Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENAHULUAN
A. Latar Belakang
Kulit merupakan organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya
dari lingkungan hidup manusia. Kulit merupakan organ yang esensial dan vital
serta merupakan cermin kesehatan dan kehidupan.
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karna mengandung kelenjar keringat
(glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa
metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur
aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat mengandung
air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja
berat menimbulkan hilang garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkan
kejang otot bahkan pingsan.Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit
juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran,
serangan kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor), serta
pengatur suhu tubuh.

B. Tujuan
Untuk mengetahui fungsi dari bagian-bagian pada system integumen.
C. Manfaat
Agar mahasiswa mampu memahami tentang fungsi dari bagian-bagian pada
system integumen.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lapisan Kulit
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karna mengandung kelenjar keringat
(glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh sisa
metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur
aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat mengandung
air, larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja
berat menimbulkan hilang garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkan
kejang otot bahkan pingsan.Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit
juga berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran,
serangan kuman, penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor), serta
pengatur suhu tubuh.

Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :

a. Lapisan Epidermis
Epidermis adalah wilayah luar dan lebih tipis dari kulit. hal ini terdiri
dari epitel skuamosa berlapis dibagi menjadi beberapa lapisan;
lapisan terdalam adalah lapisan basale, dan yang paling dangkal
lapisan stratum corneum. Sel Langerhans adalah makrofag ditemukan di
dalam epidermis. Makrofag terkait dengan monosit, sel darah putih yang
diproduksi di sumsum tulang merah. Sel-sel ini phagocytizemikroba
dan kemudian perjalanan ke organ limfatik, di mana mereka merangsang
sistem kekebalan tubuh untuk bereaksi. Melanosit adalah jenis lain dari sel
khusus yang terletak di epidermis lebih dalam. Melanosit memproduksi
melanin, pigmen terutama bertanggung jawab untuk warna kulit.
Karena jumlah melanositadalah sama di semua individu, variasi
dalam warna kulit ini disebabkan oleh jumlah melanin yang diproduksi dan
distribusinya. Ketika kulit terkena sinar matahari, melanositmemproduksi
melanin lebih banyak untuk melindungi kulit dari efek merusak dari sinar
ultraviolet (UV) radiasi sinar matahari. Melanin akan diteruskan ke sel-
sel epidermis lain,dan hasilnya adalah penyamakan,atau pada beberapa
orang, pembentukan melanin patch yang disebut bintik-bintik. Sebuah
sifat keturunan yang ditandai dengan kurangnya kemampuan untuk
memproduksi melanin dikenal
sebagai albinisme. Individudengan gangguan pigmen kurangnya tidak
hanya di kulit, tetapi juga di rambut dan mata. Lain pigmen, yang
disebut karoten, hadir dalam sel epidermis dan dermis dan
memberikan kulitorang Asia tertentu rona kekuningan nya. Warna merah
muda yang adil-orang berkulit ini disebabkan pigmen hemoglobindalam
sel darah merah dalam kapiler dermis.

b. Lapisan Tanduk (Stratum Kormeum)


Lapisan Tanduk (Stratum Kormeum) adalah lapisan epidermis yang paling
luar dan merupakan lapisan mati yang mudah mengelupas, tidak memiliki
inti dan mengandung zat keratin. Lapisan tanduk akan selalu barum jika
lapisan tanduk mengelupas tidak akan terasa sakit dan berdarah karena pada
lapisan ini tidak terdapat pembuluh darah dan saraf. Ciri-ciri lapisan tanduk
yaitu:

- Lapisan terluar yang tersusun dari sel-sel mati


- Mudah mengelupas
- Tidak memiliki pembuluh darah dan saraf
c. Lapisan Malpighi
Lapisan Malpighi adalah lapisan epidermis yang berada dibagian bawah
lapisan kulit tanduk. Lapisan malpighi ini tersusun dari sel-sel hidup dan
selalu membelah diri. Pada lapisan ini terdapat pembuluh kapiler yang
berfungsi sebagai penyampaian nutrisi. Sel hidup yang ada pada lapisan ini
mengandung Melanin, melanin merupakan pigmen yang mewarnai kulit
dan melindungi sel kulit dari kerusakan akibat sinar matahari. Bila terlalu
banyak memperoleh sinar matahari maka produksi melanin akan bertambah
sehingga warna kulit akan semakin gelap. Freckle (bintik hitam) adalah
melanin yang terkonsentrasi di suatu tempat di kulit yang menyebabkan
kulit terlihat ada bintik-bintik hitam. Selain melanin adapula pigmen
keratin. Keratin adalah serat protein yang berfungsi sebagai struktur utama
pembentuk lapisan luar kulit manusia. Apabila keratin bergabung dengan
melanin maka kulit akan tampak kekuningan dan apabila tidak memiliki
pigmen kulit maka orang yang mengalaminya disebut dengan albino.
Kolagen dan serat elastik adalah salah satu jenis protein yang berfungsi
untuk mengencangkan kulit.
Pada permukaan lapisan epidermis terdapat pori-pori yang menjadi
tempat kelenjar minyak dan tempat rambut tumbuh,namun ada lapisan
epidermis yang tidak ditumbuhi rambut yaitu pada telapak tangan dan kaki.
Lapisan epidermis pada telapak tangan dan kaki memiliki empat lapisan.
Berikut adalah 4 lapisan yang terdapat pada telapak tangan dan kaki :
1. Epidermis (lapisan terluar) dibedakan lagi atas:
- Stratum korneum berupa zat tanduk (sel mati) dan selalu
mengelupas. Berfungsi untuk mempertahankan elastisitas kulit dan
dan melindungi lapisan dibawahnya dari udara dan kekeringan.
- Stratum lusidum. Berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar
ultraviolet
- Stratum granulosum yang mengandung pigmen. Berfungsi
pembentukan keratin dan membantu proses kematian sel.
- Stratum germinativum ialah lapisan yang selalu membentuk sel-sel
kulit ke arah luar. Berfungsi proses sintesis protein secara aktif dan
pembentukan sel-sel baru dan didorong ke permukaan untuk
mengganti sel-sel mati pada stratum korneum.
- Stratum basal berfungsi untuk menggantikan sel-sel diatasnya atau
produksi sel-sel baru.
2. Dermis
Terbagi atas 2 lapi yaitu lapisan pars papilare pars retikulare Pada
bagian ini terdapat akar rambut, kelenjar minyak, pembuluh darah,
serabut saraf, serta otot penegak rambut.

Dermis mengandung serat kolagen dan elastis. Serat kolagen yang


fleksibel namun memberikan perlawanan yang bagus untukperegangan
berlebihan, mereka mencegah kulit dari yang robek. Serat
elastis peregangan untuk memungkinkan gerakan otot dan sendi yang
mendasari, namun mereka mempertahankanketegangan kulit normal.

Ada juga serabut saraf sensorik dalam dermis banyak yang


mengambil impuls saraf ke dan dari struktur aksesori dari kulit Ada
beberapa lapisan yang ada pada lapisan dermis diantaranya:

a) Pembuluh Kapiler
pembuluh kapiler berfungsi untuk menghantarkan nutrisi atau zat-
zat makanan pada akar rambut dan sel kulit
b) Kelenjar Keringat (glandula sudorifera)
Kelenjar keringat ini tersebar diseluruh kulit dan memiliki fungsi
untuk menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori
kulit

c) Kelenjar Minyak (grandula sebaceae)


Kelenjar minyak berfungsi untuk menghasilkan minyak agar kulit
dan rambut tidak kering dan mengkerut.
d) Kelenjar Rambut
Kelenjjar rambut memiliki akar dan batang rambut serta kelenjar
minyak rambut. Pada saat merasa dingin dan takut, rambut yang ada
pada tubuh akan terasa berdiri karena di dekat akar rambut terdapat
otot polos yang memiliki fungsi dalam menekakkan rambut.
e) Kantong Rambut
Di dalam kantong rambut terdapat akar rambut dan batang rambut.
Kantong rambut dilengkapi dengan otot penegak rambut. Pada saat
udara dingin, otot rambut berkontraksi yang menyebabkan tegaknya
batang rambut.
f) Korpuskula ruffini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor
panas.
g) Korpuskula meissner’s adalah saraf yang berfungsi sebagai
reseptor rabaan.
h) Korpuskula pacini adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor
tekanan.
i) Korpuskula krause adalah saraf yang berfungsi sebagai reseptor
dingin.
j) Bulbus rambut adalah bagian akar rambut yang menggembung dan
mengandung sel yang aktif membentuk rambut. Fungsi bulbus
rambut adalah untuk memanjangkan rambut.
k) Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat yang salurannya terletak
di rambut dan biasanya terdapat di lipatan tubuh. Fungsi kelenjar
apokrin adalah untuk melicinkan bagian lipatan tubuh tersebut
supaya tidak terjadi gesekan.
l) Folikel rambut adalah tempat tumbuhnya rambut. Fungsi folikel
rambut adalah sebagai tempat untuk menumbuhkan rambut.
m) Otot erektor adalah otot yang terdapat di rambut. Fungsi otot
erektor adalah untuk mengatur gerakan rambut pada kulit.
n) Korpuskula ujung saraf adalah saraf yang berfungsi sebagai
reseptor rasa nyeri/sakit.
d. Lapisan subkutis/ hipodermis
Hypodermis, atau jaringan subkutan, terletak di bawah dermis. Dari nama
untuk lapisan ini, kita mendapatkan injeksi subkutan istilah,
dilakukan dengan jarum suntik. Hypodermis terdiri dari jaringan ikat
longgar, termasuk adiposa (lemak) jaringan. Lemak
merupakan penyimpanan energi bentuk yang dapat dipanggil bila
diperlukan untuk memasok tubuh dengan molekul untuk respirasi selular.
Jaringan adiposa juga membantu melindungi tubuh.
Sebuah hypodermis berkembang dengan baik memberi tubuh penampilan
yang bulat dan
menyediakan bantalan pelindung terhadap serangan eksternal.
Berlebihan perkembangan jaringan adiposa dalam
hasil hypodermis lapisan dalam obesitas. Di dalam lapisan ini terdapat
lemak yang berfungsi untuk cadangan makanan, menahan panas tubuh,
melindungi tubuh bagian dalam terhadap benturan dari luar.

