Anda di halaman 1dari 27

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN

DIABETES MELITUS TIPE 1 (DM JUVENILE)


Disusun oleh kelompok 3

EKA PURWANTI
INDRI
NURMALASARI
LALA LASTRI
LATIF ANDRIANA
NISA
ULMUSTAQIMAH
APA ITU DIABETUS MELITUS ???
DEFINISI DIABETUS MELITUS ADALAH…..

keadaan hiperglikemia
kronik.Hiperglikemia ini dapat
disebabkan oleh beberapa keadaan, di
antaranya adalah gangguan sekresi
hormon insulin, gangguan aksi/kerja
dari hormon insulin atau gangguan
kedua-duanya (Weinzimer SA, Magge
S. 2005).
KLASIFIKASI DM BERDASARKAN
ETIOLOGI ( ISPAD 2009)

01 DM Tipe-1 (destruksi sel-β)


 Immune mediated
 Idiopatik

02 DM tipe-2

03 DM Tipe lain
 Defek genetik fungsi pankreas sel
 Defek genetik pada kerja insulin
 Gangguan endokrin
 Terinduksi obat dan kimia

04 Diabetes mellitus kehamilan


MANIFESTASI KLINIS DAN PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang
dlakukan pada DM tipe 1 dan 2
umumnya tidak jauh berbeda Amilase darah
05
Insulin darah 04
Urine
Pemeriksaan fungsi tiroid 03
Trombosit darah
02 Gas Darah Arteri
Glukosadarah : meningkat 200-100mg/dL 01
Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari
330 mOsm/l.
Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat

Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok.


ETIOLOGI
Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi
01 Faktor Genetik suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I.

Adanya respons autotoimun yang merupakan respons abnormal dimana


02 faktor Imunologi antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap
jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing, yaitu
autoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen.

03 Faktor lingkungan Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan
destruksi sel beta
PATOFISIOLOGI/ PERJALANAN PENYAKIT

Periode pra-diabetes Periode honey-moon


gejala-gejala klinis
Periode ini disebut juga fase
diabetes belum nampak
remisi parsial atau
karena baru ada proses
sementara
destruksi sel β-pankreas

Periode manifestasi klinis diabetes Periode ketergantungan insulin yang


menetap.
Periode ini merupakan periode
Pada periode ini, gejala klinis terakhir dari penderita DM. Pada
DM mulai muncul. periode ini penderita akan
membutuhkan insulin kembali dari
luar tubuh seumur hidupnya.
Pitfall dalam diagnosis

Beberapa gejala yang sering menjadi pitfall


dalam diagnosis DM tipe 1 pada anak di
antaranya adalah :

 Nyeri perut  Sering kencing  Sesak nafas


seringkali dikira kemungkinan kemungkinan
sebagai peritonitis  Tidak sadar diagnosisnya adalah  Berat badan diagnosisya
atau apendisitis. keadaan ketoasidosis dapat infeksi saluran kemih turun adalah
Pada penderita dipikirkan pada kemungkinan atau terlalu banyak kemungkinan bronkopnemonia
diagnosis seperti malaria minum (selain DM). diagnosis adalah
DM tipe 1, nyeri
serebral, meningitis, ensefalitis, asupan nutrisi
perut ditemui ataupun cedera kepala yang kurang atau
pada keadaan
adanya penyebab
ketoasidosis. organik lain
Pendidikan kesehatan Perawatan Pasien DM TIPE 1

Berikan penjelasan kepada keluarga Terdapat 5 pilar manajemen DM


mengenai penyakitnya, apa yang tipe 1, yaitu:
menyebabkan, pengobatan, komplikasi
dan pencegahannya
Insulin
Berikan penjelasan mengenai
penggunaan insulin yang tepat
Diet

Anjurkan klien untuk selalu Aktivitas fisik/exercise


menyediakan permen dan mengenali
tanda-tanda hipodlikemia.
Edukasi

Berikan penjelasan mengenai tanda-


tanda pertumbuuhan dan Monitoring kontrol glikemik
perkembangan yang ditoleransi klien
ASUHAN KEPERAWATAN

