PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Berdasarkan The World Health Report 2005 angka kematian
ibu hamil di Indonesia pada tahun 2000 mencapai 230/100.000
kelahiran hidup, sedangkan angka kematian bayi mencapai
18/1000 kelahiran hidup . Kondisi ini termasuk yang paling
tinggi di Asia [1].
Di negara berkembang, trauma persalinan dan
infeksi/sepsis merupakan faktor utama yang menambah
tingginya angka mortalitas perinatal. Salah satu upaya untuk
menurunkan angka kematian perinatal yang disebabkan oleh
penyulit hipoksia janin dalam rahim antara lain dengan
melakukan pemantauan kesejahteraan janin dalam rahim.
Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan berbagai macam
upaya diantaranya adalah pelaksanaan program pemeriksaan
kesehatan ibu hamil dan janinnya secara teratur. Dengan langkah
ini terbukti telah dapat menurunkan angka kematian ibu hamil
dan janin di beberapa Negara seperti Amerika Serikat dan Peru .
Pemeriksaan ibu hamil dan janinmeliputi pemeriksaan berat
badan ibu, tekanan darah ibu, tinggi puncak rahim, dan denyut
jantung janin. Atas dasar inilah mulai banyak digunakan
peralatan kesehatan yang mendeteksi peran detak jantung yang
merupakan salah satu parameter kasehatan.
Dalam dunia medis fetal doppler adalah alat yang paling
sering digunakan, fetal doppler ini mampu menangkap suara
denyut jantung dari pasien, akan tetapi untuk pemafaatan sebagai
pemantau kesehatan janin alat ini masih banyak memiliki
kelemahan diantaranya adalah masih tercampurnya suara denyut
jantung ibu, janin, dan suara dari sistem pencernaan ibu. Selain
itu alat ini tergolong mahal harganya sebagai contoh sebuah
Portable Doppler produksi Sibelmed / Spanyol memiliki harga
Rp. 8.500.000 [2].
1
Pemanfaatan ilmu elektronika dalam hal ini adalah
elektromedika sangat membantu dalam mengatasi permasalahan
ini. Sebagai sensor untuk mendeteksi sinyal pada rahim ibu dan
jantung ibu, maka digunakan electrode surface, sedangkan Fetal
Doppler adalah alat yang dimiliki oleh Rumah Sakit yang
dipergunakan untuk membandingkan hasilnya. Alat ini
memanfaatkan beberapa rangkaian penguat dan mikrokontroller.
Dengan menggunakan pemrograman AVR maka akan diisikan
program ke dalam IC mikrokontroller.
Sebelum ditampilkan ke histogram, maka terlebih dahulu
akan diproses ke dalam metode eucledian. Metode ini
dipergunakan untuk memisahkan antara denyut jantung janin
yang masih tercampur dengan denyut jantung ibu. Dengan
menyampling sinyal dalam waktu tertentu, maka akan terlihat
jelas perbedaan sinyal antara denyut jantung ibu dan janin [2].
Tampilan hasil pemrograman akan ditampilkan ke LCD
grafik dan LCD karakter. LCD grafik dimanfaatkan untuk
menampilkan sinyal dan menampilkan grafik histogram
sedangkan LCD karakter dipergunakan untuk menampilkan
nama dan usia ibu dan janin.
Pada bidang statistik, histogram adalah tampilan grafis
dari tabulasi frekuensi yang digambarkan dengan grafis batangan
sebagai manifestasi data binning. Tiap tampilan batang
menunjukkan proporsi frekuensi pada masing-masing deret
kategori yang berdampingan (en:adjacent) dengan interval yang
tidak tumpang tindih (en:non-overlapping). Berikut di bawah ini
adalah contoh tampilan histogram [4].
3
2. Alat yang akan dibuat ini nantinya hanya memberikan
keluaran sebuah display yang menggambarkan grafik dari denyut
jantung dan histogram.
I.5 METODOLOGI
Rancangan Metodologi tugas akhir yang akan dibuat adalah
sebagai berikut:
I.5.1 Tahap Studi Literatur
Studi literatur ini bertujuan untuk memperoleh teori-teori
penunjang yang melandasi pemecahan masalah dilapangan, baik
itu bersumber dari buku, web site, ataupun jurnal ilmiah.
4
I.5.5 Tahap Penulisan Laporan
Pada tahap ini akan dilakukan penulisan laporan lengkap
dan detail tentang tugas akhir.
5
perhitungan yang nantinya bisa dibuat acuan atau referensi untuk
pengembagan berikutntya.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi tentang referensi-referensi yang telah
dipakai oleh penulis sebagai acuan dan penunjang serta
parameter yang mendukung penyelesaian proyek akhir ini baik
secara praktis maupun teoritis.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
janin. Bukan hanya keras atau lemahnya denyut jantung, tetapi
juga perubahan iramanya, terutama saat terjadi kontraksi rahim.
Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan
bahwa janin tidak mengalami stres adalah 120-160 per menit.
Fetal monitoring adalah memantau denyut jantung janin untuk
mengetahui keadaan janin selama dalam kandungan ibu.
Adapun beberapa macam fetal monitoring [1].
2.3.1 Fetoscope
Adalah suatu jenis khusus dari stetoskop yang digunakan
untuk mendengarkan denyut jantung janin,stetoskop ini
biasanya dapat digunakan setelah janin berumur lebih dari 18
minggu hal ini digunakan untuk mengetahui keadaan dari janin
berdasarkan ritme dari denyut jantungnya.Namun fetoscope
tidak dapat digunakan untuk memantau janin apabila pasien
mengalami kasus tertentu,misalnya pasien sedang diinduksi atau
dalam pengobatan penyakit yang berhubungan dengan janin
sehingga memerlukan cara lain agar dapat memantau janin [1].
9
Alat ini juga dapat digunakan untuk mengetahui kelainan
yang terjadi pada janin misalnya posisi janin yang tidak normal
atau kelahiran yang premature[2]. Karena bentuk fisik dari alat
ini yang besar maka alat ini tidak dapat dibawa kemana-
mana,selain itu untuk penggunaan terus-menerus selama masa
kehamilan akan mengganggu pergerakkan dari ibu . EFM dapat
dilakukan secara external atau secara internal pada kandungan
ibu hamil.
10
2.3.4.Telemetry Monitoring
Adalah metode yang terbaru untuk memantau janin dengan
menggunakan gelombang radio yang dihubungkan dengan
transmitter (pemancar) kecil yang ditempelkan pada paha ibu.
Transmitter berfungsi memancarkan suara denyut jantung janin,
sehingga dapat dipantau dari ruang perawat. Penggunaan
gelombang radio pada alat ini secara tidak langsung akan
membawa dampak pada perkembangan janin karena radiasi
yang dipancarkannya. Sehingga alat ini tidak baik jika
digunakan untuk keperluan terus-menerus[2].
2.3.5. Doppler
Pada metode ini digunakan dua cara antara lain dengan
Doppler Ultrasound dan Fetal Doppler, pada Doppler
Ultrasound alat penangkap sebuah sensor Ultrasound. Cara
kerjanya berdasarkan prinsip Doppler (diambil dari nama
Christian Andreas Doppler, ilmuwan Austria yang menemukan
teori ini)[]. Agar bisa menangkap suara detak jantung, sensor
Ultrasound ini memancarkan gelombang ke arah jantung janin.
Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan ditangkap
kembali oleh sensor Ultrasound. Pantulan gelombang inilah
yang diolah oleh Doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini
selanjutnya diamplifikasi. Hasil akhirnya berupa suara cukup
keras yang keluar dari mikrophon namun karena Doppler
Ultrasound memancarkan gelombang [7].
