Anda di halaman 1dari 34

PRODI S1 KEPERAWATAN

IRPAN ALI RAHMAN, Ners., M.Kep


Sistem integumen adalah sistem
organ yang paling luas. Sistem ini
terdiri atas kulit dan aksesorinya,
termasuk rambut, kuku, kelenjar
(keringat dan sebaseous), dan
reseptor saraf khusus (untuk stimuli
perubahan internal atau
lingkungan eksternal).

SISTEM INTEGUMEN
1) Melindungi struktur internal
2) Mencegah masuknya
kuman penyebab penyakit
3) Mengatur suhu tubuh
4) Melakukan proses ekskresi
melalui keringat
5) Melindungi bahaya sinar
matahari, dan
6) Memproduksi vitamin D

Fungsi sistem integumen


1.Anatomi Fisiologi Sistem Integumen – Kulit
Anatomi Fisiologi Sistem Integumen

Kulit Derivate kulit

Rambut Kuku
Epidermis Dermis (Korium) Subkutan

Rambut Rambut
Keratinocytes terminal velus

Melanocytes

Merkel Cells

Langerhans Cells
Contoso
Pharmaceuticals
Epidermis memiliki beberapa lapisan yang
mengandung empat jenis sel.

1) Keratinosit (memproduksi keratin, yaitu pro-


tein yang memberikan kekuatan, fleksibilitas,
dan anti air);
2) Melanosit (memproduksi melanin, yaitu
pigmen gelap yang memberikan warna
kulit);
3) Merkel yang berkaitan dengan indra
sentuhan); dan
4) Langerhans (membantu sistem kekebalan
tubuh).

a. Lapisan Kulit
Epidermis
lapisan terdalam dari epidermis adalah lapisan basal. merupakan lapisan sel tunggal yang
menempati membran dasar (lapisan antara dermis dan epidermis). Lapisan berikutnya
adalah lapisan stratum spinosum. Stratum spinosum terdiri atas sel-sel bergranul (sel kasar).

Setelah lapisan stratum spinosum dalam anatomi fisiologi sistem integumen bagian
epidermis ini terdapat stratum granulosum, yaitu lapisan yang juga bergranul dan lebih
kasar.

Kemudian terdapat stratum lucidum yang ber- fungsi sebagai pelindung terhadap
kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Lapisan lucidum menurut anatomi fisiologi sistem integumen hanya ada di daerah yang
sering digunakan seperti telapak tangan dan telapak kaki. Selain itu, dalam anatomi fisiologi
sistem integumen bagian epidermis ini juga masih terdapat lapisan paling luar dari
epidermis yang disebut stratum corneum, yaitu lapisan sel-sel mati yang membuat kulit
elastis dan berfungsi sebagai pelindung sel-sel dasar yang kering.
1) Merupakan lapisan kedua dari kulit d a n bagian
paling penting dikulit yang sering di angap
sebagai “True Skin”.
2) Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkanya dengan
jaringan subkuti s .
3) Tebalnya bervariasi,yang paling tebal pada
telapak kaki sekitar 3 mm. Lapisan yang
mempunyai ketebalan 4xlipat dari lapisan
epidermis (kira-kira0.25-2.5m m )
4) Lapisan ini mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfe dan saraf dan juga lapisan ya
elastik,fibrosanya padat dan terdapat folikel
rambut

b. Lapisan Kulit
Dermis
Di dalam lapisan kulit dermis terdapat:

1) Kelenjar keringat (yang berfungsi sebagai penghasil keringat


untuk pence- gah kulit kering dan juga pengatur suhu tubuh)
2) Kelenjar minyak (yang berfungsi dalam menghasilkan minyak
yang ber- peran sebagai pelindung kulit dari kekeringan)
3) Folikel rambut (bagian akar rambut yang merupakan tempat
membelahn- ya sel-sel rambut)
4) Hipodermis atau subkutan (bagian kulit yang paling bawah),
dan
5) Saraf-saraf penerima rangsang sentuhan (yang berfungsi
sebagai sensor penerima rangsang sentuhan yang kemudian
akan dikirimkan ke otak).

