Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“FETAL DOOPLER”
MATA KULIAH: TEKNOLOGI TEPAT GUNA

DOSEN PENGAMPUH

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

1. Rianti Wulandari (PO71243180)


2. Ayong Gracelya Y.Santika (PO7124318021)
3. Vizka Elfanya (PO71243180)
4. Andi Widya Putri (PO71243180)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN PRODI S.Tr KEBIDANAN
TINGKAT 4A
2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena berkat limpahan rahmat-
Nya Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “ ALAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA
FETAL DOOPLER”. Dalam makalah ini Penulis merangkum apa saja kegunaan Fetal Doopler
untuk pemeriksaan kehamilan.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, Penulis memiliki banyak
keterbatasan, sehingga jika membaca menemukan kekurangan atau kekeliruan dengan hati
terbuka penulis menerima saran dan kritik yang membangun.
Akhirnya Penulis ucapkan selamat membaca semoga kita dapat memanfaatkan makalah ini
bersama – sama dengan dasar itikad yang baik untuk mengimplementasikannya dan
memberikan pelayanan untuk masyarakat.

Palu, 14 Oktober 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….

BAB I…………………………………………………………………………………………………………………

PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………….


1.2 Rumusan masalah …………………………………………………………………………
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………………………

BAB II………………………………………………………………………………………………………………..

PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………..

2.1. Kehamilan……………………………………………………………………………………..

2.2 Pemeriksaan Kehamilan………………………………………………………………….

2.3 Detak jantung janin…………………………………………………………………………

2.4 Fetal Doopler………………………………………………………………………………….

2.5 Bagian-bagian mesin ultrasonografi Doppler ………………………………….

2.6 Perbedaan Fetoskop dan Fetal Doopler…………………………………………..

BAB III……………………………………………………………………………………………………………….

PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………..

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………………………….

3.2 Saran………………………………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………….

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya
lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi.Pengenalan teknologi yang telah
berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan secara
tradisional, atau yang dikenal dengan"teknologi tepat guna"atau teknologi sederhana dan
proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian
pokok masyarakat tertentu.Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh
kondisi dan tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan
kehidupan sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat
guna perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada
keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang
bersangkutan.Teknologiyang demikian itu merupakan barang baru bagi masyarakat dan
perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai dan kegunaannya.
Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan dengan maksud agar
masyarakatyang bersangkutan dapat merubah kebiasaan tradisional dalam proses
pembangunan atau peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Detak jantung janin (DJJ) adalah sebuah indikator atau dalam sebuah pemeriksaan
kandungan yang menandakan bahwa ada kehidupan di dalam kandungan seorang ibu. Untuk
memeriksa kesehatan janin di dalam kandungan ibu hamil, dokter melakukan beberapa hal
pemeriksaan dan denyut jantung bayi yang baru bisa dideteksi kurang lebihnya pada usia 11
minggu .
Berdasarkan The World Health Report 2005, angka kematian ibu hamil di Indonesia
pada tahun 2000 mencapai 230 jiwa dari 100.000 kelahiran hidup, sedangkan angka kematian
bayi mencapai 18 jiwa dari 1000 kelahiran hidup. Kondisi ini termasuk yang paling tinggi di Asia .
Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan berbagai macam upaya di antaranya adalah
pelaksanaan program pemeriksaan kesehatan ibu hamil dan janinnya secara teratur. Dengan
langkah ini, terbukti telah dapat menurunkan angka kematian ibu hamil dan janin di beberapa
negara seperti Amerika Serikat dan Peru .
Menurut kasus yang ada di Brawijaya Woman And Childern Hospital, seorang pasien
pernah mengalami aritmia (gangguan irama jantung) janin sampai dengan 210, sehingga alat
kalibrator fetal doppler yang mempunyai range di atas 180 dibutuhkan. Untuk nilai normal
denyut jantung janin (DJJ) adalah 120 – 160 bpm permenit. Namun frekuensi detak jantung bisa
saja melebihi 160 permenit yang dapat menyebabkan berbagai faktor . Salah satu faktor
penyebab adalah adanya peningkatan rangsangan pada pada sistem saraf, rasa cemas dan
seringstress pada calon ibu. Selain itu,menurut standar alat di Loka Pengamanan Fasilitas
Kesehatan (LPFK) output yang digunakan adalah 60 sampai dengan 240 dengan kenaikan 30