2.3.6. Elektrode
Elektrode merupakan alat/sensor yang digunakan untuk
mendeteksi sinyal yang berasal dari jantung, semakin baik
electrode yang digunakan semakin baik pula penerimaan sinyal
jantung yang diterima oleh electrode. Di bawah ini adalah
contoh elektrode [3].
11
Gambar 2.4. Contoh salah satu Lead ECG[3]
12
Gambar 2.5. Rangkaian Non Inverting [3]
13
. Hukum kirchkof pada titik input inverting
merupakan fakta yang mengatakan bahwa :
……………………..………………...(1)
……………………………………..(2)
14
Gambar 2.6. Rangkaian Band Pass Filter[1]
Tentukan nilai K, maka (5)
Cari nilai R1, R2, dan R3
15
2.6 Rangkaian Clamper
Selanjutnya adalah masuk pada rangkaian clamping yang
berfungsi untuk membuat sinyal memasuki fase positif. Hal ini
juga dimaksudkan agar sinyal dapat dibaca oleh rangkaian
mikrokontroller [2].
17
1. Advanced RISC Architecture
• 130 Powerful Instructions – Most Single Clock
Cycle Execution.
• 32 x 8 General Purpose Working Registers.
• Fully Static Operation.
• Up to 16 MIPS Throughput at 16 MHz.
• On-chip 2-cycle Multiplier
2. Nonvolatile Program and Data Memories
• 8K Bytes of In-System Self-Programmable Flash -
Endurance
• Optional Boot Code Section with Independent
Lock Bits
18
1x, 10x, or 200x for TQFP Package Only
• Byte-oriented Two-wire Serial Interface.
• Programmable Serial USART.
• Master/Slave SPI Serial Interface.
• Programmable Watchdog Timer with Separate On-
chip Oscillator.
• On-chip Analog Comparator
4. Special Microcontroller Features
• Power-on Reset and Programmable Brown-out
Detection.
• Internal Calibrated RC Oscillator .
• External and Internal Interrupt Sources.
• Six Sleep Modes: Idle, ADC Noise Reduction,
Power-
save, Power-down,Standby and Extended Standby
5. I/O and Packages
• 32 Programmable I/O Lines.
• 40-pin PDIP, 44-lead TQFP, 44-lead PLCC, and
44-pad MLF
6. Operating Voltages
• 2.7 - 5.5V for ATmega32.
• 4.5 - 5.5V for ATmega32
7. Speed Grades
• 0 - 8 MHz for ATmega32.
• 0 - 16 MHz for ATmega32 [3]
19
2.8.1 Pin - Pin Atmega32
Konfigurasi Pin Mikrokontroller ATmega32 dengan
kemasan 40-pin DIP (dual in-line package) dapat dilihat pada
Gambar 2.2. Untuk memaksimalkan performa dan paralelisme,
AVR menggunakan arsitektur Harvard (dengan memori dan bus
terpisah untuk program dan data). Arsitektur CPU dari AVR
ditunjukkan oleh gambar 2.3 Instruksi pada memori program
dieksekusi dengan pipelining single level. Selagi sebuah
instruksi sedang dikerjakan, instruksi berikutnya diambil dari
memori program [1].
20
Gambar 2.10. Arsitektur CPU dari AVR
21
Port B (PB7..PB0)
Port B adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah
dengan resistor internal pull-up (yang dipilih
untuk beberapa bit). Port B output buffer
mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan
keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.
Sebagai input, pin port B yang secara eksternal
ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-
up diaktifkan. Pin Port B adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
Port C (PC7..PC0)
Port C adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah
dengan resistor internal pull-up (yang dipilih
untuk beberapa bit). Port C output buffer
mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan
keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.
Sebagai input, pin port C yang secara eksternal
ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-
up diaktifkan. Pin Port C adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
Port D (PD7..PD0)
Port D adalah suatu Port I/O 8-bit dua arah
dengan resistor internal pull-up (yang dipilih
untuk beberapa bit). Port D output buffer
mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan
keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber.
Sebagai input, 18pin port D yang secara eksternal
ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-
up diaktifkan. Pin Port D adalah tri-stated
manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
22
RESET (Reset input)
XTAL1 (Input Oscillator)
XTAL2 (Output Oscillator)
AVCC adalah pin penyedia tegangan untuk port A
dan A/D Konverter
AREF adalah pin referensi analog untuk A/D
converter [3].
23
(DDxn=1, PORTxn=0). Biasanya, kondisi pull-up enabled
dapat diterima sepenuhnya, selama lingkungan impedansi tinggi
tidak memperhatikan perbedaan antara sebuah strong high
driver dengan sebuah pull-up. Jika ini bukan suatu masalah,
maka bit PUD pada register SFIOR dapat diset 1 untuk
mematikan semua pull-up dalam semua port. Peralihan dari
kondisi input dengan pull-up ke kondisi output low juga
menimbulkan masalah yang sama. Maka 19harus menggunakan
kondisi tri-state (DDxn=0, PORTxn=0) atau kondisi output high
(DDxn=1, PORTxn=0) sebagai kondisi transisi. Lebih detil
mengenai port ini dapat dilihat pada manual datasheet dari IC
ATmega32. Bit 2 – PUD : Pull-up Disable Bila bit diset bernilai
1 maka pull-up pada port I/O akan dimatikan walaupun register
DDxn dan PORTxn dikonfigurasikan untuk menyalakan pull-up
(DDxn=0, PORTxn=1) [3].
24
Gambar 2.11 Organisasi Memori AVR ATmega32
AVR arsitektur mempunyai dua ruang memori
utama, Ruang Data Memori dan Ruang Program
Memori. Sebagai tambahan, ATmega32 memiliki
fitur suatu EEPROM Memori untuk penyimpanan
data. Semua tiga ruang memori adalah reguler dan
linier [3].
25
ATmega32 berisi 32K bytes On-Chip di dalam sistem
Memori flash Reprogrammable untuk penyimpanan program.
Karena semua AVR instruksi adalah 16 atau 32 bits lebar, Flash
adalah berbentuk 16K x 16.
Untuk keamanan perangkat lunak, Flash Ruang program
memori adalah dibagi menjadi dua bagian, bagian boot program
dan bagian aplikasi program.
Flash Memori mempunyai suatu daya tahan sedikitnya
10,000 write/erase Cycles. ATmega32 Program Counter (PC)
adalah 14 bit lebar, alamat ini 16K lokasi program memori.
26
2.8.4.2. Data Memori
Lokasi alamat data memori menunjuk register file, I/O
memori, dan internal data SRAM. Yang pertama 96 lokasi
alamat file register dan I/O memori penempatan menunjuk
Memori I/O dan yang berikutnya 2K lokasi alamat internal data
SRAM.
Lima perbedaan mode pengalamatan data memori cover:
Langsung,Tidak langsung dengan jarak, Tidak langsung, Tidak
langsung dengan Pre-Decrement, dan Tidak langsung dengan
Post-Increment. Di dalam file register, register R26 ke R31
memiliki fitur penunjukan pengalamatan register tidak langsung
[3].
Jangkauan pengalamatan langsung adalah keseluruhan
ruang data. Mode Tidak langsung dengan jarak jangkauan 63
lokasi alamat dari alamat dasar yang diberi oleh Y- atau Z-
Register. Manakala penggunaan register mode tidak langsung
dengan pre-decrement otomatis dan postincrement, alamat
register X, Y, dan Z adalah decremented atau incremented. 32
tujuan umum kerja register, 64 I/O register, dan 2K bytes data
internal SRAM di dalam ATmega32 adalah semua dapat
diakses melalui semua mode pengalamatan [3].
