Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“PENYAKIT KISTA”
MATA KULIAH: GINEKOLOGI

DOSEN PENGAMPUH

Siti Hadijah Batjo, SSiT., MPH.

Disusun Oleh:

1. Sri Wulandari (PO7124318022)


2. Ayong Grachelia Y.Santika (PO7124318021)
3. Mita Afrianti L.Bauga (PO71243180..)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEBIDANAN PRODI S.Tr KEBIDANAN

TINGKAT 4A

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur patut kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat
rahmat dan karuniaNYA sehingga makalah Ilmu Anak yang berjudul “Penyakit Kista” ini
dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal dan
teliti.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat, maupun susunan bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik yang membangun sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap agar makalah Ilmu anak yang berjudul “Penyakit Kista” ini
dapat memberi manfat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Mengetahui penulis,

Palu, 30 September 2021

Kelompok 3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 1

1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................... 1


1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................... 1
1.3 TUJUAN PENULISAN....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................... 2

2.1 PENGERTIAN KISTA.......................................................................................... 2


2.2 PENYEBAB KISTA.............................................................................................. 2
2.3 GEJALA PENYAKIT KISTA.................................................................................. 3
2.4 JENIS – JENIS KISTA.......................................................................................... 3
2.5 CARA PENCEGAHAN........................................................................................ 4
2.6 CARA PENGOBATAN........................................................................................ 6

BAB III PENUTUP............................................................................................................. 6

3.1 KESIMPULAN.................................................................................................... 7

3.2 SARAN............................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang


Ovarium adalah salah satu organ reproduksi pada wanita yang berfungsi
menghasilkan ovum ( sel telur ).Tempat pematangan sel telur juga terjadi di bagian
ovarium.Ovarium mensekresikan hormon – hormon penting seperti estrogen dan
progesteron yang berperan dalam pengaturan siklus menstruasi.Wanita mempunyai
sepasang ovarium berupa kelenjar berbentuk biji buah kenari yang terletak di kanan
dan kiri uterus (rahim), di bawah tuba uterina dan terikat di sebelah belakang oleh
ligamentum latum uteri.Sepasang ovarium tersebut menghasilkan 300.000 sel telur.Sel
telur yang dikelilingi oleh lapisan sel epiteloid granulosa disebut folikel. Dari hasil
penelitian diketahui ada dua hormon yang penting untuk fungsi penuh ovarium yaitu
FSH ( Follicle-Stimulating Hormone) dan LH ( Luteinizing Hormone).

Suatu tumor jinak dapat mengenai indung telur, berupa kantong yang berisi cairan
berwarna coklat yang biasa disebut dengan kista indung telur.Kista indung telur
biasanya tidak bersifat kanker.Bila kista tersebut masih kecil, biasanya tidak
menimbulkan gejala apa-apa.Namun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk
meyakinkan bahwa hal itu bukan kanker.Kista yang besar atau kista yang berjumlah
banyak dapat menyebabkan perut wanita membuncit.Selain itu, hal itu juga dapat
menyebabkan ketidaknyamanan pada panggul, sakit pinggang dan rasa sakit saat
berhubungan seksual.

Secara umum kista indung telur disebabkan oleh gangguan pembentukan hormon pada
hipotalamus, hipofise dan indung telur itu sendiri.Kista indung telur dapat terbentuk
kapan saja, antara masa pubertas sampai menopause, bahkan selama masa kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah


2.1 Apa yang dimaksud kista?
2.2 Apa yang menyebabkan kista?
2.3 Apa saja Tanda dan gejalanya?
2.4 Apa saja Jenis – jenis kista?
2.5 Bagaimana Cara Pencegahannya?
2.6 Bagaimana cara Pengobatannya?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Kista?
2. Untuk mengetahui apa yang Penyebab Kista?
3. Untuk mengetahui apa gejalanya?
4. Untuk mengetahui jenis – jenis kista?
5. Untuk mengetahui Bagaimana cara pencegahannya?
6. Untuk mengetahui Bagaimana cara pengobatannya?
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian penyakit kista


Kista merupakan kantong yang berisi cairan seperti balon berisi air
dan dapat tumbuh dimana saja dari organ tubuh, terutama organ reproduksi
seperti indung telur, leher rahim dan rahim. Bahkan, payudara juga bisa
terkena kista. Kista tersebut dapat bersifat jinak dan bersifat ganas.
Terdapat bermacam-macam jenis dari kista, yang diantaranya yaitu
kista ovarium. Kista yang berada di dalam ovarium atau permukaan indung
telur disebut juga kista ovarium atau tumor ovarium.
Kista ovarium sering terjadi pada wanita dimasa reproduksinya.
(Jakarta:Kharisma Putra Utama, 2010) muncul dan terbentuk dikarenakan
perubahan hormonal yang terjadi selama siklus haid, produksi dan pelepasan sel
telur dari ovarium.

