Anda di halaman 1dari 27

By : JOKO SUHARNO, ST.

Pemeliharaan terencana adalah kegiatan


pemeliharaan sesuai dengan jadwal atau beban kerja
alkes
Pemeliharaan preventif
 Dilakukan secara rutin sesuai dengan jadwal yg telah
disusun selama alkes tidak mengalami kerusakan
 Pemeliharaan ini meliputi :
 Pemeliharaan waktu operasional  inspection : lihat, rasakan,
dengarkan, tanpa alat ukur atau dengan alat ukur
 Pemeliharaan waktu tidak operasional  pembersihan, pelumasan,
penyetelan, penggantian suku cadang
 Pemeliharaan korektif
 Dilakukan terhadap kerusakan alkes yg terencana
 Bertujuan untuk mengembalikan alkes yg rusak ke kondisi
siap operasional (laik pakai)
 Tahap akhir dari pemeliharaan ini adalah pengukuran aspek
kuantitatif keluaran serta aspek keamanan
 Penggantian bagian-bagian utama alat (overhaul) bertujuan
untuk mengembalikan fungsi dan kemampuan alat
 Pemeliharaan tak terencana
 Adalah kegiatan pemeliharaan yg bersifat darurat
 Berupa perbaikan terhadap kerusakan alat yg mendadak
 Harus segera dilaksanakan mengingat alat sangat
dibutuhkan
 Perlu ada teknisi yg stand by dg fasilitas pendukungnya
 Frekuensi pemeliharaan tdk terencana dapat ditekan
serendah mungkin dengan meningkatkan kegiatan
pemeliharaan
Perencanaan alat kesehatan juga meliputi
perencanaan anggaran pemeliharaan selama usia
teknis.

Perencanaan anggaran pemeliharaan dapat


menggunakan sistem Annualized Investment Cost
(AIC) sebagai dasar perhitungan karena pada metode
ini semakin tinggi usia pakai suatu peralatan, maka
nilai AIC akan semakin besar. AIC tersebut dipengaruhi
oleh nilai uang yang dibandingkan dengan inflasi, usia
pakai serta usia teknis barang, dalam bentuk rumus
sebagai berikut :
 Annualized Investment Cost ( AIC ) atau sering
diartikan dengan istilah : Nilai investasi
disetahunkan suatu barang, dikenal dengan
istilah "biaya investasi disetahunkan” nilai
tersebut dipengaruhi oleh nilai uang yang
dibandingkan dengan inflasi, usia pakai serta
usia teknis barang bersangkutan,
 Untuk menghitung biaya investasi dalam setahun
tidak digunakan biaya penyusutan seperti yang lazim
digunakan
 Perencanaan anggaran pemeliharaan akan lebih tepat
jika menggunakan Annualized Investment Cost
sebagai dasar perhitungan.
 Karena pada metode ini semakin tinggi usia pakai
suatu peralatan, maka nilai AIC akan semakin besar.
 Sehingga pada saat perencanaan anggaran
pemeliharaan dibuat berdasarkan persentasi dari nilai
AIC tersebut
Infusion Pump di Rumah Sakit “Sumber Sehat”
dibeli dengan Harga Rp. 60.000.000,- pada
tahun akhir 2006.
Usia teknis alat tersebut adalah 6 tahun, jika
tingkat inflasi adalah 8 %. Berapa nilai Investasi
pada tahun 2011?
Berapa nilai pengganti setelah usia teknis habis
pada tahun 2012?
IIC ( 1 + r )t
AIC =
L

Rp. 60.000.000x(1+8%)5
AIC =
6

Rp. 60.000.000x1,469328
AIC =
6

Rp. 88.159.680
AIC = AIC 2011 = Rp. 14.693.280
6
AIC 2007 = Rp. 10.800.000

AIC 2008 = Rp. 11.664.000

AIC 2009 = Rp. 12.597.120

AIC 2010 = Rp. 13.604.890

AIC 2011 = Rp. 14.693.280

AIC 2012 = Rp. 15.868.740

Jml Total = Rp.


