Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

DISUSUN OLEH :

Nama : M. Zaidan Prawiraharja


NIM : ETE10180074

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BANJARMASIN

2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM
PERALATAN DIAGNOSTIK LANJUT

DISUSUN OLEH :
M. Zaidan Prawiraharja
NIM. ETE10180074

Disetujui oleh :

Laboran Teknik Elektromedik Dosen Pengampu Mata Kuliah

Syukur Yakub, A.Md.Tem Syukur Yakub, A.Md.Tem

NIK. 2151016039 NIK. 2151016039

Mengetahui,

Ketua Prodi D3 Teknik Elektromedik

Japeri, Amd.Rad, S.Si., F.Med., M, Kes

NIK. 1130915025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusunan Laporan Praktikum Peralatan Diagnostik
Lanjut ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester.
Bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti Praktikum Kalibrasi
Peralatan Kesehatan sebagai salah satu program perkuliahan di Program Studi D-
III Teknik Elektromedik Politeknik Unggulan Kalimantan Banjarmasin.
Penyusunan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan
penulis demi tercapainya hasil yang lebih baik pada laporan ini. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, juga pihak yang membutuhkan.

Banjarmasin, 18 Juli 2020

M. Zaidan Prawiraharja
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii

UNIT 1 VITAL SIGN SIMULATOR...................................................................1

1.1 Tujuan Praktikum........................................................................................1

1.2 Alat dan Bahan.............................................................................................1

1.3 Dasar Teori...................................................................................................1

1.3.1 Vital Sign Simulator..............................................................................1

1.3.2 Patient Monitor......................................................................................1

1.4 Langkah Praktikum.....................................................................................5

1.4.1 Pemasangan SpO2.................................................................................5

1.4.2 Pemasangan EKG..................................................................................7

1.5 Hasil Praktikum...........................................................................................8

1.6 Analisa...........................................................................................................8

1.7 Kesimpulan...................................................................................................9

UNIT 2 SPHYGMOMANOMETER..................................................................11

2.1 Tujuan Praktikum......................................................................................11

2.2 Alat dan Bahan...........................................................................................11

2.3 Dasar Teori.................................................................................................11

2.3.1 Pengertian Sphygmomanometer........................................................11

2.3.2 Jenis-jenis Sphygmomanometer.........................................................12

2.3.3 Bagian-Bagian Sphygmomanometer.................................................13

2.4 Langkah Praktikum...................................................................................13

2.5 Hasil Praktikum.........................................................................................14

2.6 Analisa.........................................................................................................14

2.7 Kesimpulan.................................................................................................15
UNIT 3 TIMBANGAN........................................................................................16

3.1 Tujuan Praktikum......................................................................................16

3.2 Alat dan Bahan...........................................................................................16

3.3 Dasar Teori.................................................................................................16

3.4 Langkah Praktikum...................................................................................18

3.5 Hasil Praktikum.........................................................................................19

3.6 Analisa.........................................................................................................19

3.7 Kesimpulan.................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21

LAMPIRAN..........................................................................................................22
1

UNIT 1
VITAL SIGN SIMULATOR

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu alat kalirbasi vital sign simulator
untuk patient monitor
2. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari alat kalibrasi vital sign
simulator untuk patient monitor
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dari alat kalibrasi vital sign
simulator dan Patient Monitor
4. Mahasiswa dapat mengetahui cara pengoperasiaan alat kalibrasi vital sign
simulator dan Patient Monitor
5. Mahasiswa dapat mengetahui cara pemeliharaan alat kalibrasi vital sign
simulator Patient Monitor

1.2 Alat dan Bahan


Alat:
1. Alat Kalibrator Merk Unisim Type Rigel
2. Patient Monitor.
3. Vital sign simulator.
4. Aksesoris patient monitor.
5. Aksesoris vital sign simulator.
Bahan:
1. Buku dan pulpen

1.3 Dasar Teori


1.3.1 Vital Sign Simulator
Alat ini merupakan alat simulator tanda vital yang memiliki 6
paramter. Diantaranya dari NIBP, SpO2, EKG, temperature, IBP, dan
respirasi. Alat ini dapat digunakan untuk mengkalibrasi alat patient
monitor.

