Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MAKALAH

P. PERALATAN BEDAH & ANASTESI


SUCTION PUMP

Disusun Oleh :

FARISY AZIS SATRIA WARDHANA (P27838120098)


WAWAN YULIANTO (P27838120122)
I KADEK NOVA PARAMARTHA (P27838120104)

JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK


POLTEKKES KEMENKES SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji dan keagungan hanya milik Allah SWT yang memiliki
segala ilmu dan hikmah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah bagi Nabi
Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang senantiasa mengikuti jalannya.
Beribu untaian syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi limpahan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini.

Adapun penulis makalah adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu/bapak
dosen.Penulis telah banyak mendapat dukungan dan bantuan moril ataupun materil sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan dan juga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Kami mengucapkan terimakasih kepada bapak dosen pembimbing yang telah memberikan
tugas ini, sehingga dapat mengubah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.

Kami berusaha membuat makalah ini sebaik mungkin, namun Kami menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu, besar harapan Kami untuk saran dan kritik
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat
bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Suction Pump 1
1.2 Bagian-Bagian Suction Pump 1
1.3 Fungsi Suction Pump 1
1.4 Prinsip Dan Cara Kerja Suction Pump 2
1.5 Penggunaan Tekanan Suction Pump 2
1.6 Jenis-Jenis Suction Pump 2
1.7 Update Teknologi Suction Pump 3
BAB II BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ALAT
2.1 Blok Diagram 4
2.2 Cara Kerja Suction Pump 4
BAB III PERENCANAAN DAN PENGADAAN ALAT
3.1 Perencanaan 6
3.2 Evaluasi Kebutuhan 6
3.3 Penyiapan Spesifikasi 6
3.4 Pengadaan 6
BAB IV KAJIAN TEKNIS PRA INSTALL
4.1 Pra Instalasi 7
4.2 Maintenance Harian 7
4.3 Maintenance 3 Bulanan 7
4.4 Maintenance 1 Tahunan 7
BAB V SOP PENGGUNAAN DAN UJI FUNGSI ALAT
5.1 Prosedur Penggunaan Alat Suction Pump 9
5.2 Uji Fungsi Alat Suction Pump 9
BAB VI PEMELIHARAAN ALAT
6.1 Pemeliharaan Alat Suction Pump 10
BAB VII TROUBLESHOOTING DAN PERBAIKAN
7.1 Troubleshooting dan Perbaikan Suction Pump 11
BAB VIII METODE KALIBRASI

ii
8.1 Metode Kalibrasi 12
BAB IX KAJIAN TEKNIS PENGHAPUSAN ALAT
9.1 Penghapusan Peralatan Medis 13
Daftar Pustaka 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Suction Pump


Suction pump adalah sebuah alat yang memiliki fungsi untuk menghisap cairan di dalam
tubuh manusia. Adapun cairan yang dimaksud adalah cairan yang tidak berguna atau tidak
dibutuhkan oleh tubuh pada proses operasi, seperti darah, isi lambung, dan sebagainya.
Prinsip dasar kerja alat ini menggunakan motor vaccum yang daya hisapnya dapat diatur
(Low, Medium dan High).

1.2 Bagian-Bagian Suction Pump


Suction pump atau alat hisap ini memiliki beberapa komponen yang membuatnya dapat
menjalankan fungsinya, adapun komponen penyusun alat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Motor sebagai penggerak
2. Selang
3. Botol sebagai penampung cairan
4. Manometer
5. Suction regulator
6. Pengaman sebagai tanda cairan berlebih ayau over flow protection
7. Foot switch
Dengan bagian-bagian penyusun di atas, alat dapat berfungsi dan menjalankan tugasnya.
Jika terjadi kerusakan pada salah satu komponen, tentunya kerja alat akan terhambat.

1.3 Fungsi Suction Pump


Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya alat ini bekerja mengeluarkan cairan dalam
tubuh yang sudah tidak berguna. Beberapa kasus medis membuat tubuh memiliki cairan
berlebih yang tidak berguna dan justru menekan kerja organ lain dalam tubuh. Oleh sebab itu,
cairan dalam tubuh tersebut harus dikeluarkan agar organ tubuh dapat bekerja dengan baik.
Adapun cairan yang tidak berguna adalah lender, darah kotor, dan beberapa jenis cairan
lainnya yang muncul akibat gangguan kesehatan.