Pengkajian pada klien dengan gangguan sistem


endokrin diabetes mellitus dilakukan mulai dari
pengumpulan data yang meliputi : biodata, keadaan
umum pasien, tanda-tanda vital, riwayat kesehatan,
keluhan utama, sifat keluhan, riwayat kesehatan masa
lalu, pemeriksaan fisik, pola kegiatan sehari-hari.
01 Identitas 02 Keluhan utama
Merupakan identitas klien meliputi : Ds yg mungkin timbul :
nama, umur, jenis kelamin, agama, suku  Klien mengeluh sering kesemutan.
bangsa, alamat, tanggal masuk rumah  Klien mengeluh sering buang air kecil
sakit, nomor register, tanggal pengkajian saat malam hari
dan diagnosa medis. Identitas ini  Klien mengeluh sering merasa haus
digunakan untuk membedakan klien satu  Klien mengeluh mengalami rasa lapar
dengan yang lain. Jenis kelamin, umur yang berlebihan (polifagia)
dan alamat dan lingkungan kotor dapat  Klien mengeluh merasa lemahKlien
mempercepat atau memperberat keadaan mengeluh pandangannya kabur
penyakit infeksi.
Do 03 Keadaan Umum
 Klien tampak lemas. Meliputi kondisi seperti tingkat
 terjadi penurunan berat badan ketegangan/kelelahan, tingkat
 Tonus otot menurun kesadaran kualitatif atau GCS dan
 Terjadi atropi otot
respon verbal klien.
 Kulit dan membrane mukosa
tampak kering
 Tampak adanya luka ganggren
 Tampak adanya pernapasan yang
cepat dan dalam
04 Tanda-tanda Vital 05 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik pada penyakit ini biasanya
Meliputi pemeriksaan: didapatkan :
 Tekanan darah: sebaiknya diperiksa  Inspeksi : kulit dan membrane mukosa
dalam posisi yang berbeda, kaji tekanan tampak kering, tampak adanya atropi otot,
nadi, dan kondisi patologis. Biasanya adanya luka ganggren, tampak pernapasan
pada DM type 1, klien cenderung cepat dan dalam, tampak adanya retinopati,
kekaburan pandangan.
memiliki TD yang meningkat/ tinggi/  Palpasi : kulit teraba kering, tonus otot
hipertensi. menuru.
 Pulse rate  Auskultasi : adanya peningkatan tekanan
 Respiratory rate darah
 Suhu
06 Pemeriksaan penunjang

Glukosa darah : meningkat 200-100mg/dL


01

Aseton plasma (keton) : positif secara mencolok


02

Asam lemak bebas : kadar lipid dan kolesterol meningkat


03

Osmolalitas serum : meningkat tetapi biasanya kurang dari 330 mOsm/l


04
Lanjutan ….

Elektrolit :
Natrium : mungkin normal, meningkat, atau menurun
Kalium : normal atau peningkatan semu ( perpindahan seluler),
05

selanjutnya akan menurun.


Fosfor : lebih sering menurun

Hemoglobin glikosilat : kadarnya meningkat 2-4 kali lipat dari


06

normal yang mencerminkan control DM yang kurang selama 4


bulan terakhir ( lama hidup SDM) dan karenanaya sangat
bermanfaat untuk membedakan DKA dengan control tidak
adekuat versus DKA yang berhubungan dengan insiden ( mis,
ISK baru)
Lanjutan …

Gas Darah Arteri : biasanya menunjukkan pH rendah dan penurunan pada HCO3
07

( asidosis metabolic) dengan kompensasi alkalosis respiratorik.


Trombosit darah : Ht mungkin meningkat ( dehidrasi) ;
leukositosis : hemokonsentrasi ;merupakan respon terhadap
08

stress atau infeksi.


Ureum / kreatinin : mungkin meningkat atau normal ( dehidrasi/
09

penurunan fungsi ginjal)


Masih lanjutan…

Amilase darah : mungkin meningkat yang mengindikasikan


adanya pancreatitis akut sebagai penyebab dari DKA.
10

Insulin darah : mungkin menurun / atau bahka sampai tidak ada ( pada tipe 1) atau
normal sampai tinggi ( pada tipe II) yang mengindikasikan insufisiensi insulin/
gangguan dalam penggunaannya (endogen/eksogen). Resisten insulin dapat
11

berkembang sekunder terhadap pembentukan antibody .( autoantibody)