4
BPM.Alat Fetal Doppler atau alat pendeteksi detak jantung janin yang digunakan, harus
menampilkan BPM yang akurat agar tidak ada kesalahan dalam pemeriksaan janin. Apabila
terjadi kesalahan dalam pemeriksaan, bisa mengakibatkan berbagai faktor di antaranya
hipoksia janin,anemia dan sebagainya. Untuk itu harus dilakukan kalibrasi terhadap fetal
doppler agar dapat menentukan laik atau tidaknya untuk digunakan. Pada permenkes No.54
tahun 2015 tentang pengujian dari kalibrasi alat kesehatan, bahwa untuk menjamin tersedianya
alat kesehatan sesuai dengan standar pelayanan, persyaratan mutu keamanan, manfaat,
keselamatan, dan laik pakai perlu dilakukan pengujian atau kalibrasi. Pada pasal 8 yang
berbunyi “pengujian atau kalibrasi alat kesehatan dilakukan scara berkala paling sedikit satu
satu tahun Fungsi kalibrasi adalah untuk memastikan sekaligus memantau apakah alat tersebut
masih akurat atau berfungsi dengan baik atau tidak dan untuk mengetahui seberapa besar
penyimpangan dari alat ukur tersebut. Alat Fetal Doppler yang sering dipakai membuat tingkat
keakurasian fetal doppler menjadi menurun. Selain itu, alat yang tidak digunakan setiap waktu
juga dapat rusak karena jarangnya pemakaian. Dampak yang ditimbulkan jika alat tidak
dikalibrasi dapat membahayakan pasien atau calon bayi yang ada di dalam kandungan dan
mempengaruhi kinerja alat, baik tingkat akurasi,ketelitian, maupun keamanan. Fetal Doppler
simulator sebelumnya pernah dibuat oleh Martha (2014) D3 Teknik Elektromedik Poltekes
Kemenkes Surabaya, pada alat yang dibuat hanya di lengkapi pemilihan BPM dengan range 30
sampai 180 BPM dengan kenaikan 30 BPM dalam hal ini alat yang dibuat terdahulu masih
belum lengkap untuk pemilihan BPM, sehingga alat ini tidak bisa digunakan untuk proses
kalibrasi pada saat detak jantung janin pada range diatas 180 BPM. Mengingat pemantauan
denyut jantung janin (DJJ) demi kesehatan janin sangat dibutuhkan, maka alat kalibrator fetal
Doppler simulator yang ada,perlu dikembangkan guna mendapatkan hasil diagnosis yang lebih
akurat .
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penelitian yang diusulkan dalam proposal ini ada beberapa hal yang menjadi rumusan
masalah antara lain:
a. Bagaimana rancang bangun sistem fetal doppler?
b. Bagaimana rancang bangun sistem pengolahan sinyal digital pada fetal doppler?
1.3 Tujuan
Dalam penelitian yang diusulkan dalam proposal ini memiliki beberapa tujuan diantaranya :
a. Untuk merancang sistem fetal doppler.
b. Untuk merancang sistem pengolahan sinyal digital pada fetal doppler.

