Anda di halaman 1dari 28

PEMELIHARAAN ALAT SYRINGE PUMP DI LAB TERPADU

UNIVERSITAS SARI MUTIARA


TUGAS AKHIR

OLEH :

MHD. RAFLI PERDANA


NIM. 170418010

PROGRAM STUDI D-III TEKNIK ELEKTROMEDIK


FAKULTAS SAIN TEKNOLOGI DAN INFORMASI
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
MEDAN
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Karya Tulis Ilmiah ini

berjudul Pemeliharaan Alat Syringe Pump Di Lab Terpadu Universitas

Sarimutiara. Adapun tujuan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan program studi Diploma III Jurusan Teknik

Elektromedik Fakultas sain, Teknologi, dan Informasi di Universitas Sari

Mutiara Indonesia.

Penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan, dorongan, dukungan dan

bantuan dari semua pihak, maka penyusun Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan

lancar. Oleh karena itu, pada kesempatan ini izinkalah penulis menyampaikan

ucapan terimakasih kepada :

1. Bapak Parlindungan Purba, S.H.,MM., selaku Ketua Yayasan

Universitas Sari Mutiara Medan.

2. Ibu Dr. Ivan Elisabeth Purba M.Kes selaku Rektor Universitas Sari

Mutiara Indonesia.

3. Ibu Dini M.Hutagalung, M.sc.,IT selaku Dekan Fakultas Sains,

Teknologi, dan Informasi.

4. Ibu Siti Rahma, ST., M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III Teknik

Elektromedik Fakultas Sain, Teknologi, dan Informasi Universitas Sari

Mutiara Indonesia.
5. Ibu Siti Rahma, ST., M.Kes selaku dosen pembimbing yang telah

meluangkan waktu dan banyak memberikan masukan dan arahan dalam

proses penulisan karya tulis ilmiah.

6. Seluruh Dosen dan Staf Program Studi Sarjana Fakultas Sains,

Teknologi, dan Informasi Universitas Sari Mutiara Indonesia yang telah

membantu dan memberikan arahan kepada peneliti dalam

menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

7. Kepada Orangtua dan Saudara-saudaraku yang telah berjuang dan

banyak memberikan dukungan baik moral dan finansial serta doa dalam

menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman yang terus mendorong dan menyemangati penulis dalam

penyusunan karya tulis ilmiah ini serta teman-teman se-angkatan yang

juga berperan aktif dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.

Dengan segala kerendahan hati peneliti menyadari bahwa penulis karya

tulis ilmiah ini belum sempurna, oleh karena itu peneliti dengan besar hati

menerima saran dan kritik yang membangun demi kebaikan ilmu pengetahuan.

Medan 14 Mei 2020 Penulis

MHD. RAFLI PERDANA

Nim. 170418010
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN

KATA PENGANTAR.............................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah............................................................................................. 2

1.3 Batasan Masalah................................................................................................... 2

1.4 Tujuan Penelitian................................................................................................. 2

1.5 Manfaat Penelitian............................................................................................... 2

BAB II LANDASAN TEORI.................................................................................. 4

2.1 Pengertian Syringe Pump..................................................................................... 4

2.2 Bagian-Bagian Syringe Pump.............................................................................. 5

2.2.1 Jenis-Jenis Alarm Indikator......................................................................... 6

2.3 Blok Diagram....................................................................................................... 7

2.4 Pemeliharaan Peralatan........................................................................................ 8

2.4.1 Jenis-Jenis Pemeliharaan............................................................................. 9

2.4.2 Pelaksanaan Pemeliharaan.......................................................................... 12


2.4.3 Penyusun Program Pemeliharaan................................................................ 13

2.5 Definisi Operasional Pemeliharaan Alat Kesehatan............................................ 17

2.6 Kerangka Konsep................................................................................................. 17

BAB III METODE PENELITIAN......................................................................... 18

3.1 Jenis Penelitian..................................................................................................... 18

3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian............................................................................... 18

3.2.1 Lokasi Penelitian......................................................................................... 18

3.2.2 Waktu Penelitian......................................................................................... 18

3.3 Peralatan Dan Alat Ukur (Kuesioner).................................................................. 18

3.3.1 Peralatan...................................................................................................... 18

3.3.2 Alat Ukur (Kuesioner)................................................................................. 19

3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian.......................................................................... 20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 21
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagian-Bagian Syringe Pump................................................................ 5

Gambar 2.2 Blok Diagram Syringe Pump................................................................. 7


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peralatan kesehatan merupakan salah satu faktor yang memegang

peranan penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan pada

masyarakat. Pelayanan kesahatan yang berkesinambungan perlu didukung

dengan peralatan yang selalu dalam kondisi siap pakai serta dapat difungsikan

dengan baik. Agar peralatan kesehatan selalu dalam kondisi baik, aman dan

layak pakai, diperlukan pemeliharaan preventif meliputi pemeliharaan berkala.