1.3.2 Patient Monitor


1. Pengertian Patient Monitor

Patient monitor adalah suatu alat yang digunakan untuk


memonitor pasien, berupa detak jantung, nadi, tekanan darah,
2

temperatur, bentuk pulsa jantung secara terus menerus. Kebanyakan


rumah sakit memakai pasien monitor vital sign dan 5 parameter adalah
diruangan ICU, UGD, ruang-ruang perawatan, dan beberapa ruang
operasi. Sedangkan untuk pasien monitor yang 7 parameter biasanya
pemakaian dilakukan di ruang operasi.

Gambar 1.1 Patient Monitor

Jenis Patient Monitor :

1) Patient monitor vital sign, patient monitor bersifat


pemeriksaan standar, yaitu ECG, respirasi, NIBP, dan SpO2
2) Patient monitor 5 parameter, patient monitor ini bisa
melakukan pemeriksaan seperti ECG, respirasi, NIBP, SpO2,
dan temperature
3) Patient monitor 7 parameter, biasanya dipakai di ruang
operasi, karena ada tambahan parameter yang dipakai saat
operasi, yaitu ECG, respirasi, NIBP, SpO2, temperatur, IBP
(pengukuran tekanan darah melalui pembuluh darah
langsung), dan EtCo2 (pengukuran kadar karbondioksida dari
sistem pernapasan pasien)

1. Fungsi Patient Monitor

Fungsi Patient Monitor sebagai berikut :

1) Mengkaji keadaan terkini pasien dan mengevaluasi pengaruh


intervensi yang telah diberikan pada pasien.
2) Mengukur berbagai tanda-tanda vital pasien secara kontinyu.
3) Membantu menangani kasus hokum seperti kasus malpraktik.

Adapun Fungsi Parameter pada Monitor adalah sebagai berikut :

1) ECG difungsikan untuk pemeriksaan aktifitas kelistrikan


jantung.
2) Respiratory rate merupakan frekuensi nafas dalam satu menit.
3) Tensi/NIBP merupakan pengukuran tekanan darah secara non
invasive (Non Invansive Blood Pressure).
4) Invasive Blood Pressure (IBPj) berfungsi untuk mengukur
tekanan darah pasien melalui pembuluh darahnya langsung.
3

5) Temperature berfungsi untuk mengukur suhu tubuh pasien.


6) Saturasi (SPO2) adalah kadar oksigen yang ada di dalam
darah.
7) EtCo2(End Tidal Co2) adalah pengukuran kadar
karbondioksida dalam system pernafasan pasien saat pasien
menghembuskan karbondioksida.

2. Prinsip Kerja Patient Monitor

Sinyal dari tubuh pasien disadap melalui elektroda dan


sensor. Elektroda ECG akan menyadap sinyal aktifitas kelistrikan
jantung, sensor finger berfungsi untuk mendeteksi kadar oksigen
didalam darah, NIBP assembly memberi tekanan udara ke manset
sehingga NIBP akan mengukur nilai tekanan darah pasien, dan
sensor skin akan mendeteksi suhu tubuh dari pasien yang
ditempelkan pada tubuh pasien. Kemudian sadapan tersebut yang
masih berupa analog akan di kuatkan oleh amplifier dan di filter,
lalu masuk ke ADC yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog
menjadi digital yang terdapat pada Main Control Board yang
hasilnya sudah berupa data digital. Data digital tersebut akan
ditampilkan di monitor dan dicetak bila di inginkan.

Prinsip kerja Sensor ECG:

1) Proses dipolarisasi (jantung berkonraksi) yang menyebabkan


kontraksi atrium dari sinus atrialis ke nodulus atrio
ventricularis menimbulkan gelombang P.
2) Akhir dari kontraksi atria dan awal dari kontraksi ventrikel
menimbulkan gelombang R
3) Depolarisasi pada ventrikel memban.gkitkan QRSm
kompleks.
4) Repolarisasi ventrikel menyebabkan terjadinya gelombang T.
5) Interval P-R menandakan waktu dari permulaan kontraksi
atrial sampai permulaan kontraksi ventrikel .
6) Interval R-T menunjukkan kontraksi otot (ventricel systole)
dan interval T-R menunjukkan adanya relaksasi (ventricel
diastole).

