Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH DESINFEKSI ALAT

KESEHATAN BERBAHAN PLASTIK

Oleh :

Ngiza Farnida (P1337420716029)

Mitasari Anggraeni (P1337420716030)

Nurul Khairunnisa (P1337420716031)

Sintiya (P1337420716032)

Mahendra Saputra (P1337420716033)

Dina Nadaa FU (P1337420716034)

Zahrul Khafida Silmi (P1337420716035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


D IV KEPERAWATAN MAGELANG
JATAYU
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah tentang “Desinfeksi Alat Kesehatan Berbahan Plastik”.

Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini dapat sedikit banyak menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari bahwa dalam penulis makalah ini masih
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi penyempurnaan makalah ini.

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar ............................................................................................................2

Daftar Isi .....................................................................................................................3

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang ............................................................................................................4

Rumusan Masalah .......................................................................................................5

Tujuan .........................................................................................................................5

Manfaat .......................................................................................................................5

Bab Ii Pembahasan

pengertian desinfeksi ..................................................................................................6

macam- macam desinfeksi ..........................................................................................7

tujuan dari desinfeksi ................................................................................................11

jenis desinfeksi ..........................................................................................................11

cara mendesinfeksi peralatan berbahan plastik di Rumah Sakit ...............................12

Bab Iii Penutup

Kesimpulan ...............................................................................................................14

Daftar Pustaka ...........................................................................................................15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk bio, psiko, spiritual dan sosio yang ditujukan kepada
individu, keluarga dan masyarakat baik yang sehat maupun yang sakit, mencakup siklus
hidup manusia. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan tersebut adalah memelihara dan
membersihkan alat-alat kesehatan.
Pengertian Mendesinfeksi alat menurut Kusyati Erni, NS 2004, yaitu Suatu tindakan
membunuh kuman pathogen dan apatogen, tetapi tidak termasuk sporanya pada peralatan
keperawatan dan kedokteran. Saat ini banyak sekali ditemukan masalah yang berkaitan
dengan alat-alat kesehatan.
Contohnya : Kurangnya kebersihan pada alat-alat kesehatan serta tidak sterilnya ketika
digunakan. Akibatnya, infeksi mudah terjadi dan membawa dampak pada lama rawat inap
pasien bertambah, disamping itu bertambahnya pula biaya pengobatan yang harus
dikeluarkan untuk perawatan pasien.
Cara untuk melakukan pensterilan alat-alat kesehatan secara umum misalnya dengan
cara pemisahan dan perendaman menurut bersih dan kotornya dengan mencampurkan cairan
lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam untuk mencegah terjadinya penularan, Sedangkan
peralatan lainnya di rendam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 2 jam untuk peralatan
yang tercemar penyakit menular.
Mendesinfeksi alat-alat kesehatan ini membuat penulis ingin memberikan penyuluhan
kesehatan pada lingkungan keluarga maupun masyarakat secara keseluruhan. Dengan
demikian, penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan judul laporan tentang
mendesinfeksikan alat-alat kesehatan agar dapat dipelajari, dipahami dan lebih mahir lagi
dalam melakukan tindakan ini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud desinfeksi?
2. Apa saja macam-macam desinfeksi?
3. Apa tujuan dari desinfeksi?
4. Apa saja jenis desinfeksi?
5. Bagaimana cara mendesinfeksi peralatan berbahan plastik di Rumah Sakit?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian desinfeksi.
2. Untuk mengetahui macam- macam desinfeksi.
3. Untuk mengetahui tujuan dari desinfeksi.
4. Untuk mengetahui jenis desinfeksi.
5. Untuk mengetahui cara mendesinfeksi peralatan berbahan plastik di Rumah Sakit.
D. Manfaat
Diharapkan dari pembuatan makalah ini dapat dijadikan sebagai sumber bacaan dan
literatur bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Desinfeksi
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia
atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam
membunuh mikroorganisme patogen.Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan
tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.Antiseptik adalah zat yang dapat
menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi
digunakan pada benda mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau
sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.
Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris
organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi.
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan
dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme,
disinfektan "tingkat tinggi" dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi
tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti
iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya
dapat dipakai satu dari tiga desinfektan diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas
"tingkat menengah" bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit.
Kriteria desinfeksi yang ideal:
1. Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu kamar
2. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban
3. Tidak toksik pada hewan dan manusia
4. Tidak bersifat korosif
5. Tidak berwarna dan meninggalkan noda
6. Tidak berbau/ baunya disenangi
7. Bersifat biodegradable/ mudah diurai
8. Larutan stabil
9. Mudah digunakan dan ekonomis.
Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa faktor:
a. Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
b. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
c. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
d. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
e. Struktur fisik benda
f. Suhu dan PH dari proses desinfeksi.

