Anda di halaman 1dari 2

Nama : Nur Aisa Anggraini

Kelas : XII.5/MIPA 4

Ma. Pel: Sejarah Indonesia

Indonesia Pada Masa Reformasi

Kesimpulan :

Reformasi adalah suatu tatanan pemerintahan untuk meggantikan orde baru,tujuan


lahirnya reformasi adalah untuk memperbaiki tatanan kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Terbentuknya sistem pemerintahan baru ini disebabkan oleh beberapa faktor,
antara lain :

1. Krisis moneter

Krisis ini melanda Indonesia dari awal Juli 1997, setelah berlangsung hampir dua
tahun, berdampak fatal menjadi krisis ekonomi, terjadi inflasi dan kesulitan ekonomi.

2. Krisis kepercayaan

Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indnesia telah mengurangi kepercayaan


masyarakat terhadap Presiden Soeharto. Ketidakmampuan pemerintahan dalam
mengendalikan kehidupan politik yag demokratis, dan pembangunan ekonomi yang tidak
stabil adalah penyebab hilangnya kepercayan masyarakat Indonesia.

Sejak saat itulah muncul gerakan Reformasi yang dilakukan oleh masyarakat. Pada
bulan Mei 1998, para mahasiswa dari berbagai daerah mulai bergerak menggelar demonstrasi
dan aksi keprihatinan yang menuntut penurunan harga barang-barang kebutuhan (sembako),
penghapusan KKN, dan mundurnya Suharto dari kursi kepresidenan. Hal ini disusul dengan
terjadinya penjarahan, dari kejadian tersebut pada tanggal,  Pada tanggal 21 Mei 1998,
Soeharto mundur dari jabatannya, dan B.j Habibie dilantik menjadi presiden.
Sejak saat itu munculah pemerintahan reformsi yang merupakan jawaban dari ketidak puasan
dan keprihatikan kehidupan politik, ekonomi, dan sosial. Namun era ini tidak langsung
diterima oleh masyarakat, banyak tantangan yang meliputinya.

Beberapa kebijakan presiden pada era reformasi :


A. Presiden B.J Habibie
B.J. Habibie adalah pengganti langsung setelah tumbangnya kekuasaan Orde Baru.
Kebijakan beliau antara lain :
1. Merekapitulasi perbankan
2. Merekontruksi perekonomian Indonesia
3. Melikuidasi beberapa bank bermasalah
4. Menaikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga di bawah Rp.10.000.00
5. Mengimplementasikan reformasi ekonomi yang disyaratkan oleh IMF 
B. Presiden Abdurrahman Wahid
Masa pemerintahan Abdurrahman Wahid diwarnai dengan gerakan-gerakan
separatisme yang makin berkembang di Aceh, Maluku dan Papua. Selain itu, banyak
kebijakan Abdurrahman Wahid yang ditentang oleh MPR/DPR.
Presiden K.H. Abdurrahman Wahid, dalam upayanya menarik kembali wiraniagawan
Cina yang eksodus dari Indonesia, dengan cara menghidupkan kembali Kong Fu Tsu. Dengan
cara ini, diharapkan proses pembauran Bangsa atau hubungan etnis Cina – Non-Pribumi
dengan etnis Indonesia – Pribumi lainnya, akan semakin akrab.
IAIN di ubah menjadi UIN dengan membuka fakultas dan jurursan yang sama dengan
fakultas dan jurusan yang dikelola oleh perguruan tinggi dari Diknas.

C. Presiden Megawati Soekarnopoetri


Kebijakan Presiden Megawati diantaranya:
1. Memilih dan Menetapka
2. Membangun tatanan politik yang baru
3. Menjaga keutuhan NKRI
4. Melanjutkan amandemen UUD 1945

Itulah kejadian pada saat masa reformasi, pada dasarnya reformasi bertujuan untuk menata
kembali kehidupan berma-sayarakat, berbangsa, dan bernegara yang lebih baik berdasarkan nilai-
nilai luhur Pancasila. Dengan demikian, hakikat gerakan reformasi bukan untuk menjatuhkan
pemerintahan orde baru, apalagi untuk menurunkan Suharto dari kursi kepresidenan.   Namun,
karena pemerintahan orde baru pimpinan Suharto dipandang sudah tidak mampu mengatasi
persoalan bangsa dan negara, maka Suharto diminta untuk mengundurkan secara legawa dan
ikhlas demi perbaikan kehidupan bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang

adda bangsa Indonesia telah mengurangi kepercayaan

 masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Suharto. Ketidakmampuan pemerintah dalam


membangun kehidupan politik yang
 demokratis, menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan
 pembangunan ekonomi ysa Indonesia telah mengurangi kepercayaan
 masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Suharto. Ketidakmampuan pemerintah dalam
membangun kehidupan politik yang
 demokratis, menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan
 pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak telah melahirkan krisis
kepercayaan. 

Anda mungkin juga menyukai