79.228.030
Contoh perhitungan AIC

Nama Alat Harga Tahun Usia Teknis AIC - 2008 AIC - 2009 AIC - 2010
Alat Kesehatan -1 Rp 10.000.000 2005 5 Tahun Rp 2.519.424 Rp 2.720.978 Rp 2.938.656
Alat Kesehatan -2 Rp 12.000.000 2005 5 Tahun Rp 3.023.309 Rp 3.265.174 Rp 3.526.387
Alat Kesehatan -3 Rp 15.000.000 2005 6 Tahun Rp 3.779.136 Rp 4.081.467 Rp 4.407.984
Alat Kesehatan -4 Rp 20.000.000 2005 6 Tahun Rp 5.038.848 Rp 5.441.956 Rp 5.877.312
Alat Kesehatan -5 Rp 25.000.000 2005 7 Tahun Rp 6.298.560 Rp 6.802.445 Rp 7.346.640
Alat Kesehatan -6 Rp 30.000.000 2005 8 Tahun Rp 7.558.272 Rp 8.162.934 Rp 8.815.968
Alat Kesehatan -7 Rp 35.000.000 2005 8 Tahun Rp 8.817.984 Rp 9.523.423 Rp 10.285.297
Alat Kesehatan -8 Rp 40.000.000 2005 8 Tahun Rp 10.077.696 Rp 10.883.912 Rp 11.754.625
Alat Kesehatan -9 Rp 50.000.000 2005 8 Tahun Rp 12.597.120 Rp 13.604.890 Rp 14.693.281
Alat Kesehatan -10 Rp 75.000.000 2005 10 Tahun Rp 18.895.680 Rp 20.407.334 Rp 22.039.921
Alat Kesehatan -11 Rp 100.000.000 2005 11 Tahun Rp 25.194.240 Rp 27.209.779 Rp 29.386.562
Alat Kesehatan -12 Rp 150.000.000 2005 12 Tahun Rp 37.791.360 Rp 40.814.669 Rp 44.079.842
JUMLAH : Rp 562.000.000 Rp 141.591.629 Rp 152.918.959 Rp 165.152.476
Jika perencanaan anggaran dibuat berdasarkan perhitungan
AIC dengan besaran 15%, maka anggaran pemeliharaan untuk
masing-masing alat kesehatan adalah :
Nama Alat Harga Tahun Usia Teknis Pem - 2008 Pem - 2009 Pem - 2010
Alat Kesehatan -1 Rp 10.000.000 2005 5 Tahun Rp 377.914 Rp 408.147 Rp 440.798
Alat Kesehatan -2 Rp 12.000.000 2005 5 Tahun Rp 453.496 Rp 489.776 Rp 528.958
Alat Kesehatan -3 Rp 15.000.000 2005 6 Tahun Rp 566.870 Rp 612.220 Rp 661.198
Alat Kesehatan -4 Rp 20.000.000 2005 6 Tahun Rp 755.827 Rp 816.293 Rp 881.597
Alat Kesehatan -5 Rp 25.000.000 2005 7 Tahun Rp 944.784 Rp 1.020.367 Rp 1.101.996
Alat Kesehatan -6 Rp 30.000.000 2005 8 Tahun Rp 1.133.741 Rp 1.224.440 Rp 1.322.395
Alat Kesehatan -7 Rp 35.000.000 2005 8 Tahun Rp 1.322.698 Rp 1.428.513 Rp 1.542.794
Alat Kesehatan -8 Rp 40.000.000 2005 8 Tahun Rp 1.511.654 Rp 1.632.587 Rp 1.763.194
Alat Kesehatan -9 Rp 50.000.000 2005 8 Tahun Rp 1.889.568 Rp 2.040.733 Rp 2.203.992
Alat Kesehatan -10 Rp 75.000.000 2005 10 Tahun Rp 2.834.352 Rp 3.061.100 Rp 3.305.988
Alat Kesehatan -11 Rp 100.000.000 2005 11 Tahun Rp 3.779.136 Rp 4.081.467 Rp 4.407.984
Alat Kesehatan -12 Rp 150.000.000 2005 12 Tahun Rp 5.668.704 Rp 6.122.200 Rp 6.611.976
JUMLAH : Rp 562.000.000 Rp 21.238.744 Rp 22.937.844 Rp 24.772.871
 Pelaksanaan kegiatan pemeliharaan alat kesehatan tentu
membutuhkan biaya, terutama pada saat harus melakukan
perbaikan atas bagian yang rusak. Perhitungan Batas
Maksimum Biaya Pemeliharaan (Maximum Maintenance
Expenditure Limit = MMEL)
 MMEL membutuhkan beberapa data sebagai dasar
perhitungan batas maksimum biaya pemeliharaan, yaitu
usia teknis dan harga pengganti dan MEL Factor.
Perhitungan MMEL dilakukan sebagai berikut.
 Pastikan Usia Pakai, Usia Teknis dan Harga Pengganti alat
kesehatan tersebut.
 Tentukan sisa usia manfaat alat kesehatan tersebut.
Sisa Usia Manfaat = Usia Teknis – Usia Pakai.
 Hitung Persentasi Manfaat.
Persentasi Manfaat =Sisa Usia Manfaat/Usia Teknis
 Tentukan MEL Faktor, berikut adalah MEL Faktor
yang disusun oleh Logistik Tentara Amerika dan di
kutip oleh American Hospital Association.
 Furniture Rumah Sakit : 80%
 Peralatan Listrik Dasar : 80%
 Peralatan Mekanik Dasar : 80%
 Peralatan Listrikmekanik dasar : 80%
 Peralatan Khusus : 90%
 Hitung dengan menggunakan rumus :
MMEL = ( MEL Faktor ) x ( Persentasi Usia Manfaat )
x ( Harga Pengganti )
Electrocardiograph Monitor yang ada di Rumah Sakit
“Tetap Sehat”, mengalami kerusakan.
Alat tersebut dibeli dan mulai digunakan tahun 2010
bulan Juli, total penggunaan adalah : 3600 jam, usia
teknis diketahui : 16.064 jam.
Jika membeli Electrocardiograph baru dengan
spesifikasi sama, saat ini seharga : Rp. 75.420.000,-
Hitunglah biaya maksimum perbaikan (MMEL) untuk
alat Electrocardiograph tersebut.
Dari Penghitungan diatas, jika biaya
perbaikan lebih besar dari Rp.
52.666.540,- maka secara ekonomi
perbaikan tersebut tidak layak
dilaksanakan.
 Sebuah alat Defibrillator yang mulai digunakan sejak tahun 2003 dengan Usia
Teknis adalah 8 tahun atau 16.064 Jam, mengalami kerusakan pada tahun
2008 dengan usia pakai adalah 5 tahun atau 9.480 Jam. Hitunglah biaya
maksimum perbaikan alat Defibrilator tersebut, jika harga pengganti dengan
spesifikasi yang sama adalah Rp. 78.000.000,-

