Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang sudah memberikan
karuniaNya pada kelompok kami dalam melaksanakan tugas Peralatan diagnostik dasar ini.

Sehingga akhirnya tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis. Hal ini kami
lakukan untuk memenuhi tugas Peralatan diagnostik dasar . Walaupun waktunya cukup singkat,
tapi kegiatan ini menghasilkan sesuatu yang berharga dalam mengaplikasikan ilmu Peralatan
diagnostic dasar dari perkuliahan.

Kami mohon kan saran dan kritiknya apabila terdapat banyak kekurangan pada hasil
laporan Peralatan diagnostik dasar yang sudah kami buat. Semoga laporan ini memberi banyak
kegunaan pada semua pihak termasuk kelompok kami, Terima kasih.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulis ............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................. 3
2.1 Definisi Alat CTG ........................................................................................................ 3
2.2 Fungsi Alat CTG ........................................................................................................... 4
2.3 Prinsip Kerja Alat CTG ................................................................................................ 4
2.4 Cara Kerja Alat CTG ..................................................................................................... 4
2.5 Cara Pengoprasian alat CTG Sesuai SOP ..................................................................... 6
2.6 Cara Pemeliharaan Alat CTG ........................................................................................ 6
2.7 Cara Perawatan Alat CTG ............................................................................................. 7
2.8 Troubleshooting Alat CTG ............................................................................................ 7
BAB III PENTUP ....................................................................................................................... 9
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 10

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Cardiotocography (CTG) .......................................................................................... 3


Gambar 2.4.1 Print Output Pemeriksaan CTG ............................................................................. 5
Gambar 2.4.2 Pemeriksaam Pada Janin ........................................................................................ 5

iii
BAB I
PENDAHULUAAN

1.1. Latar Belakang


Hipoksia yang dialami oleh janin merupakan salah satu penyebab yang memicu tingginya
angka kematian bayi. Penyulit-penyulit tersebut sebenarnya bisa saja ditanggulangi, yaitu salah
satunya dengan melakukan pemantauan kesejahteraan janin menggunakan CTG.
CTG atau cardiotocography sendiri adalah salah suatu alat kedokteran yang digunakan
untuk mengetahui gangguan yang berkaitan dengan hipoksia janin, seberapa jauh gangguan
tersebut, hingga akhirnya menentukan tindak lanjut dari hasil pemantauan tersebut. Petugas
kesehatan, ibu, maupun keluarga dapat mengetahui status janin melalui penilaian denyut
jantung janin dalam hubungannya dengan kontraksi ataupun aktivitas janin dengan alat CTG
ini.
Pemantauan dengan menggunakan alat CTG ini dapat dilakukan secara langsung
(invasif/internal) maupun secara tidak langsung (non invasif/eksternal). Dengan cara
invasif/internal adalah memasukkan alat pemantau ke dalam rongga rahim, sedangkan secara
non invasif atau eksternal yaitu dengan memasang alat pemantau pada dinding perut ibu. Akan
tetapi, sekarang ini penggunaan secara eksternal lebih populer karena cara ini bisa dilakukan
selama antenatal maupun intranatal, praktis, aman, dengan nilai prediksi positif yang kurang
lebih sama dengan cara internal yang lebih infasiv.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan alat CTG?

2. Apa fungsi alat ini?

3. Bagaimana prinsip kerja alat CTG?

4. Bagaimana cara kerja alat CTG?

5. Bagaimana pengoprasian alat sesuai SOP?

6. Bagaimana cara pemeliharaan CTG?

1
7. Bagaimana cara perawatan alat CTG?

8. Troubleshooting alat CTG?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu alat CTG

2. Untuk mengetahui fungsi kerja alat CTG

3. Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja alat CTG

4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja alat CTG

5. Untuk mengetahui cara pengoprasian sesuai SOP

6. Untuk mengetahui cara pemeliharaan alat CTG

7. Untuk mengetahui perawatan alat CTG

8. Untuk mengetahui troubleshooting alat CTG

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Definisi Alat CTG

CTG (cardiotocography) adalah alat yang digunakan untuk memantau denyut jantung
janin dan kontraksi rahim saat bayi dalam kandungan. Alat ini digunakan untuk melihat ada
tidaknya gangguan pada bayi sebelum atau selama persalinan. Sehingga, jika ada perubahan
pada denyut jantung janin maupun kontraksi rahim pada bumil, dokter dan bidan waspada dan
memberi pertolongan dengan segera. Mekanisme Pengaturan Denyut Jantung Janin Frekuensi
denyut jantung janin berkisar antara 120-160 denyut per menit atau dengan rata-rata 140
denyut per menit.