2. Macam- Macam Desinfeksi


Macam-macam desinfektan yang digunakan :
1. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi unguk
mendesinfeksi permukaan, namun ADA tidak menganjurkkan pemakaian alkohol untuk
mendesinfeksi permukaan oleh karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.
2. Aldehida
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi,
baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.
Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan,
diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa,
operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus
akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
3. Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas dalam
bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak, misalnya 0,4% larutan pada
detergen digunakan pada surgical scrub (Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan
air digunakan sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap bakteri Gram(+)
maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut terutama disebabkan oleh absorpsinya
pada hidroksiapatit dan salivary mucus.
4. Senyawa halogen.
Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion
halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada logam dan cepat
diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros, Domestos, dan Betadine).
5. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh
zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
6. Klorsilenol
Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak digunakan sebagai
antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri dan penggunaannya terbatas sebagai
desinfektan (misalnya Dettol).
Desinfeksi permukaan
Disinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan
dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme,
disinfektan “tingkat tinggi” dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi
tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis.
Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga desinfektan seperti
iodophor, derivate fenol atau sodium hipokrit :
a. Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik.Zat ini harus dilarutkan baru setiap hari
dengan akuades.Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi
kain atau bahan plastik.
b. Derivat fenol (O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1%) dilarutkan dengan
perbandingan 1 : 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keuntungannya
adalah “efek tinggal” dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau
permukaan keras.
c. Sodium hipoklorit (bahan pemutih pakaian) yang dilarutkan dengan perbandingan 1 :
10 hingga 1 : 100, harganya murah dan sangat efektif. Harus hati-hati untuk beberapa jenis
logam karena bersifat korosif, terutama untuk aluminium.Kekurangannya yaitu menyebabkan
pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam renang.
Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan
diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas “tingkat menengah” bila permukaan
tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit.

Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik dari sumber lain


1.Garam Logam Berat
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah yangkecil saja
dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik.Hal ini mudahsekali ditunjukkan dengan
suatu eksperimen.Namun garam dari logam berat itumudah merusak kulit, makan alat-alat
yang terbuat dari logam dan lagipula mahalharganya. Meskipun demikian, orang masih biasa
menggunakan merkuroklorida(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya untuk tubuh manusia
lazimnya kita pakaimerkurokrom, metafen atau mertiolat.

2..Zat Perwarna
Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya bakteriostatis.Daya kerja ini
biasanya selektif terhadap bakteri gram positif, walaupun beberapakhamir dan jamur telah
dihambat atau dimatikan, bergantung pada konsentrasi zatpewarna tersebut. Diperkirakan zat
pewarna itu berkombinasi dengan protein ataumengganggu mekanisme reproduksi sel. Selain
violet Kristal (bentuk kasar, violet gentian), zat pewarna lain yang digunakan sebagai
bakteriostatis adalah hijau malakhit dan hijau cemerlang.

3.Klor dan senyawa klor


Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum.persenyawaan klor dengankapur atau
dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak dipakai untukmencuci alat-alat makan
dan minum.
4.Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis
Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau kreolin lebih
baikkhasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang berupa campuran sabundengan
kresol; lisol lebih banyak digunakan daripada desinfektan-desinfektanyang lain. Karbol ialah
nama lain untuk fenol. Seringkali orang mencampurkanbau-bauan yang sedap, sehingga
desinfektan menjadi menarik.
5.Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol tetapi jugabeberapa
senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif sebagai bakterisida,dan kerjanya tidak
banyak dirusak oleh adanya bahan organic. Namun, agen inimenimbulkan iritasi (gangguan)
pada jaringan hidup dan oleh karena itudigunakan terutama sebagai disinfektan untuk benda
mati. Satu persen lisol(kresol dicampur dengan sabun) telah digunakan pada kulit, tetapi
konsentrasiyang lebih tinggi tidak dapat ditolerir.

6.Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan benzylalcohol
juga antiseptic.Benzyl alcohol biasa digunakan terutama karena efekpreservatifnya (sebagai
pengawet).

7.Formaldehida
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai gas.Agenini sangat
efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan fungisida.Dalamlarutan cair sekitar 37%,
formaldehida dikenal sebgai formalin.

8.Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen pembunuhbakteri, spora,
jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat penting yang membuatsenyawa ini menjadi
germisida yang berharga adalah kemampuannya untukmenembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yangtidak tertutup rapat-rapat. Misalnya agen ini telah
digunakan secara komersialuntuk mensterilkan tong-tong rempah- rempah tanpa membuka
tong tersebut.Agen ini hanya ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah
sebagianbesar udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum, dimasukkanlah etilen oksida.