Di dalam dermis juga terdapat jaringan lemak yang merupakan


tempat cadangan energi padat yang sewaktu-waktu digunakan
tubuh untuk beraktivitas (ketika di dalam tubuh tidak ada
glukosa).
Berisi 3 jenis jaringan

1) Kolagen dan serat elastis


2) Otot
3) Saraf

Mendapat suplai darah dan saraf


Lapisan dibawah epidermis yang jauh
lebih tebal dari pada epidermis

Sensori apparatus: sentuhan, tekanan,


temperature, nyeri
Fungsi jaringan ini sebagai penahan
terhadap benturan ke organ tubuh bagian
dalam, memberi bentuk pada tubuh, mem-
pertahankan suhu tubuh dan sebagai
tempat penyimpan cadangan makanan.

c. Lapisan Kulit
Hipodermis (subkutis)
 Lapisan yang terdapat langsung dibawah
dermis
 Menghubungkan kulit dengan jaringan
serat pada tulang dan otot
 Terdiri dari pembuluh darah, jaringan ikat
dan adiposa yang berfungsi untuk
menyimpan lemak
 Terdapat banyak sel darah putih yang
dapat menghancurkan pathogen yang
masuk ke kulit yang luka
 Fungsi yang paling penting yaitu untuk
menyimpan energi
 Kelebihan energi berubah menjadi
trigliserida dan disimpan sebagai energi
ketika asupan makanan menurun
2.Anatomi Fisiologi Sistem Integumen –
Rambut dan Kuku
Rambut dan kuku merupakan turunan dari kulit. Rambut
terdiri atas medulla, korteks, dan juga kutikula. Medula
letaknya berada di bagian tengah. Medula berisi keratin
dan udara. Adapun korteks merupakan lapisan paling
tebal rambut.

Lapisan inilah yang memiliki pigmen (zat warna) yang


menentukan rambut berwarna hitam, coklat, merah,
ataupun pirang. Sedangkan kutikula merupa- kan lapisan
terluar rambut. Lapisan ini berupa sel-sel yang tumpang
tindih seperti sisik

Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :

1) Melindungi kulit dari pengaruh buruk


2) Alis mata melindungi mata dari keringat agar tidak
mengalir ke mata
3) Menyaring udara pada hidung
4) Serta berfungsi sebagai pengatur suhu
5) Pendorong penguapan keringat
6) Indera peraba yang sensitif

Rambut
Warna Rambut :

 Mirip dengan kulit, rambut mendapatkan


warnanya dari pigmen melanin, yang
diproduksi oleh melanosit di papilla
rambut
 Warna rambut yang berbeda dihasilkan
dari perbedaan jenis melanin, yang
ditentukan secara genetik
 Seiring bertambahnya usia seseorang,
produksi melanin berkurang, dan rambut
cenderung kehilangan warnanya dan
menjadi abu-abu dan / atau putih.

Rambut
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :

Fase pertumbuhan (Anagen)


Sel-sel matriks melalui mitosis membentuk sel-sel baru mendorong sel-sel lebih tua ke atas. Aktivitas ini
lamanya 2-6 tahun. 90 % dari 100.000 folikel rambut kulit kepala normal mengalami fase pertumbuhan pada
satu saat.

Fase Peralihan (Katagen)


Masa peralihan dimulai dari penebalan jaringan ikat di sekitar folikel rambut. Bagian tengah akar rambut
menyempit dan bagian di bawahnya melebar dan mengalami pertandukan sehingga terbentuk gada
(club) berlangsung 2-3 minggu.

Fase Istirahat (Telogen)


Berlangsung kurang lebih 4 bulan, rambut mengalami kerontokan 50 – 100 lembar rambut rontok dalam tiap
harinya. Faktor pendukung terjadinya keron- tokan rambut jika terjadi trauma, stress dan sebagainya.

Rambut
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.

Bagian kuku terdiri dari :


1) Matriks kuku merupakan pembentuk jaringan kuku yang baru.
2) Dinding kuku (nail wall) merupakan lipatan-lipatan kulit yang menutupi
ba- gian pinggir dan atas.
3) Dasar kuku (nail bed) merupakan bagian kulit yang ditutupi kuku.
4) Alur kuku (nail grove) merupakan celah antar dinding dan dasar kuku.
5) Akar kuku (nail root) merupakan bagian proksimal kuku.
6) Lempeng kuku (nail plate) merupakan bagian tengah kuku yang
dikelilingi dinding kuku.
7) Lunula merupakan bagian lempeng kuku yang berwarna putih didekat
akar kuku berbentuk bulan sabit, sering tertutup oleh kulit.
8) Eponikium (kutikula) merupakan dinding kuku bagian proksima, kulit
arinya menutupi bagian permukaan lempeng kuku.
9) Hiponikium merupakan dasar kuku, kulit ari dibawah kuku yang bebas
(free edge) menebal.