Syringe pump adalah termasuk peralatan life supportyang digunakan

untuk mengatur proses penyuntikan masuknya cairan obat ke dalam tubuh

pasien dengan kuantitas dan waktu tertentu. Jadi syringe pump ini digunakan

bersamaan dengan alat yang sering disebut spuit. Dengan perhitungan yang

tepat, syringe pump dapat memudahkan cairan obat secara terjadwal dan

mengurangi kesalahan manusia yang kerap terjadi.

Cara penggunaan alat Syringe pump juga harus mematuhi dan sesuai

dengan SOP (standar operasional) yang sudah diterapkan baik dalam

penggunaan alat maupun pemeliharaannya, agar syringe pump dapat bekerja

dengan baik dan alat dapat digunakan dalam jangka waktu yang lama.

Alat kesehatan adalah alat yang kondisinya harus selalu baik dan siap

pakai sehingga harus dipelihara, makan penulis mencoba untuk meneliti


Pemeliharaan Alat Syringe Pump Di Lab Terpadu Universitas Sari

Mutiara.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas yang telah diuraikan, makan penulis

merumuskan suatu masalah yakni :

Bagaimanakah Sistem Pemeliharaan Alat Syringe Pump Di Lab Terpadu

Universitas Sari Mutiara?

1.3 Batasan Masalah

Dalam analisis tersebut diperlukan adanya pembatasan masalah agar

tidak terjadinya perluasan masalah. Dalam pembuatan tugas akhir ini penulis

akan membatasi pembahasan dan memfokuskan pada Pemeliharaan Alat

Syringe Pump.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapaun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem pemeliharaan alat Syringe Pump.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian

a. Manfaat bagi Penulis/Peneliti : Menambah wawasan bagi penulis tetang

Pemeliharaan Alat Syringe Pump dan menerapkan ilmu yang diperoleh

selama perkuliahan,
b. Manfaat bagi Lab Terpadu USM : Sebagai bahan informasi kepada

pihak Lab Terpadu USM dimana perlunya dilakukan pemeliharaan

terhadap syringe pump.


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Syringe Pump

Syringe pump ditemukan pertama kali oleh Christopher Wren pada

tahun 1658. Syringe pump adalah alat untuk mengatur penyuntikan masuknya

cairan obat ke dalam tubuh pasien dengan kuantitas dan waktu tertentu.

Kegunaannya adalah untuk memberikan dosis obat dengan akurat, tepat waktu

dan sesuai dengan kebutuhan tanpa berulangkali melakukan penyuntikan.Selain

syringe pump juga terdapat alat yang sejenis, hanya saja penggunaannya pada

infus. Alat ini disebut dengan infus pump. Pada prinsipnya sama saja, hanya

penggunaan serta sensornya berbeda. Jika infus pump digunakan untuk

mengatur keluarnya cairan pada alat infus. Sedangkan untuk syringe pump,

digunakan untuk mengatur keluarnya cairan pada alat suntik.

Pada dasarnya syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian komparator,

rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), dan rangkaian laju sinyal

referensi. Motor akan berputar untuk menggerakkan spuit merespon sinyal yang

diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri

tidak stabil sehingga perubahan itu dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm.

Sinyal yang didapat dari pendeteksi rpm akan dibandingkan dengan sinyal

referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut meredakan ketidakstabilan

motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan
sebaliknya akan menambah kecepatan jika perputarannya terlalu pelan sehingga

didapatkan putaran motor yang stabil.

2.2 Bagian – Bagian Syringe Pump

Gambar 2.1. Bagian – Bagian Syringe Pump

(sumber: https://www.gloryamedica.com/syringe-pump-adalah/)

1. Layar Display: Untuk menampilkan berbagai macam pengaturan agar

bias dilakukan dengan lebih mudah.