9.Hidogen Peroksida
Agen ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang, karena
kemampuannyamengoksidasi.Agen ini sangat tidak stabil tetapi sering digunakan
dalampembersihan luka, terutama luka yang dalam yang di dalamnya kemungkinandimasuki
organisme aerob.
3. Tujuan Desinfeksi
 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah makanan menjadi rusak
 Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
 Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam melakukan biakan
murni

4. Jenis Desinfeksi

1. Desinfeksi Tingkat Tinggi

Desinfeksi tingkat tinggi (DTT) dapat membunuh semua organisme kecuali spora bakteri.
DTT dapat dilakukan dengan merebus, mengukus atau menggunakan bahan kimia.

a. DTT dengan merebus

1) Mulai menghitung waktu saat air mulai mendidih

2) Merebus selama 20 menit dalam panci tertutup

3) Seluruh alat harus terendam

4) Jangan menambah alat apapun ke air mendidih

5) Pakai alat sesegera mungkin atau simpan dalam wadah tertutup dan kering yang telah
di DTT, maksimal satu minggu

b. DTT dengan mengukus

1) Kukus alat selama 20 menit

2) Kecilkan api sehingga air tetap mendidih

3) Waktu dihitung mulai saat keluarnya uap

4) Jangan pakai lebih dari 3 panci uap

5) Keringkan dalam kontainer DTT


c. DTT dengan kimia

1) Desinfektan kimia untuk DTT

2) Klorin 0,1%, Formaldehid 8%, Glutaraldehid 2%

3) Lakukan dekontaminasi dengan cuci dan dibilas lalu keringkan

4) Rendam semua alat dalam larutan desinfektan selama 20 menit

5) Bilas dengan air yang telah direbus dan dikeringkan di udara

6) Segera pakai atau disimpan dalam kontainer yang kering dan telah di DTT

2. Desinfeksi Tingkat Sedang

Desinfeksi tingkat sedang dapat membunuh bakteri, kebanyakan jamur kecuali spora
bakteri.

3. Desinfeksi Tingkat Rendah

Desinfeksi tingkat rendah dapat membunuh kebanyakan bakteri, beberapa virus dan
beberapa jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme yang resisten seperti basil
tuberkel dan spora bakteri.

5. Cara Mendesinfeksi Peralatan Berbahan Plastik di Rumah Sakit.


A. Persiapan alat
 Sarung Tangan
 Larutan Desinfektan
 Peralatan yang akan dibersihkan.
 Sikat halus, lap kering, kain, kasa, lidi kapas dan spuit.
 Baskom berisi larutan sabun.
 Baskom berisi air bersih.
 Tromol.
 Alat tulis.
B. Langkah-langkah
1. Mencuci tangan dan memakai sarung tangan.
2. Memisahakan alat-alat yang tercemar penyakit menular terlebih dahulu dan direndam
dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam.
3. Peralatan yang lainnya direndam dengan lisol 2% dalam 3 liter air selama 24 jam.

(alat-alat yang tercemar penyakit menular).

1. Bersihkan bagian dalam peralatan dengan lidi kapas, menyedot dan mengorek kotoran.
2. Bagian luar peralatan dibersihkan dengan sikat halus dan kassa.
3. Menghilangkan kotoran yang menempel pada bagian luar.
4. Pada sarung tangan cara membersihkan dengan mengucek dan membalikkan sedangkan
kateter dan peralatan lainnya mengeluarkan kotoran bagian dalam kanulnya dan bagian
dalam peralatan lain dengan cara menyedot dan mengorek dengan menggunakan spuit
dan lidi kapas.
5. Kemudian pindahkan kedalam air sabun dan diamkan selama 5-10 menit, kemudian bilas
dengan air bersih.
6. Setelah dibilas, sarung tangan dan kateter dikeringkan dengan cara menjemur dan
peralatan lainnya dikeringkan dengan lap kering dan masukkan kedalam tromol,
peralatan tetap bersih, steril dan siap pakai.
7. Membuka sarung tangan dan mencuci tangan.
8. Mencegah terjadinya infeksi silang dan mengurangi transmisi mikroorganisme.
BAB III

PENUTUP

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau
secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh
mikroorganisme patogen.Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik.Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat
atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada
benda mati.Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari
toksisitasnya.
Desinfeksi adalah proses pembuangan semua mikroorganisme patogen pada objek yang tidak
hidup dengan pengecualian pada endospora bakteri.
Berdasarkan jenisnya, desinfeksi dibagi menjadi tiga yaitu desinfeksi tingkat tinggi, desinfeksi
tingkat sedang dan desinfeksi tingkat rendah.
Tujuan Desinfeksi :
 Mencegah terjadinya infeksi
 Mencegah makanan menjadi rusak
 Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri
 Mencegah kontaminasi terhadap bahan- bahan yang dipakai dalam melakukan biakan murni

Macam-macam desinfektan yaitu alkohol, glutaraldehid, biguanid, fenol, dan klorsilenol.


DAFTAR PUSTAKA

Komara, D. R. (2011). Buku Pedoman PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT di
RSUPN dr. CIPTO MANGUNKUSUMO. Jakarta: KOMITE PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
INFEKSI RUMAH SAKIT.

http://www.indonesian-publichealth.com/desinfeksi-dan-sterilisasi-ruang-rumah-sakit/

https://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/18/sterilisasi/

https://kredikartitaksit.jimdo.com/2016/03/26/sterilisasi-alat-kesehatan-rumah-sakit/

www.abelmedika.com%2Fbisnis-kesehatan%2Ftoko-alat-kesehatan%2Fpengertian-dan-klasifikasi-
alat-kesehatan

Anda mungkin juga menyukai