27
Tabel 2.1 Instruksi Aritmatika[3]
30
2.10.3 Menentukan Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian adalah bentuk pembuatan keputusan
dalam menerima atau menolak hipotesis nol (H0) dengan cara
membandingkan nilai α tabel distribusinya (nilai kritis) dengan
nilai uji statistiknya, sesuai dengan bentuk pengujiannya.
2.10.4 Menentukan Nilai Uji Statistik
Uji statistik merupakan rumus-rumus yang berhubungan
dengan distribusi tertentu dalam pengujian hipotesis. Uji statistik
merupakan perhitungan untuk menduga parameter data sampel
yang diambil secara random dari sebuah populasi.
2.10.5 Membuat Kesimpulan
Pembuatan kesimpulan merupakan penetapan keputusan
dalam hal penerimaan atau penolakan hipotesis nol (H0), sesuai
dengan kriteria pengujiannya. Pembuatan kesimpulan dilakukan
setelah membandingkan nilai uji staistik dengan nilai α tabel atau
nial kritis [7]. Tabel distribusi dapat menggambarkan nilai yang
menjadi tolok ukur toleransi yang dapat diterima [8].
31
Halaman ini sengaja dikosongkan
32
BAB III
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
1. Rangkaian Amplifier
2. Rangkaian Filter
3. Rangkaian Clamping
4. Rangkaian Mikrokontroler
Clamping Clamping
ADC ADC
AVR Atmega 32
LCD GRAFIK
KEYPAD 4 X 4
128 X 64
MEGA 32
AMBIL DATA
LAGI?
TEKAN TOMBOL
UNTUK TAMPIL
HISTOGRAM
TAMPIL
HISTOGRAM
END
………………………………………….(1)
Dimana :
T = dimana waktu sampling yang diterapkan pada
sinyal ibu hamil dan janin
f = frekuensi sinyal ibu hamil
n = jumlah sampling, n = 100
Pada rangkaian mikro akan diproses sinyal dari
rangkaian penguat untuk dikonversikan menjadi tampilan
histogram.sebelum ditampilkan maka diproses dahulu ke
dalam eucledians dengan rumus:
…………………….……….(2)
Dan kemudian diterjemahkan dalam bahasa
pemrograman pada mikrokontroller dan ditampilkan pada
LCD 240x64 dengan tampilan histogram.
Setelah bit per menit diketahui, maka tiap tiap kelas data
akan disimpan di mikrokontroller yang pada akhir dari
pengambilan data beberapa klasifikasi usia ibu hamil dan
janin, akan ditampilkan dalam bentuk histogram yang akan
ditampilkan pada LCD grafik.
36
3.3 Pembuatan Perangkat Keras
Perancangan per bagian adalah sebagai berikut :
1. Rangkaian Pre Amplifier
2. Rangkaian Amplifier
3. Rangkaian Filter
4. Rangkaian Clamping
5. Rangkaian Mikrokontroller
....................................................................... (3)
Maka ,
Maka menjadi,
38
……………………………….………(4)
AV = 10 + 1
= 11 kali
Jadi pada rangkaian pre amplifier dikaskade dengan
amplifier total penguatannya adalah
AV total = 114,63 x 11
= 1260,93 kali
Komponen yang dipakai untuk rangkaian penguat ini
adalah IC TL 084
39
amp sehingga pas untuk dibuat filter dan untuk memperkecil
rangkaian agar memperrkecil noise yang terjadi.
40
= 122696,3Ω
Nilai di pasaran = 120 KΩ
Untuk menghitung nilai komponen pada LPF, diketahui:
fh =20 Hz
C = 0.1 uF
Jadi,
= 796617,3Ω
Nilai di pasaran = 78 KΩ
3.3.3.2 Rangkaian BPF Ibu
Pada rangkaian filter ini digunakan agar frekuansi suara
dari denyut jantung mulai 40 Hz dapat di tangkap oleh sitem
tanpa ada interferensi dengan dneyut jantung ibu dan suara
pencernaan.
= 39808Ω
Nilai di pasaran = 40 KΩ
Unutk menghitung nilai komponen pada LPF, diketahui :
fh= 50Hz
C = 0.1 uF
Jadi,
= 31847Ω
Nilai di pasaran = 30 KΩ
3.3.4 Rangkaian Clamping
Rangkaian clamping pada gambar 3.7 dibawah ini
berfungsi untuk menaikkan sinyal yang berada pada sumbu y
(negatif) hingga berada pada sumbu y (positif). Sehingga
output dari filter yang berada pada sumbu y (negatif) bisa
diangkat menuju sumbu y (positif). Rangkaian clamping ini
juga diperlukan karena ADC pada mikrokontroler tidak
diperkenankan menerima input negatif.
3
R4 R1
1 10kΩ
1kΩ R2 V1
9V
GND
2.2kΩ
GND 2
R3 7 1 8
5 U1
22kΩ 3
R7 6
R5 2
10kΩ
50%
Key=A 5.6kΩ 4 OP07CP
V2
-9 V
43
Gambar 3.9 Skematik LCD Grafik dengan Mikrokontroller
3.3.5.3 Skematik Mikrokontroller Dengan Keypad.
Pada gambar 3.10 merupakan perancangan skematik
dari Keypad dengan Mikrokontroller yang digunakan dalam
proyek akhir ini. Pada gambar 3.10
44
3.4 Peletakan Elektroda
45
α sebesar 0,05 atau 5%. Dengan menggunakan beberapa
persamaan sebagai berikut :
……………………………………..(5)
Dimana
.
√∑ …..………………………………………(6)
Dimana S = Simpangan Baku pada Өo.
n= banyak data yang diambil.
⌊ ⌋ ……...………………………………………(7)
46
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
PENGUAT
JANTUNG OSCILLOSKOP
INSTRUMEN
MANUSIA AGILENT
1260,93 X
POWER SUPPLY
9 VOLT -9 VOLT
FUNCTION BANDPASS
OSCILLOSKOP
GENERATOR FILTER
POWER SUPPLY
9 VOLT & -9
VOLT
48
Tabel 4.1 Hasil pengujian BPF(Band Pass Filter) Ibu dan Janin.
49
4.3 Pengujian Rangkaian Clamping
Vcc 9 volt
Vee -9 volt
&
Vcc 9 volt
50
rangkaian. Dapat dilihat bahwa sinyal akan naik apabila potensio
diputar sesuai dengan keinginan. ADC dapat membaca data
apabila sinyal berada pada fase positif.
Dengan memakai rangkaian non inverting yang
dimaksudkan agar output sinyal tidak terbalik pada saat terbaca
pada ADC Mikrokontroller. Dan pada rangkaian clamping hanya
ada penguatan sebesar 1 kali. Hal ini dimaksudkan agar sistem
stabil, maka penguatan hanya terdapat pada instrumentasi
amplifier.
51
Gambar 4.9 Sinyal jantung ibu yang tidak mengandung
53
1. Hasil pengambilan data dari Ibu Agustin
Nama: Agustin
Usia : 27 Tahun
Usia Janin : 19 Minggu / 5 bulan
a b
c d
Gambar 4.12 Hasil pengambilan data dari ibu agustin (a). Sinyal
jantung ibu Agustin (b). Sinyal janin ibu Agustin,(c). Hasil BPM (d).