Pemeriksaan fungsi tiroid : peningkatan aktivitas hormone
tiroid dapat meningkatkan glukosa darah dan kebutuhan akan
12

insulin
Lanjutan …

Urine : gula dan aseton positif : berat jenis dan osmolalitas


mungkin meningkat.
13

Kultur dan sensitivitas : kemungkinan adanya infeksi pada


saluran kemih, infeksi pernafasan dan infeksi pada luka
14
07 Riwayat Kesehatan
Riwayat Kesehatan Keluarga
Adakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien ?
Riwayat Kesehatan Pasien dan Pengobatan Sebelumnya.
Berapa lama klien menderita DM, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana cara
minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
Hal – hal yang biasanya didapat dari pengkajian pada klien dengan diabetes mellitus :
 Aktivitas/ Istirahat
Letih, Lemah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
 Sirkulasi
Adakah riwayat hipertensi, AMI, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus padA kaki yang
penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
 Integritas Ego
Stress, ansietas
 Eliminasi
Perubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
 Makanan / Cairan
Anoreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
 Neurosensori
Pusing, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan.
 Nyeri / Kenyamanan
Abdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
 Pernapasan
Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
 Keamanan
Kulit kering, gatal, ulkus kulit
Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan yang dapat muncul pada pasien dengan DM type 1 meliputi:

01 Resiko 03 Ketidakseimba 05 Resiko cedera


Ketidakseim ngan nutrisi berhubungan dengan
bangan kadar disfungsi sensori.
gula darah
berhubungan
dengan
penyakit
diabetes
melitus
02 Kelelahan berhubungan 04 Resiko infeksi
dengan penurunan produksi berhubungan dengan
energy metabolic ditandai pertahanan sekunder tidak
dengan sering lelah, lemah, adekuat (penurunan
pucat, klien tampak fungsi limfosit).
letargi/tidak bergairah.
Rencana intervensi
01. Resiko Ketidakseimbangan kadar gula darah
berhubungan dengan penyakit diabetes melitus
Instruksikan kepada pasien untuk
selalu patuh terhadap diitnya
05
04
03 Instruksikan kepada pasien da keluarga mengenai
02 pencegahan dan pengenalan tanda- tanda hiperglikemia
dan hipoglikemia dan managemen hiperglikemia dan
Monitor kadar gula darah 01 hipoglikemia

Berikan terapi insulin sesuai program

Monitor tanda-tanda vital

Monitor tanda dan gejala hiperglikemia dan hipoglikemia


Rencana intervensi
02. Kelelahan berhubungan dengan penurunan produksi
energy metabolik ditandai dengan sering lelah, lemah,
pucat , klien tampak letargi/tidak bergairah

03
02
01
Monitor TTV

Tingkatkan partisipasi pasien dalam melakukan aktifitas


sehari-hari
Diskusikan dengan pasien dan keluarga kebutuhan aktivitas
Rencana intervensi
03. Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan
tubuh berhubungan dengan tidak mampu dalam
mengabsorbsi makanan karena faktor biologi (defisiensi
insulin) ditandai dengan lemas, berat badan pasien
menurun walaupun intake makanan adekuat, mual dan
05
muntah, konjungtiva tampak pucat, pasien tampak
lemah, GDS >200 mg/dl
04
03 Ciptakan lingkungan yang optimal
saat mengkomsumsi makanan
02 Berikan terapi insulin sesuai dengan program
01
libatkan kelurga pasien dalam perencanaan makanan
sesuai dengan indikasi
Monitor berat badan tiap hari

kolaburasi dengan ahki gizi untuk pemberian diit


Rencana intervensi
04. resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan
sekunder tidak adekuat (penurunan fungsi
limfosit).

04
03
02 Lakukan perubahan posisi, anjurkan batuk efektif
01 dan nafas dalam
Pertahankan teknik aseptik pada prosedur invasif

Tingkatkan upaya pencegahan dengan cara cuci tangan yang


pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk
pasien sendiri
Observasi tanda-tanda infeksi dan peradangan
Rencana intervensi
05. Resiko cedera berhubungan dengan
disfungsi sensori

03
02
01
Pantau adanya keluhan parestesia,nyeri
atau kehilangan sensori
Orientasikan pasien dengan lingkungan sekitarnya

Monitor tanda-tanda vital


Sekian, sampai jumpa kembali

Anda mungkin juga menyukai