KUKU
Struktur

 Terdiri dari sel keratin yang padat


 Tubuh kuku berwarna merah muda karena
di bawahnya terdapat kapiler darah
 Akar kuku, terdapat di bawah lapisan kulit
 Lunula berwarna putih karena ada
penebalan stratum basale
 Cuticle (eponychium) adalah startum
korneum

KUKU
Pertumbuhan

 Matriks kuku terletak dibawah akar


kuku, berfungsi untuk pertumbuhan
kuku
 Sel berubah menjadi sel keratin yang
padat
 Tumbuh 1 mm/minggu

KUKU
Berdasarkan fungsi dan komposisi keringat yang diproduksinya, seti- daknya terdapat
dua jenis kelenjar keringat, yakni kelenjar keringat ekrin dan kelenjar keringat apokrin

a. Kelenjar keringat ekrin


Berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh. Kelenjar ini tersebar
luas di seluruh permukaan kulit. Namun, lokasi terbanyak
kelenjar ekrin biasanya terdapat di sekitar wajah, telapak
tangan, dan telapak kaki. Keringat yang dihasilkannya pun
berupa air yang mengandung berbagai macam garam.

b. Kelenjar keringat apokrin


Berfungsi sebagai pemecah komponen organik dari keringat
yang dihasilkan. Kelenjar ini akan menghasilkan bau tak
sedap Banyak terdapat di sekitar ketiak dan selangkangan
atau sekitar alat kelamin

KELENJAR
1) Peradangan Pada Kulit
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam
dan juga gatal pada kulit. Biasanya penyakit ini
diturunkan melalui keluarga.
Penyebab radang kulit diantaranya karena
penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi
terkena bahan-bahan perhiasan imitasi, alergi terkena
kain yang bersifat kasar, alergi dengan detergen
ataupun cairan untuk mencuci lainnya, bahkan alergi
terhadap makanan tertentu

2) Infeksi Pada Kulit


Penyakit infeksi kulit adalah penyakit yang paling
umum, terjadi pada orang-orang dari segala usia.
Matahari adalah salah satu sumber yang paling
menonjol dari kanker kulit dan trauma terkait.

Patofisiologi Sistem
Integumen
• EKSIM(EKZEMA) • KUSTA

• LEPRA
• KUDIS (SCABIES)

• CACAR AIR
• KURAP (FRAMBUSIA)

• PANU
• BISUL (FURUNKEL)

• INFEKSI JAMUR
KULIT
• CAMPAK (RUBELLA)

MACAM-MACAM PENYAKIT
INFEKSI PADA KULIT
1.Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik (Eksim) 3.Angioedema (Pembengkakan)

2.Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) 4.Alergi kulit jenis kontak dermatitis

MACAM-MACAM PENYAKIT
Alergi Pada Kulit
Pemeriksaan Penunjang Sistem Integumen

 Biopsi Kulit  Patch Test  Pengerokan Kulit

 Cahaya Wood ( Light Wood)  Apus Tzanc


PRODI S1 KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN
Ditanyakan riwayat atopi Alergi, perjalanan penyakit, pekerjaan, dan pengobatan
yang pernah diberikan oleh dokter maupun dilakukan sendiri, obyek personal meliputi
pertanyaan tentang pakaian baru, sepatu lama, kosmetika, kaca mata, dan jam
tangan serta kondisi lain yaitu riwayat medis umum dan mungki faktor psikologik
Kriteria diagnosis dermatitis kontak alergik adalah :

 Adanya riwayat kontak dengan suatu bahan


 Terdapat tanda-tanda dermatitis terutama pada tempat kontak.
 Terdapat tanda-tanda dermatitis disekitar tempat kontak dan lain tempat yang
serupa dengan tempat kontak tetapi lebih ringan serta timbulnya lebih lambat.
 Rasa gatal
 Uji tempel dengan bahan yang dicurigai hasilnya positif

PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang umumnya muncul pada klien
penderita kelainan kulit seperti dermatitis kontak adalah sebagai
berikut :
 Gangguan integritas kulit
 Resiko kerusakan kulit
 Perubahan rasa nyaman
 Gangguan pola tidur
 Gangguan citra tubuh

DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN INTEGRITAS KULIT BERHUBUNGAN DENGAN KEKERINGAN
PADA KULIT
 Tujuan : Kulit klien dapat kembali normal.
 Kriteria hasil :
 Klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang
baik dan turunnya peradangan ditandai dengan
 mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit,
 Intervensi:
 Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit.
 Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah
mandi.
 Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.