1
1.4 Penggunaan Tekanan Suction Pump
Fungsi penghisapan alat Suction Pump utamanya menggunakan tekanan negatif dari
tekanan yang dihasilkan oleh motor suction. Tentunya pengaturan tekanan harus disesuaikan
dengan tujuan penggunaannya. Penggunaan tekanan pada alat suction pump dibagi berdasar:
a. Usia
1) Dewasa, 14,66 – 19,99 kPa (109,9 – 150 mmHg)
2) Anak-anak, 12,66 – 14,66 kPa (94,9 – 109,9 mmHg)
3) Bayi, 6,66 – 12,66 kPa (49,9 – 94,9 mmHg)

b. Bagian Jaringan tubuh


1) Endotracheal, 9,33 – 19,99 kPa (70 – 150 mmHg)
2) Gastrointestinal, 11,99 – 15,99 kPa (90 – 120 mmHg)

1.5 Prinsip Dan Cara Kerja Suction Pump


Prinsip kerja suction pump mirip dengan kerja pompa. Proses penghisapan dilakukan
dengan bantuan kekuatan motor. Adapun cara kerja suction pump tidak hanya sebatas
dipengaruhi oleh motor saja, tetapi juga dipengaruhi oleh kekuatan alat penghisap. Adapun
alat penghisap yang bias digunakan ada dua jenis, yaitu jenis rotary dan membrane. Seberapa
kuat daya hisap dapat diatur melalui alat yang disebut regulator. Besarnya daya hisap
biasanya disesuaikan dengan jenis cairan yang akan dihisap, semakin kental maka daya yang
dibutuhkan akan semakin kuat.

1.6 Jenis-Jenis Suction Pump


Suction pump yang ada di pasaran terdiri dari beberapa jenis. Adapun beberapa jenis
alat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Mobile Suction Pump
Mobile suction pump adalah jenis alat yang memiliki kekuatas hisap yang tinggi
sehingga cocok digunakan untuk penggunaan di ICU, unit gawat darurat, ruang
operasi, sampai pada klinik perawatan kecantikan.

2. Portable Suction Pump


Suction pump portable adalah jenis alat yang dapat dipindahkan dengan mudah
sehingga mudah dibawa. Alat hisap ini biasanya digunakan pada klinik kelas 1 seperti
puskesmas, ruang perawatan di rumah sakit dan digunakan untuk pasien yang
2
melakukan perawatan di rumah. Dibandingkan dengan jenis sebelumnya, daya hisap
dari alat ini lebih rendah dan masuk dalam kisaran medium.

3. Transport Suction Pump


Seperti namanya, alat satu ini digunakan untuk kebutuhan saat perjalanan. Motor
digerakkan dengan menggunakan baterai. Alatnya berbentuk ringkas dan ringan,
namun, tetap efektif menjalankan tugasnya. Anda dapat menemukan alat ini pada
ambulan, kendaraan evakuasi, dan sebagainya.

4. Manual Suction Pump


Diantara jenis suction pump yang digunakan di rumah sakit yaitu suction pump
manual. Adalah jenis suction yang dioperasikan menggunakan pompa hidraulik
manual. Dipompa secara manual dengan tangan atau kai ketika akan digunakan untuk
menghisap lender atau cairan lain dari dalam tubuh pasien. Oleh sebab itu desain alat
ini terdapat pedal untuk memompa.

1.7 Update Teknologi Suction Pump


1. Vario 18 AC Portable Suction Pumps
Medela AG, meresmikan produks baru di Amerika Serikat (AS) yang membuat Vario
18 AC Portable Suction Pumps-hingga 10.000 unit segera diproduksi. Langkah ini
diambil guna memenuhi kebutuhan yang mendesak di tengah pandemi COVID-19.
Alat-alat medis tersebut menyedot dan menyingkirkan lendir saat ventilator
digunakan untuk merawat pernapasan. Biasanya, pihak rumah sakit membersihkan
jalur pernapasan pasien dengan penyedot (suction) yang mengandalkan central wall
piped vacuum. Menurut informasi yang baru dirilis National Health Service (NHS)1,
rumah sakit sebaiknya tidak memakai piped vacuum untuk mendukung infectious
disease unit (IDU) dalam mengurangi risiko penyebaran virus dan kontaminasi silang.
Penyedot buatan Medela dilengkapi dengan filter virus dan sistem penampung lendir
sekali pakai sehingga mampu mengurangi risiko infeksi bagi perawat dan pasien.