a) Alat pengeluaran keringat.


b) Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar
matahari.
c) Tempat penyimpanan kelebihan lemak.
d) Melindungi tubuh terhadap kuman dari luar.
e) Alat peraba, di ujung kulit terdapat saraf indra yang dapat merasakan
kasar dan halus.
f) Alat perasa dingin, panas, nyeri, pedih, dan lain-lain
Berikut fungsi dari kulit:
1) Fungsi proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau
mekanis, misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimia yang
dapat menimbulkan iritasi (seperti lisol, karbol, dan asam kuat).
Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, gangguan infeksi
dari luar misalnya bakteri dan jamur. Karena adanya bantalan lemak,
tebalnya lapisan kulit dan serabut saraf serabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis. Melanosit turut
berperan dalam melindungi kulit dari infeksi terhadap sinar matahari
dengan mengadakan tanning (pengobatan dengan asam asetil).

2) Proteksi rangsangan kimia.


Hal ini dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeabel
terhadap zat kimia dan air. di samping itu terdapat lapisan keasaman
kulit yang melindungi dari zat kimia dengan kulit. Lapidan keasaman
kulit terbentuk dari hasil ekresi keringat dan sebum yang menyebabkan
keasaman kulit pH 5-6,5. Ini merupakan perlindungan terhadap infeksi
jamur dan sel-sel kulit yang telah mati melepaskan diri secara teratur.

3) Fungsi absorbs.
Kulit yang sehat tidak akan mudah menyerap air, larutan dan benda
padat, tetapi Cairan yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu
juga dengan yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit terhadap O2,
CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagaian pada
fungsi respirasi. Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal tipisnya,
hidrasi, kelembapan, dan metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah di antara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui
saluran kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel- sel epidermis.

4) Fungsi kulit sebagai pengatur panas.


Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.
Hal ini Karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkn oleh
pusat pengatur panas, medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh
yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat. Pengendalian persarafan dan
vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler
melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas dipancarkan ke
kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan
tubuh) dan vasokontriksi (pembuluh darah mengkerut, kulit menjadi
pucat dan dingin, hilangnya keringat dan hidrasi, dan panas suhu tubuh
tidak dikeluarkan). Kulit melakukan peran ini dengan mengeluarkan
keringat, kotraksi otot dan pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan
pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang
cukup baik. Tonus vascular dipengaruhi oleh saraf simpatis
(asetilkolin). Pada bayi dinding pembuluh dipengaruhi oleh saraf
simpatis (asetilkolin). Pada bayi dinding pembuluh darah belum
terbentuk sempurna sehingga terjadi pergeseran cairan ke jaringan
ekstra vaskuler, karena itu kulit bayi tampak lebih edema karena
lebih banyak banyak mengandung air dan natrium.

5) Fungsi ekskresi.
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna lahi
atau zat sisa metabulisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat dan
ammonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi
kulit karena lapisan sebum (bahan berminyak yang melindungi kulit )
ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering.
Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasman pada kulit.

6) Fungsi persepsi.
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.
Respon terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan
subkutis, terhadap dingin diperankan dermis, perabaan diperankan oleh
papila dermis dan markel renvier. Sedangkan tekanan diperankan oleh
epidermis. Serabut saraf sensorik lebih banyak jumlahnya di daerah
yang erotik.