Histogram Ibu Agustin
Pada pengambilan data pada Ibu Agustin, diperoleh BPM
ibu sebesar 70 BPM dan janin adalah A0. Maksud dari A0
adalah A sebesar bilangan ratusan dan puluhan. Sedangkan 0
adalah satuannya. Jadi A0 adalah 100 BPM. Pada diagram
batang yang diarsir adalah BPM ibu dan yang tidak adalah BPM
janin. Sedangkan nilai di bawahnya adalah BPM ibu dan janin.
Nilai yang atas adalah BPM ibu dan bawah adalah BPM janin.
Pada tampilan memiliki pixel terbatas sehingga hanya tiga digit.
54
2. Hasil pengambilan data dari Ibu Dwi
Nama : Dwi
Usia : 27 Tahun
Usia Janin : 31 Minggu / 8 bulan
a b
c d
Gambar 4.13 Hasil pengambilan data dari ibu dwi (a). Sinyal
jantung ibu Dwi (b). Sinyal janin ibu Dwi (c). Hasil BPM (d).
Histogram Ibu Dwi
Pada pengambilan data pada Ibu Agustin, diperoleh
BPM ibu sebesar 95 BPM dan janin adalah D0. Maksud dari
A0 adalah A sebesar bilangan ratusan dan puluhan. Sedangkan
4 adalah satuannya. Jadi D4 adalah 134BPM.
55
3. Hasil pengambilan data dari Ibu Setianingsih
Nama : Setianingsih
Usia : 22 Tahun
Usia Janin : 25 Minggu / 7 bulan
a b
c d
Gambar 4.14 Hasil pengambilan data dari ibu setianingsih (a).
Sinyal jantung ibu Setyaningsih (b). Sinyal janin ibu Setyaningsih
(c). Hasil BPM (d). Histogram Ibu Setyaningsih
Pada pengambilan data pada Ibu Agustin,
diperoleh BPM ibu sebesar 70 BPM dan janin adalah C4.
Maksud dari C4 adalah C sebesar bilangan ratusan dan
puluhan. Sedangkan 4 adalah satuannya. Jadi C4 adalah
124BPM.
56
4. Hasil pengambilan data dari Ibu Wulandari
Nama : Wulandari
Usia : 25 Tahun
Usia Janin : 36 Minggu / 9 bulan
a b
c d
Gambar 4.15 Hasil pengambilan data dari ibu wulandari (a).
Sinyal jantung ibu Wulandari (b). Sinyal janin ibu Wulandari (c).
Hasil BPM (d). Histogram Ibu Wulandari
Pada pengambilan data pada Ibu Agustin,
diperoleh BPM ibu sebesar 59 BPM dan janin adalah D0.
Maksud dari E0 adalah E sebesar bilangan ratusan dan
puluhan. Sedangkan 0 adalah satuannya. Jadi E0 adalah
140BPM.
57
5. Hasil pengambilan data dari Ibu Fitri
Nama : Fitri
Usia : 29 Tahun
Usia Janin : 21 Minggu / 6 bulan
a b
c d
Gambar 4.16 Hasil pengambilan data dari ibu fitri(a).
Sinyal jantung ibu Fitri (b). Sinyal janin ibu Fitri (c).
Hasil BPM (d). Histogram Ibu Fitri
Pada pengambilan data pada Ibu
Agustin, diperoleh BPM ibu sebesar 76 BPM dan
janin adalah A0. Maksud dari A0 adalah A sebesar
bilangan ratusan dan puluhan. Sedangkan 0 adalah
satuannya. Jadi A0 adalah 100BPM.
58
4.4.2 Data Nilai BPM (Bit Per Menit) Dari Fetal
Doppler Dengan Usia 5 – 9 Bulan (Sebagai Nilai
Өo)
Data pada bagian ini adalah digunakan untuk nilai
acuan apakah hipotesa dapat diterima atau tidak.
Tabel 4.2 Pengambilan Data Pada Dengan Fetal Doppler
no BPM 5 bulan BPM 6 Bulan BPM 7 Bulan BPM 8 Bulan BPM 9 Bulan
1 141 141 141 139 150
2 142 140 141 143 153
3 141 147 141 144 152
4 141 146 140 137 148
5 140 144 143 137 149
6 141 142 144 141 147
7 142 143 144 142 148
8 140 144 144 136 151
9 142 143 143 137 150
10 141 143 142 138 151
rataan 141.1 143.3 142.3 139.4 149.9
simpangan(S) 12.5210933 12.6183288 12.5742241 12.4454365 12.9056405
59
Gambar 4.17 Histogram dari usia kehamilan 5 bulan
Pada usia kehamilan 5 bulan terdapat range yaitu dari
modus 141 BPM ke 142 BPM terjadi karena ibu hamil
bergerak dan ini terpengaruh juga dari gerakan janin.
60
Gambar 4.19 Histogram dari usia kehamilan 7 bulan
Pada kehamilan di usia 7 bulan terjadi BPM janin
yang memiliki modus data 141BPM dan 144BPM . Hal ini
berselisih sedikit dengan usia kehamilan 6 bulan.
61
Gambar 4.21 Histogram dari usia kehamilan 9 bulan
Pada usia kehamilan 9 bulan range BPM adalah dari 147
BPM sampai dengan152 BPM. Terdeteksi cukup jelas karena
janin akan lahir.
Tabel 4.3 Rincian data BPM dan histogram(Bit Per Menit)
dari Fetal doppler
Usia Kehamilan (BULAN) Usia Ibu hamil (Tahun) rataan BPM Janin(Өo) hitogram
5 27 141.1
6 24 143.3
7 32 142.3
8 29 139.4
9 17 149.9
62
Dari beberapa data acuan seperti pada tabel 4.3 maka akan
dibandingkan dengan data dari prototype seperti tabel 4.4.
Tabel 4.4 Data Hasil percobaan alat pada ibu hamil
4.5 ANALISA
Berikut ini adalah analisa data keseluruhan dari pasien :
| |
| |
| |
| |
| |
63
itu dalam keadan batuk sehingga getaran pada tubuh pasien
mengakibatkan keluarnya sinyal naik turun pada level tertentu.
Pada alat yang disusun terdapat pendeteksi puncak sinya
sehingga dapat diputar menyesuaikan keadaan level, akan tetapi
jika keadaan pasien tidak tenang maka menyebabkan error.selain
itu juga keadaan pasien yang gemuk juga mempengaruhi deteksi.
Semakin gemuk maka akan semakin sulit mencari detak jantung.
Pada jantung ibu Dwi error adalah 11%. Hal ini lebih sedikit
daripada ibu Agustin. Karena ibu Suharnik lebih kurus dan
tenang dalam waktu pengambilan data. Pada jantung ibu
Setianingsih terdapat 0%error pada BPM dari perhitungan Bidan.
Pada pengukuran Ibu Wulandari terdapat error 18,06% karena
pada pengukuran ini ibu Wulandari gugup dan berkeringat. Data
yang terakhir pada Ibu Fitri terdapat error jantung ibu 8,5%.
64
satu. Nilai dapat dilihat pada tabel nilai t kritis dapat dilihat di
lampiran. Perhitungan to sudah diproses pada ms excel seperti
pada tabel 4.4.
Dapat dilihat pada tabel 4.4 nilai to semakin kecil seiring
dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada usia kehamilan 5
bulan nilai to adalah 3,7 dan memiliki nilai lebih dari t pada
tabel yang ditetapkan adalah 2.26.