2. Suction Pump ASCO SU-655


Suction Pump atau alat sedot lendir merk ASCO tipe 655 seri Tornado yang memiliki
kapasitas unit yang besar yaitu mencapai 90 Liter. maksudnya Tornado series adalah
dengan kelebihan penyedotan yang besar (HIGH VACUUM) dengan penyedotan
3
maksimal nya -700 mm Hg dan kecepatan sedotnya 90 liter per menit. ASCO Suction
Pump tipe 655 juga merupakan tipe alat suction mobile, dimana dilengkapi 2 roda
besar di belakang dan 1 roda kecil di depan. dengan adanya roda akan mempermudah
proses operasi dengan menggeser alat nya pun tidak berat.

4
BAB II
BLOK DIAGRAM DAN RANGKAIAN ALAT

2.1 Blok Diagram

Gambar 2.1 Rangkaian Suction Pump

Keterangan Motor:

Gambar 2.2 Rangkaian Motor Pada Alat Suction Pump

2.2 Cara Kerja Suction Pump


Ketika poros motor melakukan putaran ke kiri terhadap sepi-sepinya, Sepi-sepinya
bergerak berfungsi sebagai kipas, hal ini menghasilkan daya hisap yang kemudian
dihubungkan pada tabung 1 sebagai fungsi vakum, selanjutnya selang pada tabung pertama
dihubungkan dengan tabung ke dua, yang berfungsi sebagai penampung cairan. Dalam
tabung ke dua diberikan selang sebagai inputan menuju ke pasien yang digunakan untuk
menghisap cairan pada pasien.

5
Prinsip kerja mesin suction, motor listrik menggerakkan kipas (yang berfungsi sebagai
vakum) kemudian menghasilkan daya hisap, selanjutnya dihubungkan ke botol cairan dan
selang langsung terhubung ke pasien

6
BAB III
PERENCANAAN DAN PENGADAAN ALAT

3.1 Perencanaan
Perencanaan dilakukan untuk menilai apakah akan dilakukan pengadaan sebuah
suction pump untuk pelayanan fasyankes di bagian ruang operasi. Perencanaan dilakukan
dengan menilai seberapa pentingkah suction pump tersebut.

3.2 Evaluasi Kebutuhan


Evaluasi dinilai berdasarkan jumlah pelayanan dan tingkat penggunaan alat suction
pump yang digunakan. Apabila jumlah pelayanan di fasyankes membutuhkan penggunaan
alat suction pump dalam jumlah banyak dapat dilakukan pengadaan alat suction pump.
Evaluasi ini dapat dipantau melalui form penggunaan alat yang dicatat dan dipantau oleh
operator alat suction pump. Atau kebutuhan akan suction pump dikarenakan tidak ada alat
suction pum di bagian tersebut (mis. dikarenakan alat yang terdahulu rusak).

3.3 Penyiapan Spesifikasi


Spesifikasi suction pump perlu dibuat sesuai dengan jenis pelayanan. Berikut adalah
spesifikasi minimum yang harus dimiliki oleh alat suction pump di sebuah ruang operasi.
Volume botol 2,5 L
Daya listrik (VA) <300
Kebutuhan listrik ~220V, 50Hz
Kekuatan Hisap (Kpa) 6,66 – 12,66
12,66 – 14,66
14,66 – 19,99
Pemantauan Vacuum Meter (kPa/mmHg)
Tekanan/Hisapan
Kemampuan mobilitas Roda pada bagian bawah

3.4 Pengadaan
Kegiatan ini dilakukan dengan mengkualifikasi suction pump yang ada di pasaran
dibandingkan dengan spesifikasi yang telah dibuat sebelumnya. Sucton Pump yang dibeli
wajib memiliki spesifikasi yang sudah ditentukan.

7
BAB IV
KAJIAN TEKNIS PRA INSTALL

4.1 Pra Instalasi


Pra instalasi merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum proses pemasangan peralatan
medis ke tempatnya. Hal yang pertama dilakukan yaitu siapkan alat-alat yang akan
digunakan, meliputi :
1. Alat Suction Pump
2. Selang penghisap suction pump
3. Air matang untuk pembilas dalam tempatnya
4. Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam selang
5. Pinset anatomi untuk memegang selang
6. Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa
7. Sarung tangan
8. Bak instrumen
9. Kasa

4.2 Maintenance Harian


1. Setelah alat suction pump selesai digunakan lap dengan kain kering untuk
membersihkan bodi alat agar tidak terjadi korosi
2. Lepaskan penekan tutup pada alat suction pump agar tidak cepat pecah pada bagian
yang terkena tekanan
3. Bersihkan botol penampung cairan setelah pemakaian selesai