2. Power Suplay: Tentu saja di dalam perangkat ini terdapat power suplay

tenaga listrik yang membuat rangkaian dalam alat tersebut dapat

bekerja.
3. Panel Operasi: Untuk menjalankan fitur dan fungsi yang diinginkan,

syringepump dilengkapi dengan panel operasi yang cukup sederhana

dengan beberapa tombol multi fungsi.

4. Syringe Clamp: Termasuk bagian mekanik yang berfungsi untuk clamp

alat suntik (syringe disposable) agar tidak dapat bergerak kesana kemari

pada saat proses penyuntikan berlangsung.

5. Finger Grips: Semacam sistem penjepit bagian belakang syringe untuk

mempermudah penempatan posisi syringe.

6. Lampu Indicator: Syringe pump juga dilengkapi dengan lampu indikator

yang akan menyala mengikuti perintah yang terdapat dalam sistem.

2.2.1 Jenis – Jenis Alarm Indikator

Syringe pump di desain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan

mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikro komputer

dan dilengkapi sistem alarm indikator, diantaranya:

1. Occlusion Alarm: Alarm akan berbunyi jika terjadi sumbatan pada

proses pemasukan cairan kedalam tubuh pasien.

2. Nearly Empty: Alarm akan berbunyi jika cairan yang terdapat dalam

syringeakan habis atau mendekati habis.

3. Low Battery: Alarm akan berbunyi jika tegangan baterai lemah sehingga

perlu melakukan pengisian kembali (recharge).

4. Flow Rate: Menampilkan aliran rata – rata dalam satuan ml/h.


2.3 Blok Diagram

Gambar 2.2. Blok Diagram Syringe Pump

(sumber: http://repository.umy.ac.id)

Penjelasan Blok Diagram:

Pertama dari tegangan PLN 220V akan diturunkan dan diserahkan

menjadi tegangan DC untuk mensupplay semua rangkaian. Tombol setting

digunakan untuk mengatur kecepatan aliran dan volume yang diinstruksikan

kepada mikrokontroler, dari setting kecepatan aliran akan menentukan

kecepatan motor stepper, sensor syringe size juga digunakan untuk menentukan
seberapa cepat putaran motor, sebagai contoh spuit ukuran 50ml dan 30ml akan

memiliki kecepatan motor berbeda meskipun ditentukan kecepatan alirannya

sama, hal ini dipengaruhi oleh luas penampang spuit yang berbeda. Sensor

oklusi sebagai sistem safety menggunakan sensor FSR402, apabila terjadi

sumbatan maka spuit akan semakin berat untuk didorong, dari sinilah diambil

nilai tekannya, sehingga ketika sensor mendeteksi adanya tekanan berlebih

maka akan mengintruksikan kepada mikrokontroler untuk menghentikan

proses. Setting kecepatan aliran dan volume serta tampilan volume yang telah

masuk pada pasien ditampilkan secara terus-menerus selama proses masih

berjalan melalui LCD 2 x 16 yang mendapat intruksi dari mikrokontroler. Saat

tombol bolus ditekan makan motor akan bekerja lebih cepat sesuai dengan

setting mode bolus, mode bolus dilakukan dengan cara menekan terus-menerus,

ketika tombol tidak ditekan makan proses injeksi akan berhenti, pada mode

bolus ini jumlah cairan yang masuk akan tetap terpantau dari LCD. Saat cairan

hampir habis makan sensor akan memberikan intruksi kepada mikrokontroler

sehingga buzzer akan berbunyi beberapa saat sebagai penanda cairan kembali

dan LCD 2 x 16 akan menampilkan jumlah akhir volume cairan yang telah

masuk pada cairan.

2.4 Pemeliharaan Peralatan

Pemeliharaan peralatan kesehatan adalah salah satu cara yang dilakukan

supaya alat selalu dalam kondisi layak pakai, dapat difungsikan dengan baik

dan usia pakai lebih lama. Untuk kegiatan pemeliharaan ada beberapa cara dari

beberapa bagian yang berkaitan dengan pemeliharaan.


