Anda di halaman 1dari 5

LANGKAH PENGOPERASIAN

REFRIGERATOR TEST
1. mempersiapkan kondisi alat dengan melakukan pengecekan posisi potensio (lakukan
dengan gentle), sebagai berikut:
a) Potensio untuk putaran dynamometer pada posisi nol (diputar ke kiri);
b) Potensio katup aliran air masuk kondensor pada posisi terbuka maksimal (diputar ke
kanan);
c) Potensio katub aliran refrijerant (ekspansi) pada posisi terbuka maksimum (diputar
ke kanan);
d) Potensio aliran arus heater pada posisi nol (diputar ke kiri)
e) Potensi kalibrasi torsi diabaikan (saat ini kondisi tidak operasional benar).
2. Melakukan pengecekkan ketersediaan air di kondensor; dengan meyakini bahwa katup
utama air dalam kondisi terbuka dan flowmeter menunjukkan nilai laju massa air
pada kondisi tertentu (maksimal).
3. Mencermati dengan teliti ketiga pressure gauge yang mengukur tekanan refrijeran pada
posisi masuk dan keluar kompressor; serta keluar katub ekspansi. Mencatat nilai
tekanan tersebut sebelum mesin dioperasikan.
4. Memasang kabel power ke terminal sumber daya (jala-jala); dan dilanjutkan dengan
memindahkan posisi saklar daya pada kedudukan ON (ke atas).
5. Menekan push button hijau (supply) hingga indikator lampu menyala (supply &
heater); sedangkan pada push button reset menyala berwarna merah
6. Menekan push button reset (warna merah); dan menjaga kompresor dalam kondisi
belum bekerja (bila terjadi kondisi mesin kompresor sudah bekerja dengan putaran
tertentu maka potensio dynamometer diputar ke kiri hingga kompresor berhenti bekerja
(putaran = nol).
7. Menaikkan putaran kerja kompresor menggunakan potensio dynamometer sampai pada
kecepatan tertentu kemudian diikuti dengan menaikkan arus heater (nilai putaran dan
arus ini diberikan oleh dosen/asisten terkait pada saat modul alat boleh dioperasikan);
kondisi ini disebut operasional awal yang diperlukan untuk mengkondisikan siklus
refrijeran.
8. Mengamati dan mencatat perubahan tekanan dan temperatur selama operasional awal
sampai kondisi siklus refrijeran ajeg (steady state); kurang lebih 10 menit. Sambil
menunggu, gambarkan diagram P-h untuk kondisi nominal mudul ini berdasarkan rasio tekanan
yang dicapai pada kondisi ajeg tersebut.

9. Mengatur variasi nilai putaran kerja kompresor dengan laju masa air dan refrijeran serta
arus heater evaporator (nilai variabel tersebut diberi oleh dosen pada saat modul alat
boleh dioperasionalkan).

10. Mencatat semua nilai parameter yang terukur (tekanan dan temperatur) secara sistimatis
(pada tabel journal) di setiap kondisi variasi putaran.
11. Mengatur variasi laju masa air dengan putaran kerja kompresor, laju masa refrijeran
dan arus heater konstan (nilai variabel tersebut diberi oleh dosen pada saat modul alat
boleh dioperasionalkan).
12. Mencatat sumua nilai parameter yang terukur (tekanan dan temperatur) secara
sistimatis (pada tabel journal) di setiap kondisi variasi laju masa air.
13. Mengatur variasi laju masa refijeran dengan putaran kerja kompressor, laju masa air,
dan arus heater konstan (nilai variabel tersebut diberi oleh dosen pada saat modul alat
boleh dioperasionalkan).
14. Mencatat sumua nilai parameter yang terukur (tekanan dan temperatur) secara
sistimatis (pada tabel journal) di setiap kondisi variasi laju masa refrijeran
15. Mengatur variasi arus heater dengan putaran kerja kompresor, laju volume refrijeran,
dan laju massa air konstan (nilai variabel tersebut diberi oleh dosen pada saat modul
alat boleh dioperasionalkan).
16. Mencatat sumua parameter yang terukur (tekanan dan temperatur) secara sistimatis
(pada tabel journal) di setiap kondisi variasi arus heater.
17. Menurunkan putaran kerja kompresor sampai nol; menurunkan arus heater sampai nol;
dan menekan push button supply untuk menghentikan operasional modul sistem
refrigerator.
18. Menurunkan saklar daya pada posisi off
19. Melepas kabel daya dari saluran listrik; mesin berhenti beroperasi atau pengoperasian
modul SELESAI.
20. Merapikan journal dan meminta persetujuan dosen terkait;
DIKOMPILASI UNTUK MENDUKUNG LAPORAN PRAKTIKUM.

DATA SIAP

JOURNAL PRAKTIKUM
Tanggal Pengamatan: _________________________

Anggota Kelompok:
1. ___________________; NRP: ____________
2. ___________________: NRP: ____________
3. ___________________: NRP: ____________

Tabel 1. Data Operasional Modul Sistem Refrigerator


Variabel
No
.

A (sat)

B
(sat)

C (sat)

Hasil Pengukuran Parameter:


D
(sat)

Tekanan
Refrijeran (sat)
.i
n

.ou
t

out

Temp. Refrijeran (sat)


.i
n

.ou
t

.ou
t

.ou
t

.ou
t

Temp. Air
(sat)
.in

Temp.
Glikol
(sat)

.ou
t

Catatan: besaran parameter yang konstan (konstatanta) yang diperlukan cukup dicatat di bawah tabel
ini.
Persetujuan Dosen:

(Ratna Budiawati/George E Kusuma/Nopem Ariyono)


)

Surabaya, _______/______________/2013
Koordinator Kelompok:

(../NRP.

BEBERAPA PERTANYAAN TEST AWAL:


1. Sebutkan fluida yang terlibat dalam modul sistem refrigerator ini!
2. Uraikan siklus refrijeran yang terjadi pada modul sistem refrijerator
dengan lengkap!
3. Berapa jumlah alat ukur yang terpasang pada sistem ini? Berapa jenis alat
ukur terpasang, sebutkan!
4. Apa perbedaan alat ukur tekanan pressure gauge, barometer, dan
manometer? jelaskan
5. Ada berapa jumlah potensio yang terpasang pada modul ini?
6. Sebutkan parameter yang dapat divariasikan (variabel) pada modul
refrigerator ini lengkap dengan simbol dan satuannya!
7. Sebutkan jenis laju fluida lengkap dengan simbol dan satuannya!
8. Perhatikan siklus refijeran pada skema; jelaskan pengertian pembedaan
warna pada setiap lintasan refrijeran maupun fluida yang lain!
9. Bagaimana menghitung rasio kompresi pada sistem modul refrojerator ini?
10.Untuk menghitng nilai kalor yang diambil refrijeran, parameter apa saja
yang terlibat dalam rumus terkait? Sebutkan symbol dan satuannya.
11.Tunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur temperatur!
12.Berapa jumlah masing-masing alat tersebut yang dipergunakan untuk
mengukur suhu refrijeran, air, dan glikol?

Anda mungkin juga menyukai