DISUSUN OLEH :
BANJARMASIN
2020
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PERALATAN DIAGNOSTIK LANJUT
DISUSUN OLEH :
M. Zaidan Prawiraharja
NIM. ETE10180074
Disetujui oleh :
Mengetahui,
NIK. 1130915025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penyusunan Laporan Praktikum Peralatan Diagnostik
Lanjut ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Laporan ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester.
Bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah mengikuti Praktikum Kalibrasi
Peralatan Kesehatan sebagai salah satu program perkuliahan di Program Studi D-
III Teknik Elektromedik Politeknik Unggulan Kalimantan Banjarmasin.
Penyusunan ucapan terima kasih sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan laporan ini, baik secara langsung maupun
tidak langsung. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diperlukan
penulis demi tercapainya hasil yang lebih baik pada laporan ini. Akhir kata,
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis, juga pihak yang membutuhkan.
M. Zaidan Prawiraharja
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….iii
1.6 Analisa...........................................................................................................8
1.7 Kesimpulan...................................................................................................9
UNIT 2 SPHYGMOMANOMETER..................................................................11
2.6 Analisa.........................................................................................................14
2.7 Kesimpulan.................................................................................................15
UNIT 3 TIMBANGAN........................................................................................16
3.6 Analisa.........................................................................................................19
3.7 Kesimpulan.................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................22
1
UNIT 1
VITAL SIGN SIMULATOR
4. Setelah itu atur “SPO2” pada praktikum ini diatur 70% dan 80%
5. Setelah diatur tekan F4.
6
6. Setelah itu akan muncul tampilan seperti gambar 1.7 , lalu tekan
tombol warna hijau pada alat kalibrasi untuk memulai.
1.6 Analisa
Analisa yang didapat pada praktikum ini ialah :
1. Pada praktikum kalibrasi ini menggunakan alat vital sign simulator. Maka
hal utama yang diukur ialah tingkat SpO2 dan heart rate. Maka dari itu
praktikum kali ini memerlukan patient monitor dan vital sign simulator.
Masing-masing alat akan dihubungkan dengan aksesorisnya sehingga kedua
alat terhubung guna sinkroninasi fungsi kedua alat tersebut pada saat
pengukuran.
2. Dapat dilihat pada hasil pengukuran bahwa nilai terukur berbeda dengan
nilai parmeter yang telah ditentukan. Perbedaannya dengan selisih angka
yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan oleh beberapa faktor seperti kondisi
alat patient monitor yang sudah sering dipakai akan menimbulkan
berpendeknya umur alat yang dapat berpengaruh pada performanya, alat vital
sign simulator yang bisa juga mengalami hal yang sama dan juga sebagai alat
ukurnya bisa saja tingkat ketertelusurannya masih rendah atau belum
dikalibrasi dengan alat yang setingkat di atasnya yang lebih teliti. Hal tersebut
juga dipengaruhi oleh kondisi aksesoris dan faktor human error.
9
3. Dalam hasil yang berbeda-beda tadi, dapat dijadikan data yang valid
dengan menghitung dan menetapkan batas-batas toleransinya yang tidak luput
dari nilai ketidakpastian suatu pengukuran.
1.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa vital sign monitor adalah sebuah alat kalibrasi atau alat
ukur untuk parameter SpO2 dan heart rate pada patient monitor di praktikum kali ini.
Perbedaan hasil ukur disebabkan oleh beberapa faktor dan dapat dijadikan hasil data yang
valid dengan mengukur dan menghitung tingkat toleransi serta nilai ketidakpastian dari
alat pengkalibrasi dan alat yang dikalibrasi.
11
UNIT 2
SPHYGMOMANOMETER
2.1 Tujuan Praktikum
1. Mahasiswa bisa memahami bagian-bagian, serta fungsi alat
sphygmomanometer.
2. Mahasiswa bisa memahami cara kerja serta prinsip kerja alat
sphygmomanometer.
3. Mahasiswa mampu melakukan pengukuran tekanan darah menggunakan
alat sphygmomanometer.
4. Mahasiswa mampu menganalisa Troubleshooting yang biasa terjadi pada
sphygmomanometer.
11
12
2. Setelah dipasang, pada ada display terdapat tulisan “NIBP” maka tekan
F3
14
Tabel 2.2 Hasil Pengukuran Kalibrasi Patient Monitor NIBP Leak Test
Parameter Pengukuran Kalibrasi P Drop Rata-
mmHg rata
Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima
300 mmHg 51,0 49,5 46,5 46,5 49,1 48,52
2.6 Analisa
Analisa yang didapat pada praktikum ini ialah :
15
2. Adapun yang diukur ialah berapa mmgH yang dapat diterima oleh
manset dengan menyesuaikan nilai acuan/nilai parameter yang
terlebih dahulu diatur dengan nominalnya masing-masing.
Kemudian lakukan proses pengukuran dan catat hasilnya.
3. Hasil praktikum yang didapat kali ini berbeda-beda lagi dari nilai
acuan / nilai parameter yang ditentukan untuk melihat apakah
serasi dengan benar. Hal ini sering terjdi mengingat banyaknya
faktor yang mempengaruhi jalannya proses kalibrasi. Maka dari itu
hal tersebut dapat ditolerir dengan nilai ketidakpastian pengukuran
sehingga data yang terkumpul akan valid.