INTERVENSI KEPERAWATAN
RESIKO KERUSAKAN KULIT BERHUBUNGAN DENGAN TERPAPAR ALLERGEN
 Tujuan : Tidak terjadi kerusakan pada kulit klien
 Hasil : Klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan menghindari
alergen
 INTERVENSI :
 Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah
diketahui.
PERUBAHAN RASA NYAMAN BERHUBUNGAN DENGAN PRURITUS
 Tujuan : Rasa nyaman klien terpenuhi
 Kriteria hasil : Klien menunjukkan berkurangnya pruritus ditandai dengan :
 Berkurangnya lecet akibat garukan,
 Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal,
 Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman
 Intervensi
 Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebabnya (misal keringnya kulit)
dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.

INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN POLA TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN PRURITUS.
 Tujuan : Klien bisa beristirahat tanpa adanya pruritus.
 Kriteria Hasil :
 Mencapai tidur yang nyenyak.
 Melaporkan gatal mereda.
 Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
 Intervensi :
 menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang baik.

GANGGUAN CITRA TUBUH BERHUBUNGAN DENGAN PENAMPAKAN KULIT YANG TIDAK BAGUS.
 Tujuan : Pengembangan peningkatan penerimaan diri pada klien tercapai
 Kriteria Hasil :
 Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
 Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri.
 Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.
 Intervensi :
 Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri).
 Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan.
 Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.

INTERVENSI KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN

TERIMAKASIH
SETIAP MAHASISWA MEMBUAT
ASUHAN KEPERAWATAN DARI
SKENARIO KASUS SISTEM INTEGUMEN
TERDIRI DARI :

1) Pengkajian
2) Analisa Data
3) Rencana Asuhan Keperawatan

TUGAS SKENARIO KASUS ASKEP INTEGUMEN


SKENARIO KASUS

Ny. N, 22 tahun mengantarkan anak pertamanya yaitu Bayi A umur 3 bulan


berobat ke puskesmas. Ny. N mengatakan kepala anaknya terdapat bruntus-
bruntus borok yang tidak sembuh-sembuh hampir setengah dari kulit kepala
bayinya. Ny. N mengatakan anaknya rewel, terutama pada saat malam hari,
sehingga dirinya sangat khawatir dengan kondisi bayinya dan mengaku jadi
kurang tidur. Jika tidak di bedong, maka cenderung bayinya menggosok kepala.
Keluhan sudah dirasakan selama satu minggu. Mertua Ny. N sebelumnya
menyarankan dirinya untuk mengoleskan parutan kunyit dikepala bayinya, telah
dilakukan selama 2 hari tetapi belum ada perubahan, bahkan terdapat nanah
pada kulit kepala bayi. Berdasarkan hasil wawancara dengan Ny. N, diketahui
bahwa kondisi rumahnya sempit dan lembab, karena keterbatasan ekonomi
keluarganya tidak memperhatikan gizi keluarga. Di lingkungan kampungnya
terdapat beberapa orang yang mengalami borok seperti anaknya, terutama pada
anak-anak di lingkungannya. Hasil pemeriksaan By. A didapatkan, suhu = 38,2° C, N
= 135 x/i, R = 44 x/i. Tampak bayi rewel, Ny. N gelisah, rambut bayi hitam dipotong
pendek, kurang higienis, kulit kepala bayi tampak pruritus, papula, pustula,
terdapat ekskoriasi, dan terdapat bekas lesi. Petugas mengambil papula dengan
skapel dan diletakkan pada gelas obyek selanjutnya diamati dengan mikroskop,
dan diletakkan adanya burrow. Dokter memberikan obat salf dan CTM.

Anda mungkin juga menyukai