Pada usia kehamilan 6 bulan nilai to masih lebih dari t pada
tabel. Akan tetapi nilai to berkurang dari usia kehamilan 5 bulan.
Ini dikarenakan pengukuran lebih akurat, air ketuban pada perut
ibu sudah berkurang dari usia kehamilan 5 bulan.
Pada usia 7 bulan samapai 9 bulan nilai to berkurang dari
1,45 sampai 0,76. Dibandingkan dengan nilai t pada tabel, maka
sudah kurang dari nilai t yaitu 2,26.
65
Halaman ini sengaja dikosongkan
66
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan proses perencanaan, pembuatan dan
pengujian perangkat keras yang telah dibuat, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemasangan electrode pada tubuh ibu hamil harus
ditentukan terlebih dahulu dengan bantuan bidan karena posisi janin
selalu berubah. Sehingga sinyal jantung janin dapat terdeteksi.
2. Penguatan pada sebesar 1260 kali sudah membuat ADC
dapat mendeteksi sinyal jantung sehingga dapat ditampilkan pada
LCD Grafik.
3. Sampling data dengan nilai 100ms dapat menampilkan
sinyal jantung pada LCD grafik 128 x 64.
4. Dengan toleransi error (α) sebesar 0.05, maka data yang
memenuhi hipotesis adalah pemeriksaan pada usia kehamilan 7
sampai 9 bulan .
5. Pada usia kehamilan dibawah 6 bulan terdapat air ketuban
yang menghalangi sinyal jantung bayi untuk dideteksi dengan
electrode surface.
5.2 Saran
Untuk menghasilkan sinyal ECG yang bagus dengan
pengaruh noise yang kecil sebaiknya menggunakan sensor yang
benar-benar sensitive. Selain itu juga pada pengambilan data per
orang sebaiknya diammbil minimal sepuluh kali untuk
menghasilkan uji hipotesis yang akurat.
67
Halaman ini sengaja dikosongkan
68
DAFTAR PUSTAKA
69
Halaman ini sengaja dikosongkan
70
Petunjuk penggunaan modul Pendeteksi Denyut
Jantung Ibu Hamil dan Janin
1. Hubungkan kabel power dari modul dengan baterai
sesuai dengan warna dan nama konektor.
2. Hubungkan electrode ke titik yang telah ditentukan.
3. Nyalakan semua panel power baterai ke dalam posisi
on sehingga tampilan akan sesuai dengan gambar 1.
Gambar 1.
4. Pilih mode pagar (#) untuk memulai pengukuran. Dan
akan tampil menu seperti gambar 2 dan gambar 3. Setelah tampil
maka inputkan denga menggunakan keypad sesuai usia ibu dan
janin.
Gambar 2. Gambar 3.
5. Setelah tampil sinyal maka harus mengkalibrasi sinyal
agar tapil bagus. Kalibrasi menggunakan
potensiometer yang ada pada modul masing masing
untuk sinyal ibu dan janin. Tampak seperti gambar 4.
71
Gambar 4.
6. Setelah sinyal ibu dan janin tampak bagus, maka atur
set poin untuk mendeteksi titk puncak dan akan mengcounter selama
60 detik dengan memulai conter memencet tombol “D” pada
keypad.
7. Untuk memilih tampilan sinyal jantung ibu atau diganti
sinyal jantung janin adalah dengan menekan tombol “C” pada
keypad. Ini berfungsi sama dengan channel 1 atau channel 2 pada
oscilloscope.
8. Setelah 60 sekon berakhir, maka aka nada menu
tampilan seperti contoh pada gambar 5.
Gambar 5.
9. Tekan bintang (*) untuk menyimpan dan (#) untuk
keluar. Setelah menekan tanda bintang maka akan
72
menyimpan nilai BPM secara otomatis di EEPROM
untuk ditampilkan histogram. Dan jika keluar maka
akan tampil seperti gambar 1.
Gambar 6.
73
Program mikrokontroller
/************************************************
//main program//
Project:ECG+Euclidean typedef struct {
Version : unsigned char ibu;
Date : 02-Jun-2012 unsigned char
janin;
Author : satiti
}mytype;
Company :poltek
mytype result[128];
Comments:belajar
mytype setpoint;
*****************
********************* mytype lastbpm;
***************/
typedef struct {
#include
<mega32a.h> unsigned char
usiaibu[2];
#include <delay.h>
unsigned char
#include usiajanin[2];
<lcd_ks0108A.h>
unsigned char
#include bpmibu;
<keypad4x4.h>
unsigned char
#include <math.h> bpmjanin;
#include <stdlib.h> }tmeasuredat;
tmeasuredat
MEASUREDAT;
#include "db.c"
typedef struct {
#include "draw.c"
unsigned char
unsigned char usiaibu;
idxX=0,LastX,LastY,NewX,
NewY;
74
unsigned char
unsigned char
usiajanin;
bpmibu; tmr0cnt--;
unsigned char }else{
bpmjanin;
}tmeasurerec; tmr0cnt=10;
eeprom tmeasurerec readkey();
MEASUREREC[5];
}
#define crestart 0 };
#define chistogram 1
#define
cmeasurement 2 / Timer1 overflow
interrupt service routine
unsigned char
mode_run=crestart,mode #define INITTMR1
TCNT1=0xffff-10742
_osc=0,mode_tmr=0,mod
//1 sec
e_tmrval=0;
interrupt
[TIM1_OVF] void
/ Timer 0 overflow timer1_ovf_isr(void){
interrupt service routine
INITTMR1;
#define INITTMR0
TCNT0=0xff-107 if
(mode_tmrval!=0){
interrupt
[TIM0_OVF] void
timer0_ovf_isr(void){ mode_tmrval--;
}
static unsigned int
tmr0cnt; };
INITTMR0;
if (tmr0cnt!=0){ / Read AD
conversion result
#define
ADC_VREF_TYPE 0x60
75
unsigned
char
read_adc(unsigned char for
adc_input){ (j=1;j<100;j++){
ADMUX=adc_input | result[i].ibu
(ADC_VREF_TYPE & 0xff); = (result[i].ibu +
delay_us(10); read_adc(0)) / 2 ;
ADCSRA|=0x40; result[i].janin
= (result[i].janin +
while ((ADCSRA & read_adc(1)) / 2 ;
0x10)==0);
setpoint.ibu =
ADCSRA|=0x10;
return ADCH; (setpoint.ibu+read_adc(2 ))/2;
};
setpoint.janin =
(setpoint.janin+read_adc( 3))/2;
void SampNDispADC( unsigned
// abs (janin -
76 eucli)
result[i].janin=abs(r
esult[i].ibu-tmpeucli);
//calc bpm
lastbpm.janin=1;
if
(result[i].ibu>=setpoint.ib }else{
u) {
if lastbpm.janin=0;
(lastbpm.ibu==0){
}
}
MEASUREDAT.bpmi
bu++;
//display
lastbpm.ibu=1;
if
} (mode==0){
}else{
dispval=result[i].ibu;
lastbpm.ibu=0;
dispsetp=setpoint.ibu;
};
}else{
if
(result[i].janin>=setpoint.