Pemeliharaan adalah kegiatan yang berlangsung ke dalam fungsi

pemeliharaan biasanya mencakup salah satu diantara kategori sebagai berikut :

Teknik-teknik manajemen, prosedur-prosedur administratif, praktek teknologi,

manajemen personalia dan pengendalian atas pelaksanaannya. Setelah unsur-

unsur pemeliharaan digabungkan, baru mendapatkan metode pemeliharaan

yang sesuai dengan kebutuhan.

2.4.1 Jenis - Jenis Pemeliharaan

Pelaksanaan pemeliharaan peralatan kesehatan ada dua macam yaitu:

1. Pemeliharaan Terencana

Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang

dilakukan kepada alat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

Jadwal pemeliharaannya harus memperhatikan jenis peralatan, jumlah,

kualifikasi petugas dan bidangnya dengan biaya yang tersedia.

Pemeliharaan terencana mencakup dua bagian yaitu pemeliharaan

preventif (pencegah) dan pemeliharaan korektif (perbaikan).

I. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif atau pencegahan adalah kegiatan

pemeliharaan berupa perawatan dengan membersihkan alat yang

dilakukan setiap hari oleh operator, pelumas serta penggantian

bahan pemeliharaan yang dilakukan oleh teknisi secara teratur.

Pemeliharaan preventif bertujuan untuk mengurangi peluang

terjadinya kerusakan. Untuk jenis alat tertentu pemeliharaan

preventif bisa dilakukan pada saat alat sedang beroperasi,


lewatpemeriksaan dengan melihat, merasakan, mendengarkan

berkerjanya alat, dengan menggunakan alat ukur atau tidak

menggunakan alat ukur. Pada saatRunningMaintance dilakukan

juga pelumas, penyetelan bagian-bagian alat tertentu yang

memerlukan.

Pemeliharaan preventif danRunning Maintance biasanya

tidak dilakukan kepada peralatan kesehatan. Pemeliharaan

preventif untuk peralatan kesehatan biasanyadilakukan ketika

alat tidak oprasional/shut down maintance, yaitu alat dalam

keadaan tidak beroperasi/mati lalu dipelihara. Dalam kegiatan

pemeliharaan ini dilakukan dengan cara pembersihan,

pelumasan, pengecekan, fungsi komponen, penyetelan,

penggantian bahan pemeliharaan, pengukuran keluaran dan

keselamatan. Contoh kegiatan ini yaitu:

a. Pemeliharaan yang dilakukan sesuai jadwal dan

memastikan kondisi alat dalam keadaan siap

pakai, mencakup fungsi dan fisik alat.

b. Menggantispare part/komponen yang telah sesuai

ketentuan tanpa menunggu alat itu rusak.

II. Pemeliharaan Korektif

Pemeliharaan korektif adalah tindakan pemeliharaan

yang berupa perbaikan kepada peralatan yang mengalami

kerusakan dengan mengganti suku cadang. Pemeliharaan


korektive yang dimaksud adalah memulihkan kondisi alat yang

rusak ke kondisi siap pakai dan bisa difungsikan dengan baik.

Langkah terakhir dari pemeliharaan korektive ialah

kalibrasi teknis yaitu pengukuran sistematis dan

pengukuranfaktor keselamatan. Kalibrasi teknis dan legalitas

penggunaan alat harus dilakukan oleh teknisi yang berwenang

dan dilakukan kepada alat yang mengalami kerusakan dan

dilakukan secara terencana.

Overhaul merupakan bagian dari pemeliharaan kotektive,

ialah kegiatan perbaikan alat dengan mengganti komponen alat

yang bertujuan untuk mengembalikan fungsi yang sudah

menurun karena usia penggunaan alat. Contoh kegiatan ini yaitu:

a. Perbaikan ringan alat.

b. Perbaikan besar/overhaul alat

2. Pemeliharaan Tidak Terencana

Pemeliharaan tidak terencana merupakan kegiatan pemeliharaan

berupa perbaikan darurat terhadap kerusakan mendadak pada alat, tidak

disangka dan harus segera dilakukan perbaikan mengingat kebutuhan

alat dalam pelayanan kesehatan.

I. Aspek Pemeliharaan

Agar Pemeliharaan alat kesehatan dapat dilakukan

dengan baik maka teknisi pemeliharaan peralatan rumah sakit

perlu dilengkapi oleh beberapa aspek yang dibutuhkan pada


saatmelakukan pemeliharaan yang mencakup sumber daya

manusia, fasilitas, peralatan kerja, dokumen pemeliharaan, suku

cadang dan bahan pemeliharaan.