2.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa sphygmomanometer ialah alat untuk
memeriksa tekanan darah seseorang dengan menggunakan tekanan udara
dengan satuan mmgH. Agar tekanan udara yang dihasilkan maksimal sesuai
fungsinya, maka alat sphygmomanometer haruslah dikalibrasi agar tidak
terjadi kesalahan pada saat pengukuran tekanan darah pada seseorang. Untuk
hasil pengukuran kalibrasi sphygmomanometer kali ini dapat dijadikan valid
dengan menghitung lebih lanjut nilai ketidakpastiannya, standar deviasinya,
dan perhitungan pada saat kalibrasi lainnya.
\
16
UNIT 3
TIMBANGAN
c. Timbangan Hybrid.
Timbangan ini merupakan perpaduan mekanik dan digital. Timbangan ini
memiliki dua buah sistem yang berkerja, ayitu sistem mekanik menggunakan
manual dan untuk display menggunakan sistem digital.
b. Timbangan Emas
Timbangan yang dibuat secara khusus untuk menimbang logam Emas.
Timbangan ini memiliki akurasi yang cukup tinggi karena digunakan untuk
mengukur logam mulia yang hargnya cukup mahal. Timbangan ini juga terdiri
dari dua macam, yaitu versi digital dan manual.
b. Timbangan Gantung
Timbangan yang penepatannya digantung dengan sistem tuas untuk
mengukur massa benda
c. Timbangan Duduk
Timbangan ini disebut dengan timbangan Platform scale, dimana benda
yang diukur dalam keadaan duduk.
e. Timbangan Lantai
Timbanga ini digunakan untuk mengukur massa yang beasr, sehinggan
timbangan ini diletakkan dipermukaan lantai.
f. Timbangan Meja
Timbangan ini biasanya diletakkan diatas meja, timbangan ini bisa berupa
timbangan manual dan timbangan digital.
g. Timbangan Ternak
Timbangan ini dikhususkan untuk hewan-hewan yang akan dijual dalam
kondisi masih hidup seperti kambing, sapi, kerbau dan lain sebagainya.
Timbangan ini juga dapat digunakan di kebun binatang atau tempat
pemelihharaan hewan nasional untuk mengecek kondisi kesehatan hewan
tersebut.
3.6 Analisa
Analisa yang didapat pada praktikum ini ialah :
3.7 Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa timbangan adalah alat untuk menngukur
berat suatu objek sesuai dengan keperluan pengguna. Dalam kalibrasi
timbangan mekanik pada praktikum ini yang diukur adalah keakuratan
pengukuran timbangan terhadap anak timbangan 60kg dan 10kg. Dengan
melihat kondisi lingkungan dan alat juga faktor lainnya, didapat hasil yang
baik tanpa perbedaan di setiap pengukurannya. Hal ini penting untuk ke
depannya untuk meminimalisir dan mencegah kesalahan pada saat petugas
medis / pengguna timbangan dalam mengukur berat pasien maupun objek.
21
DAFTAR PUSTAKA
Kirana, Catur Vanda. 2019. “Patient Monitor”.
https://www.scribd.com/document/422615038/Hmm. (Diakses pada
tanggal 2 Februari 2020).
Samsul, Anwar. 2016. “Patient Monitor”.
https://www.slideshare.net/samsul_anwar/patien-monitor-teknik-
elektromedik-surabaya. (Diakses pada tanggal 2 Februari 2020).
Unknown.2013.” Pasien monitor”, http://detiknadi05.blogspot.com/2013/12/v-
behaviorurldefaultvmlo.html?m=1. (Diakses pada tanggal 1 Februari
2020).
Medical, Rigel. 2010. “Rigel UNI-SIM Hand-Held Vital Signs Simulator”
https://www.rigelmedical.com/downloads/370a564_rigel_uni_sim_manu
al_v2.pdf (Diakses pada tanggal 14 Juli 2020)
Medical, Rigel. 2012. “An introduction to measuring and simulating Vital Signs”
http://www.medicalitech.com/images/Rigel-Vital-Signs-Rev-1.2-
USA.compressed.pdf (Diakses pada tanggal 14 Juli 2020)
Halida, Cindy. 2020. “Kenali Macam-macam Timbangan & Perbedaan
Fungsinya” https://review.ralali.com/amp/macam-macam-timbangan/
Diakses pada tanggal 14 Juli 2020.
Medicalogy. “Mengenal Timbangan Badan Manual dan Timbangan Badan
Lainnya” https://www.medicalogy.com/blog/mengenal-timbangan-
badan-manual-dan-timbangan-badan-lainnya/ Diakses pada tanggal 14
Juli 2020.
Alkes, Sentral. 2019. “Mengenal Berbagai Macam Jenis Timbangan Dan
Fungsinya.” https://sentralalkes.com/blog/jenis-timbangan Diakses pada
tanggal 14 Juli 2020
Wahyudi, Firman. 2019. Laporan Stetoskop dan Spyghmomanometer. Peralatan
Diagnostik Dasar Teknik Elektromedik dan Politeknik Unggulan
Kalimantan.
22
LAMPIRAN
22