janin){ dispval=result[i].jani
n;
if
(lastbpm.janin==0){
dispsetp=setpoint.janin;
MEASUREDAT.bpmj }
anin++;
// display
dispval
NewX=i;
NewY=63-
(dispval/4);
77
ks0108_DrawLine(LastX,L if (dispsetp<63){
astY,NewX,NewY,BLACK);
ks0108_SetPixel(12
ks0108_FillRect(NewX+1, 6, dispsetp+1, BLACK);
0, 5, 63, WHITE);
ks0108_SetPixel(127,
ks0108_FillRect(125, 0, 2, dispsetp+1, BLACK);
63, WHITE);
}
if (dispsetp<62){
/ display
dispsetpoint
ks0108_SetPixel(127,
dispsetp=63- dispsetp+2, BLACK);
dispsetp/4;
}
ks0108_FillRect(125, LastX=NewX;
dispsetp, 2, 0, BLACK); LastY=NewY;
if (dispsetp>0){ if
(idxX==127){LastX=0;}
ks0108_SetPixel(12 };
6, dispsetp-1, BLACK);
ks0108_SetPixel(127, void
dispsetp-1, BLACK); inwait_usiaibu(void){
} unsigned char
inputidx,inputok;
if (dispsetp>1){
draw_msgusia(db_msgba
ks0108_SetPixel(127, r_usiaibu);
dispsetp-2, BLACK);
inputok=0;
}
inputidx=2;
78
while (!inputok){ if
(keys>=
if (keydrty){
0
&& keys <=9){ inputok=0;
inputidx=2;
MEASUREDAT.usiaib
while (!inputok){
u[inputidx]=keys;
if (keydrty){
draw_char(56+(2- keydrty=0;
inputidx)*7,4,keys);
if (keys>=0
inputidx--; && keys <=9){
if
(inputidx==0){ MEASUREDAT.usiaj
a nin[inputidx]=keys;
inputok=1;
}
draw_char(56+(2-
} inputidx)*7,4,keys);
keydrty=0; inputidx--;
} if
(inputidx==0){
}
inputok=1;
};
}
}
void
inwait_usiajanin(void){ }
unsigned char }
inputidx,inputok;
};
draw_msgusia(db_
msgbar_usiajanin);
void
inwait_displaybpm(void){
unsigned char
inputok,i,tmp;
79
ks0108_clear(); draw_msgbpm();
draw_infosaveexit(); tmp=MEASUREREC[i
-1].bpmibu;
draw_char(74,4,MEASUR
EDAT.bpmibu/10); MEASUREREC[i].bpmibu=
tmp;
draw_char(74+7,4,MEAS delay_ms(10);
UREDAT.bpmibu%10);
tmp=MEASUREREC[i-
draw_char(74,5,MEASUR 1].bpmjanin;
EDAT.bpmjanin/10);
MEASUREREC[i].bpmjani
draw_char(74+7,5,MEAS n=tmp;
UREDAT.bpmjanin%10);
inputok=0;
delay_ms(10);
while (!inputok){
if (keydrty){ }
keydrty=0;
MEASUREREC[0].bpmibu
if (keys==14){
=MEASUREDAT.bpmibu;
//'*' save and exit
MEASUREREC[0].bpmjani
ks0108_clear();
n=MEASUREDAT.bpmjani
n;
draw_msg(db_plwait);
delay_ms(1000);
for (i=4;i>0;i--){
inputok=1;
}
80
else if inputok=1;
(keys==15){//'#' exit
}
without save
};
};
}; draw_char(i*26+6+7, 6,
(MEASUREREC[i].bpmib u
void %100)%10);
inwait_displayhistogram(
//bpm janin
void){
tmpbpm =
unsigned char
(MEASUREREC[i].bpmjani
inputok,i,tmpbpm;
n) / 6;
ks0108_clear();
ks0108_FillRect( i*26+13 ,46-
tmpbpm =
(MEASUREREC[i].bpmibu)
tmpbpm+1 , 10-2, tmpbpm-2, WHITE);
/ 4;
draw_char(i*26+6 , 6, draw_char(i*26+6+7, 7,
(MEASUREREC[i].bpmib u (MEASUREREC[i].bpmja
%100)/10); nin%100)%10);
}
inputok=0;
while (!inputok){
if (keydrty){
keydrty=0;
81
if return/restart
(keys==10){//'A'
inputok=1; / Func7=In Func6=In
Func5=In Func4=In
};
Func3=In Func2=In
}; Func1=In Func0=In
}; / State7=T State6=T
State5=T State4=T
};
State3=T State2=T
State1=T State0=T
void main(void){ PORTB=0x00;
unsigned char DDRB=0x00;
inputok;
/ Input/Output
/ Port C initialization
Ports initialization
/ Port A initialization / Func7=Out
Func6=Out
/ Func7=Out Func6=In Func5=Out
Func5=In Func4=In Func3=In Func4=Out Func3=In
Func2=In Func1=In Func0=In Func2=In Func1=In
Func0=In
/ State7=1 State6=T
State5=T State4=T State3=T State2=T / State7=1 State6=1
State1=T State0=T State5=1 State4=1
State3=P State2=P
PORTA=0x80; State1=P State0=P
DDRA=0x80; PORTC=0xFF;
DDRC=0xF0;
// Port B initialization
82 / Port D initialization
/ Func7=In Func6=In
Func5=In Func4=In
Func3=In Func2=In
Func1=In Func0=In
/ State7=T State6=T
PORTD=0x00;
State5=T State4=T
State3=T State2=T DDRD=0x00;
State1=T State0=T
/ Mode: Normal
/ Timer/Counter 0 top=0xFFFF
initialization
/ OC1A output:
/ Clock source: System Discon.
Clock
/ OC1B output:
/ Clock value: Discon.