Prinsip kerja Sensor pada SPO2 : Cahaya LED dan IR yang


dipaparkan di permukaan kulit jari melewati kulit dan berinteraksi
dengan sel darah merah kemudian energi cahaya LED dan IR akan
di serap dan sebagian di loloskan oleh oxyHb dan deOxy Hb
menunju detektor. Dengan membandingkan absorpsi cahaya antara
IR dan LED merah dapat menentukan persentase Hb yang
disaturasi.

Prinsip kerja Sensor IBP : Pengkuran tekanan darah secara


invasive dapat dilakukan dengan melakukan insersi kanule ke
4

dalam arteri yang dihubungkan dengan trandusser. Tranduser ini


akan merubah tekanan hidrostatik menjadi sinyal elektrik dan
menghasilkan tekanan sistolik, diastolik maupun MAP pada layar
monitor.

Prinsip kerja Sensor EtCO2 : EtCO2 modul beroperasi


berdasarkan prinsip bahwa molekul CO2 menyerap energi cahaya
inframerah (IR) pada panjang gelombang tertentu, dengan jumlah
energi yang diserap secara langsung berhubungan dengan
konsentrasi CO2 yang diserap ketika menghembuskan nafas.
Ketika sinar IR dilewatkan melaui sampel gas yang mangandung
CO2 , maka output sinyal elektronik dari photodetektor ( yang
mengukur energi cahaya yang tersisa ) dapat diperoleh untuk di
tampilkan ke monitor.

3. Standar Operasional Prosedur Patient Monitor

Standar operasional prosedur patient monitor adalah sebagai


berikut:

1) Melepaskan penutup debu


2) Menyiapkan aksesoris dan memasangnya pada pasien
dengan benar
3) Menghubungkan kabel power dengan sumber arus listrik
4) Memastikan pembumian dengan benar
5) Menghidupkan alat
6) Mengatur rentang nilai (range) untuk seluruh aksesoris
7) Memberitahukan kepada pasien mengenai tindakan yang
akan dilakukan
8) Memastikan kembali seluruh aksesoris terpasang dengan
benar
9) Melakukan monitoring secara berkala
10) Melakukan pemantauan display terhadap EKG (Heart Rate/
Kelistrikan Jantung/ Detak Jantung), Pulse Oximetry
(SPO2), Respirasi (Pernapasan), Blood Pressure (Tekanan
Darah) NIBP/ IBP, Temperature (Suhu Tubuh), EtCO2
(End Tidal Carbon Dioxide/ Kadar Karbondioksida Dari
Sistem Pernapasan).
11) Setelah pengoperasian selesai matikan alat dengan menekan
tombol ON/OFF
12) Melepaskan seleruh aksesoris pada pasien
13) Melepaskan kabel power dengan sumber arus listrik
14) Membersihkan seluruh aksesoris patient monitor
15) Memastikan patient monitor dalam kondisi baik dan siap
difungsikan lagi
16) Memasang penutup debu
17) Simpan alat dan aksesoris ke tempat yang aman, bersih,
tidak panas, tidak lembab dan tidak terlalu dingin.
5

4. Cara Pemeliharaan Patient Monitor

Cara pemeliharaan patient monitor adalah sebagai berikut:

1) Pemeriksaan arus bocor alat/ casing setiap kali pemakain dan


setiap bulan
2) Pemeriksaan sumber listrik dan grounding setiap kali
pemakaian dan setiap bulan
3) Pemeriksaan tahanan kabel power setiap bulan
4) Pemeriksaan fitur: LCD, Keypad, Pengatur, Sensor,
Aksesoris patient monitor setiap bulan.
5) Kalibrasi alat setidak-tidaknya 1 tahun sekali.