5
BAB II
PEMBAHASAN
KEHAMILAN
Kehamilan adalah suatu proses fisiologis, untuk itu perlu dilakukan suatu pemeriksaan
untuk mengetahui tanda dan gejala kehamilan. Kehamilan dikatakan fisiologis apabila selama
kehamilan tidak menyebabkan terjadinya kematian maupun kesakitan pada ibu dan janin yang
dikandungnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa selama periode kehamilan, persalinan, masa nifas,
hingga bayi baru lahir, wanita akan mengalami berbagai masalah kesehatan.
PEMERIKSAAN KEHAMILAN
Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui kesehatan
ibu, menegakan secara dini penyakit yang menyertai kehamilan, menegakan secara dini
komplikasi kehamilan, dan menetapkan risiko kehamilan. Tujuannya adalah untuk memantau
kemajuan kehamilan memastikan kehamilan ibu dan tumbuh kembang janin, meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu, mengenali secara dini adanya
komplikasi yang mungkin terjadi selama masa kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara
umum dan pembedahan, mempersiapkan persalinan cukup bulan dan pesalinan yang normal,
mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Ekslusif,
mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara optimal dan menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan perinatal.
Dalam pemeriksaan kehamilan hal yang perlu diperhatikan juga adalah denyut jantung janin
untuk itu sangat penting penggunaan fetal doopler untuk memastikan denyut jantung janin.
Detak Jantung Janin

Detak jantung janin adalah debaran yang dikeluarkan oleh jantung dan akibat darah yang
dikeluarkan oleh jantung dan akibat alirah darah melalui jantung. Detak jatung janin (DJJ)
merupakan faktor yang sangat penting karena detak jantung janin merupakan indikator adanya
kehidupan janin dalam kandungan] .

Beberapa faktor detak jantung janin selama didalam kandungan yaitu kalau detak jantung janin
terjadi peningkatan diatas 180 permenit disebut takikardia berat, sedangkan 160 – 180
permenit disebut takikardia ringan. Detak jantung janin normal yaitu terdapat pada range 120 –
160 permenit dan pada range kurang dari 120 permenit disebut bradikardia, ada 3 jenis
bradikardia yaitu bradikardia ringan djj antara 100 – 199 permenit, 8 bradikardia sedang djj

6
antara 80 – 100 permenit dan bradikardia berat djj antara kurang dari 80 permenit . Ketika
terjadi peningkatan serta penurunan pada detak jantung janin disebabkan oleh janin
mengalami hipoksia atau ibu mengalami infeksi dan alat yang dapat mendeteksi yaitu fetal
doppler.

Fetal Doppler

Fetal Doppler ditunjukkan pada Gambar adalah alat diagnostik yang digunakan untuk
mendeteksi denyut jantung bayi yang menggunakan prinsip pantulan gelombang
elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan janin dalam
kandungan ibu, aman digunakan dan bersifat non-invasif

Teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah ultrasound dengan
frekuensi 2,25 MHz, fetal doppler agar bisa menangkap detak jantung tranduser ini
memancarkan gelombang suara ke arah jantung janin. Gelombang yang di pancarkan ditangkap
oleh tranduser. Fungsi 9 tranduser sendiri sebagai media untuk pemeriksaan janin dan sebagai
pengirim dan penerima gelombang yang diolah menjadi sinyal suara. Dengan alat ini energi
listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah
kembali menjadi sinyal listrik

Prinsip doppler pertama kali diperkenalkan oleh Cristian Doppler dari Australia pada
tahun 1842. Di bidang kedokteran penggunaan teknik doppler ultrasound pertama kali
dilakukan oleh Shigeo Satomura dan Yosuhara Nimura untuk mengetahui pergerakan katup
jantung pada tahun 1955. Kato dan Izumi pada tahun 1966 adalah yang pertama menggunakan
osiloskop pada penggunaan doppler ultrasound sehingga pergerakan pembuluh darah dapat
didokumentasikan. Tahun 1968 H. Takemura dan Y. Ashitaka dari Jepang memperkenalkan
penggunaan doppler velocimetri di bidang kebidanan dengan menggambarkan tentang
spektrum doppler dari arteri umbilikalis. Sementara itu, di Barat penggunaan velocimetri
doppler di bidang kebidanan baru dilakukan pada tahun 1977. Pada awal penggunaan doppler
ultrasound difokuskan pada arteri umbilikalis, tetapi pada perkembangan selanjutnya banyak
digunakan untuk pembuluh darah lainnya. Sedangkan untuk fetal doppler sendiri diciptakan
7
pada tahun 1958 oleh Dr. Edward H.Hon, yakni sebuah doppler monitor janin atau doppler
monitor detak jantung janin dengan transduser genggam ultrasound yang digunakan untuk
mendeteksi detak jantung dari janin. Edward menggunakan efek doppler untuk memberikan
stimulasi terdengar dari detak jantung. Untuk perkembangan selanjutnya, alat ini menampilkan
detak jantung janin per menit. Penggunaan alat ini dikenal sebagai auskultasi doppler. Aplikasi
klinis (Nyakgue : 2012) dari doppler yaitu:

a. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai
reflektor yang bergerak.

b. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan
menilai ritme detak jantung bayi. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang
ultrasound ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan
memiliki frekuensi yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmitter, frekuensi yang
dipantulkan akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak Digital Repository Universitas
Jember 11 menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah. Perbedaan antara
frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan bergeraknya
reflektor menjauhi atau mendekati transmitter. Fenomena ini dinamakan efek doppler dan
perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan doppler shift. Fetal doppler hanya
menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada velocimetri doppler
maupun USG. Pada fetal doppler, agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser
memancarkan gelombang suara ke arah jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung
janin dan ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim
gelombang suara dan penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang
inilah yang diolah oleh fetal doppler menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya
diamplifikasikan. Hasil akhirnya berupa suara yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi
listrik diubah menjadi energi suara yang kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah
kembali menjadi energi listrik. Umumnya fetal Doppler menggunakan filter low pass dengan
frekuensi 720 Hz dan filter high pass dengan frekuensi 115 Hz.(Service Manual Book Huntleigh
Healthcare: 2003) Fetal doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang
disediakan oleh stetoskop janin. Keuntungan dari fetal doppler dibanding dengan stetoskop

8
janin (murni akustik) adalah output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain
pengguna untuk mendengar detak jantung. Fetal doppler juga mempermudah seorang bidan
dalam menghitung detak jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung
detak jantung janin. (Nyakgue : 2012). 2.5 Filter Filter merupakan suatu kelas rangkaian yang
dirancang untuk memiliki selektivitas terhadap frekuensi yang spesifik. Suatu rangkaian filter
akan melewatkan suatu sinyal dengan frekuensi–frekuensi tertentu dan memblok sinyal–sinyal
lain dengan frekuensi yang lain. (Nahvi, Edminister, 2004:188.

Bagian-bagian mesin ultrasonografi Doppler

Mesin ultrasonografi lama yang menggunakan Doppler gelombang kontinyu atau continue
wave (CW), memperlihatkan efek Doppler seperti yang telah diuraikan di atas. Untuk
melakukan hal tersebut, transduser pengirim dan penerima harus dipisahkan. Sebagian besar
penggambaran kembali mesin gelombang kontinyu, tidak dapat memberikan informasi jarak,
hal ini merupakan keuntungan besar dari sistem pulsa wave (PW), dimana waktu antara
pengiriman dan penerimaan pulsa dapat diubah ke dalam informasi jarak dengan mengetahui
kecepatan suaranya.

Mesin ultrasonografi Doppler pada dasarnya terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

a. Probe transduser
yang berfungsi mengirim dan menerima gelombang suara. Probe transduser
merupakan alat utama dari mesin ultrasonografi. Probe transduser membuat
gelombang suara dan menerima pantulan, atau bisa dikatakan probe transduser
merupakan mulut dan telinganya mesin ultrasonografi. Probe transduser
membangkitkan dan menerima gelombang suara dengan menggunakan prinsip yang
dinamakan efek piezolistrik (tekanan listrik), yang telah diketemukan oleh Pierre dan
Jacques Currie pada tahun 1880. Dalam probe transduser terdapat satu atau lebih kristal
piezolistrik. Bila arus diberikan ke Kristal, maka Kristal dengan cepat berubah bentuk
Kecepatan berubah bentuk atau vibrasi akan menghasilkan gelombang suara. Sebaliknya
bila suara atau tekanan gelombang dikenakan pada kristal maka akan menghasilkan
arus. Oleh karena itu, beberapa Kristal dapat digunakan untuk mengirim dan menerima