10.742 kHz / Noise Canceler:
/ Mode: Normal Off
top=0xFF
/ Input Capture on
/ OC0 output: Falling Edge
Disconnected / Timer1 Overflow
TCCR0=0x05; Interrupt: Off
83
/ Timer/Counter
2 initialization
//TIMSK=0x01;
/ Clock source: System
Clock TIMSK=0x05;
/ Clock value:
Timer2 Stopped
/ USART
/ Mode: Normal initialization
top=0xFF
/ USART disabled
/ OC2 output:
UCSRB=0x00;
Disconnected
ASSR=0x00;
TCCR2=0x00; / Analog Comparator
initialization
TCNT2=0x00;
/ Analog
OCR2=0x00; Comparator: Off
/ Analog
/ External Interrupt(s) Comparator Input
initialization Capture by
Timer/Counter 1: Off
/ INT0: Off
ACSR=0x80;
/ INT1: Off
SFIOR=0x00;
/ INT2: Off
MCUCR=0x00; MCUCSR=0x00;
/ ADC initialization
/ ADC Clock
// frequency: 687.500 kHz
Timer(s)/Counter(s)
/ ADC Voltage
Interrupt(s) initialization
Reference: AVCC pin
84 / Only the 8 most
significant bits of
/ the AD conversion
result are used
ADMUX=ADC_VREF
_ TYPE & 0xff;
ADCSRA=0x84;
/ SPI initialization
ks0108_FillRect( 63,63-15
/ SPI disabled ,64, 15,WHITE);
SPCR=0x00;
draw_infohistomeasure()
;
/ TWI initialization
if (keys==14){
mode_run=crestart;
//'*'
while (1){ histogram mode
if (mode_run
== crestart){
mode_run=chistogr
am;
delay_ms(250);
inputok=1;
draw_splash(db_title);
};
delay_ms(1000); if
(keys==15){
//'#'
measurement mode
mode_run=cmeasur
ement;
85
inputok=1;
ks0108_clear();
mode_osc=0;
delay_ms(500);
//input mode_tmr=0;
usia ibu idxX=0;
};
inwait_usiaibu();
keydrty=0;
};
delay_ms(500);
};
ks0108_clear(); };
delay_ms(250);
//
//input ProcessHistogram
usia janin
if
(mode_run ==
chistogram){
inwait_usiajanin();
inwait_displayhistogram( );
delay_ms(500);
mode_run=crestart;
ks0108_clear();
};
//
delay_ms(250);
ProcessMeasurement
if
86 (mode_run ==
cmeasurement){
if (keydrty){ if (keys==10){
//'A'
keydrty=0;
mode_run=crestart;
lastbpm.ibu=0;
};
if
lastbpm.janin=0;
(keys==12){ //'C'
}else{
mode_osc=~mode_osc;
mode_tmr=0;
}
if
mode_tmrval=0;
(keys==13){ //'D';
};
if
(mode_tmr==0){ };
};
mode_tmrval=59;
if (
(mode_tmr==0) ||
mode_tmr=1; (mode_tmrval!=00) ){
MEASUREDAT.bpmibu draw_mode(mode_
=0; osc);
MEASUREDAT.bpmjanin draw_timer(mode_t
=0; mrval);
SampNDispADC(mode_os
c);
idxX++;
if
(idxX==128)
{ idxX=0;ks0108_clear();
}
87
}else{
};
inwait_displaybpm() };
;
};
};
mode_run=crestart;
***draw.c*****
void
draw_char(unsigned char
x,unsigned char ks0108_draw_bitmap(19,
y,unsigned char ch){ 3,90,2,map);
}; void
draw_msgbpm( void ){
void draw_msg(flash
unsigned char* map){
ks0108_draw_bitmap(19,
2,90,1,db_msgbar_bpm);
ks0108_draw_bitmap(19,
2,90,1,db_bar);
ks0108_draw_bitmap(19,
88 3,90,4,db_msgbody_bpm) ;
}; void ){
void
draw_infohistomeasure(
ks0108_draw_bitmap(0,7 };
,
128,1,db_infohistomeasur void
e); draw_infosaveexit( void
s0108_draw_bitmap( 0,7,128,1,db_infosaveexit ); ){
k
};
p(74,7,32,1,db_modejani
void n);
draw_mode(unsigned }
char mode){
};
if (mode==0){
void
draw_timer(unsigned char
ks0108_draw_bitma tmrval){
p(74,7,32,1,db_modeibu);
draw_char(32,7,tmr
}else{ val/10);
ks0108_draw_bitma draw_char(32+7,7,tmrval
%10);
};
89
*******db.c*******
flash unsigned char };
db_bar[90] ={
flash unsigned char
0xFF, 0xC1, 0xDD, db_plwait[180] ={
0xDD, 0xDD, 0xC1,
0xFF, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x00,
91
0xFF, 0xB3, 0x6D, 0x01, 0xFF, 0x0F,
0x6D, 0x6D, 0x9B, 0xFF, 0xD3,
0xDD, 0xD3, 0x0F, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x01,
0x8D, 0x7D, 0x7D, 0x6D, 0x6D, 0x6D, 0x93,
0x7D, 0x81, 0xFF, 0x0F, 0xFF, 0x01, 0xED,
0xD3, 0xDD, 0xD3, 0xED, 0xED, 0xF3,
0x0F, 0xFF, 0x01, 0xFF, 0x01, 0xF3,
0xF3, 0xCF, 0x3F, 0xCF, 0xF3, 0x01,
0x01, 0xFF, 0x01, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0x01, 0xF3, 0xCF, 0x3F, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0x01, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0x83, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0x7D, 0xFF, 0x03, 0xFB, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0x07, 0xFB, 0x07, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xC7, 0x5B, 0x5B, 0x83, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF,
0x83, 0x7F, 0x83, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0x7D, 0x83, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
}; };
flash unsigned char flash unsigned char
db_msgbar_bpm[90] ={ db_msgbody_usia[270]
={
0xFF, 0x01, 0x7D,
0x7D, 0x7D, 0x01, 0xFF, 0xFF, 0x01, 0x01,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0xFF, 0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01,
0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x01, 0x01, 0x01,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
92 0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x01,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0xFF, 0xFF,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x01, 0x01, 0xFF, 0xFF, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x08, 0x08, 0x08, 0x00, 0x80,
0x00, 0x00, 0x08, 0x08,
0x08, 0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x08, 0x08, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80,
0x80,
9
3
0x80, 0x80, 0x80,
0x80, 0x80, 0x80, 0x80, 0x01, 0x01, 0xFF, 0xFF,
0x80, 0x80, 0xFF 0x00, 0x00, 0x00, 0x7F,
}; 0x00, 0x7F, 0x49, 0x49,
0x49, 0x36, 0x00, 0x3F,
flash unsigned char 0x40, 0x40, 0x40,
db_msgbody_bpm[360]
={ 0x7F, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xFF, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x22,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01,
0x01, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0xFF, 0xFF,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x00, 0x00, 0x38,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x40, 0x40, 0x41, 0x3F,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x00, 0x78, 0x16, 0x11,
0x01, 0x16, 0x78, 0x00,
0x01, 0x01, 0x01, 0x7F, 0x06, 0x18,
0x01, 0x01, 0x01, 0x01, 0x60, 0x7F, 0x00, 0x7F,
0x00, 0x7F, 0x06, 0x18,
94
0x60, 0x7F, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x22, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x08,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x08,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0x08, 0x0F,
0x00,
};
0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, flash unsigned char
0x00, 0x00, 0xFF, 0x0F, db_modeibu[32] ={
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, 0x00, 0x00, 0xFE,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, 0x00, 0xFE, 0x92, 0x92,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, 0x92, 0x6C, 0x00, 0x7E,
0x08, 0x08, 0x08, 0x80, 0x80, 0x80, 0xFE,
0x08, 0x08, 0x08, 0x00,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, 0x00, 0x00, 0x00,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x08, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x08, 0x08, 0x08, 0x00,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, };
0x08, 0x08, 0x08, 0x08,
0x08, 0x08, 0x08, 0x08, flash unsigned char
0x08, db_modejanin[32] ={
0x00, 0x00, 0x70,
0x80, 0x80, 0x82, 0x7E,
0x00, 0xF0, 0x2C, 0x22,
0x2C, 0xF0, 0x00, 0xFE,
0x0C,
9
5
0x30, 0xC0, 0xFE, 0x7C, 0x28, 0x00,
0x00, 0xFE, 0x00, 0xFE, 0x00, 0x00, 0xFE, 0x0C,
0x0C, 0x30, 0xC0, 0xFE, 0x30, 0x0C, 0xFE, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xFE, 0x92, 0x92, 0x92,
0x00, 0x82,
}; 0x00, 0xF0, 0x2C,
0x22, 0x2C, 0xF0, 0x00,
flash unsigned char
0x4C, 0x92, 0x92, 0x92,
db_infohistomeasure[128 ]
0x64, 0x00, 0x7E, 0x80,
={
0x80,
0x00, 0x10, 0x54,
0x38, 0xFE, 0x38, 0x54, 0x80, 0xFE, 0x00,
0x10, 0x00, 0x00, 0xFE, 0xFE, 0x12, 0x32, 0x52,