1.4 Langkah Praktikum


1.4.1 Pemasangan SpO2
1. Hubungkan SpO2 patient monitor pada alat kalibrasi untuk SpO2.
2. Lalu pada display alat kalibrasi pilih menu SpO2 dengan menekan
F2

Gambar 1.2 Tampilan pada menu SpO2

3. Untuk masuk ke pengaturan, tekan F4.

Gambar 1.3 Tampilan Pengaturan SpO2

4. Setelah itu atur “SPO2” pada praktikum ini diatur 70% dan 80%
5. Setelah diatur tekan F4.
6

6. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar 1.7 , lalu tekan
tombol warna hijau pada alat kalibrasi untuk memulai.

Gambar 1.4 Tampilan Setelah Selesai mengatur

7. Saat proses, akan tampil pulsenya setiap 1 menit sekali catat


hasilnya sampai 5x per parameter.

Gambar 1.5 Tampilan Proses pengukuran SpO2

8. Setelah selesai, lalu pilih ke mode “NIBP Manometer Mode”.

Gambar 1.6 Tampilan Mode NIBP Manometer Mode

a. Pilih tekanan yang diinginkan, di praktikum ini kita


menggunakan mmHg
b. Pada patient monitor atur tekanannya ke manset, dipraktikum
ini kita gunakan 240, 120 dan 60.
c. Lalu pilih set zero dengan menekan F3. Secara otomatis akan
tampilan tekananya dan catat. Lakukan lah 5x setiap 1
paramter.
7

1.4.2 Pemasangan EKG


1. Pasang elektroda EKG pada E.C.G Adaptor Box yang sudah
terhubung dengan alat kalibrasi.

Gambar 1.7 Pemasangan elektroda EKG

2. Pada display alat kalibrasi tekan F1 untuk masuk ke “Patient Test


Settings”.
3. Lalu atur Heart Rate sesuai yang kita ingin ukur, dipraktikum ini
menggunakan 60 dan 80.

Gambar 1.8 Pengaturan Heart Rate

4. Setelah diatur tekan F4.


5. lalu tekan tombol warna hijau untuk memulai, lalu catat hasilnya 5x
dalam 1 menit sekali setiap parameter.

Gambar 1.9 Proses Hasil pengukuran Kalibrasi


8

1.5 Hasil Praktikum


Dibawah ini merupakan tabel pengukuran kalibrasi alat Patient Monitoe :
Tabel 1.1 Hasil Penukuran Kalibrasi Patient Monitor SpO2
Parameter Pengukuran Kalibrasi Rata-
SpO2% rata
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
70% 57 68 68 67 52 62,4
80% 79 78 79 78 77 78,2

Tabel 1.2 Hasil Pengukuran Kalibrasi Patient Monitor EKG

Parameter Pengukuran Kalibrasi Rata-


Heart rate rata
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
60 59 59 60 59 59 59,2
80 80 79 79 79 79 79,2

1.6 Analisa
Analisa yang didapat pada praktikum ini ialah :
1. Pada praktikum kalibrasi ini menggunakan alat vital sign simulator. Maka
hal utama yang diukur ialah tingkat SpO2 dan heart rate. Maka dari itu
praktikum kali ini memerlukan patient monitor dan vital sign simulator.
Masing-masing alat akan dihubungkan dengan aksesorisnya sehingga kedua
alat terhubung guna sinkroninasi fungsi kedua alat tersebut pada saat
pengukuran.

2. Dapat dilihat pada hasil pengukuran bahwa nilai terukur berbeda dengan
nilai parmeter yang telah ditentukan. Perbedaannya dengan selisih angka
yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kondisi
alat patient monitor yang sudah sering dipakai akan menimbulkan
berpendeknya umur alat yang dapat berpengaruh pada performanya, alat vital
sign simulator yang bisa juga mengalami hal yang sama dan juga sebagai alat
ukurnya bisa saja tingkat ketertelusurannya masih rendah atau belum
dikalibrasi dengan alat yang setingkat di atasnya yang lebih teliti. Hal tersebut
juga dipengaruhi oleh kondisi aksesoris dan faktor human error.
9

3. Dalam hasil yang berbeda-beda tadi, dapat dijadikan data yang valid
dengan menghitung dan menetapkan batas-batas toleransinya yang tidak luput
dari nilai ketidakpastian suatu pengukuran.