9
gelmbang suara. Probe transduser juga mempunyai penyerap suara untuk
mengeliminasi pantulan balik dari probe itu sendiri, dan sebuah lensa akustik untuk
membantu memfokuskan emisi gelombang suara. Probe transduser mempunyai banyak
bentuk dan ukuran. Bentuk probe menentukan pandangan bidang dan frekuensi emisi
gelombang suara, kedalaman penetrasi gelombang suara dan resolusi gambar. Probe
transduser mungkin berisi satu atau lebih elemen Kristal, dalam probe multiple elemen
Kristal, setiap Kristalnya memiliki rangkaian sendiri. Probe multiple elemen Kristal
memiliki keuntungan bahwa berkas dapat dikendalikan dengan mengubah waktu
pengambilan pulsa setiap elemen, pengendalian berkas penting, khususnya pada cardiac
ultrasononography. Probe transduser dapat dipindahkan sepanjang permukaan tubuh,
dan banyak probe transduser yang dirancang untuk dapat disisipkan melalui variasi
lubang tubuh (seperti vagina, dubur) sehingga dapat lebih membuka organ yang
diperiksa (seperti kandungan, kelenjar prostat dan perut. Dengan lebih membuka organ
tubuh tersebut memungkinkan untuk melihat lebih detail.

b. Central Processing Unit (CPU)


yang melakukan semua perhitungan dan berisi sumber daya untuk komputer
dan probe transduser. CPU merupakan otak mesin ultrasonografi. Pada dasarnya CPU
merupakan unit pengolah atau pemroses Rodiani | Prinsip Kerja Ultrasonografi Doppler
Pada Kehamilan JK Unila | Volume 3 | Nomor 1 | Maret 2019 | 184 dari sebuah
komputer yang berisi chip microprosessor, penguat dan power supply untuk
mikroprosesor dan probe transduser. CPU mengirim arus listrik ke probe tansduser
untuk mengemisikan gelombang suara dan juga menerima pulsa listrik dari probe
pantulan. CPU melakukan semua perhitungan meliputi pemrosesan data. Satu bahan
data diproses, CPU membentuk gambar dalam monitor. CPU dapat juga menyimpan
data yang telah diproses atau menyimpan pada disk.
c. Pulsa control transduser

10
berfungsi mengubah amplitudo, frekuensi dan durasi dari pulsa yang diemisikan dari
probe transduser. Transduser pengontrol pulsa memungkinkan operator yang disebut
ultrasonographer mengatur dan mengubah frekuensi dan durasi pulsa ultrasonik,
sebagus scan mode mesin. Komando dari operator diterjemahkan ke dalam perubahan
arus listrik yang diaplikasikan pada kristal piezolistrik yang merupakan probe transduser.
yang menampilkan dan memperagakan kandungan, kelenjar prostat, perut, kandungan,
dan gambar dari data ultrasonik yang telah diproses oleh CPU. Monitor Peraga berupa
monitor komputer yang menunjukkan pemrosesan data dari CPU. Monitor peraga ada
yang hitam putih dan juga ada yang berwarna tergantung dari jenis model mesin
ultrasononografi.
d. Keyboard
untuk memasukan data dan mengambil hasil pengukuran untuk ditampilkan dan
diperagakan. Mesin ultrasonografi memiliki keyboard dan kursor. Piranti ini
memungkinkan operator menambah catatan dan pengukuran dalam melakukan
pengambilan data pengukuran.
e. Piranti penyimpan (disket, CD)
diperlukan untuk menyimpan gambar yang dibutuhkan. Data dan atau gambar
yang diproses dapat disimpan dalam disk. Disk bisa berupa hard disk, floppy disk, flash
disk, compact disk (CD) dan digital video disk (VCD dan DVD). Pada umumnya pasien
scan ultrasonography menyimpan data dan atau gambar pada flash disk yang dilengkapi
dengan arsip catatan medis pasien.
f. Printer
untuk mencetak gambar dari tampilan dan peragaan data. Mesin ultrasonografi
kebanyakan mempunyai printer thermal yang dapat digunakan untuik mencetak gambar
hard copy dari gambar yang diperagakan pada monitor. Fetal Doppler memberikan
informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin. Satu
keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah
output audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar
detak jantung. Fetal doppler juga mempermudah seorang bidan dalam menghitung

