PENDAHULUAN
1
Menurut Daryanto (dikutip Sunaryo, 2014:92). Mesin penggoreng vacum
adalah mesin produksi untuk menggoreng berbagai macam buah dan sayuran
dengan cara penggorengan vacum. Teknik penggorengan vacum yaitu
menggoreng bahan baku (biasanya buah-buahan atau sayuran) dengan
menurunkan tekanan udara pada ruang penggorengan sehingga menurunkan titik
didih air sampai 50°-60° C. Dengan turunnya titik didih air maka bahan baku yang
biasanya mengalami kerusakan/perubahan pada titik didih normal 100 °C bisa
dihindari. Teknik penggorengan vacum ini akan menghasilkan kualitas yang lebih
baik dibandingkan dengan cara penggorengan biasa.
2
1.2 TUJUAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat penggorengan vakum ini memiliki prinsip kerja vacum frying adalah
menghisap kadar air dalam sayuran dan buah dengan kecepatan tinggi agar pori-
pori daging buah-sayur tiak cepat menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat
diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan mengatur keseimbangan suhu dan
tekanan vakum. Untuk menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus dalam
artian warna, aroma, dan ras buah-sayur tidak berubah dan renyah pengaturan
suhu tidak boleh melebihi 90˚C dan tekanan vakum antara 65 – 76 cmHg.
Sebaiknya air dalam bak penampung pada vacuum frying tidak mengandung
partikel besi karena dapat menyebabkan air keruh dan dapat merusak pompa
vakum yang akhirnya mempengaruhi kerenyahan keripik .
4
Dengan mesin penggoreng vakum (vacuum frying ) memungkinkan
mengolah buah atau komoditi peka panas seperti buah dan sayuran menjadi hasil
olahan berupa keripik (chips) seperti keripik nangka, keripik apel,keripik salak,
keripik pisang, keripik nenas,keripik melon, keripik salak, keripik
pepaya,keripik wortel, keripik buncis, keripik labu siem, lain-lain.
Pada alat penggoreng vakum ini uap air yang terjadi sewaktu proses
penggorengan disedot oleh pompa vakum. Setelah melalui kondensor uap air
mengembun dan kondensat yang terjadi dapat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin
pada kondensor dihidupkan sewaktu proses penggorengan. Cara menggoreng
dengan menggunakan penggoreng vacuum (hampa udara) akan menghasilkan
kripik dengan warna dan aroma buah asli serta rasa lebih renyah dan nilai gizi
tidak banyak berubah. Kerenyahan tersebut diperoleh karena proses penurunan
kadar air.
Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu akhir produk yang digoreng adalah
kualitas bahan yang digoreng, kualitas minyak goreng, jenis alat penggorengan
dan sistem kemasan produk akhir. Selama penyimpanan, produk yang digoreng
dapat pula mengalami kerusakan yaitu terjadinya ketengikan dan perubahan
tekstur pada produk. Ketengikan dapat terjadi karena minyak/ lemak mengalami
oksidasi. Hal ini dipengaruhi oleh mutu minyak, kondisi proses penggorengan dan
sistem pengemasan yang digunakan.
5
2 Bagian-Bagian Penggorengan Vakum
6
3. Fungsi Komponen-Komponen Vacuum Fryer (Penggorengan
Vakum)
adalah :
• Pompa Vakum (Saluran hisap uap air, water-jet, pompa sirkulasi, saluran
air pendingin dan pengukur vakum). Pompa tidak menggunakan menggunakan
element bergerak. Penghisapan menggunakan fluida pendorong yang bekrja
dengan prinsip venturimeter. Fluida pendorong dapat berupa air, uap air dan gas
takan tinggi yang dilewatkan pada nosel. Energi tekan nosel diubah menjadi
energi gerak. Tingginya kecepatan akan menghasilkan hisapan diujung nosel
tempat memancarnya fluida. Injektor yang menggunakan air sebagai fluida
penggerak disebut dengan water jet.
• Spinner. Alat untuk memeras minyak yang masih terkandung pada bahan
pangan yang dihasilkan dengan prinsip spin.
7
4. Prinsip kerja mesin penggorengan vacum
Prinsip kerja vacum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan
buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tidak cepat
menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip
kerja dengan mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Pada alat
penggoreng vacum ini uap air yang terjadi sewaktu proses penggorengan disedot
oleh pompa. Setelah melalui kondensor uap air mengembun dan kondensat yang
terjadi dapat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin pada kondensor dihidupkan
sewaktu proses penggorengan. (Sunaryo, 2014).