4.3 Maintenance 3 Bulanan


Cek dan bersihkan bagian-bagian alat
1. Cek kondisi filter, ganti bila perlu
2. Cek karet packing tabung, ganti bila perlu
3. Beri pelumas pada lager motor
4. Cek daya hisap, lakukan penyetelan bila perlu
5. Cek fungsi pelampung ( stop over flow )

4.4 Maintenance 1 Tahunan


1. Cek putaran motor, ganti cool booster bila perlu
8
2. Cek packing pada katup penghisap, ganti bila perlu
3. Cek kebocoran arus listrik
4. Cek hubungan pembumian

9
BAB V
SOP PENGGUNAAN DAN UJI FUNGSI ALAT

5.1 Prosedur Penggunaan Alat Suction Pump


1. Cuci tangan
2. Gunakan sarung tangan
3. Tempatkan pasien pada posisi telentang dengan kepala miring ke arah perawat
4. Pastikan aksesoris alat sudah terpasang (kateter telah terpasang; filter udara; cairan
desinfektan sebanyak ¼ tabung botol )
5. Mesin pengisap dihidupkan
6. Masukkan kateter pengisap dalam keadaan tidak mengisap
7. Gunakan alat pengisap dengan tekanan 110 - 150 mmHg untuk dewasa, 95 - 110
mmHg untuk anak-anak, dan 50 - 59 mmHg untuk bayi
8. Tarik dengan memutar kateter pengisap tidak lebih dari 15 detik (untuk non-bedah)
9. Bilas kateter dengan aquades atau NaCl 0,9 %
10. Cuci tangan setelah prosedur dilakukan

5.2 Uji Fungsi Alat Suction Pump


Secara umum pemeriksaan fungsi yang dilakukan untuk peralatan suction pump adalah
sebagai berikut :
1. Daya hisap maksimum
2. Penunjukan meter
3. Tahanan pembumian
4. Arus bocor pada chassis

10
BAB VI
PEMELIHARAAN ALAT

6.1 Pemeliharaan Alat Suction Pump


1. Letakkan alat di tempat yang baik dan aman.
2. Sebelum menghentikan operasional, hisap sedikit air bersih untuk membantu
membersihkan selang suction
3. Setelah selesai operasional, kosongkan wadah penampungan, hilangkan kotoran di
dalam wadah dengan sikat lembut atau kain dan lalu bilas. Termasuk pada bagian
pengaman kelebihan cairan.
4. Kateter yang terbuat dari logam dapat dilakukan sterilisasi uap dengan suhu 134°C
5. Bagian luar alat dapat dibersihkan atau di lap dengan kain yang sudah diberi
desinfektan.
6.2 Pemeliharaan Preventif Secara Berkala
1. Cek dan bersihkan seluruh bagian alat

2. Cek fungsi tombol indikator, perbaiki bila perlu

3. Cek fungsi oli, filter, klep/membrane, perbaiki/ganti bila perlu

4. Cek putaran motor, ganti sikat arang bila perlu

5. Cek seal botol penampung, ganti bila perlu

6. Cek fungsi pelampung, perbaiki bila perlu

7. Cek daya hisap

8. Lakukan pelumasan pada lager/bearing motor

9. Lakukan pengukuran arus bocor

10. Lakukan pengukuran tahanan kabel pembumian

11. Lakukan uji kerja alat

11
BAB VII
TROUBLESHOOTING DAN PERBAIKAN

7.1 Troubleshooting dan Perbaikan Suction Pump


Berikut adalah tabel 7.1 Troubleshooting dan perbaikan suction pump

Masalah Analisis Kerusakan Langkah Perbaikan


Motor tidak menyala Ketika Fuse rusak Cek fuse
saklar ON di hidupkan Lakukan penggantian fuse
Pompa panas karena terlalu Tunggu pompa dingin lalu
lama digunakan dengan hilangkan penghalang yang
keluaran exhaust yang menghalangi
terhalang atau tidak lancer

Pompa motor rusak Ganti motor pompa


Hisapan rendah (low Penutup botol longgar Cek pada penutup botol
suction) suction lalu kencangkan
penutupnya
Sambungan antara selang Cek semua koneksi
suction longgar sambungan suction
Saluran vakum retak atau Ganti saluran /selang suction
bocor
Regulator vakum bocor Bersihkan regulator atau
ganti regulator
Motor berjalan tetapi tidak Vacuum line terputus Cek semua pipa atau
bisa melalkukan proses sambungan
penghisapan Bacteria filter Ganti filter
tersumbat/buntu
Motor eror Ganti motor
Isi cairan penuh pada botol Kosongkan botol tersebut

