4 (2018) : 29-42 29
haeruliskandar@ymail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi waktu penggorengan keripik
talas (Colocasia esculenta L., Schott) menggunakan penggorengan vakum terhadap
kualitas organoleptik, kadar air, kadar abu, kadar lemak, protein dan karbohidrat. Sampel
yang digunakan adalah keripik talas yang diolah menggunakan penggorengan vakum
pada suhu 90 0C dengan waktu penggorengan 65, 70 dan 75 menit, penelitian ini
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL). Hasil penelitian keripik talas menggunakan
penggorengan vakum pada suhu 90 0C dengan waktu penggorengan 75 menit adalah
perlakuan terbaik dengan menghasilkan kadar air (1,21%), kadar abu (0,77%), protein
(1,97%), lemak (25,80%), karbohidrat (70,29%). Tingkat Favorit (hedonik) keripik talas
pada waktu penggorengan 75 menit menggunakan penggorengan vakum dengan suhu 90
0C adalah perlakuan yang paling disukai oleh panelis baik dari segi warna, rasa, aroma
dan tekstur.
Kata Kunci : Talas, Vakum Frying, Variasi Waktu, Keripik
ABSTRACT
Research this aim for knowing influence variation time frying chips of talas (Colocasia
esculenta L ., Schott) use vacuum frying to organoleptic quality, moisture content, levels
ash, content fat, protein and carbohydrates. The samples used were chips of talas of which
were processed using vacuum frying at 90 0C with frying time of 65, 70 and 75 minutes,
this study used a complete randomized design (RAL). Results research chips of talas use
vacuum frying at a temperature of 90 0C with time frying 75 minutes is treatment best with
produce water content (1.21%), levels ash (0.77%), protein (1.97%), fat (25.80%),
carbohydrate (70.29%). The level Favorite ( hedonic ) the chips of talas on time frying 75
minutes use vacuum frying with temperature 90 0C is treatment most liked by the panelis
both in terms of color, taste, aroma and texture.
Keyword: Taro, Vacuum Frying, Variation Time, chips.
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 30
Gambar.1
Nilai Kadar Air Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying dengan Variasi Waktu
Penggorengan
mineral yang terdapat dalam suatu penelitian ini dapat dilihat pada Gambar
bahan.Kadar abu keripik talas dalam 2.
Gambar.2
Kadar Abu Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying dengan Variasi waktu
Penggorengan
Kadar abu keripik talas pada pemasakan dapat terjadi
perlakuan penggorengan 65 menit yaitu penurunan sedangkan bahan pangan
0,58 %, kadar abu perlakuan ini memiliki yang digoreng mengalami kenaikan
kadar abu terendah. Perlakuan kadar abu.
penggorengan 75 menit merupakan Protein
perlakuan yang memiliki kadar abu Analisis protein bertujuan untuk
paling tertinggi yaitu 0,77 %. mengetahui kadar protein yang
Hasil penelitian menunjukkan terkandung dalam keripik talas.
bahwa peningkatan kadar abu keripik Pengamatan kadar protein dilakukan
talas terjadi karena semakin lama waktu setelah penggorengan keripik talas.
penggorengan kandungan organik dan Kadar protein pada keripik talas disajikan
anorganik dalam keripik talas semakin pada Gambar.3
meningkat ketika diabukan.Pernyataan
ini sejalan Sundari dkk(2015) kadar abu
ada hubungannyadengan mineral suatu
bahan, kadar abu pada suatu bahan
pangan tersebut jenis bahan pangan dan
pengolahannya terlihat bahwa bahan
pangan yang mengalami proses pangan
menunjukkan terdapatnya kandungan
garam organik dan garam anorganik
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 34
Gambar.3
Protein Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying dengan Variasi Waktu
Penggorengan
Hasil penelitian protein keripik dengan kandungan gizi seperti protein,
talas menggunakan vacuum frying lemak, dan vitamin yang tetap terjaga.
menunjukkan perlakuan waktu Sistem penggorengan seperti ini, produk
penggorengan 65 menit memiliki kadar pangan yang rusak dalam penggorengan
protein 2,10%.Perlakuan waktu akan bisa digoreng dengan baik,
penggorengan 65menit memiliki kadar menghasilkan produk yang kering dan
protein yang tertinggi. Perlakuan waktu renyah, tanpa mengalami kerusakan nilai
penggorengan 75 menit menghasilkan gizi dan flavor seperti halnya yang terjadi
kadar protein terendah (1,93%). Kadar pada penggorengan biasa.