Gambar 2.1 Cardiotocography (CTG)

3
2.2. Fungsi Alat CTG

Fungsi Cardiotocograpy terhadap ibu hamil biasanya sebagai pemantauan terahadap:


1. Pemantauan terhadap kehamilan dengan komplikasi (darah tinggi , kencing manis, tiroid,
penyakit infeksi kronis, dll.)
2. Pemantauan terhadap kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Grow
Retriction)
3. Pemantauan terhadap Polihidramnion (air ketuban berlebihan)
4. Pemantauan terhadap Olihidramnion (air ketuban sedikit sekali).

2.3. Prinsip Kerja Alat CTG

CTG adalah alat yang digunakan untuk memonitor jantung bayi yang ditempatkan pada
perut (abdomen). Sabuk elastis ditempatkan disekitar perut ibu. Sabuk ini memiliki memilki
dua piring tranduser bulat yang melakukan kontak langsung degan kulit perut. Salah satu
piring tranduser ini mengukur detak jantung bayi. Tranduser yang lain menilai tekanan pada
perut.
Tranduser CTG akan terhubung ke mesin sehingga menafsirkan sinyal yang datang dari
kedua tranduser. Mesin CTG akan menampilkan printout cetakan yang menunjukan detak
jantung bayi selama jangka waktu tertentu. Hal ini juga menunjukan bagaimana perubahan
detak jantung dengan kontraksi.

2.4. Cara Kerja Alat CTG

CTG menggunakan gelombang suara yang disebut ultrasound untuk mendeteksi detak
jantung bayi. Ultrasound adalah gelombang suara dengan frekuensi tinggi, Anda tidak dapat
mendengar, tetapi dapat dikirim keluar (dipancarkan) dan terdeteksi oleh receiver pada mesin-
mesin khusus.
Gelombang ultrasound menembus secara bebas melalui jaringan cairan dan lembut.
Namun gelombang ultrasound memantul kembali sebagai 'gema' ketika pantulan lebih solid
(padat) dari permukaan. Misalnya, gelombang ultrasound akan melakukan perjalanan bebas

4
melalui darah dalam bilik jantung. Tapi, ketika memantul pada katup padat, banyak ultrasound
melakukan gema kembali.
Rekaman ini dilakukan oleh dua transduser terpisah yang memancarkan gelombang
ultrasound, tranducer US dan TOCO, tranducer US berfungsi untuk pengukuran denyut
jantung janin dan tranducer tocodynamometer TOCO untuk kontraksi rahim, dengan
mengukur ketegangan dinding perut ibu – ukuran tidak langsung dari tekanan intrauterin, yang
kemudian direkam selama. kurang lebih 20 - 30 menit, ditampilkan pada kertas printer
thermal.

Gambar 2.4.1 Print Output Pemeriksaan CTG

A: Detak Jantung Janin (DJJ)


B: Indikator yang menunjukkan gerakan dirasakan oleh ibu (yang disebabkan oleh menekan
tombol)
C: Gerakan janin
D: Kontraksi uterus

Gambar 2.4.2 pemeriksaan pada janin

5
2.5. Cara Pengoperasian Alat CTG Sesuai SOP
 Pastikan alat terhubung dengan baik.
 Sambungkan kabel power ke stop kontak PLN 220 VAC.
 Pasang tranduser untuk tokometri di daerah fundus uteri dan detak jantung janin di daerah
punktum maksimum.
 Setelah tranduser terpasang baik, beritahu ibu bila janin terasa bergerak, pencet bel yang
telah disediakan dan hitung berapa gerakan bayi yang dirasakan oleh ibu selama
perekaman.
 Hidupkan cardiotocography (Tekan tombol ON).
 Lama perekaman adalah 30 menit (tergantung keadaan janin dan hasil yang ingin dicapai).
 Lakukan dokumentasi data DJJ.
 Print hasil dokumentasi.
 Matikan cardiotocograpyh (Tekan tombol OFF).
 Cabut kabel power dari stop kontak PLN 220 VAC.
 Bersihkan dan rapikan kembali.

