PENDAHULUAN
1
Mengacu pada latar belakang diatas, penulis bermaksud untuk melakukan
perbaikan Alat infant incubator merk Fanem type Vision 2286 di Rumah Sakit
Umum Daerah Banyumas yaitu mengalami kerusakan over heat. Maka dari itu
penulis bermaksud mengambil judul tugas akhir yaitu :
“ Perbaikan Infant Incubator Merk Fanem Type Vision 2286 di
Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas“
2
3. Dapat melakukan uji fungsi pada alat infant incubator merk Fanem type
Vision 2286.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Mencapai 5,5 persen ini menunjukkan terdapat peningkatan angka kelahiran bayi
dengan berat badan rendah sebanyak lebih dua juta kali lipat.(Anonim, Kematian
Permatur Menurut WHO diakses 08 juni 2012).
Kelahiran prematur bisa disebabkan karena adanya masalah kesehatan pada
ibu hamil maupun pada janin merupakan faktor risiko terjadinya kelahiran
prematur. Akibat dari kelahiran prematur tersebut, anak yang dilahirkan akan
mengalami berbagai masalah kesehatan karena kurang matangnya janin ketika
dilahirkan yang mengakibatkan banyaknya organ tubuh yang belum dapat bekerja
secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuikan diri
dengan kehidupan luar rahim, sehingga mengalami banyak gangguan kesehatan.
Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan janin yang terhambat, persalinan
prematur juga memberikan dampak yang negatif, tidak hanya kematian perinatal
tetapi juga morbiditas perinatal, potensi generasi akan datang dan dapat
mengakibatkan asfiksia neonatorum (Musbikin, 2005).
5
udara tetap bersih dan suhu dapat stabil. Aliran udara mengalir melalui sensor suhu.
Pengontrol suhu secara otomatis memodulasi suhu didalam chamber sesuai dengan
suhu yang dideteksi oleh sensor suhu udara. Pada alat ini control suhu diatur
menjadi dua kebutuhan yaitu :
Kontrol keluaran panas mode udara : mengontrol output pemanas sesuai
dengan suhu udara secara otomatis.
Kontrol keluaran panas mode bayi : control output pemanas sesuai dengan suhu
kulit secara otomatis.
Berikut ini merupakan gambar infant incubator merk Fanem type Vision
2286 yang ditunjukkan pada gambar 2.1
6
lainnya, power supply berfungsi merubah tegangan AC dari PLN menjadi
tegangan DC.
2. MCU (Microcontoler Unit)
MCU merupakan otak atau pusat pengendali utama dari rangkaian
baby incubator. MCU merupakan pengolah data dari input input sensor seperti
sensor suhu udara, sensor suhu kulit, sensor aliran udara, dan outputnya
mengirimkan logika kepada driver heater dan motor, ketika ada trouble di salah
tiap blok dia mematikan system dan kemudian membunyikan alarm.
3. Input Output Control
I/O control ini bekerja sebagai Driver untuk heater dan motor. I/O control ini
di kendalikan oleh MCU yang input dari I/O control ini
menerima logika dari MCU dan outputnya mengendalikan tegangan ke motor
dan heater.
4. Blower
Blower mempunyai beberapa fungsi yang sangat penting dalam baby
incubator. Motor mengatur sirkulasi udara atau menghantarkan panas ke
seluruh bagian dalam chamber sehingga panas dalam chamber rata.
5. Heater
Heater merupakan sumber panas di baby incubator, heater di atur oleh driver
I/O control yang di Control juga oleh MCU, heater mengeluarkan panas yang
kemudian panas tersebut di tiup oleh
Blower atau motor sehingga panas merata di dalam chamber. Heater adalah
komponen inti dari baby incubator karena prinsip dasar dari baby incubator
adalah memanfaatkan panas
6. ADC
ADC atau singkatan dari Analog to Digital Converter ini merupakan perubah
tegangan analog dan merubahnya menjadi tegangan digital, perlunya
pemakaian ADC dikarenakan output dari sensor
merupakan tegangan analog dan tidak bias dibaca oleh MCU, karena MCU
mengolah data yang berupa tegangan digital.