7) Fungsi pembentukan pigmen.


Sel pembentuk pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel
ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim
melanosum dibentul oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu
dan O2 terhadap sinar matahari mempengaruhi melanosum.
Pigmen disebar di ke epidermis melalui tangan-tangan dendrite
sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag. Warna kulit
tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh
tebal tipisnya kulit, reduksi Hb dan karoten.
8) Fungsi keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel
basal yang lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel
spinosum. Makin ke atas semakin gepeng dan bergranula menjadi sel
granulosum. Semakin lama intinya menghilang dan keratinosit ini
menjadi sel tanduk yang amorf.
Proses ini berlangsung terus-menerus seumur hidup. Keratinosit melalui
proses sintesis dan degenerasi menjadi lapisan tanduk yang berlangsung
kira-kira 14-21 hari dan memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi
secara mekanis-fisiologik.
9) Fungsi pembentukan vitamin D.
Proses ini terjadi dengan mengubah dehidrosi kolestrol dengan
pertolongan sinar matahari. Tetapi pembentukan vitamin D tidak cukup
dengan hanya proses tersebut. Pemberian vitamin D sistemik masih
tetap diperlukan.

B. Struktur Asesoris Kulit


Terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebaseus/ kelenjar minyak, dan
kelenjar mammae.
1. Kelenjar Keringat
Kelenjar keringat, atau kelenjar sudoriferous, yang hadir di semua wilayah
kulit. Ada dapat sebanyak 90 kelenjar per sentimeter persegi
dikaki, 400 kelenjar per sentimeter persegi di telapak tangan dan telapak
kaki, dan jumlah yang lebih besar pada ujung jari. Sebuah kelenjar keringat
adalah tubular. Tubulus adalahmelingkar, terutama pada asal-usulnya di
dalam dermis. Kelenjar ini menjadi aktif ketika seseorang berada di
bawah stres. Dua jenis kelenjar keringat Kelenjar apokrin terbuka ke
dalam folikel rambut di daerah anus,pangkal paha, dan ketiak. Kelenjar
ini mulai mensekresi saat pubertas, dan komponen sekresi mereka
mungkin bertindak sebagai atraktan seks. Kelenjar ekrin terbuka
ke permukaan kulit. Mereka menjadi aktif ketika
seseorang panas, membantuuntuk menurunkan suhu
tubuh sebagai keringat menguap. Keringat (keringat) yang diproduksi
oleh kelenjar ini sebagian besar air, tetapi juga mengandung garam dan
beberapa urea,zat limbah. Oleh karena itu, keringat adalah bentuk ekskresi.
Telinga mengandung kelenjar keringat yang dimodifikasi, yang
disebut kelenjar ceruminous, yang menghasilkan serumen, ataukotoran
telinga. Kelenjar keringat akan menyerap air dan garam mineral dari kapiler
darah karena letaknya yang berdekatan. Selanjutnya, air dan garam mineral
ini akan dikeluarkan di permukaan kulit (pada pori) sebagai keringat.
Keringat yang keluar akan menyerap panas tubuh sehingga suhu tubuh akan
tetap.

Dalam kondisi normal, keringat yang keluar sekitar 50 cc per jam. Jumlah
ini akan
berkurang atau bertambah jika ada faktor-faktor berikut :
- Suhu lingkungan yang tinggi,
- Gangguan dalam penyerapan air pada ginjal (gagal ginjal),
- Kelembapan udara,
- Aktivitas tubuh yang meningkat sehingga proses
metabolisme berlangsung lebih cepat untuk menghasilkan energi,
- Faktor emosional,
Kelenjar keringat terbagi atas kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
a) Kelenjar ekrin
Kelenjar kecil-kecil, letaknya dangkal, di lapisan dermis, bermuara di
permukaan kulit. Sekret encer ± 1,5 lt/24 jam. Udara panas dan kering,
± 6 lt/24 jam. Sekresi kelenjar ekrin dipengaruhi oleh stres emosional,
faktor paanas dan saraf simpatis. Fungsinya untuk pengeluaran keringat,
pengaturan suhu tubuh

b) Kelenjar apokrin
Terletak lebih dalam, sekresi lebih kental. Banyak terdapat pada axila,
areola mamae, pubis, dan saluran telinga luar. Fungsi belum jelas
c) Kelenjar minyak
Kelenjar sebasea sebagian besar berhubungan dengan folikelrambut.