protein ketiga perlakuan waktu Lemak
penggorengan memiliki nilai yang Lemak merupakan suatu
serupayaitu 1,93-2,10%. Hasil ini senyawa biomolekul, mempunyai sifat
menunjukkan selama penggorengan umum larut dalam pelarut-pelarut organik
vakum, waktu penggorengan tidak tetapi tidak larut dalam air.Kadar lemak
menyebabkan perubahan pada kadar merupakan unsur mutu yang penting
protein keripik talas. bagi produk yang melalui proses
Denaturasi protein keripik talas penggorengan seperti menggunakan
tidak berbeda pada setiap perlakuan mesin vacuum frying.Lemak atau minyak
karena pengolahan keripik dengan yang terlalu tinggimenyebabkan produk
menggunakan vacuum frying yang digoreng mudah tengik dan tidak
menyebabkan bahan yang digoreng dapat diterima oleh konsumen. Nilai
dapat mempertahankan mutu khususnya kadar lemak keripik talas dengan
protein (Irhamnidkk, 2012). perlakuan waktu penggorengan
Penggorengan dengan metode vacuum menggunakan vacuum frying dapat
akan menghasilkan produk pangan dilihat pada Gambar.4
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 35
Gambar.4
Lemak Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying dengan Variasi Lama
Penggorengan
Hasil penelitian menggunakan terkandung selama proses
vacuum frying padasuhu 90oC penggorengan menggunakan vacuum
menunjukkan kadar lemak fryingdengan variasi waktu
perlakuanwaktu penggorengan 65 menit penggorengan memberikan pengaruh
memiliki kandungan lemak yang tidak nyata. Setelahpenggorengan
terendah 24,97%, sedangkan perlakuan minyak ditiriskan menggunakan spinner
penggorengan 75 menit memiliki lemak sehingga minyak pada keripik talas
tertinggi yaitu 25,80%. Kadar lemak dapat dikurangi. Selain itu, waktu yang
keripik talas seluruh perlakuan tidak digunakan juga hanya berbeda sedikit
mengalami perbedaan.Hal ini diantara perlakuan yang digunakan,
disebabkan waktu yang agak lama yaitu sesuai dengan pernyataan Shyu (1998)
hingga 75 menit. Proses penyerapan dalam Ismid (2016) keunggulan
minyak yang masuk kedalam keripik penggorengan vacuum frying
talas tidak terlalu banyak dan dapat dibandingkan dengan
dikurangi walaupun menggunakan penggorengankonvensional dapat
proses penggorengan vacuum frying mengurangi kadar minyak yang
dengan waktu yang lama. menyerap kedalam produk karena
Semakin lama waktu dengan penggunaan suhu rendah dan
penggorengan makan semakin banyak kadar oksigen yang rendah selama
minyak yang terserap, hal ini disebabkan proses serta mengurangi pengaruh
semakin banyak air yang teruapkan negatif yang lebih sedikit terhadap
maka semakin besar rongga (ruang) kualitas minyak.
kosong yang dapat terisi oleh minyak
sebagai media penggoreng. Lemak yang
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 36
Gambar.5
Karbohidrat Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying dengan Variasi Waktu
Penggorengan
Penelitian keripik talas terhadap keripik talas sebenarnya tidak terjadi
kandungan karbohidrat yang dihasilkan tetapi konsentrasi karbohidrat pada
menggunakan vacuum frying suhu 90oC keripik talas yang semakin pekat.
dengan waktu penggorengan 65 menit Prosespenggorengan menggunakan
merupakan perlakuan yang memiliki vacuum frying, penguapan kadar air
kandungan karbohidrat paling rendah pada keripik akan membuat konsentrasi
yaitu 70.10%, sedangkan pada waktu karbohidrat semakin meningkat.
penggorengan 75 menit memiliki Sejalan yang dinyatakan
kandungan karbohidrat paling tinggi yaitu Hadipernata dkk (2006) karbohidrat pada
70.29%. bahan yang digoreng atau dikeringkan
Hasil analisis keripik talas pada menyebabkan konsentrasi semakin
karbohidrat menunjukkan kadar meningkat, selama proses
karbohidrat tinggi namun tidak penggorengan telah terjadi penguraian
memberikan pengaruh yang nyata komponen ikatan molekul air yang
karena peningkatan pada karbohidrat menyebabkan peningkatan kandungan
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 37
Gambar.6
Penilaian Penelis Terhadap Warna Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying
dengan Variasi Waktu Penggoregan
Uji hedonik tingkat kesukaan keripik yangdihasilkan. selain itu, Adanya
panelis terhadap warna keripik talas variasi lama penggorengan
menggunakan vacuum frying dengan menyebabkan terjadinya perbedaan
suhu 90oC perlakuan penggorengan 65 warna pada keripik, semakin lama waktu
menit menghasilkan nilai 3,17 skala 3 penggorengan, maka warna keripik talas
(suka) merupakan perlakuan terendah yang dihasilkan akan semakin cokelat
dari panilaian panelis dan perlakuan kekuningan. Hal ini disebakan semakin
penggorengan 75 menit menghasilkan lama waktu penggorengan, maka warna
nilai 3,53 merupakan perlakuan yang dari keripik yang dihasilkan akan
disukai panelis berada pada taraf 4 semakin putih cokelat, selama proses
(sangat suka). Hasil penelitian setiap penggorengan keripik talas , terjadi
perlakuan menunjukkan bahwa warna tahapan gelatinisasi pati pada talas
keripik talas semakin disukai oleh panelis akibat panas. Proses gelatinisasi akan
karena dalam proses penggorengan semakin melarutkan komponen kimia
dengan waktu 75 menitakan dalam sel sehingga memungkinkan gula
memperlihatkan warna yang lebih baik dan protein untuk bereaksi menghasilkan
pada keripik talas.Perubahanwarna pigmen berwarna cokelat (Ketaren
keripik talas yang disebabkanoleh (2005) dalam Ambarita dkk, 2013).