12
BAB VIII
METODE KALIBRASI

8.1 Metode Kalibrasi


Untuk mengetahui kelayakan Suction Pump, dapat dilakukan dengan menganalisa hasil
kalibrasi yang akan mendapat nilai ketidakpastian dan nilai koreks. Dari perhitungan
diharapkan rumah sakit menggunakan Suction pump yang mempunyai resolusi alat yang
lebih kecil.
No Parameter Toleransi

1 Akurasi Vacuum Gauge ±10%


2 Maks. Vakum
Thorachic Low Volume ≥40 mmHg
Surgical, Tracheal, Utherine ≥300 mmHg

Agar perhitungan ketidakpastian semakin kecil. Cara kalibrasi alat suction pump
sebagai berikut :
1. Catat kondisi lingkungan.
2. Catat spesifikasi alat pada worksheet.
3. Berikan hisapan naik dan turun sesuai hisapan pengamatan yang ditentukan, baca dan
catatlah nilai hisapan yang ditunjukkan pada alat hisap medik.
4. Tambahkan hisapan pada alat hisap medik untuk nilai pengamatan lain yang ditentukan
dengan cara mengatur tombol hisap / regulator hisap.
5. Ulangi langkah pada no.3 & 4 sebanyak 3 kali untuk naik dan turun.
6. Setelah selesai melakukan pengambilan data, lepaskan selang pada input konektor
manometer digital standar kemudian matikan alat hisap medik.
7. Rapikan alat hisap medik dan gulung selang penghubung / penghisap cairan.
8. Matikan manometer digital standar sesuai instruksi kerja alat.

13
BAB IX
KAJIAN TEKNIS PENGHAPUSAN ALAT

9.1 Penghapusan Peralatan Medis


Penghapusan peralatan medis agar pemanfaatan peralatan medis di rumah sakit efektif
dan efesien. Peralatan medis dihapuskan apabila memenuhi persyaratan antara lain :
1. Persyaratan teknis:
a. Secara fisik alat suction pump tidak dapat digunakan karena rusak dan tidak
ekonomis bila diperbaiki.
b. Alat suction pump telah melampaui batas usia teknis pemakaian.
c. Alat suction pump mengalami perubahan dalam spesifikasi
karena penggunaan, seperti kebocoran pada tabung
2. Secara ekonomis lebih menguntungkan apabila alat suction pump dihapus, karena
biaya operasional dan pemeliharaan alat lebih besar dari manfaat yang diperoleh.
3. Alat suction pump hilang, atau dalam kondisi kekurangan perbendaharaan.

Penghapusan alat suction pump dari daftar barang penggunaan dilakukan sesuai
persyaratan administrasi dan peraturan yang berlaku. Berikut tabel 9.1 kajian teknis
penghapusan alat suction pump.

Langkah Kegiatan

1 Melakukan pengecekan kerusakan alat suction pump.

2 Mengusulkan pada pimpinan kerusakan pada alat sution pump yang tidak
bisa digunakan atau susah untuk di cari sparepartnya.

3 Membuat surat usulan dengan melampirkan daftar inventarisasi alat suction


pump yang sudah rusak dan tidak dapat digunakan lagi.

4 Menerima surat keputusan tentang perintah untuk penghapusan alat suction


pump.

5 Membuat Berita Acara Penghapusan

6 Menghapuskan barang dari buku catatan .

7 Membuat Laporan penghapusan barang pada instansi

14
DAFTAR PUSTAKA

[1] https://galihendradita.files.wordpress.com/2019/11/pedoman-pengelolaan-peralatan-
kesehatan.pdf

[2] Pedoman Operasional dan Pemeliharaan Peralatan Kesehatan, Quality Laboratory


Service And Use Of Medical Device WHO.INO.BCT.001.7, Departemen Kesehatan
Dan Kesejahteraan Sosial RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, Jakarta 2001

[3] 5/21/2018 Suction Pump - slidepdf.com


http://slidepdf.com/reader/full/suction-pump-561ab078e1177 5/5
[4] SNI IEC 60601W1:2014 Peralatan elektromedik W Bagian 1 : Persyaratan
umum keselamatan dasar dan kinerja esensial (IEC 60601W1: 2005, IDT)
[5] Undang Undang Nmor 44 Tahu 2009 tentang Rumah Sakit

[6] Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik Dan Sarana Kesehatan Direktorat
Jenderal Bina Upaya Kesehatan 2015

15

Anda mungkin juga menyukai