PENDAHULUAN
Salah satu jenis dari umbi-umbian yang sangat berpotensi untuk diolah menjadi
keripik adalah talas (Colocasia giganteum). Talas merupakan salah satu jenis umbi-
umbian yang belum banyak dibudidayakan dan belum banyak masyarakat mengenal
tanaman ini. Tanaman talas banyak ditanam di daerah pedesaan yang biasanya digunakan
sebagai makanan pengganti beras ,makanan cemilan, dan lainya. Selama ini pengolahan
talas sebagai bahan pangan hanya sampai dengan perebusan dan pengukusan. Sehingga
perlu adanya pemanfaatan talas menjadi produk olahan baru yang mempunyai nilai jual
tinggi seperti melalui pembuatan keripik sebagai usaha penganekaragaman pangan.
Cara pembuatan keripik talas ini dapat dilakukan dengan cara pengggorengan
secara manual dan secara vacuum frying. Penggorengan manual dapat dilakukan
menggunakan wajan atau sejenisnya, sedangkan penggorengan vacuum frying dilakukan
dengan cara menggunakan mesin penggoreng hampa atau vacuum frying.
1
2
Pada kondisi vacuum, suhu penggorengan dapat diturunkan 60-80°C. karena titik
didih pada minyak goreng mengalami penurunan. Dengan demikian kualitas atau
kerusakan pada warna, aroma, nutrisi pada produk akibat panas berlebihan dapat
terhindari. Selain itu, kerusakan pada minyak dan akibat faktor lain yang ditimbulkan
karena suhu tinggi dapat diminimalkan karena proses dilakukan dengan suhu dan
tekanan rendah.
Riset ini merupakan penelitian awal untuk menetukan kadar air yang
hilang pada mesin frying sehingga dapat disimpulkan permasalahan untuk
diselesaikan: