkan ke air dingin sebelumnya.
8) Pada percobaan After image, rangsangan masih terasa sebentar setelah benda
dilepas
9) Pada percobaan Daya membedakan, praktikan dapat membedakan ketiga
ampelas yang berbeda permukaannya.
10) Pada percobaan Nyeri acuan, nyeri lebih terasa pada jari manis.
11) Pada percobaan Pengaturan suhu tubuh melalui kulit, yang lebih terasa dingin
adalah etanol dibanding dengan eter.





7. Daftar Pustaka

Anderson, Paul, D. 1996. Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta : EGC
http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit
http://iqbalali.com/2008/11/12/inderaperaba/http://fkunand2010.files.wordpress.c
om/2011/01/kulit.ppt
http://www.scribd.com/doc/54210950/Laporan-Praktikum-Anatomi Fisiologi-
Manusia-II
www.docstoc.com/docs/58180799/ANATOMI-DAN-FISIOLOGI SISTEM-
INTEGUMEN-(KULIT)
Sherwood, Lauralee. 1996. Fisiologi Manusia. Jakarta : EGC
Wibowo, S.Daniel. 1987. Anatomi Fisiologi Manusia. Jalarta : Garasindo

Anda mungkin juga menyukai