0x8C, 0x00, 0xFE, 0x92,
0x10, 0x10, 0x10, 0xFE,
0x92, 0x92, 0x82, 0x00,
0x00,
0x00,
0xFE, 0x00, 0x4C,
};
0x92, 0x92, 0x92, 0x64,
0x00, 0x02, 0x02, 0xFE, flash unsigned char
0x02, 0x02, 0x00, 0x7C, db_infosaveexit[128] ={
0x82,
0x00, 0x00, 0x10,
0x82, 0x82, 0x7C, 0x54, 0x38, 0xFE, 0x38,
0x00, 0x7C, 0x82, 0x82, 0x54, 0x10, 0x00, 0x00,
0x92, 0xF4, 0x00, 0xFE, 0x00, 0x00, 0x4C, 0x92,
0x12, 0x32, 0x52, 0x8C, 0x92,
0x00,
0x92, 0x64, 0x00,
0xF0, 0x2C, 0x22, 0xF0, 0x2C, 0x22, 0x2C,
0x2C, 0xF0, 0x00, 0xFE, 0xF0, 0x00, 0x1E, 0x60,
0x0C, 0x30, 0x0C, 0xFE, 0x80, 0x60, 0x1E, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xFE,
0x00,
0x92, 0x92, 0x92,
0x00, 0x00, 0x00, 0x82, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x28, 0x7C, 0x00,
0x28,
96
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x02, 0x7F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, //
Code for char 1
0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x46, 0x61,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x51, 0x49, 0x46, 0x00, //
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, Code for char 2
0x00,
0x21, 0x49,
0x00, 0x00, 0x00, 0x4D, 0x4B, 0x31,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, // Code for char 3
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x18, 0x16,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x10, 0x7F, 0x10,
0x00,
0x00, // Code for char 4
0x28, 0x7C, 0x28,
0x4F, 0x49,
0x7C, 0x28, 0x00, 0x00,
0x49, 0x49, 0x31, 0x00, //
0x00, 0x00, 0x00, 0xFE,
Code for char 5
0x92, 0x92, 0x92, 0x82,
0x00, 0x3E, 0x51,
0x49, 0x49, 0x32, 0x00, //
0xC6, 0x28, 0x10,
Code for char 6
0x28, 0xC6, 0x00, 0xFE,
0x00, 0x02, 0x02, 0xFE, 0x01, 0x01,
0x02, 0x02, 0x00, 0x00, 0x71, 0x0D, 0x03,
0x00, 0x00, // Code for char 7
}; 0x36, 0x49,
0x49, 0x49, 0x36, 0x00, //
Code for char 8
0x26, 0x49,
flash unsigned char 0x49, 0x49, 0x3E,
db_font5x7[] = { 0x00, // Code for char 9
0x3E, 0x41, 0x78, 0x16,
0x49, 0x41, 0x3E, 0x11, 0x16, 0x78, 0x00, //
0x00, // Code for char 0 Code for char A
0x7F, 0x49,
0x49, 0x49, 0x36, 0x00, //
Code for char B
9
7
0x3E, 0x41, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x41, 0x41, 0x22, 0x00, // 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
Code for char C 0x00,
0x7F, 0x41, 0x00, 0x00, 0x00,
0x41, 0x41, 0x3E, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, // Code for char D 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x7F, 0x49, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x49, 0x49, 0x41, 0x00, // 0x00,
Code for char E 0x00, 0x00, 0x00,
0x7F, 0x09, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x09, 0x09, 0x01, 0x00 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
/ Code for char F }; 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00,
flash unsigned char 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
db_title[1024] ={ 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xFF,
0x00, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0x00, 0x00, 0x00,
0xFF,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xFF, 0xFF, 0xFF,
98 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x03, 0x03,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x03, 0xEB, 0xEB,
0x03, 0xEB, 0xEB,
0xFF, 0xFF, 0x1F, 0x07, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x03, 0x03, 0xFB, 0xFB, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0xFB, 0xF7, 0x1F,
0xFF, 0xFF, 0x0F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x07, 0x03, 0x03, 0xFB, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0xBB, 0xBB, 0xB7, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x3F, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x18,
0xFF, 0xFF, 0x18,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x18, 0x18, 0x1B,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x1B, 0x1B, 0x1B, 0x1F,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x1F, 0x1F, 0x1C, 0x18,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x18, 0x1B, 0x1B, 0x1B,
0xFF, 0x1D,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x1F, 0x1F, 0x1E,
0xFF, 0xFF, 0xFF, 0x02, 0x1C, 0x18, 0x18, 0x1B,
0xFE, 0xFC, 0x00, 0x00, 0x1B, 0x19, 0x1D, 0x1E,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x00, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x00, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0x1F, 0xFF, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
9
9
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x02, 0x0C, 0x70,
0x0C, 0x02, 0x00, 0x24, 0x00, 0x00, 0x00,
0x54, 0x54, 0x54, 0x78, 0x00, 0x00, 0x00, 0xFF,
0x00, 0x44, 0x64, 0x54, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x4C, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x44, 0x00, 0x7D, 0x00,
0x00, 0x38, 0x44, 0x44, 0x00, 0x00, 0x04,
0x44, 0x7E, 0x00, 0x00, 0x84, 0x64, 0x14, 0x0C,
0x00, 0x00, 0x7E, 0x08, 0x00, 0x08, 0xFC, 0x00,
0x08, 0x00, 0x78, 0x84, 0x84,
0x08, 0x7E, 0x00, 0x84,
0x3C, 0x40, 0x40, 0x40, 0x78, 0x00, 0x04,
0x7C, 0x00, 0x48, 0x54, 0x84, 0x64, 0x14, 0x0C,
0x54, 0x54, 0x24, 0x00, 0x00, 0x78, 0x84, 0x84,
0x24, 0x84, 0x78, 0x00, 0x20,
0x54, 0x54, 0x54, 0x30,
0x78, 0x00, 0x7D, 0x00, 0x28, 0x24, 0xFC,
0x7C, 0x04, 0x04, 0x04, 0x20, 0x00, 0x78, 0x84,
0x78, 0x00, 0x00, 0x00, 0x84, 0x84, 0x78, 0x00,
0x00, 0x78, 0x84, 0x84, 0x84,
0x00, 0x00, 0x00, 0x78,
0x00, 0x00, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x9C, 0x94,
0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x94, 0x94, 0x64, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x08, 0xFC, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
100 0x00, 0x00, 0xFF, 0x00,
0xFF, 0xFF, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0xD0,
0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0xD0, 0xD0, 0xDF,
0x00, 0x00, 0x00, 0x1F, 0xC0, 0xFF, 0xFF, 0x00,
0x70, 0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00,
0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00,
0xD0, 0xD0, 0xD0,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00,
0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
10
1
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x00, 0x80, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x40, 0x20, 0x10, 0x90, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x90, 0x90, 0x90, 0x20, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x40, 0x00,
0x80, 0x00, 0x40, 0x00, 0x00, 0x00,
0x40, 0x40, 0x40, 0x40, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x80, 0x00, 0x00, 0x80, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x40, 0x40, 0x40, 0x40, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x80, 0x00,
0x00, 0x80, 0xC0, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00, 0x00, 0x40, 0x40, 0x00, 0x00, 0x00, 0x0F,
0x40, 0x40, 0x40, 0x80, 0x10, 0x20, 0x47, 0x48,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x48, 0x48, 0x48, 0x20,
0x00, 0x10,
0x00, 0x00, 0x00, 0x0F, 0x00, 0x1C,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x14, 0x12, 0x12, 0x12,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x11, 0x00, 0x00, 0x0F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x10, 0x10, 0x10, 0x10,
0x00, 0x0F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1F,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x1C, 0x14,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00, 0x12, 0x12, 0x12, 0x11,
0x00, 0x00, 0x00, 0x00,
0x00
};
102
TABEL DISTRIBUSI NILAI KRITIS t
103
Halaman ini sengaja dikosongkan
104
BIODATA PENULIS
Riwayat Pendidikan :
105