7
7. Sensor suhu udara
merupakan sensor suhu yang membaca suhu di dalam chamber dan dia
membatasi suhu yang ada di dalam chamber , ketika suhu di dalam chamber
tersebut melebihi setting yang sudah di atur pada keyboard control maka dia
memberikan referensi ke MCU untuk mematikan heater sehingga suhu di
dalam chamber tersebut stabil. Suhu yang bisa di baca oleh sensor ini adalah
5°C sampai 65°C.
8. Sensor suhu kulit
Sensor suhu kulit merupakan sensor suhu yang mengukur suhu pada kulit bayi.
Ketika suhu bayi mengalami overridedia akan mematikan heatersehingga suhu
bayi tercontrol.
8
2.3 Kerangka Pemikiran
Pembahasan
Kesimpulan
9
BAB III
METODE PENELITIAN
Pelaksanaan
Perbaikan
Analisis
dan
Kesimpulan
Pembuatan
KTI
10
2. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Banyumas dan pembuatan laporan di kampus
ATEM Semarang.
11
3.5 Tahapan penelitian
Berikut ini merupakan flowchart penelitian yang dibuat oleh penulis dalam
melakukan penelitian :
Mulai
Observasi
Studi literature
Identifikasi kerusakan
Perbaikan
Uji fungsi
Ya
Analisa data
Selesai
12
Keterangan flowchart :
1. Mulai
Penelitian dimulai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Observasi
Observasi dalam penelitian ini adalah pada saat PKL di RSUD Banyumas
penulis mengidentifikasi kerusakan pada alat infant incubator merk Fanem type
Vision 2286 yang berada pada ruang perina.
3. Studi literature
Setelah mengetahui penyebab kerusakan pada alat maka dilakukan studi
literature untuk mencari solusi dari diagnosa yang telah dibuat.
4. Identifikasi kerusakan
Sebelum melakukan perbaikan dilakukan identifikasi kerusakan terhadap alat
infant incubator merk Fanem type Vision 2286.
5. Perbaikan
Perbaikan disini berisi tentang langkah-langkah dari identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan pada komponen yang rusak pada infant incubator.
6. Uji fungsi
Uji fungsi dilakukan setelah alat berhasil diperbaiki. Uji fungsi tersebut
berfungsi untuk mengetahui apakah alat infant incubator menyala dan berfungsi
dengan baik.
7. Analisa data
Setelah alat infant incubator diperbaiki maka dilakukan analisa data.
8. Selesai
Akhir dari penelitian yang dilakukan.
13
3.6 Flowchart perbaikan
Berikut flowchart perbaikan yang dibuat oleh penulis dalam penelitian :
Mulai
Cek alat
Troubleshooting
Perbaikan
Tidak
Baik atau
Tidak
Uji fungsi
Selesai
Keterangan flowchart :
1. Mulai
Perbaikan dimulai sesuai jadwal yang telah ditentukan.
2. Siapkan alat dan bahan
Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk perbaikan.
14
3. Cek alat
Cek kondisi alat sebelum melakukan perbaikan agar bisa melakuakan analisa
kerusakan sementara.
4. Perbaikan
Perbaikan disini berisi tentang langkah-langkah dari identifikasi kerusakan dan
melakukan perbaikan pada komponen yang rusak pada alat.
5. Uji fungsi
Uji fungsi dilakukan setelah alat berhasil diperbaiki. Uji fungsi tersebut
berfungsi untuk mengetahui apakah alat menyala dan berfungsi dengan baik.
6. Selesai
Akhir dari penelitian yang dilakukan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Atoilah, Amna. 2018. Perbaikan baby incubator merk Drager Isollete 8000. Tugas
Akhir. Semarang : ATEM Semarang
Fadhlil, Azid. 2018. Perbaikan Fetal Doppler merk Huantleigh Healtcar Tipe
Audio Dopplex. Tugas Akhir. Semarang : ATEM Semarang
Lestari, Vianissa Ayu. 2019. Perbaikan Infant Incubator David tipe YP-90AB.
Tugas Akhir. Semarang : ATEM Semarang
Septian, Nur Taufiq. 2018. Perbaikan Infant Incubator Merk GEA - YP 100. Tugas
Akhir. Semarang : ATEM Semarang
16