Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PERALATAN LIFE SUPPORT


SIMULASI INFANT WARMER DENGAN TDR DAN RELAY

Nama : Muhammad Ihsan Ilyas


NIM : ETE10180081

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK

POLITEKNIK UNGGULAN KALIMANTAN

BANJARMASIN

2019
UNIT 2
SIMULASI INFANT WARMER DENGAN TDR DAN RELAY

2.1.Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu memahami fungsi dari infant warmer


2. Mahasiswa mampu mengetahui prosedur operasi standar (SOP) penggunaan
infant warmer
3. Mahasiswa mampu mengetahui cara kerja dari infant warmer
4. Mahasiswa mampu mengetahui troubleshooting dari infant warmer

2.2 Alat dan Bahan


Alat :
1. Obeng plus (+) dan minus(-)
2. Tang kombinasi
3. Tang Potong
4. Tang Buaya
5. Test Pen
Bahan :
1. 2 buah Lampu
2. 1 buah Kontaktor
3. 2 buah Pitting
4. 1 buah MCB
5. 1 buah Steker
6. 1 buah Timer
7. 1 buah Relay
8. 1 buah Terminal

2.3 Dasar Teori


2.3.1 Infant Warmer
1. Prinsip Dasar
Infant berarti bayi dan warmer berarti penghangat. Maka infant
warmer secara bahasa diartikan alat untuk menghangatkan bayi. Alat ini
difungsikan sebagai tempat perlindungan bayi bagi yang lahir dini
(premature). Infant warmer juga sebagai tempat singgah sementara
untuk menstabilkan suhu tubuh bayi yang lahir mengalami hipotermia.
Dengan adanya panas (penghangat) yang dihasilkan oleh infant warmer,
maka bayi yang lahir tidak normal dikarenakan suhu tubuh yang kurang
stabil dapat dikondisikan sesuai kebutuhan. Jika suhu bayi sudah stabil
dan normal, maka bayi akan dipindah ke bed biasa.

Gambar 2.1 Infant Warmer

2. Fungsi Infant Warmer


Fungsi dari pesawat infant earmer sendiri yaitu sebagai tempat
peralihan setelah bayi baru lahir dari kandungan ibunya dengan tetap
menjaga suhu bayi dari kandungan ibunya dengan tetap menjaga suhu
bayi. Infant warmer pada umumnya bersifat mobile dengan accesories
yang lengkap sesuai dengan perkembangan jaman dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimana kelengkapan tambahan dapat
berupa outlet O2 untuk kebutuhan apabila dibutuhkan tindakan dengan
alat bantu pernafasan. Dapat juga dapat juga berupa alat terapi lainnya
seperti blanket baby ataupun tiang infuse untuk mengoptimalkan kerja
dan efisiensi penggunaan alat yang berlebihan.
3. Standard Operational Procedure (SOP) Infant Warmer
Adapun standard operational procedure (SOP) dari Infant Warmer
adalah sebagai berikut:
a. Hubungkan kabel power ke jala-jala PLN.
b. Tekan Switch ON pada pesawat maka power indikator akan
menyala.
c. Pilih mode skin untuk pemilihan mode penghangat.
d. Pilih mode skin untuk pemilihan Setting suhu 37⁰ C dan setting
timer sesuai kebutuhan. Tunggulah sampai display suhu bawah
(Real Temperatur) sama dengan suhu atas (Seted Temperatur).
Setelah sama barulah letakkan bayi, mode penghangat.
e. Apabila waktu telah habis maka buzzer akan berbunyi.
4. Perawatan Infant Warmer
Adapun perawatan dari Infant Warmer adalah sebagai berikut:
a. Periksa dan bersihkan bagian-bagian alat.
b. Periksa kondisi lampu elemen pemanas, ganti bila perlu.
c. Periksa fungsi indikator alarm dan timer.
d. Periksa konektor sensor suhu, kabel konektor lain dan kabel power.
e. Periksa grounding pada alat untuk mencegah terjadinya arus bocor

2.3.2 Time Relay Delay


1. Pengertian Time Relay Delay
TDR (Time Delay Relay) sering disebut juga relay timer atau relay
penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi motor terutama
instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.

Gambar 2.2 Time Relay Delay


2. Fungsi Time Relay Delay

Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu


bagi peralatan yang dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk
mengatur waktu hidup atau mati dari kontaktor atau untuk merubah
sistem bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu

Gambar 2.3 Keterangan pin pada Time Relay Delay

2.3.3 Relay

Relay adalah Saklar (Switch) yang dioperasikan secara listrik dan


merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri
dari 2 bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal
(seperangkat Kontak Saklar/Switch). Relay menggunakan Prinsip
Elektromagnetik untuk menggerakkan Kontak Saklar sehingga dengan
arus listrik yang kecil (low power) dapat menghantarkan listrik yang
bertegangan lebih tinggi. Sebagai contoh, dengan Relay yang
menggunakan Elektromagnet 5V dan 50 mA mampu menggerakan
Armature Relay (yang berfungsi sebagai saklarnya) untuk menghantarkan
listrik 220V 2A.

Gambar 2.4 Relay


2.4 Langkah Praktikum
1. Persiapkan alat dan bahannya.
2. Buatlah rangkaian seperti gambar skema yang ada di bawah ini.

Gambar 2.5 Sketsa Rangkaian Simulasi Infant Warmer


3. Setelah rangkaian dibuat, tanyakanlah terlebih dahulu kepada dosen atau
asisten dosen yang ada apakah rangkaian yang di buat sudah benar atau belum.
4. Apabila sudah ditanyakan, selanjutnya adalah atur pengaturan Timer sesuai
dengan yang kita inginkan. Contohnya adalah kita mengaturnya pada waktu 5
detik.
5. Berilah tegangan rangkaian tersebut dengan cara mencolokkan steker ke stop
kontak.
6. Amatilah output lampu 1 dan lampu 2 sebelum dan sesudah Timer mencapai
waktu yang ditentukan.
7. Kemudian cobalah untuk mengubah mode pada Timer, setelah itu amatilah
kembali output lampu 1 dan lampu 2.
8. Catatlah hasil percobaan tersebut dan analisalah apa yang terjadi terhadap
output lampu 1 dan lampu 2.

2.5 Hasil Praktikum


2.6 Analisa
2.7 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

ElektromedikBlog. 2012. “Infant Warmer”. http://elektromedik.blogspot.co.id


(Diakses 10 Oktober 2019)
Marwa, Sofa. 2015. “INFANT WARMER”. http://sofademak.blogspot.co.id (Diakses
10 Oktober 2019)
Theo. 2010. “TDR Time Delay Relay / Timer” https://electric-
mechanic.blogspot.com/2010/10/timer.html (Diakses 10
Oktober 2019)
Kho, Dickson. 2010. “Pengertian Relay dan Fungsinya”
https://teknikelektronika.com/pengertian-relay-fungsi-
relay/ (Diakses 10 Oktober 2019)

Anda mungkin juga menyukai