 Jawab :
 Sisa Usia Manfaat Defibrilator : Usia Teknis – Usia Pakai =16.064 – 9.480 =
5.584 Jam.
  Persentasi Manfaat = Sisa Usia Manfaat/Usia Teknis
% Manfaat =5.584 Jam/16.064 Jam = 40,99 %
 MMEL = (MEL Faktor) x (Persentasi Usia Manfaat) x (Harga Pengganti)
MMEL = 90 % x 40,99 % x Rp. 78.000.000,- = Rp. 28.772.211.-

 Berarti jika biaya perbaikan alat defibrilator tersebut lebih besar dari Rp.
28.772.211, maka alat defibrilator tersebut secara ekonomi tidak layak untuk
diperbaiki dan lebih tepat jika diganti dengan Alat Defibrilator yang baru.
 Jawab :
 Sisa Usia Manfaat Defibrilator : Usia Teknis – Usia Pakai

16.064 – 9.480 = 5.584 Jam

  Persentasi Manfaat = Sisa Usia Manfaat/Usia Teknis


% Manfaat =5.584 Jam/16.064 Jam = 40,99 %

 MMEL = (MEL Faktor) x (Persentasi Usia Manfaat) x


(Harga Pengganti)
MMEL = 90 % x 40,99 % x Rp. 78.000.000,- = Rp. 28.772.211.-

 Berarti jika biaya perbaikan alat defibrilator tersebut lebih


besar dari Rp. 28.772.211, maka alat defibrilator tersebut
secara ekonomi tidak layak untuk diperbaiki dan lebih
tepat jika diganti dengan Alat Defibrilator yang baru.
Life Life Unit of
No Equipment
In years in unit Measure
1 Bed, Electric 12 105,120 hours
2 Blood Gas Analyzer 8 16,064 hours
3 Defibrillator 8 8,000 cycle charges
4 Dental chair 10 41,600 hours
5 Electrocardiograph 8 16,064 hours
6 Lithotripter, Extracorporeal 5 30,120 electrodes
7 M R I System 8 1,124,480 slices
8 CT - Scanner 5 502,000 slices
9 Suction Pump 10 20,080 hours
10 Traction Unit 10 20,080 hours
11 Vacuum Pump 10 20,080 hours

Anda mungkin juga menyukai