Kista adalah suatu benjolan yang tumbuh di jaringan normal, suatu


keadaan yang abnormal dan merupakan tumor jinak yang paling sering ditemui.
Bentuk kista  berupa kistik, berisi cairan kental, cairan seperti minyak yang
diselaputi oleh lapisan tebal, lapisan tipis dan ada pula yang berbentuk anggur.
Kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.

Ganas atau tidaknya kista dibedakan menjadi dua, yaitu non-neoplastik


dan neoplastik. Kista non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis
sendiri setelah 2 hingga 3 bulan. Sedangkan kista neoplastik umumnya harus
dioperasi, namun hal itu pun tergantung pada ukuran dan sifatnya.

2. Jenis-jenis kista Kista ovarium terbagi menjadi dua bagian, yaitu berdasarkan
neoplastik dan non neoplastik.
a. Neoplastik
1) Kistoma ovarii simpleks, kista ini mempunyai permukaan rata dan
halus, biasanya bertangkai, seringkali bilateral, dapat menjadi besar,
dinding kista tipis dan cairan dalam kista jernih dan berwarna
kuning.
2) Kista denoma ovarii musinosum, bentuknya bulat, ovoid tidak teratur
dengan permukaan rata berwarna putih kebiru-biruan.
3) Kista denoma ovarii serosum, berasal dari ovarium, dinding luarnya
dapat menyerupai kista musinosum. Dinding dalam kista sangat
licin, sehingga kista yang kecil sulit dibedakan dengan kista folikel
biasa.
4) Kista endometrioid, biasanya unilater dengan permukaan licin pada
dinding dalam terdapat satu lapisan sel.
b. Non neoplastik
1) Kista folikel, kista jenis ini mengganggu siklus menstruasi. Kista ini
lambat laun akan mengecil dan menghilang sendirinya.
2) Kista endometrium, kista ini berlokasi di ovarium.
3) Kista stein-levental, biasanya kedua ovaraium membesar dan bersifat
polikistik, permukaan licin, kapsul ovarium menebal dan tampak
tunika yang tebal dan fibrotic pada pemeriksaan mikroskopis.
4) Kista inklusi germinal, kista ini biasanya ditemukan pada pemeriksaan
histology ovarium yang diangkat sewaktu operasi.
3. Faktor penyebab timbulnya kista ovarium
Kista ovarium timbul karena disebabkan terjadinya gangguan
pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofisis, atau indung telur itu
sendiri dan timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklur
menstruasi. Menurut Suwandy, faktor timbulnya kista ovarium diantaranya
sebagai berikut:
a. Riwayat kista ovarium terdahulu.
b. Siklus haid tidak teratur.
c. Menstruasi di usia dini (11 tahun atau lebih muda).
d. Penderita hipotiroid.
e. Penderita kanker payudara yang pernah menjalani kemoterapi.
Gejala Penyakit Kista
Sebagian besar wanita tidak menyadari bila dirinya menderita kista.Seandainya
menimbulkan gejala maka keluhan yang paling sering dirasakan adalah rasa nyeri pada
perut bagian bawah dan pinggul. Rasa nyeri ini timbul akibat dari pecahnya dinding kista,
pembesaran kista yang terlampau cepat sehingga organ disekitarnya menjadi teregang,
perdarahan yang terjadi di dalam kista dan tangkai kista yang terpelintir.

4. Dampak pertumbuhan kista


Bagi perempuan Kista ovarium kemungkinan besar berpengaruh kepada
kesuburan perempuan sehingga mengalami gangguan dalam hal menstruasidan
kehamilan.

Gangguan seperti ini bisa berupa siklus haid yang tidak teratur
(memanjang atau memendek),nyeri yang bersangatan, kehamilan dengan
“Pemakaian Kontrasepsi Oral dalam Mencegah Kista Ovarium.

Posisi sungsang, kehamilan yang sedikit terlambat dan lain sebagainya.


Akan tetapi dari pengamatan hasil di lapangan, kista tidak sepenuhnya
menutup kemungkinan seseorang untuk memiliki keturunan. Pada beberapa
kasus, kista dapat pulih dengan sendirinya. Inilah alasan perluanya diadakan
evaluasi setiap tiga bulan sekali. Tetapi definitif berupa kistektomi
dilakukan apabila kista menjadi multilokular atau membesar hingga
dikhwatirkan terjadi torsio.
Jenis – Jenis Kista
Kista folikel
Kista folikel timbul akibat dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.
Kista folikel berbentuk kecil sehingga biasanya tidak menimbulkan gejala apa-apa, kecuali
jika pecah atau terpelintir, dapat menimbulkan gejala terasa kaku dan sakit hebat di daerah
perut bagian bawah seperti serangan appendicitis (radang usus buntu) .
Kista lutein
Beberapa kista lutein sering terjadi saat kehamilan. Ada beberapa tipe kista lutein,
diantaranya adalah:
a. Kista granulosa lutein
Kista granulosa lutein terjadi dalam korpus luteum indung telur yang fungsional.Kista ini bisa
membesar, akibat dari penimbunan darah yang berlebihan saat fase perdarahan dari siklus
menstruasi dan bukan akibat dari tumor.Kista ini timbul pada permulaan kehamilan dan
diameternya bisa mencapai 5-6 cm yang menyebabkan rasa tidak enak di daerah
panggul.Apabila pecah, terjadi pendarahan pada satu sisi rongga perut.
Pada wanita yang tidak hamil, kista ini akan membuat menstruasi terlambat yang diikuti
dengan perdarahan yang tidak teratur.
b. Kista theca lutein
Kista theca lutein berisi cairan bening dan berwarna seperti jerami.Timbulnya kista
theca lutein berkaitan dengan tumor indung telur dan terapi hormon.
c.Kista polisistik indung telur
Kista ini menyebabkan menurunnya siklus menstruasi dan terjadi ketidaksuburan
(infertilitas, yaitu ketidakmampuan memiliki anak setelah hubungan seksual dengan teratur
walaupun tidak menggunakan alat kontrasepsi dalam jangka waktu paling tidak selama satu
tahun).Penyakit polisistik indung telur juga merupakan penyebab utama dari abnormalitas
endokrin.
Pemeriksaan kista indung telur dilakukan berdasarkan gejala dan tanda tandanya
.Pemeriksaan fisik dan beberapa jenis pemeriksaan laboratorium dapat membantu diagnosis
dari beberapa tipe kista. Untuk mengkonfirmasi tipe kista indung telur, dokter akan melihat
indung telur melalui ultrasound, laparoskopi atau melaui operasi .

5. Kista pada pria

Banyak para kaum adam yang tidak mengetahui bahwa pria pun bisa
menderita penyakit kista dan akibat paling serius nya adalah infertilitas
(kemandulan) sulit memiliki keturunan. Menurut penuturan Dokter Yuki
SpU( Spesialis Urologi) saat diwawancarai di Rumah Sakit MH.Thamrin Cileungsi
Bogor ada dua kista yang dapat menyerang alat reproduksi pria .

6. Jenis –jenis kista pada pria


1) Kista Epididimis
Kista Epididimis adalah sebuah struktur benjolan yang terletak di atas
dan disekeliling buah zakar. Kista ini menyerang pada semua usia 18-40 tahun
ke atas.
a. Faktor Gejala
Adanya rasa nyeri dan pembengkakan pada kantung zakar yang bisa saja
berupa pembengkakan ringan atau berat. Gejala lain dapat di lihat
dengan adanya benjolan di testis. Pembengkakan pada testis atau
selangkangan. adanya rasa nyeri pada testis saat buang air besar,
keluarnya nanah dari lubang uhung penis, rasa nyeri saat buang air kecil
atau saat berhubungan seksual atau ejakulasi dan di daerah
selangkangan. Jika peradangan yang terjadi berada dalam kondisi yang
cukup berat, maka penderita bisa merasakan rasa nyeri yang sangat
hebat hingga tidak dapat berjalan. Infeksipun dapat terjadi dan menyebar
ke area testis. Pembengkakan menyebabkan demam, dan juga
terbentuknya penanahan.
b. Faktor penyebab
Infeksi bakteri adalah penyebab paling umum dari epididimitis. Bakteri
dalam saluran kencing bagian belakang – yang menuju kantung kemih
dan reproduksi ke epididimis. Ini dapat menimbulkan uretritis (radang
uretra). Dalam kondisi yang jarang terjadi, infeksi mencapai epididimis
melalui aliran darah.
c. Faktor akibat
Terjadinya penyumbatan pada saluran testis yang mengakibatkan
menghambat keluarnya sperma yang diakibatkan sulitnya memiliki
keturunan atau infertilitas.