11
denyut jantung janin tanpa harus berkonsentrasi penuh dalam menghitung denyut
jantung janin (DJJ).
Fungsi Doppler adalah untuk mendeteksi detak jantung pada janin, yang
biasanya digunakan pada usia kehamilan 16 minggu ke atas. Pengoperasian
Ultrasonografi Doppler pada Kehamilan Doppler menggunakan frekuensi sebesar 2,25
MHz yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin usia 16 minggu, frekuensi
dibangkitkan oleh oscilator kemudian dipancarkan oleh transmitter ke media
pengukuran dan hasil pengukuran diterima kembali oleh reciever, lalu sinyal masuk ke
preamp untuk dikuatkan kemudian disaring melalui filter dan dikuatkan oleh amplifier
(penguat akhir). Kemudian output dari amplifier masuk ke ADC (analog to digital
converter) dirubah menjadi data digital. Kemudian ditampilkan jumlah detakan jantung
janin yang terukur melalui display dan speaker.

PERBEDAAN FETOSKOP dan FETAL DOPPLER

Fetoskop

Fetoskop merupakan alat untuk mendengar detak jantung janin hasil kombinasi dari stetoskop
dan pinard horn. Terbuat dari plastik ataupun logam, dokter atau bidan biasa memakai alat ini
pada minggu ke-12 usia kehamilan. Untuk memakai fetoskop, dibutuhkan keterampilan untuk
membedakan suara yang didengar. Suara detak jantung janin pada umumnya terdengar
layaknya jam tangan yang berdetak di bawah bantal. Sementara itu, plasenta lebih banyak
mengeluarkan suara mendesing.

Fetal doppler

Memanfaatkan teknologi ultrasound, cara kerja dari fetal doppler  yaitu dengan memantulkan


gelombang suara untuk menggambarkan detak jantung janin. Alat ini seringkali dipakai dokter
dan bidan ketika Anda melakukan pemeriksaan kandungan.Fetal doppler sudah bisa digunakan
untuk mendengarkan detak jantung bayi Anda saat usia kehamilan memasuki 8 minggu. Pada
usia kehamilan tersebut, detak jantung janin biasanya akan terdengar seperti suara kuda yang
tengah berlari kencang. 

12
Cara pengoperasian :

1. Tekan tombol ON/OFF untuk menghidupkan Doppler

2. Beri jel pada tranduser

3. Letakkan tranduser pada objek

4. Settingan volume agar detak jantung janin terdengar melalui speaker

5. Hitung detak jantung janin selama 1 menit

6. Detak janin akan ditampilkan pada display

13
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam pemeriksaan kehamilan hal yang perlu diperhatikan juga adalah denyut jantung
janin untuk itu sangat penting penggunaan fetal doopler untuk memastikan denyut jantung
janin.
Untuk itu pentingnya pemanfaatan alat teknologi tepat guna Fetal Doopler untuk membantu
melakukan pemeriksaan kehamilan dan denyut jantung janin secara mudah dengan hasil yang
efisien.

SARAN

Lebih mengembangkan lagi pengetahuan mengenai fetal doopler ini agar dapat
bermanfaat dan membantu untuk melakukan pemeriksaan ibu hamil secara efisien.

14
DAFTAR PUSTAKA

15

Anda mungkin juga menyukai