Prinsip kerja vacum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan
buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat
menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip
kerja dengan mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Untuk
menghasilkan produk kripik buah dengan kualitas yang bagus dalam artian
warna, aroma, dan ras buah-sayur tidak berubah dan wrenyah pengaturan suhu
tidak boleh melebih 85 C dan tekanan vakum antara 65 – 76 cmHg. Sebaiknya air
dalam bak penampung pada vacuum frying tidak mengandung partikel besi karena
dapat menyebabkan air keruh dan dapat merusak pompa vakum yang akhirnya
mempengaruhi kerenyahan keripik . Kondisi vakum ini dapat menyebabkan
penurunan titik didih minyak dari 110º C – 200º C menjadi 80º C– 100º C
sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan rasa, aroma, dan warna bahan
seperti mangga dan buahan lainnya. Bahan yang digoreng diletakkan di dalam
keranjang berangka segi empat yang bagian bawahnya terbuat dari bahan tahan
panas dan karat, dengan diameter sekitar 2 mm. keranjang dan bahannya
ditempatkan secara manual di dalam penggorengan.
8
penggorengan dan sistem pengemasan yang digunakan. Pada alat penggoreng
vakum ini Uap air yang terjadi sewaktu proses penggorengan disedot oleh
pompa vakum. Setelah melalui kondensor uap air mengembun dan kondensat
yang terjadi dapat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin pada kondensor dihidupkan
sewaktu proses penggorengan (Argo dkk, 2005).
Prosedur kerja penggunaan vakum frying panda bahan menurut Anonim (2011b)
yaitu :
5. Tekan tombol pengendali suhu pada posisi on dan nyalakan kompor gas.
7. Pasang tutup tabung penggoreng dan kunci rapat-rapat, tutup kran pelepas
vakum, nyalakan pompa dengan menekan tombol besar dalam posisi on pada boks
pengontrol sambil membuka kran sirkulasi air di atas tabung jet, tunggu hingga air
keluar dari selang bagian atas kondensor.
9. Pada saat bahan dimasukkan ke dalam minyak, suhu akan turun, jarum meter
vakum bergerak ke kanan, kaca pengintai menjadi berembun.
9
10. Setelah matang, buih pada tabung penggorengan akan hilang (lihat dari kaca
pengintai dengan menekan tombol lampu ke posisi on) angkat bahan ke atas
minyak dengan memutar tuas pengaduk 180° dan kunci. Matikan pompa, kompor,
dan kran sirkulasi air, kemudian buka kran pelepas vakum (di atas tutup),
pelanpelan hingga vakum meter menunjuk angka 0.
11. Buka tutup tabung dan keranjang penggoreng, angkat keripik buah dan
tiriskan pada spinner.
10
Dengan mesin penggoreng vakum (vacuum frying ) memungkinkan
mengolah buah atau komoditi peka panas seperti buah dan sayuran menjadi hasil
olahan berupa keripik (chips) seperti keripik nangka, keripik apel,keripik salak,
keripik pisang, keripik nenas,keripik melon, keripik salak, keripik
pepaya,keripik wortel, keripik buncis, keripik labu siem, keripik lobak, keripik
jamur kancing, dan lain-lain. Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat
diturunkan menjadi 70-85°C karena penurunan titik didih air. Dengan sistem
penggorengan semacam ini, produk-produk pangan yang rusak dalam
penggorengan (seperti buah-buahan dan sayur-sayuran) akan bisa digoreng
dengan baik, menghasilkan produk yang kering dan renyah, tanpa mengalami
kerusakan nilai gizi dan flavor seperti halnya yang terjadi pada penggorengan
biasa. Umumnya, penggorengan dengan tekanan rendah akan menghasilkan
produk dengan tekstur yang lebih renyah (lebih kering),warna yang lebih menarik.
Hal penting lain dari produk hasil penggorengan vakum adalah kandungan
minyak yang lebih sedikit dan lebih porous (lebih ringan) dan umumnya
mempunyaidaya rehidrasi yang lebih baik (Widaningrum, 2009).
11
BAB III
METODE KERJA
A. Alat
- Vacuum Frying
B. Bahan
- Buah Pisang
C. Prosedur Kerja
1. Tahapan Pengecekan
a. Instalasi listrik
b. Kondisi mesin seperti keadaan pompa, lampu, kondisi seal karet cover
tutup tabung
2. Tahap persiapan
a. Siapkan minyak goreng sebanyak 50 kg atau sesuai dengan batas tepat
diatas sarangan/wadah penggoreng ( sarangan penggoreng dalam posisi
terbalik, dibawah)
b. Hidupkan panel listrik utama dan setting temperature yang akan
digunakan. Nyalakan kompor.
Setting temperature :
Masukan kabel power ke stopkontak, apabila listrik sudah masuk,
thermocontroler akan menyala. Angka yang tampak menunjukan
temperatur yang terbaca sensor pada saat it, misal temperature
minyak goreng. Lampu ON menyala. Angka menunjukan bahwa
selenoid kompor sedang ON. Tanda panah ke bawah menunjukan
temperature saat itu(#) masih berada dibawah temperature
settingnya. Untuk setting temperature tekan tombol fungsi 1x .
Angka yang tampak menunjukan batas temperature maksimal yang
12
kita inginkan/ set. Gunakan tanda naik dan tanda TURUN untuk
merubah angka setting yang diinginkan, gunakan angka 75 – 85
(saran pakai 80 saja . tanpa huruf SP yang berarti tampilan ini
berada pada fungsi setting/pengaturan.
Setelah selesai melakukan setting temperature, tekan tombol fungsi
2x untuk kembali keawal
c. Atur nyala kompor saat shut off dengan mematikan thermocontroller
dengan mencabut kabelnya, atau nyala kompor sekecil mungkin tapi tidak
padam agar temperatur minyak goreng naik terus saat temperature yang
din\inginkan tercapai, atur dengan menggunakan by pass valve (kran
putar) yang ada solenoid valve
d. Hidupkan kembali dengan memasang kabel power yang dilepas
sebelumnya. PERHATIKAN nyala kompor akan membesar dan atur
dengan memutar valve yang akan diregulator tabung LPG. Atur nyala
apinya, jangan terlalu besar smpai menjulang tinggi.
e. Tunggu hingga temperature setting yang digunakan tercapai. Untuk
minyak kelapa temperature yang telah ditentukan biasanya berkisar antara
75 – 85oC sedangkan minyak kelapa sawit biasanya digunakan
temperature 70 - 80oC
3. Tahap Penggorengan
a. Setelah minyak goreng dipanaskan telah mencapai temperature yang telah
ditentukan, siapkan bahan baku yang akan digoreng. Apabila dolakukan
perendaman/pencucian bahan baku, tiriskan terlebih dahulu agar tidak
banyak air yang terbawa saat penggorengan, karena hal ini akan
mempengaruhi mutu hasil penggorengan.
b. Masukan bahan baku yang akan digoreng kedalam tabung
penggorengan (sarangan) tutup pintu sarangan tersebut dan tutup cover
tabung vacuum diatas.
c. Jalankan motor pompa dan buka valve penghisap, tunggu agar tekanan
turun mencapai 70 cmHg
13
d. Setelah tekanan mencapai tekanan diatas, putar sarangan hingga
posisinya ada di bawah( seluruh sarangan terendam dalam minyak
goreng panas). Pada saat awaldisarankan untuk diputas 15 – 30 menit
dengan tuhuan agar jika ada bahan baku yang saling melekat dapat
terpisah dan panas yang diterima bahan baku bisa lebih merata hingga
matang.
1. Untuk mengetahui kematangan material ada beberapa hal
yangharus diamati:
2. Keadaan tekanan vacuum (yang pada saat bahan baku diturunkan
turun) telah kembali ketekanan awal, minimal -70 cmHg
3. Temperatur minyak goreng stabil ditemperature yang telah diatur
operator, misalnya pengaturan temperature adalah 75oC, maka
temperature stabilnya adalah 75oC. Atau hal ini dapat dilihat dari
mengecilnya nyala kompor penggorengan.
4. Pipa isap di atas penggorengan tidak panas, periksa dengan
memegang pipa isapnya
5. Gelembung – gelembung yang ada diatas minyak goreg tinggal
sedikit, ini menandakan bahwa air yang ada dalam bahan baku
yang diuapkan tinggal sedikit.
e. Untuk catatan, apabila selama penggorengan terjadi pemadaman atau
terputusnya aliran listrik ada beberapa langkah yang harus dilakukan :
Segera tutup valve hisap dan segera angka rangsangan (tabung
penggoreng) dari posisi dibawah keatas(posisi tidak menggoreng).
Matikan untuk sementara pompa atau saklar utama termasuk kompor.
Kondisi tekanan vacuun masih berada minimal -40 cmHg. Kondisi ini
harus dilakukan dan apabila terjadi penurunan sampai dibawah -40
cmHg berarti produk tidak lagi feasbile dilanjutkan.
Bila aliran listrik telah ada/menyala, hidupkan saklar utama dan
nyalakan pompa vacuum serta kompor, tunggu sampai tekanan
mencapai minimal -70 cmHg. Bila tekanan vacuum tersebut telah
mencapai lanjutkan penggorengan dengan memutar sarangan kebawah.
Lanjutkan sampai penggorengan selesai.
14
4. Tahap pengeluaran
Setelah bahan baku yang digoreng telah matang lakukan lakukan penirisan
dengan memutar sarangan dengan posisi diatas selama kurang lebih 10-15 menit
(masih dalam kondisi tekanan vacuum) . hal ini dilakukan selain untuk
meniriskan minyak juga untuk menunggu proses penggorengan sisa minyak
goreng pada bahan yang berlangsung hingga benar – benar telah selesai.