1.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa vital sign monitor adalah sebuah alat kalibrasi atau alat
ukur untuk parameter SpO2 dan heart rate pada patient monitor di praktikum kali ini.
Perbedaan hasil ukur disebabkan oleh beberapa faktor dan dapat dijadikan hasil data yang
valid dengan mengukur dan menghitung tingkat toleransi serta nilai ketidakpastian dari
alat pengkalibrasi dan alat yang dikalibrasi.
11

UNIT 2
SPHYGMOMANOMETER
2.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa bisa memahami bagian-bagian, serta fungsi alat
sphygmomanometer.
2. Mahasiswa bisa memahami cara kerja serta prinsip kerja alat
sphygmomanometer.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan
alat sphygmomanometer.
4. Mahasiswa mampu menganalisa Troubleshooting yang biasa terjadi pada
sphygmomanometer.

2.2 Alat dan Bahan


Alat :
1. Alat Kalibrator Merk Unisim Type Rigel
2. Sphygmomanometer.
Bahan :
1. Alat tulis dan buku catatan.
2.3 Dasar Teori
2.3.1 Pengertian Sphygmomanometer
Sphygmomanometer adalah alat yang di gunakan untuk mengukur tekanan
darah yang bekerja secara manual saat memompa maupun mengurangi
tekanan pada manset dengan sistem non invasive.
Prinsip kerja alat pengukur tekanan darah (tensimeter) sama dengan U-
Tube Manometer. Manometer adalah alat pengukur tekanan yang
menggunakan tinggi kolom (tabung) yang berisi liquid statik untuk
menentukan tekanan. Manset dipasang ‘mengikat’ mengelilingi lengan dan
kemudian ditekan dengan tekanan di atas tekanan arteri lengan (brachial) dan
kemudian secara perlahan tekanannya diturunkan. Pembacaan tinggi mercuri
dalam kolom (tabung manometer) menunjukkan peak pressure (systolic) dan
lowest pressure (diastolic).

11
12

2.3.2 Jenis-jenis Sphygmomanometer


a. Sphygmomanometer Raksa (alat ukurnya masih menggunakan
cairan merkuri)

Gambar 2.1 Sphygmomanometer Raksa


b. Sphygmomanometer Aneroid (alat ukurnya tidak menggunakan
cairan)

Gambar 2.2 Sphygmomanometer Aneroid


c. Sphygmomanometer digital (menampilkan hasil ukur digital secara
otomatis).

Gambar 2.3 Sphygmomanometer Digital


13

2.3.3 Bagian-Bagian Sphygmomanometer


Bagian- bagian Sphygmomanometer ialah :

a. Manset, berfungsi untuk menampung udara yang dipompa dari bulb


dan untuk mendeteksi tekanan darah pasien yang pada penggunaannya
dipasang pada lengan pasien.
Bulb atau pemompa, berfungsi untuk mempompa udara kedalam
menset. Pada bulb terdapat :
1. Valve Inlet atau klep masuk yang berfungsi untuk menghisap
udara dari luar.
2. Valve Output atau klep keluar yang berfungsi mengeluarkan udara
dari dalam bulb ( di dalamnya terdapat filter ).
3. Valve pembuangan yang berfungsi untuk ruang udara dari menset
pada saat pengukuran.
b. Tabung kaca pengukur, berfungsi untuk mengukur air raksa yang
dipompa oleh udara di dalam menset. Diatas tabung kaca pengukur
terdapat lubang pembuangan udara.  
c. Valve on/off, berfungsi untuk membuka atau menutup jalannya air
raksa.
d. Tabung air raksa, berfungsi untuk menampung air raksa. Diatas tabung
air raksa terdapat filternya.
2.4 Langkah Praktikum
1. Pasang Kabel NIBP patient monitor pada percabangan manset dan alat
kalibrasinya.

Gambar 2.4 Pemasang Patietn Monitor dengan alat kalibrasi

2. Setelah dipasang, pada ada display terdapat tulisan “NIBP” maka tekan
F3
14

3. Lalu ada beberapa pilihan, tapi dipraktikum ini kita menggunakan 3


mode yaitu “NIBP Leak Test”, “NIBP Manometer Mode”
4. Setelah selesai dengan mode pertama selanjutnya kita ke mode “NIBP
Leak Test”.