2.4.2 Pelaksanaan Pemeliharaan

1. Pemeliharaan In-House Oleh Teknisi Yang Terlatih

Beberapa kasus pada peralatan medis yang terkadang sederhana

dan dapat diperbaiki oleh teknisi yang terlatih. Vendor (penjual) harus

mempersiapkan pelatihan kepada teknisi saat melakukan instalasi atau

mengenalkan peralatan medis.

Ada tiga tahapan pemeliharaan umum yang dilakukan:

 Tahap I, Pengguna

Pengguna alat tersebut perlu membersihkan filter, periksa

sekering, periksa daya tanpa membuka peralatan medis dan

memidahkan dari tempatnya.

 Tahap II, Teknisi

Disarankan memanggil teknisi ketika pemeliharaan

setiap enam bulanan sekali.

 Tahap III, Teknisi Khusus

Peralatan seperti CT Scanner, MRI dan lain-lain perlu

teknisi khusus yang dilatih untuk peralatan tersebut. Mereka

umumnya bekerja dipihak ketiga atau perusahaan vendor.

(sumber : maulidakaromah.wordpress.com)
2. Pemeliharaan Oleh Produsen Atau Pihak Ketiga

Untuk peralatan khusus dan canggih, Vendor harus menyediakan

jasa pemeliharaan melalui kombinasi jasa on-call dan kontrak

pemeliharaan yang dinegosiasikan pada saat pembelian.

2.4.3 Penyusun Program Pemeliharaan

Dalam menyusun perencanaan IPSRS harus memiliki daftar inventaris

peralatan, selain itu harus memperhatikan kemampuan teknis yang meliputi:

 Sumber daya manusia (jumlah teknisi, kemampuan teknis,

pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja).

 Fasilitas kerja.

 Dokumen teknis.

Penyusun perencanaan untuk 1 tahun ke depan meliputi:

 Jadwal pemantauan fungsi peralatan medis.

 Jadwal pemeliharaan berkala peralatan medis.

 Penyiapan bahan pemeliharaan yang diperlukan untuk setiap alat

selama 1 tahun.

 Penyiapan suku cadang/aksesoris yang diperlukan untuk

perbaikan peralatan medis yang mengalami kerusakan

(pemeliharaan korektif terencana).

 Penyiapan usulan rencana anggaran.


Usulan tersebut dituangkan ke dalam rencana anggaran dan diusulkan

kepada manajemen rumah sakit melalui kepala bagian keuangan atau kepala

bagian sekretariat.

1. Penyiapan Fasilitas Kerja

Fasilitas kerja penunjang pelayanan teknis, meliputi alat kerja,

tool set, alat kerja mekanik, alat ukur, protap pemantauan fungsi dan

lembar kerja, SOP pemeliharaan dan lembar kerja, SOP perbaikan dan

lembar kerja, operation manual, servicemanual, schematic/wiring

manual, formulir laporan.

2. Pelaksanaan Pemeliharaan

Pelaksanaan pelayanan teknis terdiri dari:

 Pemantauan fungsi.

 Pemeliharaan berkala (pemeliharaan secara internal,

pemeliharaan secara out 4 sourching, pemeliharaan

secara KSO).

 Perbaikan alat yang mengikuti protap yang telah disusun.

3. Pelaporan

Setiap kegiatan pelayanan teknis harus dilengkapi dengan

pelaporan yang dapat dimengerti, baik oleh pemberi tugas, manajemen

rumah sakit maupun unit pelayanan terkait. Jenis laporan antara lain:

 Kartu Pemeliharaan Alat

Kartu pemeliharaan alat adalah kartu yang

dipasang atau yang digantungkan pada setiap alat,


dengan maksud agar mempermudah kepada setiap

petugas terkait untuk mengetahui data mengenai suatu

alat dan penanganan apa saja yang telah dilakukan

terhadap alat tersebut.

 Catatan Pemeliharaan Alat

Catatan pemeliharaan alat berupa lembaran kartu

yang disimpan pada urusan administrasi teknis peralatan

di unit kerja pemeliharaan RS, dengan maksud agar

mempermudah petugas administrasi teknis dan teknisi

untuk mengetahui data alat dan penanganan apa saja

yang telah dilakukan terhadap alat tersebut.

