SISTEM INTEGUMEN
1) Melindungi struktur internal
2) Mencegah masuknya
kuman penyebab penyakit
3) Mengatur suhu tubuh
4) Melakukan proses ekskresi
melalui keringat
5) Melindungi bahaya sinar
matahari, dan
6) Memproduksi vitamin D
Rambut Kuku
Epidermis Dermis (Korium) Subkutan
Rambut Rambut
Keratinocytes terminal velus
Melanocytes
Merkel Cells
Langerhans Cells
Contoso
Pharmaceuticals
Epidermis memiliki beberapa lapisan yang
mengandung empat jenis sel.
a. Lapisan Kulit
Epidermis
lapisan terdalam dari epidermis adalah lapisan basal. merupakan lapisan sel tunggal yang
menempati membran dasar (lapisan antara dermis dan epidermis). Lapisan berikutnya
adalah lapisan stratum spinosum. Stratum spinosum terdiri atas sel-sel bergranul (sel kasar).
Setelah lapisan stratum spinosum dalam anatomi fisiologi sistem integumen bagian
epidermis ini terdapat stratum granulosum, yaitu lapisan yang juga bergranul dan lebih
kasar.
Kemudian terdapat stratum lucidum yang ber- fungsi sebagai pelindung terhadap
kerusakan akibat sinar ultraviolet.
Lapisan lucidum menurut anatomi fisiologi sistem integumen hanya ada di daerah yang
sering digunakan seperti telapak tangan dan telapak kaki. Selain itu, dalam anatomi fisiologi
sistem integumen bagian epidermis ini juga masih terdapat lapisan paling luar dari
epidermis yang disebut stratum corneum, yaitu lapisan sel-sel mati yang membuat kulit
elastis dan berfungsi sebagai pelindung sel-sel dasar yang kering.
1) Merupakan lapisan kedua dari kulit d a n bagian
paling penting dikulit yang sering di angap
sebagai “True Skin”.
2) Terdiri atas jaringan ikat yang menyokong
epidermis dan menghubungkanya dengan
jaringan subkuti s .
3) Tebalnya bervariasi,yang paling tebal pada
telapak kaki sekitar 3 mm. Lapisan yang
mempunyai ketebalan 4xlipat dari lapisan
epidermis (kira-kira0.25-2.5m m )
4) Lapisan ini mengandung pembuluh darah,
pembuluh limfe dan saraf dan juga lapisan ya
elastik,fibrosanya padat dan terdapat folikel
rambut
b. Lapisan Kulit
Dermis
Di dalam lapisan kulit dermis terdapat:
c. Lapisan Kulit
Hipodermis (subkutis)
Lapisan yang terdapat langsung dibawah
dermis
Menghubungkan kulit dengan jaringan
serat pada tulang dan otot
Terdiri dari pembuluh darah, jaringan ikat
dan adiposa yang berfungsi untuk
menyimpan lemak
Terdapat banyak sel darah putih yang
dapat menghancurkan pathogen yang
masuk ke kulit yang luka
Fungsi yang paling penting yaitu untuk
menyimpan energi
Kelebihan energi berubah menjadi
trigliserida dan disimpan sebagai energi
ketika asupan makanan menurun
2.Anatomi Fisiologi Sistem Integumen –
Rambut dan Kuku
Rambut dan kuku merupakan turunan dari kulit. Rambut
terdiri atas medulla, korteks, dan juga kutikula. Medula
letaknya berada di bagian tengah. Medula berisi keratin
dan udara. Adapun korteks merupakan lapisan paling
tebal rambut.
Rambut
Ada beberapa fungsi rambut, diantaranya :
Rambut
Warna Rambut :
Rambut
Saat pertumbuhan rambut terdapat 3 fase yang akan terjadi, diantaranya :
Rambut
Kuku adalah bagian terminal lapisan tanduk yang menebal.
KUKU
Struktur
KUKU
Pertumbuhan
KUKU
Berdasarkan fungsi dan komposisi keringat yang diproduksinya, seti- daknya terdapat
dua jenis kelenjar keringat, yakni kelenjar keringat ekrin dan kelenjar keringat apokrin
KELENJAR
1) Peradangan Pada Kulit
Radang kulit merupakan reaksi alergi berupa ruam
dan juga gatal pada kulit. Biasanya penyakit ini
diturunkan melalui keluarga.