Gambar 2.5 Tampilan Mode NIBP Leak Test

5. Kita atur pada “Start P” dipraktikum ini kita meatur 300.


6. Setelah diatur maka kita tekan F4 dan tunggu selama 60 detik.
7. Setelah selesai maka hasilnya akan tampil pada “P Drop” dan “mmHg”
dan catat hasilnya. Lakukan 5x
2.5 Hasil Praktikum
Dibawah ini adalah hasil praktikum kalibrasi sphygmomanometer adalah
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Hasil Pengukuran Kalibrasi Spyhgmomanometer NIBP
Manometer Mode
Parameter Pengukuran Kalibrasi Rata-
mmHg rata
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
240 mmHg 239,2 239,3 241 241 241 240,3
120 mmHg 119,5 120 120,2 120,1 120,8 120,12
60 mmHg 60 61 60 60,3 60,1 60,28

Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Kalibrasi Patient Monitor NIBP Leak Test
Parameter Pengukuran Kalibrasi P Drop Rata-
mmHg rata
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
300 mmHg 51,0 49,5 46,5 46,5 49,1 48,52

2.6 Analisa
Analisa yang didapat pada praktikum ini ialah :
15

1. Pada praktikum ini menggunakan sphygmomanometer NIBP


manometer mode dan patient monitor NIBP leak test sebagai alat
yang dikalibrasi dan alat kalibrator merk unisim type rigel. Sesuai
dengan prosedur pada praktikum, maka dipasanglah beberapa
aksesorisnya seperti manset, probe penghubung, dan lainnya.
Kemudian mengikuti Langkah-langkah praktikum yang telah
diberikan dosen pada saat itu.

2. Adapun yang diukur ialah berapa mmgH yang dapat diterima oleh
manset dengan menyesuaikan nilai acuan/nilai parameter yang
terlebih dahulu diatur dengan nominalnya masing-masing.
Kemudian lakukan proses pengukuran dan catat hasilnya.

3. Hasil praktikum yang didapat kali ini berbeda-beda lagi dari nilai
acuan / nilai parameter yang ditentukan untuk melihat apakah
serasi dengan benar. Hal ini sering terjdi mengingat banyaknya
faktor yang mempengaruhi jalannya proses kalibrasi. Maka dari itu
hal tersebut dapat ditolerir dengan nilai ketidakpastian pengukuran
sehingga data yang terkumpul akan valid.

2.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sphygmomanometer ialah alat untuk
memeriksa tekanan darah seseorang dengan menggunakan tekanan udara
dengan satuan mmgH. Agar tekanan udara yang dihasilkan maksimal sesuai
fungsinya, maka alat sphygmomanometer haruslah dikalibrasi agar tidak
terjadi kesalahan pada saat pengukuran tekanan darah pada seseorang. Untuk
hasil pengukuran kalibrasi sphygmomanometer kali ini dapat dijadikan valid
dengan menghitung lebih lanjut nilai ketidakpastiannya, standar deviasinya,
dan perhitungan pada saat kalibrasi lainnya.

\
16

UNIT 3
TIMBANGAN

3.1 Tujuan Praktikum


1. Mahasiswa dapat mengetahui mengkalibrasi alat timbangan.
2. Mahasiswa dapat memelihara alat timbangan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui cara pakai alat timbangan.
4. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu alat timbangan.
5. Mahasiswa dapat menganalisa pada saat melakukan proses kalibrasi.
3.2 Alat dan Bahan
Alat:
1. Timbangan.
Bahan:
1. Batu timbangan 20 Kg 3 buah
2. Batu timbangan 10 Kg
3. Buku dan Pulpen
3.3 Dasar Teori
Timbangan merupakan alat yang biasa digunakan untuk mengukur massa
sebuah benda. Timbangan ini dibagi menjadi dua jenis yaitu timbangan digital dan
mekanik. Selain menggunakan nama timbanga, alat pengukura mass ini juga
memiliki nama lain seperti neraca dan scale. Timbangan mempunyai jenis-jenis
timbangan, berikut adalah jenis-jenis timbangan:
a. Timbangan Digital
Timbangan ini secara umum merupakan alat ukur massa benda yang bekerja
dengan system elektroni, yaiut menggunakan sensor dan mikro computer
sehingga dapat membandingkan masa benda dengan skala ukurany sekaligus
menampilkannya pada layar display.

Gambar 3.1 Timbangan Digital


17

b. Timbangan Mekanik (Manual)


Secara umum timbangan ini merupakan alat ukur mass yang berkerja
dengan sistem mekanik. Membandingkan dengan skala ukur yang telah
disepakati.

Gambar 3.2 Timbangan Mekanik

c. Timbangan Hybrid.
Timbangan ini merupakan perpaduan mekanik dan digital. Timbangan ini
memiliki dua buah sistem yang berkerja, ayitu sistem mekanik menggunakan
manual dan untuk display menggunakan sistem digital.

Gambar 3.3 Timbangan Hybrid

Timbangan ini mempunyai fungsinya berdasarkan penggunaan yang dimiliki,


timbangan masih dikelompokkan lagi menjadi beberapa bagian yaitu:
a. Timbangan badan
Timbangan yang digunakan khusus untuk mengukur massa tubuh (badan)
manusia. Bukan tidak bias digunakan untuk menimbang benda, namun
timbangan ini sudah didesain dan dikonsep sedemikian rupa.
18

b. Timbangan Emas
Timbangan yang dibuat secara khusus untuk menimbang logam Emas.
Timbangan ini memiliki akurasi yang cukup tinggi karena digunakan untuk
mengukur logam mulia yang hargnya cukup mahal. Timbangan ini juga terdiri
dari dua macam, yaitu versi digital dan manual.
b. Timbangan Gantung
Timbangan yang penepatannya digantung dengan sistem tuas untuk
mengukur massa benda
c. Timbangan Duduk
Timbangan ini disebut dengan timbangan Platform scale, dimana benda
yang diukur dalam keadaan duduk.
e. Timbangan Lantai
Timbanga ini digunakan untuk mengukur massa yang beasr, sehinggan
timbangan ini diletakkan dipermukaan lantai.
f. Timbangan Meja
Timbangan ini biasanya diletakkan diatas meja, timbangan ini bisa berupa
timbangan manual dan timbangan digital.
g. Timbangan Ternak
Timbangan ini dikhususkan untuk hewan-hewan yang akan dijual dalam
kondisi masih hidup seperti kambing, sapi, kerbau dan lain sebagainya.
Timbangan ini juga dapat digunakan di kebun binatang atau tempat
pemelihharaan hewan nasional untuk mengecek kondisi kesehatan hewan
tersebut.

3.4 Langkah Praktikum


1. Siapkan dulu timbangan yang ingin di kalibrasi.
2. Siapkan juga batu timbangan 20 Kg 3 buah untuk mengukur timbangannya
tadi.
3. Ukur temperature suhu dan kelembapan ruangan.
4. Pastikan jarumnya kearah nol.
5. Letakkan ke 3 buah batu timbangannya ke atas timbangan, dan perhatikan
jarum timbangannya. Lalu catat hasilnya.
6. Setelah dicatat, turun kan anak timbangannya untuk mengembalikan
jarumnya ke jarum.
19

7. Setelah itu letakkan lagi ke 3 buah batu timbangannya ke atas


timbangannya. Lakukan sampai 2x pengukuran.
8. Setelah 5x pengukuran dengan 3 buah anak timbangan, lau dilanjutkan
dengan batu timbangan 10 Kg. lakukan hal yang sama dari langkah 4-6
9. Setelah sudah dapat hasilnya, bereskan kembali alat dan bahannya
3.5 Hasil Praktikum
Dibawah ini merupakan tabel hasil pengukuran Kalibrasi Timbangan.
Tabel 3.1 Hasil Pengukuran Kalibrasi Timbangan
Paramete Pengukuran Kalibrasi Timbangan Total
Pertama Kedua Ketiga Keempa Kelima
r
t
Kg
60 Kg 60 Kg 60 Kg 60 Kg 60 Kg 60 Kg 60 Kg
10 Kg 10 Kg 10 Kg 10 Kg 10 Kg 10 Kg 10 Kg

3.6 Analisa
Analisa yang didapat pada praktikum ini ialah :

1. Pada praktikum kali ini ialah mengkalibrasi timbangan mekanik


(yang menggunakan jarum penunjuk) dengan cara pengkalibrasian
yang sederhana menggunakan anak timbangan 60kg dan 10kg.
Siapkan timbangan dan atur jarumnya ke angka nol (0) seakurat
mungkin kemudian menaruh anak timbangannya di atas timbangan
tersebut dan mencatat hasilnya.

