PENDAHULUAN
Sebagai negara tropis, banyak buah dan sayuran asli yang bisa tumbuh di
Indonesia. Pada saat musim panen kebanyakan buah dan sayuran itu dijual dalam
bentuk buah atau sayuran segar, sehingga harga jual sangat tergantung pada
kondisi kesegaran buah atau sayuran tersebut. Tentunya dengan kondisi buah atau
sayuran yang masih segar harga jualnya akan baik, tetapi jika kondisinya sudah
layu, maka harga jual akan turun bahkan banyak yang dibuang karena sudah
busuk. Untuk mengatasi hal ini, buah atau sayuran tersebut harus diolah dan
dibuat produk lain untuk mendapatkan nilai tambah dan lebih awet. Banyak cara
untuk mengolah bahan makanan salah satunya adalah dengan cara menggoreng
vacuum frying ini dilakukan dalam ruangan tertutup dengan kondisi tekanan
sebagai alternatif pengolahan bahan yang rentan terhadap suhu yang tinggi seperti
titik didih air dalam bahan.Dengan penurunan tekanan maka suhu penggorengan
1
vacuum frying lebih unggul dibandingkan dengan penggorengan biasa. Karena
dengan penggorengan hampa ini bahan yang digoreng tidak berubah warnanya,
menarik, kandungan seratnya tinggi (kandungan nutrisi buah tidak berkurang) dan
Oleh karena itu kami membahas tentang alat penggorengan vacum agar
dapat memperjelas tentang vacum frying dan prinsip kerjanya dalam mengolah
bahan pangan.
1.2 TUJUAN
2
BAB II
ISI
udara pada ruang penggorengan sehingga menurunkan titik didih air sampai 50°-
60° C. Dengan turunnya titik didih air maka bahan baku yang biasanya
3
d. Kandungan serat tinggi
mempunyai kadar air tinggi seperti : Nanas, apel, nangka, salak, dan lain-lain
Adapun nama-nama bagian dari penggoreng vakum dan fungsinya adalah sebagai
berikut :
2. Bagian Pengaduk Penggorengan, berfungsi untuk mengaduk buah yang berada dalam
tabung penggorengan.
4. Bak air, sebagai tempat sumber dan penyediaan air bagi pompa water jet untuk
menciptakan kevakuman.
5. Kotak control sebagai unit pengendali operasi , berfungsi untuk mengaktifkan alat vakum
6. Pompa Vakum Water jet, berfungsi untuk menghisap udara di dalam ruang penggoreng
sehingga tekanan menjadi rendah, serta untuk menghisap uap air bahan.
4
Langkah-langkah pengoperasian mesin penggoreng vakum adalah sebagai berikut
3. Menyetel kedudukan jarum penyetel suhu pada temeperatur yang diinginkan, kemudian
hubungkan steker boks pengendali suhu dengan listrik 220 volt, minimal 1300 watt.
4. Menekan tombol pengendali suhu pada posisi on dan nyalakan kompor gas.
5. Setelah tercapai suhu yang diset (ditandai nyala kompor mengecil), masukkan bahan
6. Menutup kran pelepas vakum, nyalakan pompa dengan menekan tombol besar dalam
posisi on pada kotak kontrol sambil membuka kran sirkulasi air di atas tabung jet, tunggu
7. Setelah vakum meter menunjukkan angka 700 mmHg, turunkan keranjang ke dalam
minyak dengan memutar tuas pengaduk setengah putaran (180°). Goyanglah tuas setiap 5
8. Setelah matang, buih pada tabung penggorengan akan hilang (lihat dari kaca pengintai
dengan menekan tombol lampu ke posisi on) angkat bahan ke atas minyak dengan
9. Mematikan pompa, kompor, dan kran sirkulasi air, kemudian buka kran pelepas vakum
10. Membuka tutup tabung dan keranjang penggoreng, angkat keripik buah dan tiriskan pada
mesin pengering.
(Anonym . 2010)
5
2.3 Prinsip Kerja dari Alat Vacum Frying
Prinsip kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran
dan buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat
menutup, sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip
aroma, dan ras buah-sayur tidak berubah dan wrenyah pengaturan suhu tidak boleh
melebih 85 C dan tekanan vakum antara 65 – 76 cmHg. Sebaiknya air dalam bak
penampung pada vacuum frying tidak mengandung partikel besi karena dapat
menyebabkan air keruh dan dapat merusak pompa vakum yang akhirnya mempengaruhi
Kondisi vakum ini dapat menyebabkan penurunan titik didih minyak dari 110º C
– 200º C menjadi 80º C – 100º C sehingga dapat mencegah terjadinya perubahan rasa,
aroma, dan warna bahan seperti mangga dan buahan lainnya (Argo dkk, 2005).
Bahan yang digoreng diletakkan di dalam keranjang berangka segi empat yang bagian
bawahnya terbuat dari bahan tahan panas dan karat, dengan diameter sekitar 2 mm.
Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu akhir produk yang digoreng adalah
kualitas bahan yang digoreng, kualitas minyak goreng, jenis alat penggorengan dan
sistem kemasan produk akhir.Selama penyimpanan, produk yang digoreng dapat pula
produk.Ketengikan dapat terjadi karena minyak/ lemak mengalami oksidasi. Hal ini
dipengaruhi oleh mutu minyak, kondisi proses penggorengan dan sistem pengemasan
yang digunakan.
6
Pada alat penggoreng vakum ini Uap air yang terjadi sewaktu proses
penggorengan disedot oleh pompa vakum. Setelah melalui kondensor uap air mengembun
dan kondensat yang terjadi dpat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin pada kondensor
Menurut hukum Gay Lussac; bahwa pada volume konstan, tekanan gas
berbanding lurus dengan suhu mutlak. Hukum Gay Lussac menyatakan suhu mutlak
(yaitu suhu yang dinyatakan dalam derajat kelvin, bukan derajat celcius) semata – mata
untuk menyatakan persamaan matematik, yang artinya perbandingan tekanan dan suhu
akan linier. Jika dinyatakan dalam derajat celcius, maka perbandingannya tidak akan
linier, akan tetapi masih tetap berbanding lurus .Secara umum bisa kita katakan, bahwa
semakin tinggi tekanan udara pada suatu ruang tertutup, maka semakin tinggi suhu pada
juga akan semakin turun. Dengan tekanan dibuat vakum, maka suhu akan turun semakin
jauh sehingga bisa dilakukan penggorengan pada suhu rendah. Dengan proses inilah
kemudian bahan – bahan yang semestinya tidak bisa digoreng, akhirnya bisa digoreng
menghasilkan produk baru, diantaranya keripik buah dan keripik sayuran.(Hidayat. 2008)
Vakum frying digunakan untuk bahan dengan kadar air tinggi dan kadar glukosa yang
tinggi, hal ini dikarenakan pada bahan – bahan yang digoreng menggunakan penggoreng
biasa dengan kadar gula yang tinggi ( Indocitrago, 2010). Pada bahan seperti pada buah
7
nangka dan mangga serta wortel, maka hasil keripik yang digoreng tidak akan renyah dan
akan menjadi seperti jelly serta berubah warna menjadi coklat karena reaksi mailard yang
Aplikasi lain yakni digunakan untuk menggoreng bahan dengan kandungan volatil
tinggi seperti aroma dan pigmen yang sensitif panas. Karena titik didih minyak yang
rendah serta bertekanan membuat aroma tidak menguap dari bahan dan hanya air saja
a. Isi bak air sampai ejector tercelup sedalam ± 3 cm dan usahakan temperatur air bersuhu <
c. Atur kedudukan jarum penyetel suhu pada 85oC – 95oC, kemudian hubungkan steker
e. Nyalakan kompor elpiji untuk memanaskan minyak sampai suhu 900 C dan usahakan
h. Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai minimal – 76 cmHg, pastikan tidak
8
i. Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan tuas setengah putaran (1800)
j. Biarkan proses penggorengan berlangsung sampai kaca indikator sudah tidak ada lagi
uap air/embun dan suara gemersik sudah hilang. Selama penggorengan berlangsung
l. Biarkan selama 5 menit agar minyak yang ada di dalam bahan dan keranjang tertiriskan.
m. Buang tekanan dengan membuka katup pembuang tekanan dan tekan tombol off untuk
o. Ambil hasil penggorengan dan langsung dimasukkan ke dalam mesin spinner dan
9
BAB 3
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
carapenggorengan hampa.
Faktor – faktor yang mempengaruhi mutu akhir produk yang digoreng adalah
kualitas bahan yang digoreng, kualitas minyak goreng, jenis alat penggorengan
Vakum frying digunakan untuk bahan dengan kadar air tinggi dan kadar
10
3.2 SARAN
Untuk materi kuliah vacum frying ini bukan hanya teori melainkan dengan
11