Penyebab radang kulit diantaranya karena
penggunaan kosmetik yang tidak sesuai, alergi
terkena bahan-bahan perhiasan imitasi, alergi terkena
kain yang bersifat kasar, alergi dengan detergen
ataupun cairan untuk mencuci lainnya, bahkan alergi
terhadap makanan tertentu
Patofisiologi Sistem
Integumen
• EKSIM(EKZEMA) • KUSTA
• LEPRA
• KUDIS (SCABIES)
• CACAR AIR
• KURAP (FRAMBUSIA)
• PANU
• BISUL (FURUNKEL)
• INFEKSI JAMUR
KULIT
• CAMPAK (RUBELLA)
MACAM-MACAM PENYAKIT
INFEKSI PADA KULIT
1.Alergi kulit jenis Dermatitis Atopik (Eksim) 3.Angioedema (Pembengkakan)
2.Alergi kulit jenis Urtikaria (Hives) 4.Alergi kulit jenis kontak dermatitis
MACAM-MACAM PENYAKIT
Alergi Pada Kulit
Pemeriksaan Penunjang Sistem Integumen
ASUHAN KEPERAWATAN
Ditanyakan riwayat atopi Alergi, perjalanan penyakit, pekerjaan, dan pengobatan
yang pernah diberikan oleh dokter maupun dilakukan sendiri, obyek personal meliputi
pertanyaan tentang pakaian baru, sepatu lama, kosmetika, kaca mata, dan jam
tangan serta kondisi lain yaitu riwayat medis umum dan mungki faktor psikologik
Kriteria diagnosis dermatitis kontak alergik adalah :
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Diagnosa keperawatan yang umumnya muncul pada klien
penderita kelainan kulit seperti dermatitis kontak adalah sebagai
berikut :
Gangguan integritas kulit
Resiko kerusakan kulit
Perubahan rasa nyaman
Gangguan pola tidur
Gangguan citra tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN
GANGGUAN INTEGRITAS KULIT BERHUBUNGAN DENGAN KEKERINGAN
PADA KULIT
Tujuan : Kulit klien dapat kembali normal.
Kriteria hasil :
Klien akan mempertahankan kulit agar mempunyai hidrasi yang
baik dan turunnya peradangan ditandai dengan
mengungkapkan peningkatan kenyamanan kulit,
Intervensi:
Mandi paling tidak sekali sehari selama 15 – 20 menit.
Segera oleskan salep atau krim yang telah diresepkan setelah
mandi.
Mandi lebih sering jika tanda dan gejala meningkat.
INTERVENSI KEPERAWATAN
RESIKO KERUSAKAN KULIT BERHUBUNGAN DENGAN TERPAPAR ALLERGEN
Tujuan : Tidak terjadi kerusakan pada kulit klien
Hasil : Klien akan mempertahankan integritas kulit, ditandai dengan menghindari
alergen
INTERVENSI :
Ajari klien menghindari atau menurunkan paparan terhadap alergen yang telah
diketahui.
PERUBAHAN RASA NYAMAN BERHUBUNGAN DENGAN PRURITUS
Tujuan : Rasa nyaman klien terpenuhi
Kriteria hasil : Klien menunjukkan berkurangnya pruritus ditandai dengan :
Berkurangnya lecet akibat garukan,
Klien tidur nyenyak tanpa terganggu rasa gatal,
Klien mengungkapkan adanya peningkatan rasa nyaman
Intervensi
Jelaskan gejala gatal berhubungan dengan penyebabnya (misal keringnya kulit)
dan prinsip terapinya (misal hidrasi) dan siklus gatal-garuk-gatal-garuk.
INTERVENSI KEPERAWATAN
GANGGUAN POLA TIDUR BERHUBUNGAN DENGAN PRURITUS.
Tujuan : Klien bisa beristirahat tanpa adanya pruritus.
Kriteria Hasil :
Mencapai tidur yang nyenyak.
Melaporkan gatal mereda.
Mempertahankan kondisi lingkungan yang tepat.
Intervensi :
menjaga kamar tidur agar tetap memiliki ventilasi dan kelembaban yang baik.
GANGGUAN CITRA TUBUH BERHUBUNGAN DENGAN PENAMPAKAN KULIT YANG TIDAK BAGUS.
Tujuan : Pengembangan peningkatan penerimaan diri pada klien tercapai
Kriteria Hasil :
Mengembangkan peningkatan kemauan untuk menerima keadaan diri.
Mengikuti dan turut berpartisipasi dalam tindakan perawatan diri.
Melaporkan perasaan dalam pengendalian situasi.
Intervensi :
Kaji adanya gangguan citra diri (menghindari kontak mata,ucapan merendahkan diri sendiri).
Identifikasi stadium psikososial terhadap perkembangan.
Berikan kesempatan pengungkapan perasaan.
INTERVENSI KEPERAWATAN
PRODI S1 KEPERAWATAN
TERIMAKASIH
SETIAP MAHASISWA MEMBUAT
ASUHAN KEPERAWATAN DARI
SKENARIO KASUS SISTEM INTEGUMEN
TERDIRI DARI :
1) Pengkajian
2) Analisa Data
3) Rencana Asuhan Keperawatan