2. Hasil yang didapat kali ini menunjukkan bahwa timbangan dalam


kondisi baik di mana hasil pengukuran menunjukkan bahwa nilai
yang diukur sama dengan nilai acuan/nilai parameter yang terdapat
pada anak timbangan, yakni 60kg dan 10kg. Hal tersebut tentu
dipengaruhi faktor-faktor pada saat kalibrasi. Jika terjadi human
error maka kemungkinan kesalahan yang terjadi ialah posisi mata
dan tubuh pada saat membaca jarum penunjuk pada timbangan
yang dapat menyebabkan kesalahan pada pencatatan hasil ukurnya.

3. Dapat dihitung kembali lebih lanjut dengan menggunakan nilai


tolrasi dan nilai ketidakpastian pengukuran pada kalibrasi.
20

3.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa timbangan adalah alat untuk menngukur
berat suatu objek sesuai dengan keperluan pengguna. Dalam kalibrasi
timbangan mekanik pada praktikum ini yang diukur adalah keakuratan
pengukuran timbangan terhadap anak timbangan 60kg dan 10kg. Dengan
melihat kondisi lingkungan dan alat juga faktor lainnya, didapat hasil yang
baik tanpa perbedaan di setiap pengukurannya. Hal ini penting untuk ke
depannya untuk meminimalisir dan mencegah kesalahan pada saat petugas
medis / pengguna timbangan dalam mengukur berat pasien maupun objek.
21

DAFTAR PUSTAKA
Kirana, Catur Vanda. 2019. “Patient Monitor”.
https://www.scribd.com/document/422615038/Hmm. (Diakses pada
tanggal 2 Februari 2020).
Samsul, Anwar. 2016. “Patient Monitor”.
https://www.slideshare.net/samsul_anwar/patien-monitor-teknik-
elektromedik-surabaya. (Diakses pada tanggal 2 Februari 2020).
Unknown.2013.” Pasien monitor”, http://detiknadi05.blogspot.com/2013/12/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1. (Diakses pada tanggal 1 Februari
2020).
Medical, Rigel. 2010. “Rigel UNI-SIM Hand-Held Vital Signs Simulator”
https://www.rigelmedical.com/downloads/370a564_rigel_uni_sim_manu
al_v2.pdf (Diakses pada tanggal 14 Juli 2020)
Medical, Rigel. 2012. “An introduction to measuring and simulating Vital Signs”
http://www.medicalitech.com/images/Rigel-Vital-Signs-Rev-1.2-
USA.compressed.pdf (Diakses pada tanggal 14 Juli 2020)
Halida, Cindy. 2020. “Kenali Macam-macam Timbangan & Perbedaan
Fungsinya” https://review.ralali.com/amp/macam-macam-timbangan/
Diakses pada tanggal 14 Juli 2020.
Medicalogy. “Mengenal Timbangan Badan Manual dan Timbangan Badan
Lainnya” https://www.medicalogy.com/blog/mengenal-timbangan-
badan-manual-dan-timbangan-badan-lainnya/ Diakses pada tanggal 14
Juli 2020.
Alkes, Sentral. 2019. “Mengenal Berbagai Macam Jenis Timbangan Dan
Fungsinya.” https://sentralalkes.com/blog/jenis-timbangan Diakses pada
tanggal 14 Juli 2020
Wahyudi, Firman. 2019. Laporan Stetoskop dan Spyghmomanometer. Peralatan
Diagnostik Dasar Teknik Elektromedik dan Politeknik Unggulan
Kalimantan.
22

LAMPIRAN
22

Anda mungkin juga menyukai