Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan
karuniaNya pada kelompok kami dalam melaksanakan tugas Peralatan diagnostik dasar ini.
Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis. Hal ini kami
lakukan untuk memenuhi tugas Peralatan diagnostik dasar . Walaupun waktunya cukup singkat,
tapi kegiatan ini menghasilkan sesuatu yang berharga dalam mengaplikasikan ilmu Peralatan
diagnostic dasar dari perkuliahan.
Kami mohon kan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada hasil
laporan Peralatan diagnostik dasar yang sudah kami buat. Semoga laporan ini memberi banyak
kegunaan pada semua pihak termasuk kelompok kami, Terima kasih.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAAN
1
7. Bagaimana cara perawatan alat CTG?
2
BAB II
PEMBAHASAN
CTG (cardiotocography) adalah alat yang digunakan untuk memantau denyut jantung
janin dan kontraksi rahim saat bayi dalam kandungan. Alat ini digunakan untuk melihat ada
tidaknya gangguan pada bayi sebelum atau selama persalinan. Sehingga, jika ada perubahan
pada denyut jantung janin maupun kontraksi rahim pada bumil, dokter dan bidan waspada dan
memberi pertolongan dengan segera. Mekanisme Pengaturan Denyut Jantung Janin Frekuensi
denyut jantung janin berkisar antara 120-160 denyut per menit atau dengan rata-rata 140
denyut per menit.
3
2.2. Fungsi Alat CTG
CTG adalah alat yang digunakan untuk memonitor jantung bayi yang ditempatkan pada
perut (abdomen). Sabuk elastis ditempatkan disekitar perut ibu. Sabuk ini memiliki memilki
dua piring tranduser bulat yang melakukan kontak langsung degan kulit perut. Salah satu
piring tranduser ini mengukur detak jantung bayi. Tranduser yang lain menilai tekanan pada
perut.
Tranduser CTG akan terhubung ke mesin sehingga menafsirkan sinyal yang datang dari
kedua tranduser. Mesin CTG akan menampilkan printout cetakan yang menunjukan detak
jantung bayi selama jangka waktu tertentu. Hal ini juga menunjukan bagaimana perubahan
detak jantung dengan kontraksi.
CTG menggunakan gelombang suara yang disebut ultrasound untuk mendeteksi detak
jantung bayi. Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi tinggi, Anda tidak dapat
mendengar, tetapi dapat dikirim keluar (dipancarkan) dan terdeteksi oleh receiver pada mesin-
mesin khusus.
Gelombang ultrasound menembus secara bebas melalui jaringan cairan dan lembut.
Namun gelombang ultrasound memantul kembali sebagai 'gema' ketika pantulan lebih solid
(padat) dari permukaan. Misalnya, gelombang ultrasound akan melakukan perjalanan bebas
4
melalui darah dalam bilik jantung. Tapi, ketika memantul pada katup padat, banyak ultrasound
melakukan gema kembali.
Rekaman ini dilakukan oleh dua transduser terpisah yang memancarkan gelombang
ultrasound, tranducer US dan TOCO, tranducer US berfungsi untuk pengukuran denyut
jantung janin dan tranducer tocodynamometer TOCO untuk kontraksi rahim, dengan
mengukur ketegangan dinding perut ibu – ukuran tidak langsung dari tekanan intrauterin, yang
kemudian direkam selama. kurang lebih 20 - 30 menit, ditampilkan pada kertas printer
thermal.
5
2.5. Cara Pengoperasian Alat CTG Sesuai SOP
Pastikan alat terhubung dengan baik.
Sambungkan kabel power ke stop kontak PLN 220 VAC.
Pasang tranduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan detak jantung janin di daerah
punktum maksimum.
Setelah tranduser terpasang baik, beritahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang
telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama
perekaman.
Hidupkan cardiotocography (Tekan tombol ON).
Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).
Lakukan dokumentasi data DJJ.
Print hasil dokumentasi.
Matikan cardiotocograpyh (Tekan tombol OFF).
Cabut kabel power dari stop kontak PLN 220 VAC.
Bersihkan dan rapikan kembali.
6
2.7. Perawatan Alat CTG
Bersihkan semua peralatan dengan seksama.
Lakukan dekontaminasi.
Kabel-kabel pada peralatan CTG jangan dilepas.
Simpan kembali semua peralatan pada tempatnya dengan rapih.
1. Konektor CTG Intput dari PLN kurang Periksa ulang tegangan input pada PLN dan
pastikan tegangan sesuai dengan yang
dibutuhkan
2. Probe atau biasa Kristal pada pobe nya Jika probe nya masih layak bisa diperbaiki,
disebut dengan sudah tidak berfungsi lagi namun jika sudah tidak bisa diperbaiki lagi
tranduser / rusak maka harus diganti
3. Push buttom pada Input ke display tidak Periksa pada tombol dan kabel DJJ
alat (DJJ) terbaca
7
4. Output pada kertas Jarum galvanometer tidak Periksa kembali arus tegangan listrik yang
Termal CTG bekerja dengan baik ada
5. Output hasil print Input PLN kurang stabil Periksa kembali arus tegangan listrik yang
tidak sesuai dengan ada.
display.
Jarum galvanometer tidak Seperti pada output pada kertas termal, kita
berfungsi dengan baik harus melakukanpemeriksaan pada jarum
galvanometernya
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
CTG (cardiotocography) adalah alat yang digunakan untuk memantau denyut jantung janin
dan kontraksi rahim saat bayi dalam kandungan. Alat ini digunakan untuk melihat ada
tidaknya gangguan pada bayi sebelum atau selama persalinan. Sehingga, jika ada perubahan
pada denyut jantung janin maupun kontraksi rahim pada bumil, dokter dan bidan waspada dan
memberi pertolongan dengan segera. Mekanisme Pengaturan Denyut Jantung Janin Frekuensi
denyut jantung janin berkisar antara 120-160 denyut per menit atau dengan rata-rata 140
denyut per menit.
Pemeriksaan cardiotocography sangat penting untuk ibu hamil. Terutama kehamilan yang
disertai komplikasi seperti pecah ketubann, kehamilan lebih dari 40 Minggu, hipertensi dan
penyakit lainnya.
9
DAFTAR PUSAKA
AbarwatiA, ER, Sunarsih,T, (2011), KDPK Kebidanan Teori & Aplikasi, Nuha
Medika, Yogyakarta,
EGC, Jakarta.
10