Kelenjar ini mensekresikan zat berminyak yang disebutsebum yang


mengalir ke folikel dan kemudian keluar kepermukaan kulit. Sekresi
ini melumasi rambut dan kulit, dan membantu mereka tahan
air. Khususnya pada wajah dan punggung, kelenjar sebasea mungkin
gagal untuk debit sebum,dan sekresi mengumpulkan,
membentuk whiteheads atau komedo. Jika nanah-inducing bakteri
juga hadir, bisul ataujerawat dapat terjadi.Acne vulgaris, bentuk
paling umum dari jerawat, adalah peradangan kelenjar sebaceous yang
paling sering terjadi selama masa remaja. Perubahan hormon selama
masa puberta smenyebabkan kelenjar sebasea menjadi lebih aktif pada
saat ini.

d) Kelenjar mammae
Kelenjar mammae terletak di dalam payudara. Sebuah payudara
wanita mengandung 15 sampai 25 lobus, yang terbagi menjadi lobulus.
Setiap
lobulus mengandung banyak alveolus. Ketikasusu disekresi, susu mem
asuki saluran yang mengarah keputing. Sel dalam alveoli memproduksi
ASI setelah melahirkan di respon terhadap perubahan hormonal yang
kompleks yang terjadi pada waktu itu.

e) Rambut
Rambut terdiri dari akar rambut dan batang. Menutupi hampir seluruh
permukaan tubuh. Rambut diproduksi oleh folikel rambut dengan siklus
pertumbuhan rambut:

 Fase Anagen/pertumbuhan : 2-6 tahun dengan kecepataan tumbuh


0,35mm/hari
 Fase Telogen/istirahat : beberapa bulan
 Fase Katogen :fase diantara kedua fase Pada saat 85% mengalami
fase anagen, 15 % mengalami fase telogen
f) Kuku
Kuku tumbuh dari sel-sel epitel khusus di dasar kuku di wilayahyang
disebut akar. Sel-sel ini menjadi keratinsaat mereka tumbuh di
atas kuku. Bagia terlihat kuku yang disebut
tubuh kuku. Kutikula adalah lipatan kulit yang menyembunyikan akar
kuku. Biasanya, kuku tumbuh hanya sekitar 1 milimeter per minggu.
Warna merah muda dari kuku adalah karena jaringan
vascularized dermal di bawah kuku. Warna keputihan dari
dasarsetengah moonshaped, atau lunula, hasil dari
lapisan germinaltebal di daerah ini. Fungsi : melindungi jari tangan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kulit berfungsi sebagai organ ekskresi karna mengandung kelenjar
keringat (glandula sudorifera) yang mengeluarkan 5% sampai 10% dari seluruh
sisa metabolisme. Pusat pengatur suhu pada susunan saraf pusat akan mengatur
aktifitas kelenjar keringat dalam mengeluarkan keringat. Keringat mengandung air,
larutan garam, dan urea. Pengeluaran keringat yang berlebihan bagi pekerja berat
menimbulkan hilang garam-garam mineral sehingga dapat menyebabkan kejang
otot bahkan pingsan.Selain berfungsi mengekskresikan keringat, kulit juga
berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik, penyinaran, serangan kuman,
penguapan, sebagai organ penerima rangsang (reseptor), serta pengatur suhu tubuh.
Kulit tersusun atas 3 lapisan utama yaitu :
a. Lapisan Epidermis
b. Lapisan dermis
c. Lapisan subkutan/hypodermis
B. Saran
Semoga para pembaca mampu memahami dan lebih belajar lagi tentang system
integument dan bagian-bagian serta fungsi dari masing masing bagian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8


vol.3.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.

C.Pearce, Evelyn. 2002 .Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama.

Guyton anda Hall, 2007. Buku aJar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Akarta : EGC

Irfan Idris, dkk. 2006. Diktat Fisiologi FK-UNHAS. Makassar.

Scanlon, Valerie., 2007. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi Edisi 3. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C. dan Brenda G. Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah.
Edisi 8. Jakarta : EGC

Syaifudin. 2006. Fisiologi untuk Mahasiswa. Edisi3. Jakarta: EGC.

http://www.pelajaran.co.id/2017/18/bagian-bagian-lapisan-kulit-beserta-fungsinya-
terlengkap.html

https://tensanando.wordpress.com/2013/08/28/bagian-bagian-kulit-beserta-fungsinya/

https://www.slideshare.net/NSPmunawi/fisiologi-kulit

https://www.scribd.com/doc/211996240/Sistem-Integumen-Pada-Manusia

Anda mungkin juga menyukai