2.6. Pemeliharaan Alat CTG

Kegiatan pemeliharaan Periode


1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat 1 bulan
2. Cek fungsi tombol dan indicator 1 bulan
3. Cek dan bersihkan probe 1 bulan
4. Cek fungsi self test 1 bulan
5. Cek sistem catu daya, perbaiki bila perlu 3 bulan
6. Cek sistem recording paper 3 bulan
7. Cek tampilan heart rate dan kontraksi 1 bulan
8. Cek keluaran volume suara. Atur bila perlu 3 bulan
9. Lakukan pengukuran arus bocor 1 tahun
10. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian 1 tahun
alat
11. Lakukan uji kinerja alat 3 bulan

6
2.7. Perawatan Alat CTG
 Bersihkan semua peralatan dengan seksama.
 Lakukan dekontaminasi.
 Kabel-kabel pada peralatan CTG jangan dilepas.
 Simpan kembali semua peralatan pada tempatnya dengan rapih.

2.8. Troubleshooting Alat CTG


No Masalah Penyebab Pemecahan

1. Konektor CTG Intput dari PLN kurang Periksa ulang tegangan input pada PLN dan
pastikan tegangan sesuai dengan yang
dibutuhkan

Kabel konektor terlipat Periksalah sekeliling alat CTG, jika ada


atau terjepit barang-barang yang menghalangi agar
segera di amankan

Kabel konektor sudah Kabel konektornya harus cepat diganti agar


tidak layak pakai tidak menimbulkan masalah pada output
alat CTG

2. Probe atau biasa Kristal pada pobe nya Jika probe nya masih layak bisa diperbaiki,
disebut dengan sudah tidak berfungsi lagi namun jika sudah tidak bisa diperbaiki lagi
tranduser / rusak maka harus diganti

3. Push buttom pada Input ke display tidak Periksa pada tombol dan kabel DJJ
alat (DJJ) terbaca

Periksa dan bersihkan, biasanya karena


Tombol kontraksi macet
kotoran debu.

7
4. Output pada kertas Jarum galvanometer tidak Periksa kembali arus tegangan listrik yang
Termal CTG bekerja dengan baik ada

5. Output hasil print Input PLN kurang stabil Periksa kembali arus tegangan listrik yang
tidak sesuai dengan ada.
display.
Jarum galvanometer tidak Seperti pada output pada kertas termal, kita
berfungsi dengan baik harus melakukanpemeriksaan pada jarum
galvanometernya

8
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
CTG (cardiotocography) adalah alat yang digunakan untuk memantau denyut jantung janin
dan kontraksi rahim saat bayi dalam kandungan. Alat ini digunakan untuk melihat ada
tidaknya gangguan pada bayi sebelum atau selama persalinan. Sehingga, jika ada perubahan
pada denyut jantung janin maupun kontraksi rahim pada bumil, dokter dan bidan waspada dan
memberi pertolongan dengan segera. Mekanisme Pengaturan Denyut Jantung Janin Frekuensi
denyut jantung janin berkisar antara 120-160 denyut per menit atau dengan rata-rata 140
denyut per menit.

Pemeriksaan cardiotocography sangat penting untuk ibu hamil. Terutama kehamilan yang
disertai komplikasi seperti pecah ketubann, kehamilan lebih dari 40 Minggu, hipertensi dan
penyakit lainnya.

9
DAFTAR PUSAKA

 AbarwatiA, ER, Sunarsih,T, (2011), KDPK Kebidanan Teori & Aplikasi, Nuha

Medika, Yogyakarta,

 Soetomo. (2015). Alat-alat Kesehatan Diagnostik. Repository Wima. 30.

 Jee, Lofever, J, ( 1997 ), Pedoman Pemeriksaan Laboratorium dan Diagnostik, Edisi 6,

EGC, Jakarta.

 Hartono, 1985, Mengenal Alat-alat Kesehatan & Kedokteran, Jakarta

10

Anda mungkin juga menyukai