Gambar 2.1 Kista Epididimis

2. Kista Prostat
Kista Prostat adalah peradangan kelenjar prostat yang dapat bersifat akut
maupun kronis. Kista prostat akut sering disebabkan oleh bakteri gram negatif.
Kista prostat menimbulkan rasa nyeri dan kesulitan buang air kecil pada
penderitanya. Kista ini biasanya menyerang usia dewasa 30 tahun ke atas dan
kebanyakan pria juga menunjukkan gejala nyeri saat ejakulasi sewaktu
melakukan hubungan seksual.
a) Faktor Gejala
Gejalanya seperti obstruksi pembuangan urin atau ketidaknyamanan pada
tubuh karena hal tersebut mengakibatkan retensi urin akut dengan demikian,
bahayanya sangat besar.
b) Faktor Penyebab
Obstruksi saluran prostat, hal ini terbentuk karena sekresi penyimpanan hasil
prostat. Secara klinis parah tidaknya prostat berdasarkan ukurannya. Seiring
dengan bertambahnya sekresi kista, pembesaran bagian lokal prostat atau
keseluruhan kelenjar dan menekan sekitar rektum serta uretra.
c) Faktor akibat
Bahaya kista prostat mengakibatkan gangguan buang air kecil dan besar serta
penyempitan pembuluh darah yang mangakibatkan aliran darah menuju ke
jantung terhambat, sehingga akan menyebabkan kematian.

Gambar 2.2 Kista Prostat

Cara Pencegahan

Ada kista yang dapat dicegah dan ada pula yang tidak. Kista yang berasal dari sisa-
sisa sel embrional jelas tidak dapat dicegah karena sudah ada sejak lahir.
Namun,kemunculan kista jenis lain sebenarnya dapat dicegah, termasuk pada orang yang
secara keturunan (herediter) memiliki bakat kista, miom atau adenomiosis. Caranya tak lain
adalah dengan menjalani pola hidup sehat, seperti pola makan yang baik dan berolahraga
secara teratur.
a. Perbanyak Sayur dan buah
Sayur dan buah mengandung banyak vitamin dan mineral yang dibutuhkan
tubuh di masa pemulihan setelah masa pengobatan berlangsung. Terutama untuk
meningkatkan stamina tubuh dan menetralisis dampak bahan kimia yang masuk
kedalam tubuh selama masa pengobatan
b. Mengatur asupan daging
Atur porsi asupan daging Anda. Bukan berarti membatasi asupan daging;
melainkan mengkonsumsinya lebih sering dalam porsi kecil. Hal lain yang penting
untuk diperhatikan adalah, makanlah menu daging secaa perlahan-lahan. Aktivitas
ini penting untuk menghindari proses pencernaan daging dalam jumlah banyak
secara cepat. Kondisi tersebut cenderung memicu produksi hormone yang justru
menghambat proses pemulihan.
c. Makanan ber-GI rendah
GI atau glycemic index, adalah takaran yang menunjukkan tinggi atau
rendahnya kadar glukosa di dalam makanan. Saat menjalani proses pengobatan
kista, Anda sangat disarankan mengonsumsi makanan berkadar glukosa rendah,
seperti; biji-bijian, dan kacang-kacangan. Pastikan Anda menambah porsi jenis
makanan ini dalam menu sehari-hari.
d. Minum air putih
Selain jenis makanan tersebut diatas, konsumsilah air putih secara rutin.
Minimalkan atau bakan hindari minuman berkafein dan beralkohol serta batasi
konsumsi makanan berkadar gula tinggi.
e. Tidur secara teratur
Tidak disangsikan lagi bahwa tidur secara teratur dan cukup memberi
dampak kesehatan yang memadai, sebab semua jenis saraf, kelancaran aliran darah
dan pertumbuhan sel serta hormone tubuh terkait dengan faktor bekerja dan
istirahatnya organ tubuh.