 Laporan Kerja Pemeliharaan Preventif

Laporan kerja pemeliharaan preventif adalah

laporan mengenai prodic yang dilakukan oleh personil

yang berkualitas yang akan menjamin umur peralatan

yang lama, operasi yang aman dan kinerja yang optimal.

 Laporan Kerja Pemeliharaan Korektif

Laporan kerja pemeliharaan korektif adalah

laporan yang dilakukan setelah kerusakan terdeteksi dan

bertujuan untuk memulihkan crane ke kondisi prima

untuk beroprasi sesuai fungsinya. Perbaikan tepat waktu

atas kesalahan yang diketahui akan mengurangi


kemungkinan kerusakan darurat yang biasanya

diwajibkan oleh peraturan.

 Laporan Hasil Pemantauan Fungsi

Laporan hasil pemantauan fungsi adalah laporan

mengenai fungsi alat yang dilakukan personil dan akan

menentukan layak atau tidaknya alat tersebut digunakan.

 Laporan Pengunaan Bahan Pemeliharaan/Suku

Cadang

Laporan yang berisi bahan pemeliharaan/suku

cadang yang telah digunakan personil saat melakukan

pemeliharaan.

4. Pembinaan Teknisi Kepada Operator

Dalam mengoperasikan alat, operator harus memperhatikan

keselamatan bagi pasien, petugas dan lingkungan terhadap segala

kemungkinan yang dapat terjadi, seperti bahaya listrik, radiasi, mekanik,

bahaya akan bahan kimia. (IEC 2005)

5. Pemeliharaan Harian

Salah satu jenis pemeliharaan berkala adalah pemeliharaan

harian. Tugas ini diserahkan kepada pengguna berupa melakukan

pembersihan alat bagian luar dan dilaksanakn setiap hari sebelum alat

digunakan untuk pelayanan.


2.5 Definisi Operasional Pemeliharaan Alat Kesehatan

Pemeliharaan peralatan kesehatan merupakan suatu proses pemeliharaan

terhadap alat yang dilakukan oleh teknisi/sumber daya manusia (SDM) yang

terlatih dengan disertai dokumen penyerta, peralatan kerja dan bahan.

2.6 Kerangka Konsep

SDM
Dokumen penyerta (SOP)
Peralatan dan bahan pemeliharaan

Pemeliharaan peralatan
rumah sakit

Laporan pemeliharaan,
kartu pemeliharaan
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

yang bertujuan menganalisa pelaksanaan pemeliharaan alat syringe pump.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Lab Terpadu Universitas Sari Mutiara

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada

3.3 Peralatan dan Alat Ukur (Kuesioner)

3.3.1 Peralatan

 Nama Alat : Syringe Pump

 Merk : Acma

 Tipe :CF

 Nomor Seri :-

 Tegangan In : 230VAC/50/60Hz
3.3.2 Alat Ukur (Kuesioner)

 Kuesioner

Lembar kuesioner berisi daftar pertanyaan yang diajukan ke

responden/pengelola alat atau petugas yang bertanggung jawab

dalam mengoperasikan,memelihara alat.

A. Lembar kuesioner untuk petugas/pengelola alkes

B. Lembar kuesioner untuk alat kesehatan (syringe pump)


3.4 Tahapan Pelaksanaan Penelitian

Mulai

Persiapan Alat

Check Alat dan Spesifikasi Alat

Lakukan Wawancara

Laporan Penelitian

Selesai
DAFTAR PUSTAKA

1. Karomah, Maulida. Sri. 2018. Sistem Pemeliharaan Peralatan

Kesehatan Yang Efektif,STIKES-MW, Kendari.

2. Maulidiyah, Eva. 2011. Pelatihan Alat Syringe Pump, Sitemap

FDokumen, Bekasi.

3. Jethi, Lal Permesh. 2012. Programmable Syringe Pump, Universitas

Teknologi, Malaysia.

4. Putri, Ekowati Supartina Kamandaka, Analisis Program Pemeliharaan

Secara Preventive, Universitas Brawijaya, Malang : Academic Social

Networks.

5. Baehaqi Nur. 2018. Mengenal Lebih Detail Mengenai Alat Kesehatan

Syringe Pump,PT Glorya Medica Abadi, Banyumas.

https://www.gloryamedica.com/syringe-pump-adalah/

Anda mungkin juga menyukai