adanya proses gelatinisasi pada bahan Timbulnya warna cokelat pada
yangakan mempengaruhi mutu dari permukaan bahan disebabkan oleh
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 38
Gambar.7
Penilaian Panelis Terhadap Rasa Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying
dengan Variasi Waktu Penggorengan
Hasil tingkat kesukaan panelis Keripik talas yang digoreng
terhadap rasa keripik talas menggunakan vakum fryingakan
menggunakan vacuum frying dengan membarikan rasa yang gurih.Karbohidrat
suhu 90oC perlakuan penggorengan 65 banyakterdapat dalam bahan pangan
menit menghasilkan nilai 3.07 serperti keripik umbi-umbian berupa gula
merupakan perlakuan yang kurang sederhana, heksosa, pentosa maupun
disukai oleh panelis dan perlakuan karbohidratdengan molekul yang tinggi
penggorengan 75 menit menghasilkan seperti pati, pektin, selulosa, dan lignin.
nilai 3.53 merupakan perlakuan yang Perubahan karbohidrat ini terjadi
paling banyak disukai panelis. Hasil uji disebabkan oleh suhu selama
hedonik rasa keripik talas menunjukkan penggorengan, Karbohidrat yang
bahwa setiap perlakuan semakin disukai terkandung dalam bahan makanan yang
oleh panelis, rasa keripik talas semakin diolah dengan cara penggorengan
gurih pada penggorengan 75 menit mempunyai peranan penting dalam
sehingga panelis cenderung lebih menentukan karakteristikbahan makanan
menyukai, rasa keripik talas semakin misalnya rasa (Winarno (2004) dalam
disukai panelis karena proses Ismid, 2016). Salama proses
penggorengan menggunakan minyak penggorengan menggunakan vacuum
akan memberikan cita rasa pada bahan frying memberikan rasa yang gurih
pangan. sehingga disukai panelis.Rasa gurih ini
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 39
Gambar.8
Penilaian Panelis Terhadap Aroma Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying
dengan Variasi Waktu Penggorengan
Tingkat kesukaan panelis Hasil uji hedonik keripik talas
terhadap aroma keripik talas semakin menunjukkan bahwa perlakuan 75 menit
disukai, perlakuan pengorengan 65 merupakan perlakuan yang memiliki nilai
menit menghasilkan penilaian panelis tertinggi oleh panelis karena semakin
2.96 (suka)penilaina ini adalah nilai lama waktu penggorengan akan akan
terindah yang dihasilkan dari penilaian memberikan aroma khas keripik talas
panelis, sedangkan aroma keripik talas semakin tercium dan tetap terjaga
perlakuan penggorengan 75 menit selama proses penggorengan
menghasilkan nilai tertinggi, yaitu 3,37 menggunakan vacuum frying. Sesuai
(suka). Aroma keripik talas yang yang dinyatakan oleh Massinai dkk
dihasilkan seluruh perlakuan berda pada (2005) Kondisi vakum ini menyebabkan
kisaran yang sama yaitu skala 3 (suka). penurunan titik didih hingga kurang dari
110-120oC dan dapat mencegah
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 40
Gambar.9
Penilaian Panelis Terhadap Tekstur Keripik Talas Menggunakan Vacuum Frying
dengan Variasi Waktu Penggorengan
Tingkat penilaian panelis bahwa setiap perlakuan semakin disukai
terhadap tekstur keripik talas oleh panelis karena tekstur pada keripik
menggunakan vacuum frying dengan talas semakin renyah yang diakibatkan
suhu 90oC perlakuan 65 menit waktu penggorengan yang berbeda,
menghasilkan nilai panelis 3.37 semakin lama waktu penggorengan yang
merupakan perlakuan yang memiliki dihasilkan maka tekstur keripik talas
nilai terendah oleh panelis dan perlakuan semakin renyah.
penggorengan 75 menit menghasilkan Tekstur keripik talas pada setiap
nilai panelis 3,85 merupakan perlakuan perlakuan cenderung selalu meningkat
yang paling banyak memiliki nilai seiring dengan lama penggorengan
tertinggi dari panelis barada pada skala 4 menggunakan vacuum frying karena
(sangat suka). Uji hedonik menunjukkan kadar air yang terkandung akan
Haerul Iskandar, Et al / Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian, Vol. 4 (2018) : 29-42 41