Langkah – langkah pengeluaran material yang telah matang :
a. Tutut/shut off valve hisap dan matikan pompa
b. Buka valve pemasukan udara hingga tekanan didalam tabung penggorengan
kembali sama dengan tekanan udara luar.
c. Buka pintu penutup atas dan buka pintu penutup sarangan
d. Keluarkan produk yang sudah matang tersebun dan segera tiriskan dengan
menggunakan spinner hingga benar – benar kering dari minyak.
e. Masukan hasil penggorengan yang telah disponner kedalam kantong plastic
yang kedap udara agar hasil penggorengan tidak cepat melempem dan
terjaga kerenyahannya (crispy)
15
f. Diagram Alir Vacum Frying
1. Tahap Pengecekan
2. Tahap Persiapan
Mengatur temperature
3. Tahap Penggorengan
18
4.Tahapan Pengeluaran
Produk dikemas
19
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
2. Mengitung randemen
Rendemen =
= 28 %
20
4.2 Pembahasan
Pembuatan keripik dapat dilakukan vacuum frying. Menggoreng
dengan mesin vacuum frying adalah menggoreng berbagai macam produk
dengan kondisi hampa udara. Cara menggoreng dengan mesin vacuum frying
ini dilakukan dalam ruangan tertutup dengan kondisi tekanan rendah sekitar
70 cmhg. Penggorengan dengan vacuum frying dapat digunakan sebagai
alternatif pengolahan bahan yang rentan terhadap suhu yang tinggi seperti
kripik buah.
Pada praktikum ini kami menggoreng buah buah pisang mahuli..
Berdasarkan hasil pengamatan praktikum, warna keripik pisang adalah
kuning kecoklatan yang dihasilkan dari reaksi pencoklatan non-enzimatis.
Menurut Marsono (2006 dalam Supriyanto, dkk., 2006), proses pencoklatan
bahan makanan selama pemanasan (pengolahan) berkorelasi langsung dengan
senyawa 5-hydroxymethyl-2-furfural (HMF). 5-hydroxymethyl-2-furfural
(HMF) dapat terbentuk baik pada reaksi karamelisasi maupun maillard,
senyawatersebut mengalami peningkatan selama proses pemasakan. Pada
bahan makanan sumber pati, reaksi karamelisasi lebih dominan menentukan
terbentuknya pigmen coklat daripada reaksi maillard karena bahan makanan
berpati relatif sedikit mengandung asam amino maupun protein.
Adapun keripik pisang memiliki rasa manis yang dihasilkan dari rasa
bahan baku sendiri, yaitu pisang mahuli. Dengan aroma khas pisang dan
tekstur yang renyah. Nilai kadar air cenderung menurun dengan semakin
tingginya suhu dan semakin lamanya waktu penggorengan. Hal ini
menunjukkan bahwa penggorengan pada suhu dibawah 100°C, memberikan
hasil terbaik terhadap mutu keripik terbukti dengan rendahnya nilai kadar air
yang terkandung di dalam bahan. Menurut (Wijayanti Ruri et al, 2011)
Penurunan nilai kadar air dengan semakin tinggi suhu dan semakin lamanya
waktu penggorengan disebabkan oleh panas yang semakin tinggi akan
menyebabkan penguapan air dari dalam bahan akan semakin besar.
Hasil bahan yang digoreng lebih renyah dikarenakan penguapan pada
titik didih yang rendah memungkinkan kadar air lebih banyak menguap dari
21
pada penggorengan biasa dan juga kecil kemungkinan terjadinya case
hardening seperti pada penggorengan biasa. Kadar lemak dalam bahan
semakin meningkat karena suhunya tinggi dan lamanya waktu penggorengan.
Hal ini sesuai dengan (Kita dalam Wijayanti Ruri et al, 2011) yang
menyatakan bahwa penyerapan lemak meningkat seiring dengan peningkatan
suhu penggorengan.
Sebelum dilakukannya penggorengan, kami menimbang berat pisang
mahuli yang telah dikupas kulitnya, yaitu seberat 2,48 kg. Setelah digoreng,
kami menimbang kembali buah pisang mahuli yang telah menjadi keripik,
yaitu seberat 0,7 kg. Dari data tersebut dapat dihitung rendemennya dan
didapat hasil sebesar 28%.
22
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Vacuum frying adalah salah satu alat yang dapat memperpanjang masa
simpan sayuran atau buah
4. Keripik pisang yang dihasilkan memiliki rasa enak dan manis, bertekstur
renyah dan warnanya kuning menarik meskipun tanpa tambahan bumbu
dan pewarna
23
DAFTAR PUSTAKA
24