Cara Pengobatannya
Kista folikel
Kista ini tidak perlu diobati karena akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 60
hari. Tetapi harus tetap dikonsultasikan pada dokter.
Kista lutein
a. Kista granulosa lutein yang sering terjadi pada wanita hamil akan sembuh secara
b. perlahan-lahan pada masa kehamilan semester ketiga, sehingga jarang dilakukan
operasi.
c. Kista teka lutein akan menghilang secara spontan jika faktor penyebabnya telah
dihilangkan.
Kista polisistik indung telur
Untuk kista yang persisten, operasi harus dilakukan untuk mengangkat kista tersebut
agar tidak menimbulkan gangguan dan rasa sakit.Bagi wanita yang menjalani operasi kista
indung telur, sebaiknya tidak melakukan hubungan seksual dalam masa penyembuhan.
Pengobatan secara tradisional juga bisa dilakukan dengan ramuan tanaman berkhasiat
obat.Berikut ini beberapa contoh resep/ramuan tumbuhan obat yang dapat digunakan
untuk membantu mengatasi kista ovarium/indung telur.
1. 60 gram temu putih segar + 15 gram sambiloto kering atau 30 gram yang segar,
direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, airnya diminum dua kali
sehari, setiap kali minum 150 cc.
2. 30 gram daun dewa segar + 50 gram temu mangga + 5 gram daging buah mahkota
dewa kering, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring, airnya
diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
3. 60 gram benalu yang hidup di pohon teh + 30 gram rumput mutiara atau rumput
lidah ular kembang putih, direbus dengan 800 cc air hingga tersisa 400 cc, disaring,
airnya diminum untuk dua kali sehari, setiap kali minum 200 cc.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kista ovarium paling sering berupa kista folikel atau kista korpus luteum yang dapat
menyebabkan amonorea yaitu kondisi ketiadaan menstruasi atau periode loncatan
menstruasi. Kista ovarium merupakan perbesaran sederhana ovarium normal, folikel de graf
atau korpus luteum atau kista ovarium dapat timbul akibat pertumbuhan dari epithelium
ovarium.
Asuhan yang di berikan pada kista ovarium didahului dengan melakukan pengkajian,
untuk mendapatkan data dan merumuskan diagnosa yang muncul. Kanker Indung Telur
(Kanker Ovarium) adalah tumor ganas pada ovarium (indung telur). Kanker ovarium paling
sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70 tahun dan 1 dari 70 wanita menderita
kanker ovarium. Kanker Indung Telur (Kanker Ovarium) adalah tumor ganas pada ovarium
(indung telur). Kanker ovarium paling sering ditemukan pada wanita yang berusia 50-70
tahun dan 1 dari 70 wanita menderita kanker ovarium.
Faktor resiko tejadinya kanker ovarium yaitu obat kesuburan, pernah menderita
kanker payudara, riwayat keluarga yang menderita kanker payudara dan/atau kanker
ovarium, riwayat keluarga yang menderita kanker kolon, paru-paru, prostat dan rahim.

3.2 Saran
Berikan penjelasan yang jelas kepada pasien dan tentang penyakitnya.  Penatalaksanaan
yang efektif dan efisien pada pasien untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan mencegah
terjadinya komplikasi. Kepada mahasiswa atau pembaca disarankan agar dapat mengambil
pelajaran dari makalah ini sehingga apabila terdapat tanda dan gejala penyakit kista
ovarium, maka kita dapat melakukan tindakan yang tepat agar penyakit tersebut tidak
berlanjut ke arah yang lebih buruk.
DAFTAR PUSTAKA

http://etd.iain-padangsidimpuan.ac.id/id/eprint/6734

http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/13499

http://id.wikipedia.org/wiki/Kista

http://www.kistaovarium.com/Kista-mainmenu--ii.html

http://dongants.wordpress.com/2009/06/08/ Kista

Anda mungkin juga menyukai